Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KAWASAN TANPA ROKOK DI UPTD PUSKESMAS

KECAMATAN PONTIANAK KOTA


TAHUN 2019
I. Pendahuluan
Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat berbahaya
bagi kesehatan prokok aktif maupun prokok pasif merupakan salah satu solusi menghirup
udara bersih tanpa paparan asap rokok atau biasa disebut penetapan kawasan tanpa rokok.
Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi perhatian dunia.
WHO memprediksi penyakit yang berkaitan dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan
dunia. Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal 1 orang diantarannya meninggal karena
disebabkan asap rokok. Dari data terakhir WHO tahun 2004 ditemui sudah mencapai 5 juta
kasus kematian setiap tahunnya , serta 70% terjadi di Negara berkembang. Terjadi di Negara
berkembang termasuk di dalamnya ASIA dan Indonesia. Di tahun 2025 nanti , saat jumlah
perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan ada 10 juta kematian pertahun.
Indonesia menduduki peringkat ke 3 dengan penjumlah perokok terbesar di dunia
setelah cina dan india (WHO 2018) pada tahun 2007. Indonesia menduduki peringkat ke 5
konsumen rokok terbesar setelah cina. Amarika serikat, Rusia dan Jepang pada tahun yang
sama riset kesehatan dasar menyebutkan bahwa penduduk berumur diatas 10 tahun yang
merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada tahun 2010 untuk
kelompok umur di atas 15 tahun. Peningkatan prevalensi perokok terjadi pada kelompok
umur 15-24 tahun, dari 17,3% (2007) menjadi 18,6% atau naik hampir 10% dalam kurun
waktu 3 tahun. Peningkatan juga terjadi pada umurproduktif yaitu 25-34 tahun 29,0% (2007)
menjadi 31.1%(20120).
II. Latar Belakang
Penetapan kawasan tanpa rokok sebenarnya selama ini telah banyak diupayakan oleh
berbagai pihak baik lembaga,institusi Pemerintah maupun swasta dan masyarakat. Namun
pada kenyataanya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal dibandingkan dengan
penjualan,periklanan,promosi dan ataupun penggunarokok. Asumsi lain adalah perokok
membebankan biaya keuangan dari resiko fisik kepadaorang lain yang berarti bahwa
seharusnya perokoklah yang menanggung semua biaya atau kerugian akibat rokok tetapi
pada kenyataanya perokok membebankan secara fisik dan ekonomi kepada orang lain juga.
beban ini meliputi resiko orang lainterkena asap rokok di lingkungan sekitarnya dan biaya
yang di bebankan pada masyarakat untuk pelayanan Kesehatan. Agar permasalahan
dan kondisi tersebut diatas dapat dikendalikan maka perlu dilakukan Upaya pengamanan
terhadap bahaya merokok melalui penetapan Kawasan tanpa rokok dan juga membatasi uang
gerak para perokok.
III. Tujuan
 Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara mengubah
perilaku masyrakat.
 Meningkatkan produktivitas kerja bagi pemilik dan pekerja.
 Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih serta bebas dari asap rokok.
IV. Tata Nilai
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
V. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Kerangka Acuan 1. Penanggung jawab program membuat perencanaan kegiatan.
Kawasan Tanpa 2. Penanggung jawab program menghubungi intitusi terkait dan
Rokok menyiapkan data petugas, surat tugas dan formulir KTR/ stiker.
3. Penanggungjawab program dan Petugas mendatangi instansi.
4. Penanggungjawab program dan Petugas menyampaikan maksud
dan tujuan kedatangan.
5. Penanggungjawab program dan Petugas melaksanakan penyuluhan
perkelompok (SOP penyuluhan) tentang KTR.
6. Penanggung jawab dan perorangan program danPetugas melakukan
survey ke.
a. Tempat Umum
b. Tempat Kerja
c. Tempat Ibadah
d. Tempat Bermain Anak-Anak.
e. Angkutan Umum
f. Lingkungan Tempat Proses Belajar Mengajar dan
g. Sarana Kesehatan
7. Penanggungjawab program dan Petugas mengisi formulir KTR
8. Penanggungjawab program dan Petugas melakukan penempelan
stiker KTR sesuai dengan kondisi instansi
9. Penanggungjawab program dan Petugas menyampaikan hasil
survey kepada penanggungjawab instansi
10. Penanggungjawab program dan Petugas melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan
11. Penanggungjawab program dan Petugas membuat laporan kegiatan
dan dokumentasi.

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan Penanggung Jawab Lintas Program Terkait Lintas Sektor Terkait Ket
Pokok Program UKM
Kerangka Merencanakan 1. Tempat Umum Instansi :( kantor,tempat
Acuan tahapan jadwal 2. Tempat Kerja umum,restoran,sekolah.)
Kawasan pelaksana dengan 3. Tempat Ibadah Kepala instansi
Tanpa Rokok cara menyusun 4. Tempat Bermain Anak- menyetujui dan
rencana membuat Anak. mendukung kegiatan
jadwal, 5. Angkutan Umum puskesmas,dan para
,dokumentasi, 6. Lingkungan Tempat karyawan berpartisipasi
laporan dan Proses Belajar Mengajar dengan kegiatan yang di
evaluasi dan Sarana Kesehatan lakukan puskesmas
dengan menempel stiker
stop merokok , di larang
merokok dll di setiap
ruangan.

VII. Sasaran
1. Tempat Umum
2. Tempat Kerja
3. Tempat Ibadah
4. Tempat Bermain Anak-Anak.
5. Angkutan Umum
6. Lingkungan Tempat Proses Belajar Mengajar dan
7. Sarana Kesehatan
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N BULAN
O
URAIAN
  MA AP M JU JU SEP OK NO
  JAN FEB R R EI N L AGUST T T P DES
1.     √              √    
Tempat Umum
2.     √             √    
Tempat Kerja
3.     √             √    
Tempat Ibadah
Tempat Bermain Anak- √ √
4. Anak

5. Angkutan Umum √ √

Lingkungan Tempat Proses √


6. Belajar Mengajar

7. √ √
Sarana Kesehatan

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan .


Pelaksana program dan lintas program yang terkait memahami dan mempunyai
persepsi yang sama tentang pelaksaan program. Pelaksanaan program dapat dilakukan
sesuai tahapan dan jadwal yang telah ditentukan

X. Pembiayaan dan anggaran

Anggaran BOK 2019

XI. Penutup
Demikian kerangaka Acuan kegiatan ini dibuat untuk dipergunakan sebagimana
mestinnya.

Mengetahui, Yang Membuat,


Kepala UPTD Puskesmas PJ Program
Kec. Pontianak Kota

Drg.Popong Solihat Heni Harnani


NIP. 19740227 200212 2 002 NIP. 19661009 198603 2 013

Anda mungkin juga menyukai