Anda di halaman 1dari 1

Nama : Arif Riyatmoko TUGAS 6 RINGKASAN PASAL 46-90 PP RI NO.

22 TH 2020 TENTANG
Nim : 180523630103 PERATURAN
Off : 13 MB PELASANAAN UU NO. 2 TH. 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI

Pasal 46 dan Pasal 47 memaparkan tetang ketentuan penyelenggaraan usaha dan jasa konstruksi di Indonesia. Selain itu
pasal ini juga memuat mengenai penyelenggaraan usaha jasa konsultasi konstruki, usaha pekerjaan konstruksi, dan
pekerjaan konstruksi terintegrasi. Dan Pasal 47 memaparkan penyelenggaraan usaha jasa konstriksi meliputi kegiatan
pengkakjian, perencanaan, perancangan, pengawasan dan/atau manajemen penyelenggaraan konstruksi.
Pasal 48 dan Pasal 49 memaparkan mengenai hasil perancangan konstruksi dapat dilakukan pemeriksaan oleh instansi
berwenang. Dan Pasal 49 memaparkan bahwa kehiatan pengawasan dilakukan dengan memastikan terpenuhinya
persyaratan keteknikan dan administrasi kontrak.
Pasal 50 dan Pasal 51 memaparkan tugas dari penyedia jasa konsultasi konstruksi dalam melakukan pengawasan dan
kegiatan pekerjaan. Dan Pasal 51 mengenai kegiatan manajemen penyelenggaraan konstruksi yang meliputi manajemen
proyek, manajemen konstruksi, manajemen mutu, dan manajemen keselamatan konstruksi.
Pasal 52 dan Pasal 53 memaparkan tentang ruang lingkup pekerjaan kegiatan survei, pengujian teknis, dan kegiatan
analisis. Dan Pasal 53 tentang penyelenggaraan usaha pekerjaan konstruksi yang meliputi kegiatan pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran.
Pasal 54 dan Pasal 55 memaparkan tentang kegiatan pengoperasian yang harus dilaksanakan sesuai dengan standar
perancangan bangunan dan standar operasional prosedur. Dan Pasal 55 tentang ketentuan dalam pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan.
Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58 memaparkan mengenai kriteria penyelenggaraan pembongkaran sebuah bangunan. Dan
Pasal 57 memaparkan kegiatan pembangunan kembali yang meliputi renovasi, rehabilitasi, dan restorasi bangunan. serta
pasal 58 memaparkan tentang ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan usaha pekerjaan konstruksi diatur dalam
peraturan menteri.
Pasal 59 dan Pasal 60 memaparkan bahwa pekerjaan konstruksi terintegrasi yang melibuti rancang bangun, perekayasaan,
pengadaan dan pelaksanaan. Dan Pasal 60 berisi prinsip yang digunakan pemulihan penyedia jasa dalam menggunakan
sumber pembiayaan keuangan negara.
Pasal 61 dan Pasal 62 memaparkan mengenai kinerja penyedia jasa yang dapat dilihat pada laporan kinerja. Dan Pasal 62
tentang metode-metode yang dapat digunakan dalam pemilihan penyedia jasa oleh pengguna jasa yang sumber
keuangannya dari keuangan negara.
Pasal 63 dan Pasal 64 tentang tender atau seleksi dapat dilakukan melalui prakualifikasi, pascakualifikasi, atau tender
cepat. Dan Pasal 64 memaparkan standar remunerasi minimal harus diperhatikan dalam pemilihan penyedia layanan jasa
konsultasi konstruksi yang menggunakan tenaga kerja konstruksi pada jenjang jabatan ahli. Pasal 65 Berisi tentang kondisi
yang menyebabkan penggunaan metode penunjukan langsung dalam pemilihan penyedia jasa.
Pasal 66 dan Pasal 67 tentang ketentuan penugasan pemerintah kepada BUMN maupun BUMD, anak perusahaan BUMN
maupun BUMD, dan/atau perusahaan terafiliasi BUMN dan BUMD. Pasal 67 berisi tentang ketentuan dan batasan nilai
tertentu dan pekerjaan berskala kecil pada pengadaan barang langsung.
Pasal 68 dan Pasal 69 memaparkan mengenai Pemilihan penyedia terintegrasi dilakukan dengan cara tender dengan cara
prakualifikasi. Dan Pasal 69 memaparkan mengenai pengadaaan melalui katalog elektronik dilakukan untuk pekerjaan yang
sudah tercantum dalam katalog elektronik.
Pasal 70 Tentang ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan Penyedia Jasa tercantum.
Pasal 71, Pasal 72 dan Pasal 73 tentang penjelasan mengenai pekerjaan konstruksi yang bersifat spesialis. Dan Pasal 72
tentang cara pemilhan penyedia jasa konstruksi. lalu, Pasal 73 tentang penetapan dan ketentuan penyedia jasa.
Pasal 74 dan Pasal 75 berisi tentang penetapan penyedia jasa yang dilakukan melalui proses evaluasi. Dan Pasal 75
memaparkan tentang pengaturan hubungan kerja antara pengguna jasa dan penyedia jasa yang dituangkan dalam kontrak
kerja konstruksi.
Pasal 76, Pasal 77 dan Pasal 78 memaparkan hal hal yang dimuat dalam dokumen kontrak kerja konstruksi. lalu, Pasal 77
mengenai pembiayaan kontrak kerja konstruksi. dan Pasal 78 mengenai kesepakatan para pihak tentang pemberian intensfi
dengan prinsip prinsip yang disebutkan.
Pasal 79 dan Pasal 80 tentang penjelasan lebih lanjut mengenai kontrak kerja konstruksi untuk jasa konsultasi konstruksi
atau pekerjaan konstruksi yang memerlukan teknologi tinggi dan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan konstruksi
terintegrasi. Dan Pasal 80 disebutkan pertimbangan penetapan sistem penyelenggaraan konstruksi.
Pasal 81 memaparkan tentang system pembayaran, diantaranya yaitu : pembayaran di muka, progress/bulanan,
milestone/tahapan/termin, turn key.
Pasal 82 dan Pasal 83 memaparkan tentang penjelasan dari macam-macam system perhitungan hasil pekerjaan. Dan Pasal
83 tentang ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, syarat dan dokumen terstandar.
Pasal 84 dan Pasal 85 memaparkan tentang standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan. Dan Pasal 85
berisi tentang kewajiban dan tanggung jawab para pihak atas kegagalan bangunan.
Pasal 86, Pasal 87 dan Pasal 88 tentang penyedia jasa bertanggung jawab sesuai rencana umur konstruksi. Pasal 87
memaparkan mengenai penentuan rencana umur konstruksi ditetapkan dalam dokumen kontrak. Dan Pasal 88 memaparkan
bahwa pertanggungjawaban dapat dilakukan selama dokumen hasil belum atau tidak diubah.
Pasal 89 dan Pasal 90 memaparkan penggantian atau perbaikan kegagalan bangunan oleh Penyedia Jasa dapat dialihkan
kepada pihak ketiga berupa asuransi. Dan Pasal 90 tentang ganti kerugian yang diderita oleh pihak yang dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai