2. Penatalaksanaan Perawat
a. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika
stabil.
d. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika
dipasang NGT.
kateterisasi
a. Pengkajian
1. Identitas Klien
diabetes mellitus.
Aktivitas/ istirahat
Sirkulasi
hipotensi postural.
Integritas Ego
Eliminasi
bising.
Makanan/cairan
Neurosensori
atau subarakhnoid.
pada tahap awal hemoragis, dan biasanya akan tetap sadar jika
Ukuran atau reaksi pupil tidak sama, dilatasi atau miosis pupil
ipsilateral (perdarahan/herniasi)
Nyeri/keamanan
otot/fasia.
Pernapasan
Kesulitan untuk melihat objek dari sisi kiri (pada stroke kanan).
InteraksiSosial
Penyuluhan/Pembelajaran
risiko).
b. Diagnosa Keperawatan
intracerebral
sensori
c. Intervensi
dantrolen.
3. Gangguan persepsi Setelah dilakukan 1. Kaji tipe/derajat 1. Membantu
sensori tindakan disfungsi seperti menentukan daerah
berhubungan keperawatan pasien tidak dan derajat kerusakan
dengan penekanan diharapkan klien tampak serebral yang terjadi
pada saraf sensori dapat meningkatnya memahami kata dan kesulitan pasien
ditandai dengan : persepsi sensorik , atau mengalami dalam beberapa atau
DS : pasien perabaan secara kesulitan seluruh tahap proses
mengatakan tidak optimal dengan berbicara atau komunikasi.
mengenali orang Kreteria Hasil: membuat
tersebut 1. Klien dapat pengertian
DO : mempertahanka sendiri.
Perubahan pola n tingakat 2. Mintalah pasien 2. Melakukan penilaian
komunikasi kesadaran dan untuk mengikuti terhadap adanya
Disorientasi fungsi persepsi perintah kerusakan sensorik
terhadap waktu, 2. Klien mengakui sederhana (afasia sensorik)
tempat dan orang perubahan (seperti “buka
dalam mata”)ulangi
kemampuan dengan
untuk meraba kata/kalimat
dan merasa yang sederhana.
3. Klien dapat 3. Tunjukan objek 3. Melakukan penilaian
menunjukkan dan minta pasien terhadap adanya
perilaku untuk untuk kerusakan motorik
mengkompensas menyebutkan (afasia motorik)
i terhadap nama benda seperti pasien
perubahan tersebut. mungkin
sensori mengenalinya tetapi
tidak dapat
menyebutkannya.
4. Diskusikan 4. Meningkatkan
mengenai hal- percakapan yang
hal yang dikenal bermakna
pasien
REFRENSI
Rosyidi, Harun, Cholik dan Nurhidayat Saiful. 2010. Buku Ajar Perawatan
Ardana Media.
b.
c.
d.
e.
f.
g. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Radiologi
otak.
2. Pemeriksaan Laboratorium
h. Pentalaksanaan
kepala adalah:
1. Penatalaksanaan Medis
furosemid (lasik).
dengan dexsametason.
2. Penatalaksanaan Perawat
a. Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
Aktivitas/Istirahat
Sirkulasi
Integritas Ego
dramatis).
Eliminasi
gangguan fungsi.
Makanan/Cairan
Nyeri/kenyamanan
lama.
Pernafasan
Interaksi Sosial
berulang-ulang, disartria.
Penyuluhan/pembelajaran
b. Diagnosis Keperawatan
trauma kepala
gelisah
3. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kerusakan
persepsi/kognitif
c. Intervensi
No Diagnosa Perencanaan
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
REFRENSI
Ardana Media.