Oleh
KELOMPOK: I
JURAIS SIMAL
MUIYAH SARAWAHAB
NABA
FEBRIANTI KELIANGIN
SANTI IBRAHIM
YUSDIARNI R NARAHAUBUN
INDRAJIT LATUKONSINA
YUSUF ELI
DIAN LISTIANINGSI
JUMRA D SAMPULAWA
YANA RAHMANA NAYA
LISDA S RUMRAH
IIN BUDIONO
PATRECIA NN SIAHAYA
WA HAJIJA
ARSIA TIPAHEHU
VIKTOR PEIRISA
SULFIANTI
RAMLA F MAHU
NYONG KAPAILU
SELFA TUHUTERU
BUSRIA LATUKAU
SARIFA RUMASUKUN
ASMAWIYA MANUPUTY
IDA WAHID
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang
askep Lyme. Penulisi menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan ini dari awal sampai akhir. Khususnya buat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
3.1. Kesimpulan.....................................................................................
3.2. Saran...............................................................................................
DATAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan kulit, peradangan sendi dan gejala yang menyerupai flu. Penyakit
ini mulai dikenal pada tahun 1975, ketika sekumpulan kasus terjadi di dalam
muncul di 47 negara bagian, juga dikenal di Eropa, Uni Soviet, Cina, Jepang
semua suku kaum,onset bagi penyakit ini biasannya pada masa anak-anak dan
terkena penyakit ini 3 kali sering jika dibanding dengan Wanita, penyakit ini
liur sengkenit atau melalui pemuntahan isi usus tengah sengkenit. Pelekatan
menimbulkan lesi kulit yang khas. Penyebaran terjadi melalui aliran limfatik
atau darah ke tempat lain di kulit atau muskuloskeletal dan banyak organ lain.
(Arvin 2010)
Lyme juga telah dikembangkan dan terutama diperuntukkan untuk hewan. [3]
hari. Apabila penyakit telah memasuki fase kronis maka dapat digunakan
a. Tujuan Umum.
b. Tujuan Khusus.
Lyme
dengan Lyme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
perubahan kulit, peradangan sendi dan gejala yang menyerupai flu yang
2012)
b. Etiologi
mengalami demam, nyeri otot, dan ruam kemerahan yang klasik, erythema
2014)
c. Patofisiologi
(Arvin 2010)
d. WOC
e. Manifestasi Klinis
1. Demam
3. Sakit kepala
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
kerusakan paru-paru.
1. Penetalaksanaan Medis
menetap.
2. Penatalaksanaan Perawat
dan kompres air hangat pada daerah gigitan yang telah mengalami
pembengkakan
J.D. 2010)
h. Komplikasi
1. Gangguan pada sistem saraf, misalnya otot wajah yang lumpuh atau
sendi lainnya.
3. Inflamasi pada selaput pelindung otak atau meningitis.
a. Pengkajian
1. Jenis Kelamin
Tabel 1
0
No Jenis Kelamin Frekuensi /0
1 Laki-Laki 52 68
2 Perempuan 25 32
Total 77 100
2. Umur
Tabel 2
0
No Umur Frekuensi /0
1 <1 0 0
2 1–4 7 9
3 5 - 14 30 39
4 15 – 24 33 43
5 25 - 44 4 5
6 45 - 64 2 3
7 > 65 1 1
Total 77 100
Tabel 3
No Tempat Frekuensi %
1 Padang Rumput 27 36%
2 Hutan Mudah 20 26%
3 Hutang Matang 15 19%
4 Daratan Banjir 15 19%
Jumlah 77 100
4. Keluhan utama
5. Pemeriksaan Fisik
B1 (breathing)
Pernafasan Normal
B2 (blood)
Normal
B3 (brain)
B4 (bladder)
Perkemihan normal
B5 (bowel)
Pencernaan normal
B6 (bone)
kulit
pada lesi.
c. Intervensi
INTERVENSI RASIONAL
Evaluasi adanya nyeri. Untuk mengetahui nyeri yang
dirasakan.
Hindari bahan-bahan atau benda- Mencegah timbulnya nyeri.
kulit
dengan
INTERVENSI RASIONAL
Evalusi derajat lesi untuk Mengetahui tingkat keparahan
bahan kimia.
pada lesi.
Kriteria hasil :
Lesi akan menutup pada hari ke 7 tanpa adanya tanda-tanda infeksi
INTERVENSI RASIONAL
Kaji kondisi lesi, banyak dan Mengidentifikasi kemajuan atau
besarnya bula, serta apakah penyimpangan dari tujuan yang
adanya order khusus dari tim diharapkan.
dokter dalam melakukan
perawatan luka.
Buat kondisi balutan dalam Kondisi bersih dan kering akan
keadaan bersih dan kering menghindari kontaminasi komensal,
serta akan menyebabkan respon
inflamasi lokal dan akan
memperlambat penyembuhan luka.
Lakukan perawatan luka : Perawatan luka sebaiknya dilakukan
Lakukan perawatan luka steril setiap hari untuk membersihkan
setiap hari. debris dan menurunkan kontak
Bersihkan luka dan drainase kuman masuk ke dalam lesi.
dengan cairan nacl 0,9% atau Intervensi dilakukan dalam kondisi
antiseptic jenis iodine providum steril sehingga mencegah
dengan cara swabbing dari arah kontaminasi kuman ke lesi pemfigus.
dalam ke luar. Pembersihan debris (sisa fagositosis,
Bersihkan bekas sisa iodine jaringan mati) dan kuman sekitar
providum dengan normal saline luka dengan mengoptimalkan
dengan cara swabbing dari arah kelebihan dari iodine providum
dalam keluar sebagai antiseptic dan dengan arah
Tutup luka dengan kassa steril dari dalam keluar dapat mencegah
dan jangan menggunakan dengan kontaminasi kuman kejaringan luka.
plester adhesif Antiseptik iodine providum
mempunyai kelemahan dalam
menurunkan proses epitelisasi
jaringan sehingga memperlambat
pertumbuhan luka, maka harus
dibersihkan dengan alkohol atau
normal saline.
Penutupan secara menyeluruh dapat
menghindari kontaminasi dari benda
atau udara yang bersentuhan dengan
lesi pemfigus.
Kolaborasi penggunaan antibiotik Antibiotik injeksi diberikan untuk
mencegah aktifitas kuman yang bisa
masuk. Peran perawat mengkaji
adanya reaksi dan riwayat alergi
antibiotik, serta memberikan
antibiotik sesuai pesenan dokter.
Tujuan: dalam 1x24 jam rasa malu dan frutrasi berkurang dengan
keadaanya
ITERVENSI RASIONAL
Berikan motivasi dan harapan Mengurangi kecemasan dan
untuk mengungkapkan
perasaannya.
Kriteria Hasil :
terjadinya komplikasi
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat pengetahuan Pengetahuan pasien dan orang tua yang
pasien dan keluarga tentang baik dapat menurunkan resiko
psoariasis komplikasi
Jelaskan pentingnya istirahat Seseorang dengan psoriasis
memerlukan nasihat untuk
menghilangkan iritan eksternal dan
menghindari panas yang berlebihan,
serta perspirasi. Kebiasaan menggaruk
dan menggososk bagian yang gatal
akan memperpanjang lamanya
penyakit.
Meningkatkan cara hidup Meningkatkan sistem imun dan
sehat seperti intake makanan pertahanan terhadap infeksi.
yang baik, keseimbangan
antara aktivitas dan istrahat,
monitor status kesehatan dan
adanya infeksi
Jelaskan tentang kondisi Perawat harus menjelaskan dengan
penyakit dan pentingnya perasaan yang peka bahwa sampai saat
penatalaksanaan psoriasis ini masih belum terdapat pengobatan
untuk penyembuhan total penyakit
psoriasis bahwa penanganan seumur
hidup tidak diperlukan bahwa keadaan
ini dapat dihilangkan, serta
dikendalikan. Patofisologi psoriasis
perlu ditinjau kembali termasuk faktor
pencetusnya, yaitu setiap iritasi atau
cidera pada kulit (luka tersayat, abrasi,
terbakar cahaya matahari) setiap
penyakit yang baru saja dialami
(misalnya : infeksi streptokokus pada
faring) dan stress emosional. Perlu di
tegaskan bahwa trauma yang berulang
– ulang pada kulit disamping
lingkungan yang tidak mendukung
(hawa dingin) atau preparat tertentu
(litium, penyekat-beta, indomentasin)
dapat membuat psoriasis. Pasien harus
diingatkan bahwa pemakaian obat –
obat tanpa resep dokter dapat
memperburuk penyakit psioriasis yang
ringan
Identifikasi sumber – sumber Keterbatasan aktivitas dapat
pendukung yang mengganggu kemampuan pasien untuk
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
mempertahankan perawatan
dirumah yang dibutuhkan
Beri penjelasan untuk Bahan untuk penyuluhan yang sudah
perawatan dirumah dicetak dapat disediakan untuk
memperkuat diskusi tatap muka dengan
pasien mengenai pedoman terapi dan
berbagai masalah lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
perubahan kulit, peradangan sendi dan gejala yang menyerupai flu. Penyakit
ini mulai dikenal pada tahun 1975, ketika sekumpulan kasus terjadi di dalam
muncul di 47 negara bagian, juga dikenal di Eropa, Uni Soviet, Cina, Jepang
dan Australia.
Penyebaran awal penyakit lyme dfisebabkan oleh Spirochaeta melalui
3.2. Saran
kami. Besar harapan kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta EGC
ofbacteriology.net/Lyme.html
dialysis Patient