Anda di halaman 1dari 8

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 2 PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ABAD


21
Judul Kegiatan Belajar 1. Karakteristik Pembelajaran Abad 21
(KB) 2. Profil dan Kompetensi Guru Abad 21
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
4. Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta KEGIATAN BELAJAR 1
konsep KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN ABAD 21
(istilah dan
definisi) di Fenomena perubahan pembelajaran abad 21
modul ini  Berkembangnya massive open online course (MOOC)
memungkinkan orang belajar tanpa batas dan dapat diakses
melalui perangkat pribadi.
 Fenomena disrupsi adalah fenomena perubahan yang mendasar
di dunia pendidikan sekarang ini, tanda – tandanya:
- Belajar tidak lagi terbatas pada paket pengetahuan terstruktur
namun belajar tanpa batas sesuai minat (continuum learning)
- Pola belajar menjadi lebih informal
- Keterampilan belajar mandiri (self motivated learning) semakin
berperan penting
- Banyak cara untuk belajar dan banyak sumber yang bisa
diakses
 Komponen pokok pembelajaran abad 21: Instruktur/ guru,
desain pembelajaran online, data sumber belajar, strategi
pembelajaran, kinerja peserta didik
 Keterampilan abad 21:
- Keterampilan belajar dan inovasi
- Literasi digital
- Keterampilan dalam karir dan kehidupan

a. Karakteristik Peserta Didik Abad 21


 Generasi z adalah anak – anak yang lahir setelah tahun 1995,
rentang usianya antara 14 – 19 tahun. Sebutan lain generasi z
adalah generasi I, Generation Next, New Silent Generation,
Homelander, generasi youtube, generasi net (Giunta, 2017).
 Karakteristik generasi z:
- Menyukai kebebasan dalam belajar (self directed learning)
- Suka mempelajari hal – hal baru yang praktis sehingga mudah
beralih fokus belajarnya
- Merasa nyaman dengan lingkungan yang terhubung jaringan
internet
- Suka berkomunikasi dengan gambar, ikon dan simbol daripada
teks
- Memiliki rentang perhatian pendek (short attention span)
- Berinteraksi secara kompleks dengan media seperti
smartphone, televisi, laptop, desktop dan iPod.
- Suka membangun eksistensi di media sosial daripada
lingkungan nyata

b. Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21


 Guru perlu mengantisipasi perkembangan teknologi dan
mentransformasi diri dari pembelajaran berpusat pada guru
menjadi lebih berpusat pada peserta didik.
 Guru bisa melakukan beberapa hal sederhana yang dapat
membangun iklim positif bagi generasi z, yaitu:
- Kurangi kebiasaan berdiri di depan kelas sebagai satu – satunya
pusat perhatian.
- Bertindaklah sebagai mentor pendamping, pembimbing, dan
pelatih.
- Memotivasi peserta didik untuk mencapai tujuan.
- Memberikan saran atas proses dan hasil belajar peserta didik.

c. Model – Model Pembelajaran Abad 21


1. Discovery learning
Belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan dan
pembuktian.
2. Pembelajaran berbasis proyek
Proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan
peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target
dengan dipandu oleh pertanyaan menantang.
3. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan
Belajar berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat
ditemukan banyak solusi masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed
Learning/ SDL)
SDL merupakan proses dimana inisiatif belajar dengan atau
tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri
mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri,
merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan
menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya
sendiri.
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan)
Guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia
nyata peserta didik memungkinkan peserta didik menangkap
makna dari yang dipelajari, mengaitkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki.
6. Bermain peran dan simulasi
Peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan
adegan tertentu.
7. Pembelajaran kooperatif
Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling
bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama.
8. Pembelajaran kolaboratif
Belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai
tujuan bersama.
9. Diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai
pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi
agar peserta didik memiliki keterampilan memecahkan
masalah terkait masalah dalam kehidupan sehari – hari.

d. TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi


 Konsep TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan, yaitu:
a. Pengetahuan materi (content knowledge/CK)
b. Pengetahuan pedagogis (pedagogy knowledge/PK)
c. Pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK)
d. Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content
knowledge/PCK)
e. Pengetahuan teknologi dan materi (technological
content knowledge/TCK)
f. Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi
(technological pedagogical knowledge/TPK)
g. Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi dan materi
(technological, pedagogical, content knowledge/TPCK)
 PCK, TPK dan TCK merupakan satu paket pengetahuan yang
tidak terpisah disebut Total PACKage atau TPACK.
 Ada 8 domain penerapan TPACK secara praktis, yaitu:
1. Menggunakan TIK untuk menilai peserta didik
2. Menggunakan TIK untuk memahami materi
pembelajaran
3. Mengintegrasikan TIK untuk memahami peserta didik
4. Mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum
termasuk kebijakan
5. Mengintegrasikan TIK untuk menyajikan data
6. Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran
7. Menerapkan TIK untuk pengelolaan pembelajaran
8. Mengintegrasikan TIK dalam konteks mengajar

KEGIATAN BELAJAR 2
PROFIL DAN KOMPETENSI GURU ABAD 21

 Profil dan Kompetensi Guru Abad 21 dimaknai dengan guru


yang bisa memberikan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan yang mana sangat bergantung pada
kemampuan guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
 Cara Guru Bertindak dan bekerja sangat ditentukan oleh :
a. Pengetahuan
b. Pengalaman
c. Sistem kepercayaan terhadap pembelajaran itu sendiri

 Guru efektif selalu berangkat dari pemahaman bahwa peserta


didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi terus – menerus,
namun memahami betul bahwa peserta didik merupakan
generasi z yang senantiasa berinteraksi dengan data dan
informasi.
 4 Tipe Guru :

1. Guru Medioker (Mediocre Teacher)


Tipe Guru yang menjengkelkan bagi sebagian besar peserta
didik. Cirinya adalah monoton, mata lebih banyak melihat ke
buku dan membacanya, selalu duduk atau berdiri di depan
ruang kelas, pendapatnya seolah kebenaran mutlak, dan
pererta didik lebih banyak mendengar suara guru.
2. Guru yang Baik (Good Teacher)
Memiliki kemampuan ceramah dan menjelaskan berdasar hasil
analisis bukan sekedar membaca ulang dan menghafal
meskipun dilihat dari gaya mengajar masih terpusat di guru.
3. Guru Superior ( Demonstrates)
Guru yang dapat mengubah suasana kelas menjadi lebih
interaktif dan kreatif, semua peserta didik mempunyai
kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat.
4. Great teacher (inspires)
Guru tipe ini sangat dibutuhkan oleh bangsa dan dirundukan
peserta didik. Guru ini seolah mempunyai x- factor dimana
setiap proses pembelajarannya selalu dilandasi oleh panggilan
jiiwa, ibadah, dan merasa berdosa apabila tidak mampu
menginspirasi peserta didiknya.
 4 kompetensi guru:
- Kompetensi pedagogik: kemampuan guru yang berkenaan
dengan pemahaman terhadap peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran dari merencanakan,
melaksanakan sampai mengevaluasi
- Kompetensi kepribadian: personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa,
menjadi teladan bagi pesera didik dan berakhlak mulia
- Kompetensi sosial: kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua peserta didik dan masyarakat.
- Kompetensi profesional: kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup
penguasaan substansi isi materi pembelajaran dan
substansi keilmuan

KEGIATAN BELAJAR 3
TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU ABAD 21
1. Profesi dan kedudukan guru dalam pandangan yuridis
a. Profesi guru merupakan salah satu dari profesi tenaga
kependidikan yang diatur dalam Undang-Undang Sisdiknas
Nomor 20 tahun 2003.
b. Undang -Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 adalah
momentum bersejarah bagi guru yang didahului pencanangan
guru sebagai suatu profesi pada tanggal 2 Desember 2004

2. Tugas Pokok Guru Berdasarkan Undang-Undang


a. Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) Nomor 14 tahun 2015
pasal 1 ayat 1
menyatakan guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama guru mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah
b. Pasal 6 UUGD nomor 14 tahun 2015 menyatakan kedudukan
guru sebagai tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional
c. Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban
kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang
menyebutkan kegiatan-kegiatan yang harus dijalankan oleh guru
yang sebenarnya merupakan tugas dan fungsi guru.

3. Tugas pokok dan fungsi guru dalam menghadapi abad 21


A. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
 Pengkajian Kurikulum
 Pengkajian Program Tahunan dan Program Semester
 Penyusunan Silabus
 Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

B. Melaksanakan pembelajaran atau Pembimbingan


 Permendikbud No. 15 tahun 2018 dalam Pasal 4 ayat (2)
menyebutkan:” melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b merupakan
pelaksanaan dari Rencana PelaksanaanPembelajaran
(RPP)/Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)/Rencana Pelaksanaan
Bimbingan (RPB)”.
 Permendikbud Nomor 15 tahun 2018? Psal 3 ayat (1) menyatakan
guru dalam melaksanakan beban kerja selama 37,5 (tiga puluh
tujuh koma lima) jam kerja efektif salah satunya kegiatan pokoknya
adalah melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.
Pemenuhan beban kerja tersebut meliputi:
a). intrakurikuler
b). Kokurikuler
c). Ekstrakurikuler

 Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari


RPP pada dasarnya terdiri dari 3 kegiatan besar yaitu:
a). Kegiatan Pendahuluan
 memastikan kesiapan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
 memberi motivasi belajar siswa dengan memberikan contoh
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan
sebelumnya yang relevan dengan materi yang akan dipelajari
 menjelaskan capaian pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
 menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus

b). Kegiatan Inti


 Menerapkan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran dan sumber
belajar yang sesuai tujuan pembelajaran, karakteristik
siswa, dan karakteristik bidang studi.
 Menggunakan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu
dan /atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery),
pendekatan berbasis masalah termasuk pendekatan berbasis
proyek
 Memastikan seluruh dimensi belajar (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan)
 Keterampilan diperoleh melalui keterampilan proses yaitu kegiatan
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

c). Kegiatan Penutup


 Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh dan menemukan manfaat langsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok

C. Melaksanakan Penilaian
 Pelaksanaan Penilaian
 Prinsip Penilaian
 Menentukan KKM setiap KD
 Menentukan KKM setiap mata pelajaran
 Melaksanakan remidial dan pengayaan
 Melaksanakan tindak lanjut

D. Membimbing, Mendidik dan Melatih


E. Melaksanakan Tugas Tambahan

3. Fungsi Guru Berdasar Undang-Undang


Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, meliputi;
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,
hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama
dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
d. Memelihara komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya

KEGIATAN BELAJAR 4
STRATEGI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
a. Pengembangan Profesi Berkelanjutan
 Paradigma guru dari professional teaching berubah menjadi
professional learning, artinya guru bukan sekedar mengajar
namun juga belajar yang berkelanjutan (continuous
professional learning).
 Konsep belajar seorang profesional adalah:
- Belajar dari pengalaman dan terjadi secara siklikal yang
disebut microgenetic development moment by moment
(experiential learning cycle)
- Belajar dari tindakan reflektif
- Belajar dimediasi oleh konteks

b. Guru sebagai Profesional yang Reflektif


 Menurut Dewey (1977), refleksi adalah usaha menciptakan
makna melalui proses berpikir sistematis dan ketat dengan
menghubugkan antar pengalaman sehingga diperoleh
pemahaman mendalam sehingga memunculkan peluang
belajar lebih lanjut.
 Model refleksi menurut Gibbs (1988)

 Proses refleksi bersifat spiral

 Belajar mandiri (self motivated learning): membangun


pengalaman belajar sendiri
 Ciri kemandirian belajar:
- Menetapkan sendiri kompetensi
- Menetapkan sendiri proses pembelajaran
- Menetapkan sendiri input belajar
- Ada kegiatan evaluasi diri
- Ada kegiatan refleksi
- Ada tinjauan terhadap pengalaman masa lalu
- Ada proses motivasi diri
- Ada kegiatan belajar aktif
 Konsep belajar mandiri:
- Belajar bebas (independent learning)
- Ketidakbergantungan
- Kontrol psikologis
c. Strategi Pengembangan Profesi Guru Abad 21
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
 Pengembangan keprofesian guru adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
 PKB terdiri dari 3 komponen, yaitu:
a. Pengembangan diri
- Diklat fungsional
- Kegiatan kolektif
b. Publikasi Ilmiah
- Presentasi pada forum ilmiah
- Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada
bidang pendidikan formal
- Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan,
pedoman guru dan buku bidang pendidikan
c. Karya Inovatif
- Menemukan teknologi tepat guna (karya sains/
teknologi)
- Menemukan/ menciptakan karya seni
2 Daftar 1. Konsep TPACK dan contohnya dalam proses pembelajaran
materi yang
sulit
dipahami di
modul ini
3 Daftar
materi yang
sering
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai