Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

TEAM PENYEHATAN UKDM

I. SEJARAH UVRI Menjadi UKDM

A. Dari LVRI; Yatasan Karya Dharma (YKD) Ke Yayasan Perguruan


Tinggi (YPT) LVRI
1. Pada tanggaı 4 Mei 1959 Markas Beşar LVRI mengeluarkan
instruksi No. 772/102/S/MBL V/Vll/1959 kepada MADA-LVRI dan
MACAB seluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara untuk segera
mendirikan Yayasan Karya Dharma (YKD). Instruksi tersebut
kemudian ditindaklanjuti oleh MADA LVRI Sulawesi Selatan dan
Tenggara dengan menerbitkan surat penetapan No. 1459/S/PNT/
MDL V/IX/1959 tanggaı 17 September 1959 yang ditandai secara
resmi berdirinya Yayasan Karya Dharma (YKD) baik Tingkat
Cabang maupun pada Tingkat Daerah LVRI di Sulawesi Selatan
dan Tenggara.

2. Berdasarkan Keppres No. 103/1957 terbentuk Legiun Veteran RI


sehingga nama Yayasan Karya Dharma (YKD) harus disesuaikan
dengan ketentuan KEPPRES tersebut dan oleh MADA-LVRI
Sulawesi Selatan dan Tenggara memberi kuasa kepada 3 orang
anggota Veteran MADA-LVRI yaitu saudara ; Bahang, Nur Tinri,
dan Amin S. menghadap ke notaries Meester Raden Abdul
Karnaeng lalu terbit Akte Pendirian Yayasan No. 9 Tanggal 4
Agustus 1960 yang bernama Yayasan Pergruan Tinggi ( YPT)-
Legiun Veteran RI (sesuai nama lembaga institusi pendiri yaitu
MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara serta KEPPRES No.
103 talıun 1957 tentanıg Legiun Veteran RI.

3. Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 4 Agustus 1960 tersebut yaitu


YPT-LVRI, maka oleh Departemen Perguruan dan limu
Pengetahuan menerbitkan SK No. I/B/YKT/P/62 tanggal 19
Desember 1962 ditandai berdirinya FKIP dengan 3 jurusan yaitu:
Pendidikan/ Paedagogik, Sejarah dan Hukum. Dalam surat
keputusan tersebut dinyatakan kampus tempat proses belajar
mengajar di Jalan WR Supratman No. 1 Makassar (Kampus
pertama Universitas Veteran RI Makassar (MADA LVRI Sul-Sel-
Bar).

4. Pada tanggal 10 November 1962 diresmikan berdirinya UVRI yang


ditandai peletakan batu pertama Kampus UVRI di Jalan Gunung
Bawakaraeng No.72 Makassar oleh Pangdam XIV HSN Kol. Muh.
Yusuf yang diwakili oleh Kasdam Letkol D.C. Sitorus (Gedung
diberikan oleh Pangdam XIV Hasanuddin) dengan membina 3
Fakultas; Fakultas Keguruan dan limu Pendidikan (FKIP),
Fakultas limu Sosial dan limu Politik (Fisipol) dan Fakultas Tata
Niaga.

B. Dari YPT-LVRI ke Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD)


1. Pada tahun 1965 pengurus YPT-LVRI melakukan perubahan Akta
dari Akta No. 9 tanggal 4 Agustus 1960 ke Akta No. 93/1965
kemudian ke akta No. 4 Tahun 1968 menjadi Yayasan Perguruan
Tinggi Karya Dharma (YPT-Karya Dharma) yang kemudian
menimbulkan permasalahan karena Akte tersebut tercantum
badan pendiri. (Dalam Akte No. 9 tahun 1960 tidak tercantum
adanya pendiri, karena pendirinya adalah MADA-LVRI Sulawesi
Selatan.

2. Tercantumnya nama pendiri dalam Akte perubahan (Akta No. 4


Tahun 1968) Ketua Umum MADA-LVRI dan para Wakil Ketua
menilai bahwa 9 (Sembilan) orang yang mencantumkan dirinya
sebagai pendiri telah melakukan perbuatan pidana karena
menempatkan keterangan palsu dalam Akta Autentik.

3. Untuk mengatasi itikad buruk tersebut, Ketua Umum MADA-


LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara Pangdam XIV IISN
menerbitkan SK No. 031/KPTS/MDL V/IX/1969 tanggal 20
September 1969 (Ditandatangani oleh Brigjen TNI Sayidiman)
menegaskan bahwa UVRI dan YPTKD adalah unsur dari MADA-
LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara.

4. Kemudian oleh Menteri Urusan Veteran RI melalui surat No.


A.130/MDL V/lll/75 tanggal 7 Maret 1975 tentang YPT-LVRI, isinya :
a. Menguatkan SK Pangdam XIV IISN seperti yang tersebut pada
poin 6 di atas.
b. Bahwa UVRI dan YPTD adalah unsur dari MADA-LVRI Sulawesi
Selatan dan Tenggara.
c. Bahwa Rektor dan Ketua YPTKD harus bertanggung jawab
kepada MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Surat ditandatangani oleh Mayjen TNI (Purn) II. Bambang
Utoyo yakni mantan Kasad.

5. Pada tanggal 27 Februari 1976 lahirlah kesepakatan untuk tetap


menjadikan YPTKD sebagai unsur MADA-LVRI ke akta-akta
perubahan. Pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan
tersebut adalah :
1) Dari Pihak YPTKD Diwakili Oleh :
a) H. Bahang
b) H. Lanakka
2) Dari Pihak UVRI Diwakili Oleh :
Nur Tinri
3) Dari Pihak MADA-LVRI Diwakili Oleh :
a) Andi Atłas
b) Mustara, SIŁ
c) Drs. Said Sutte
d) Drs. Arifin Nur
e) Cholik Husein
4) Dari Pihak Kodam XIV Hasanuddin Diwakili Oleh :
Kolonel Andi Oddang (Kasdam)
5) Dari Pihak MABES-LVRI Diwakili Oleh :
Anwar Rasyid, BcHk
6. MR. Dr. M. Natsir Said, SH bersama Ny Muliati, Rustam (Tokoh
Veteran LVRI) pengurus YPTKD melaporkan melalui suratnya No.
001/BP/ CD/IIl/1993 tanggal 3 September 1993 dan menegaskan
bahwa :
a. Selama 33 tahun asset YPTKD, dana-dana yang berasal dari
pembayaran SPP mahasiswa termasuk deposito milik
YPTKD dikuasai secara melawan hukum oleh Nur Tinri
(mantan Rektor UVRI).
b. Hal ini diakui pula oleh Pengurus YPTKD H. Ibrahim Hasan
serta Bendahara YPTKD saudara Achmad Sirua (ipar HM Nur
Tinri) bahwa sertifikat tanah di kampus Antang adalah milik
YPTKD tapi disertifikatkan secara pribadi oleh H. Nur Tinri
(mantan Rektor UVRI).
c. Bahwa kemelut yang terjadi selama ini disebabkan karena
pengurus YPTKD beritikad buruk untuk menjadikan YPTKD
milik pribadi oleh oknum-oknum, karena itu kepengurusan
YPTKD mutlak dikembalikan kepada induk organisasi yaitu
MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara.
d. Pangdam VII wrb/ Ketua Umum MADA-LVRI Mayjen T NI
Suadi Marasabessi dan Ketua YPTKD Kol. H. Alim Bachri
bersama BDNI telah berhasil menyelamatkan keuangan
YPTKD yang dipindah-rekeningkan HM. Nur Tinri ke
rekening anak-anaknya (Waris Nur dan Azis Nur).

7. Adanya Surat Letjen TNI Tuk Setiohady Nomor B-


953/Setbang/09/93 tanggal 27 September 1993 yang
mengklarifikasi surat mantan Sesdaglobang Letjen TNI Solichin
GP Nomor: B-669/Setbang/7/1993 tanggal 22 Juli 1993 tentang
kemelut UVRI YPTKD dan MADA LVRI Sulsera, agar
penyelesaiannya diserahkan kepada Pangdam VII Wirabuana
selaku Ketua Umum MADA WRI dan Gubernur KDH Tingkat I
Sulawesi Selatan.

8. Berdasarkan surat tersebut, maka Pangdam VII Wirabuana,


Ketua Umum MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara Mayjen
TNI Tamlicha Ali mengeluarkan SK No. SKEP.022a/MDL V/ XI/1993
tertanggal 30 November 1993 yang kembali menegaskan :
Bahwa YPTKD sebagai badan hukum yang menyelenggarakan
UVRI dan AMI Veteran Makassar adalah anak organisasi dari
MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara.

C. Dari YPTKD ke Yayasan Karya Dharma Makassar (YKDDM)


Pada Bulan April 1996 Kol. Purn. Arifin Nu'mang (Ketua Harian
MADA-LVRI/ Ketua YPTKD) berpulang ke Rahmatullah lalu
digantikan oleh KOL H. Alim Bachri (berdasarkan SK. Ketua Umum
MADA-LVRI Sulawesi Selatan/Pangdam VII Wirabuana SKEP.
014/MDL V/lX/1996 tanggal 24 September 1996) yang kemudian pada
Tahun 1999 beralih ke Brigjen TNI Purn. II. Andi Oddang (SK
ditandatangani oleh Pimpinan Mabes LVRI Pusat Letjen TNI Achmad
Tahir) kemudian mengambil beberapa kebijakan :
a. Agar pihak MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara
dalam perubahan akte-akte yang akan datang
menghilangkan badan pendiri yang dilakukan oleh 9
(Sembilan) orang karena disamping tidak sesuai dengan
akta pendirian pertama (No. 9 Tahun 1960) juga adalah
suatu perbuatan Pidana karena menempatkan keterangan
palsu dalam akta autentik tersebut.
b. Supaya YPTKD MADA-LVRI Sulawesi Selatan dan Tenggara
mengadakan rapat dengan pengurus untuk perubahan Akta
dari YPTKD menjadi YKDDM atas saran MABES LVRI yang
berdasarkan UU Veteran dan Keppres.

D. Dari YKDDM ke Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI)


1. Pada 24 November 2015 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
Wilayah IX (KOPERTIS IX) mengeluarkan rekomendasi No.
4820/K9/KK.02/2015. Berdasarkan surat permohonan ketua
YKDDM No. 69.A/YKDDM/XI/2015, 18 November 2015 Tentang
Permohonan rekomendasi perubahan nama dari Universitas
Veteran Republik Indonesia (UVRI) Menjadi Universitas Karya
Dharma Makassar (UKDM).
2. Penyelesaian dualisme badan penyelenggara dilakukan
perubahan nama dan badan penyelenggara UVRI yang di
selenggarakan oleh YKDDM dengan memberikan izin pendirian
ke UKDM yang diselenggarakan oleh DPP LVRI di Jakarta No.
105/MBLV/X/03/2016 Tanggal 29 Maret 2016.
3. Berdasarkan surat rekomendasi Pada 24 November 2015
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX (KOPERTIS IX)
mengeluarkan rekomendasi No. 4820/K9/KK.02/2015. Maka
diterbitkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia No. 163/KPT/I/2016 Tentang Izin
Pendirian Universitas Karya Dharma Makassar (UKDM).

II. Kondisi Objektif Universitas Karya Dharma Makassar Pasca


Penyelenggaraan DPP LVRI Di Jakarta

A. Rektor Darwis Rahman Periode 2016 – 2020

1. Darwis Rahman diangkat menjadi Rektor Pertama UKDM


berdasarkan SK .................. (dokumen SK Pengangkatan belum
ditemukan).

2. Tidak lama setelah Darwis Rahman diangkat menjadi Rektor UKDM


kemudian melaksanakan Wisuda Sarjana Tahun 2016 dengan
komposisi :
a) Ketua panitia : La A Coy Daming, SE, M.Si
b) Sekertaris : Drs Amirullah,MH
c) Bendahara : Maryam

3. Wisuda yang belum mendapatkan persetujuan Kopertis Wilayah IX


(sekarang LLDikti) namun tetap dilaksanakan sehingga Kopertis
Wilayah IX mengnonaktifkan PDPT UKDM.

4. Peserta wisuda pada saat itu tidak diverifikasi oleh Kopertis Wilayah
IX mengakibatkan timbulnya polemik antara UKDM, Kopertis,
Mahasiswa dan Alumni. Disebabkan calon wisudawan belum clear
dan clean pemeriksaan data akademik di tingkat kopertis wilayah IX
sehingga berujung peloporan ke Kapolda sulsel oleh beberapa
oknum alumni yang ikut wisuda di tahun 2016 terhadap Rektor
UKDM.

5. Diperkirakan jumlah wisudawan teratat secara resmi 704 orang.


Biaya peserta wisudawan Rp. 1.700.000/wisudawan dan namun
Tidak pernah dibuatkan laporan pertanggung jawaban secara resmi
baik kepada LVRI (badan penyelenggara) maupun kepada Senat
UKDM.

6. Setelah pelaksanaan wisuda harusnya UKDM memiliki saldo, namun


oleh Darwis Rahman atas nama Rektor kembali meminta anggaran
dengn alasan untuk pengaktifan pangkalan data perguruan tinggi
(PDPT) sebesar Rp. 50.000.000.00,- (lima puluh juta rupiah) dari
masing-masing Fakultas :
a) FATEK = Rp. 50.000.000.00,-
b) FKIP = Rp. 50.000.000.00,-
c) FKM = Rp. 50.000.000.00,-
d) FEKOM = Rp. 50.000.000.00,-
e) FISIPOL = Rp. 50.000.000.00,-
= Rp. 250.000.000.00,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

7. Dalam hal pengaktifan kembali PDPT UKDM sampai batas waktu


yang diberikan oleh Kopertis Wilayah IX ternyata Darwis Rahman
juga tidak dapat memenuhi persyaratan akademik sehingga DIKTI
lewat Tim EKA kemudian menon Aktifkan UKDM.

8. Untuk pencabutan sangsi UKDM dan pengaktifan kembali PDPT


maka pihak Kopertis Wilayah IX mengusulkan untuk penggantian
Rektor Darwis Rahman.

9. Dalam rangka memenuhi usulan Kopertis Wilayah IX mengenai


pergantian rektor maka Civitas akademik UKDM merumuskan
persiapan calon rektor pengganti Darwis Rahman namun didalam
prosesnya Darwis Rahman mengatur siasat disegala perangkat
mulai dari penyelenggara pemilihan sampai forum agar kandidat
rektor yang lain sedapat mungkin dianulir sebelum pemungutan
suara pemilihan rektor, sehingga dari hasil pengkondisian maka
hanya mendorong tunggal La A. Coy Daming sebagai calon rektor
pengganti Antar waktu (diterima untuk menghindari konflik) saat
itu.

10. Hasil rapat senat pemilihan rektor, terpilihlah La A. Coy Daming


sebagai Rektor Pergantian Antar Waktu.

11. Tagihan Iuran Listrik bulanan untuk UKDM dan DPD LVRI di setor
langsung kepada pegawai yang sesuai ditunjuk oleh Darwis Rahman
sesuai tagihan perbulan semenjak tahun 2016 – 2020.

12. Perlengkapan ijazah ; Blangko Ijazah, Map dan biaya administrasi


penerbitan ijazah di bayarkan melalui rekening UKDM (Dipegang
oleh Darwis, Yusuf, dan L. A Coy Daming) Semenjak 2016-2020.

13. Pembayaran Semesteran sebesar 25 % masing – masing Fakultas di


setor ke Rektorat.

14. Ketika UKDM diberi sangsi pembinaan lalu Darwis Rahma


mengambil paksa Saldo Fakultas Kesehatan Masyarakat dari
Rekening Bank Mandiri Cabang Sombo opu sebesar Rp.
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) dan dana tersebut tidak
diketahui per-untuk-kannya)

15. Dana kegiatan UKDM yang bekerjasama dengan lembaga lain di


kumpulkan langsung ke Darwis Rahman.

B. Rektor La A Coy Daming, SE, M.Si Pengganti Antar Waktu (PAW)

1. La A. Coy Daming diangkat sebagai Rektor Pengganti antar Waktu


berdasarkan SK Pengangkatan No. 06/MBLV/XI/02/2018 Tanggal 14
Februari 2018 untuk memenuhi persyaratan Kopertis Wilayah IX akibat
salah urusnya Darwis Rahman dalam pelaksanaan wisuda dan Darwis
Rahman tidak dapat menyelesaikan hasil temuan Tim EKA.

2. La A Coy Daming, SE, M.Si dilantik pada bulan 15 Agustus 2018 dengan
menggunakan dana pinjaman dari DPP LVRI di Jakarta sebesar Rp.
17.000.000.00,- (Tuju Belas Juta Rupiah).
3. La A Coy Daming, SE,. M.Si sebagai Rektor Pengganti Antar Waktu
tidak melaksanakan Hasil Rapat Kerja senat UKDM pada Tanggal 22
Januari 2019 di Makassar Golden Hotel Jl. Pasar Ikan No. 52 Bulo
Gading Kota Makassar.

4. Pembentukan Tim Kerja untuk pengaktifan PDPT dan Pencabutan


sangsi UKDM maka di berikan mandatir kepada saudara Mulyadin
Abdullah untuk mengurus dan menyelesaikan persoalan tersebut dan
alhasil menunjukan hasil yang cukup baik sampai saat ini.

5. Wisuda sarjana tahun 2019 untuk sebayak 400 orang wisudawan pada
tanggal 30 Februari 2019 dengan biaya Rp. 2.500.000 per wisudawan.

6. Tidak pernah dibuat laporan pertanggung jawaban secara resmi baik


kepada LVRI (badan penyelenggara) maupun kepada Senat UKDM.

7. Ketua panitia pelaksana wisuda tahun 2019 dengan komposisi :


a. Ketua Panitia : Darwis Rahman,
b. Sekertaris : Muh. Kadafi, S. Ag
c. Bendahara : Yusuf Dg. Ismail.

8. Penggunaan dana (sebagai pinjaman) oleh Rektor La A Coy Daming


dari DPP LVRI di Jakarta diperkirakan sebesar antara Rp 125.000.000,-
(seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) sampai Rp. 135.000.000,-
(seratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) Tranfer dana kerekening La A
Coy Daming. (kepastian nominal susah didapat konfermasi dari La A
Coy Daming)

9. SK Ketua Umum LVRI No. 06/MBLV/XI/02/2018 Tanggal 14 Februari


2018 Tentang pengangkatan L. Acoy Daming, SE, M.Si selaku Rektor
UKDM antar waktu periode 2016-2020.

III. Kesimpulan
Pertama-tama kami ingin menyampaikan bagaimana suasana bathin
yang sedang kami alami ketika suatu laporan yang harus diungkap
secara terbuka menurut cara yang siapapun bisa mengartikan sebagai
pelanggaran etis. Kami menyadari semuanya karena kami tidak
menemukan cara yang lebih baik sehingga tetap harus kami lakukan
bukan karena yang benar itu benar dan yang salah itu salah akan tetapi
hal ini memang harus dibuka secara terang benderang karena
tersangkut dengan masa depan orang banyak yang menyandarkan
nasibnya di UKDM.

Dengan perasaan dan pikiran sangat berat kami akan membuat


laporan apa adanya tidak kurang dan tidak dilebihkan sebagai berikut :

1. Darwis Rahman dan La A Coy Daming jelas-jelas dalam


melaksanakan tugas wewenang dan tanggungjawabnya sebagai
pimpinan UKDM menunjukkan berbagai kelemahan yang pada
dasarnya tidak memberikan keuntungan bagi UKDM dan DPP
LVRI. Pertama dianggap melanggar Tri Darma Perguruan Tinggi
sebagai landasan pelaksanaan sebuah Perguruan Tinggi seperti ;
tidak menjalankan statusta UKDM, tidak menjalankan rencana
kerja UKDM. Kedua bertentangan dengan kehendak DPP LVRI di
Jakarta karena tidak mengindahkan amanah yang dipercayakan
oleh DPP LVRI seperti melaporkan penyelenggaraan Akademik
UKDM secara terbuka dan transparan baik bersifat Rutin per
semester (periodik) dan atau akhir tahun.

2. Darwis Rahman sebagai Rektor dan La A Coy Daming sebagai


rektor PAW, selama diberi amanah oleh DPP LVRI sebagai
pimpinan UKDM tidak menunjukan kepemimpinan visioner yang
patut diayomi, diteladani terutama dalam menciptakan kerja
sama yang solid, suasana harmonis serta mendorong etos kerja
Civitas Akademik. Sebaliknya justru kepemimpinan Darwis
Rahman dan La A Coy Daming hanya membawa UKDM kepada
satu situasi terciptanya faksi-faksi yang cenderung menciptakan
konflik, memanfaat UKDM untuk kepentingan pribadi, tujuan
bersifat praktis atau jangka pendek dan selama
kepemimpinannya tidak mampu menyelesaikan permasalahan di
UKDM.

