Anda di halaman 1dari 6

a.

b.

c.

d.

e.

f.
g. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Radiologi

 CT Scan: tanpa/dengan kontras) mengidentifikasi adanya

hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan

otak.

 Angiografi serebral: menunjukkan kelainan sirkulasi serebral,

seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan, trauma.

 X-Ray: mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan

struktur garis (perdarahan / edema), fragmen tulang.

2. Pemeriksaan Laboratorium

 Analisa Gas Darah: medeteksi ventilasi atau masalah pernapasan

(oksigenasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.

 Elektrolit: untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai

akibat peningkatan tekanan intrakranial.

h. Pentalaksanaan

Penatalaksanaan menurut Tarwoto (2009) pada klien dengan cidera

kepala adalah:

1. Penatalaksanaan Medis

 Diuretik: untuk mengurangi edem serebral misalnya manitol 20%

furosemid (lasik).

 Anti kunvulsan: untuk menghentikan kejang misalnya dengan

dilantin, tegretol, valium.


 Kortokosteroid: untuk menghambat pembentukan edem misalnya

dengan dexsametason.

 Antagonis histamine: mencegah terjadinya iritasi lambung karena

hipersekresi akibat efek trauma kepala

 Antibiotik jika terjadi luka yang besar.

2. Penatalaksanaan Perawat

 Monitor respirasi: Bebas jalan nafas, monitor keadaan ventilasi,

periksa AGD, berikan oksigen jika perlu.

 Monitor tekanan intracranial (TIK).

 Atasi syok ada

 Kontrol tanda vital.

 Keseimbangan cairan dan elektrolit.


a.

b.

c.

d.

e.

f.
g. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Radiologi

 CT Scan: tanpa/dengan kontras) mengidentifikasi adanya

hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan

otak.

 Angiografi serebral: menunjukkan kelainan sirkulasi serebral,

seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan, trauma.

 X-Ray: mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan

struktur garis (perdarahan / edema), fragmen tulang.

2. Pemeriksaan Laboratorium

 Analisa Gas Darah: medeteksi ventilasi atau masalah pernapasan

(oksigenasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.

 Elektrolit: untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai

akibat peningkatan tekanan intrakranial.

h. Pentalaksanaan

Penatalaksanaan menurut Tarwoto (2009) pada klien dengan cidera

kepala adalah:

1. Penatalaksanaan Medis

 Diuretik: untuk mengurangi edem serebral misalnya manitol 20%

furosemid (lasik).

 Anti kunvulsan: untuk menghentikan kejang misalnya dengan

dilantin, tegretol, valium.


 Kortokosteroid: untuk menghambat pembentukan edem misalnya

dengan dexsametason.

 Antagonis histamine: mencegah terjadinya iritasi lambung karena

hipersekresi akibat efek trauma kepala

 Antibiotik jika terjadi luka yang besar.

2. Penatalaksanaan Perawat

 Monitor respirasi: Bebas jalan nafas, monitor keadaan ventilasi,

periksa AGD, berikan oksigen jika perlu.

 Monitor tekanan intracranial (TIK).

 Atasi syok ada

 Kontrol tanda vital.

 Keseimbangan cairan dan elektrolit.

REFRENSI

Smeltzer (2000). Buku Ajar Perawatan Cedera Kepala & Stroke untuk
Mahasiswa D III Keperawatan. Yogyakarta : Ardana Media.
Tarwoto, et. al. (2009). Keperawatan Medikal Bedah, Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta : Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai