VIRUS INFLUENZA
Disusun :
Alfian Fadjrin Sofwan [1511E1019]
Ela Ratnasari [1511E1020]
Nadia Aurora [1511E1021]
Achmad Gilman Harish [1511E1022]
Anggi Nopiani [1511E1023]
Rini Mulyati [1511E1024]
Farah Mufida [1511E1025]
Kelompok 3
D3-A Analis Kesehatan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih
sayang-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Laporan berjudul
“Pemariksaan Hemaglutinasi Terhadap Virus Influenza” yang merupakan bagian
dari materi Virologi untuk memenuhi tugas pembuatan makalah Mata Kuliah
Analis Kesehatan di semester ganjil (V) tahun 2018.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh anggota kelompok yang telah
berkontribusi secara optimal sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Ucapan
terima kasih tak lupa pula kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini baik secara moril maupun materil.
Besar harapan kami makalah ini dapat memberi kontribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dalam analis kesehatan yang bisa bermanfaat
bagi masyarakat luas nantinya. Sebagai penyusun kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan. Terima kasih.
Penyusun,
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Virus influenza A, virus ini menginfeksi manusia, mamalia dan
unggas. Contohnya : flu burung, H5N1.
Virus Influenza B, menginfeksi manusia dan binatang laut seperti
singa laut dan linsang.
Virus influenza C, menginfeksi manusia dan babi, contohnya : flu
biasa
Beberapa virus mampu mengaglutinasikan sel darah merah. Kemampuan
ini sebagai contoh dari aktivitas biologik dan aktivitas ini dapat dihambat oleh
antibodi tertentu. Sisi partikel virus yang spesifik dapat berinteraksi dengan reseptor
mukoprotein pada sel darah merah dan permukaan sel lain. Interaksi dari sisi
reseptor dan virion membuat aglutinasi sel darah merah menjadi tampak. Enzim
virus neuraminidase memecah ikatan antara virus dan sel, dan melepas keduanya
ke dalam larutan. Antigen adalah bagian virus yang mengandung ikatan dan antigen
dari virus digunakan untuk uji hemaglutinasi.
1.3. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Aglutinasi positif ditunjukan oleh lapisan merah granular, difusi pada
dasar tabung.
Tidak adanya Aglutinasi di tunjukan oleh sesuatu yang terletak di antara
lapisan difusi. Pada dasar tabung yang meluncur bila tabung di
miringkan.
Aglutinasi sebagian di tunjukkan oleh sesuatu yang terletak di antara
lapisan difusi pada dasar tabung dan suatu titik merah ini mengontrol
satu bentuk dengan bagian kosong di tengahnya. Uji HA lambat
digunakan untuk mengetahui titer virus, kemampuan virus dalam
menginfeksi yang ditandai dengan adanya hemaglutinasi eritrosit. Titer
virus dapat diketahui dengan melihat sumuran terakhir pada nomor
tertinggi (end point) yang menunjukkan adanya hemaglutinasi positif.
Hal itu ditandai dengan adanya agregat-agregat di dasar sumur (Stephen,
1980). Sedangkan, uji HA cepat biasanya dipakai untuk
mengidentifikasi virus yang mampu menghemaglutinasi eritrosit.
Hemaglutinasi merupakan yang diindusikan oleh virus sebagai prosedur
untuk mengidentifikasi hemaglutinasi oleh virus atau metode untuk mengukur
konsentrasi antigen terlarut dalam specimen biologis dimana specimen diinduksi
dengan eritrosit. Pemeriksaan hemaglutinasi pertama - tama dimasukan ke dalam
tabung dan selanjutnya ditambahkan serum yang kemudian dilakukan pengenceran
dengan cara memindahkan dari tabung pertama ke tabung selanjutnya dengan
volume yang sama. Setelah dilakukan pengenceran ditambahkan lagi antigen virus
pada tiap masing - masing tabung.
4
BAB III
HASIL PEMERIKSAAN
Tujuan Praktikum
Mengetahui titer tertinggi yang masih bisa menyebabkan hemaglutinasi
secara total.
Menentukan kekuatan antigen (virus).
Menentukan IUHA.
Untuk menentukan antigen (virus) terhadap titer serum.
Prinsip Praktikum
Virus influenza + eritrosit 0,5% => virus diikat dengan reseptor eritrosit
(Hemaglutinasi), semakin tinggi pengenceran antigen (virus influenza) semakin
berkurang untuk menyebabkan hemaglutinasi secara total.
Dasar Teori
Hemaglutinasi adalah daya pengikatan antigen virus dengan eritrosit hewan
tertentu, karena virus diikat oleh reseptor eritrosit. Jenis eritrosit berbeda tergantung
dari jenis virusnya, yaitu :
Virus influenza menghemaglutinasi eritrosit cavia (marmut),
eritrosit ayam dan eritrosit manusia golongan O masing - masing
dalam konsentrasi 0,5%.
Virus Rubella yang menghemaglutinasi eritrosit angsa, eritrosit
burung.
Golongan arbovirus menghemaglutinasi eritrosit anak ayam umur 1
hari dan eritrosit 0,25 - 0,4%.
Bila virus diikat oleh eritrosit, beberapa jenis virus dilepaskan kembali
secara spontan oleh eritrosit yang mengikat virus sehingga terjadi elusi. Sesudah
5
terjadi elusi, virus dilepaskan dan virus masih bisa mengadakan hemaglutinasi
dengan eritrosit lain, tetapi eritrosit yang telah dilepaskan virus tidak bisa mengikat
virus lain, sebab reseptor eritrositnya sudah rusak oleh virus yang pertama.
Bila HA (+), berarti virus diikat oleh anti serum yang sesuai. Hemaglutinasi
terjadi dalam 3 tahap, yaitu :
Absorbsi virus pada reseptor virus.
Aglutinasi dari virus eritrosit kompleks.
Elusi virus secara spontan.
Salah satu virus yang bisa mengadakan hemaglutinasi dengan berbagai jenis
eritrosit adalah virus influenza, yaitu bila virus baru diisolasi dari penderita,
ditanam intra amnion dan bila mengadakan hemaglutinasi golongan O atau dengan
eritrosit cavia.
Untuk menentukan kekuatan antigen virus dapat dilakukan dengan
pemeriksaan hemaglutinasi, yaitu dengan titer hemaglutinasi (IUHA).
Titer hemaglutinasi IUHA, yaitu pengenceran virus tertinggi yang dapat
menyebabkan hemaglutinasi total. Semakin tinggi pengenceran virus maka akan
semakin kecil kekuatan virus untuk menyebabkan HA total.
Cara Kerja
1/4 1/8 1/16 1/32 1/64 1/128 1/256 1/512 CE
NaCl fisiologis 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,4
Allantois 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 -
NaCl 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 -
Eritrosit 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
6
Hasil - - - - - - - - -
Hasil Pengamatan
1/4 1/8 1/16 1/32 1/64 1/128 1/256 1/512 CE
+ + + + + + + + -
(+) Aglutinasi
Jadi, titer 1 UHA adalah ≥ 1/512
Pembahasan
Pada praktikum ini di lakukan pemeriksaan hemaglutinasi dimana tujuan
dari praktikum ini adalah untuk menentukan kekuatan antigen (virus) terhadap titer
serum yang masih menghasilkan hemaglutinasi secara total.
Prinsip daripraktikum hemaglutinasi adalah virus influenza + eritrosit 0,5%
=> virus diikat dengan reseptor eritrosit (Hemaglutinasi), semakin tinggi
pengenceran antigen (virus influenza) semakin berkurang untuk menyebabkan
hemaglutinasi secara total.
Hemaglutinasi merupakan yang diindusikan oleh virus sebagai prosedur
untuk mengidentifikasi hemaglutinasi oleh virus atau metode untuk mengukur
konsentari antigen terlarut dalam specimen biologis dimana specimen diinduksi
dengan eritrosit. Pemeriksaan hemaglutinasi pertama-tama dimasukan ke dalam
tabung dan selanjutnya ditambahkan serum yang kemudian dilakukan pengenceran
dengan cara memindahkan dari tabung pertama ke tabung selanjutnya dengan
volume yang sama. Setelah dilakukan pengenceran ditambahkan lagi antigen virus
pada tiap masing – masing tabung.
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan di dapatkan
hasil pada pemeriksaan hemaglutinasi terhadap virus influenza adalah hasil positif
ditunjukan oleh lapisan merah granular, difusi pada dasar tabung. Pemeriksaan
hemaglutinasi ini selain untuk mengindentifikasi virus juga digunakan untuk
menentukan kekebalan hewan terhadap suatu agen (virus) melalui pengukuran titer.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum didapatkan pada Test HA (+), 1 UHA sebesar ≥ 1/512.
Berarti reseptor eritrosit di ikat oleh antigen.
7
DAFTAR PUSTAKA