3. Khusus mengenai Darwis Rahman bahwa pemahaman civitas


akademika pasca perubahan UVRI menjadi UKDM, diposisikan
sebagai kepercayaan dari DPP LVRI di Jakarta sehingga segala
sikap, perbuatan, dan keputusan Darwis Rahman dianggap
sebagai kehendak DPP LVRI Di Jakarta. Baru belakangan
kemudian civitas akademik UKDM menyadari bahwa Dariwis
Rahman banyak mengatasnamakan DPP LVRI setelah munculnya
persoalan merundung UKDM. Selama menjadi Rektor UKDM
Darwis Rahma dalam pengambilan keputusan lebih banyak
didasarkan pertimbangan Suka-atau-tidak suka. Pergantian-
penempatan personil dilingkup UKDM mulai karyawan,
pimpinan tingkat Prodi, Fakultas, Rektorat UKDM harus sesuai
selera dan kepentingannya sementara dalam hal penyelesaian
permasalahan lebih banyak dilakukan secara otoritas yang
terkesan arogan bukan musyawarah untuk mufakat.

4. Sejak perubahan UVRI ke UKDM maka selain Darwis Rahman


(termasuk Yusuf Dg Ismail) tidak ada satupun civitas akademik
punya akses komunikasi ke DPP LVRI. Civitas Akademik UKDM
selalu punya keinginan untuk memberikan laporan ke DPP LVRI
di Jakarta mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi di UKDM
namun mengalami kesulitan karena di hambat oleh alasan
bahwa hanya Darwis Rahman (termasuk yusuf Dg Ismail) yang
direkomendasi bisa berkomunikasi dengan DPP LVRI Di Jakarta.
Bahwa sampai saat ini Civitas Akademik UKDM tidak pernah
bergeser mempertahankan sikap dan tunduk patuh kepada DPP
LVRI di Jakarta dan karena Darwis Rahman selama ini dianggap
sebagai kepercayaan DPP LVRI di Makassar sehingga kami
menghindari penilaian jangan sampai dianggap melawan
kehendak DPP LVRI di Jakarta.
5. Bahwa sejak perubahan UVRI ke UKDM, Darwis Rahman
(termasuk Yusuf Dg Ismail) yang berhubungan langsung dengan
DPP LVRI di Jakarta selalu menyampaikan kepada civitas
akademik UKDM bahwa penilaian DPP LVRI di Jakarta dalam
penyelengaraan UKDM di Makassar dinilai aman dan baik-baik.
Barulah kemudian setelah DPP LVRI mengembalikan SK UKDM
No. A-155 /MBLV/XI/06/2020 Civitas Akademika UKDM sadar
bahwa ada sesuatu yang tidak benar antara Darwis Rahman
dengan DPP LVRI sehingga mendorong Civitas Akademik untuk
mendengar langsung penjelasan dari DPP LVRI di Jakarta.

6. La A Coy Daming selama memimpin UKDM tidak memiliki sikap


independensinya dalam menjalankan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya malah menjalankan hal-hal di kehendaki oleh
Darwis Rahman. Sehingga UKDM tidak menyelesaikan persoalan
dihadapi justru mewariskan beban masalah yang sama seperti
era Darwis Rahman.

Demikianlah laporan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk satu


harapan semoga semua orang tua kami di DPP LVRI Jakarta akan
menjadikan pertimbangan dan berkenaan memberi kembali
keperayaan kepada kamki untuk melaksanakan amanah guna
mewujudkan cita-cita dari para orang tua kami di DPP LVRI Jakarta.
Akhirnya pada kesempatan ini kami menyampaikan penghormatan
yang setinggi-tingginya dan permohonan maaf yang tulus telah
menyita waktu Bapak sekalgus tidak lupa mengucapkan terimakasih
atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kami.

Makassar, 30 Maret 2021

Team Penyehatan UKDM

Anda mungkin juga menyukai