Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen : 921/8066/IX/2020
Kode :
Dokumen
SOP
No. Revisi :0
Tanggal terbit : 21 September
2020
Halaman : 1/4
UPTD
Rismiyati, S.Kep, Ns
PUSKESMAS
NIP. 19690929 199012 2 001
TODANAN
1. Pengertian Kardiotokografi (KTG) adalah seperangkat alat elektronik yang dapat
dipergunakan dalam memantau kesejahteraan janin melalui penilaian
denyut jantung janin (DJJ). Kontraksi uterus,dan gerak janin dalam
waktu bersamaan. Kesejahteraan janin menggambarkan kecukupan
ogsigenasi dan pertumbuhan janin yang baik, kesehatan ibu, dan
volume cairan amnion yang cukup.
2. Tujuan Setelah mempelajari dan memahami materi ajar tentang
kardiotokografi (KTG) diharapkan mampu melakukan pemeriksaan
KTG dengan baik dan benar.
3. Kebijakan 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
3. Sesuai Surat Keputusan Direktur Tentang Kebijakan Poned.
4. Referensi
5. Prosedur 1. pelaksanan adalah bidan dan dokter
2. Bidan atau dokter mencuci tangan
3. Bidan atau dokter memakai APD
4. Bidan dan dokter menyiapkan peralatan sebagai berikut
5. bidan atau dokter menjelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan (informed consent) dan lamanya tindakan.
6. Bidan atau dokter membuka pakainan bagian bawah pasien
(perut), kemudian dengarkan denyut jantung janin dengan
dopler. setelah itu pasang tranduser 1 untuk grafik kontraksi
dengan jarak -+ 3 (tiga) jari dibawah fundus.
7. Bidan atau dokter kemudian tranduser 2 diberi jelly, pasang
tranduser 2 untuk denyut jantung janin tepat dimana bunyi
jantung janin terdengar paling jelas.
8. Bidan atau dokter memasukkan data pasien (nama, nomer
RM, tanggal lahir, dan usia kehamilan).
9. Bidan atau dokter mengatur toco dengan nilai minimal 20
(duapuluh) setelah mencapai nilai yang ditentukan, dilanjut
dengan menekan tobol star
10. Bidan atau dokter memberikan kabel knop pada pasien dan
ingatkan pasien untuki menekan knop apabila dirasakan janin
bergerak.
11. Bidan atau dokter merekam CTG selama 20 (duapuluh) atau
30(tigapuluh) menit.
12. bidan atau dokter setelah selesai menekan tombol stop.
13. Bidan atau dokter kemudian mematikan CTG dengan shut
down.
14. Bidan atau dokter merapikan kembali peralatan dan pasien
15. Bidan atau dokter merobek hasil print CTG sesuai dengan
lipatan potongan kertas.
16. Bidan atau dokter melepas APD
17. Bidan atau dokter mencuci tangan.

6. Diagram Alir
Bidan dan Dokter mencuci
tangan

Bidan dan Dokter menggunakan APD

Bidan dan dokter menyiapkan peralatan sebagai berikut

bidan atau dokter menjelaskan maksud dan tujuan


pemeriksaan (informed consent) dan lamanya tindakan.

Bidan atau dokter membuka pakainan bagian bawah pasien


(perut), kemudian dengarkan denyut jantung janin dengan
dopler. setelah itu pasang tranduser 1 untuk grafik kontraksi
dengan jarak -+ 3 (tiga) jari dibawah fundus.

2/4
Bidan atau dokter kemudian tranduser 2 diberi jelly, pasang
tranduser 2 untuk denyut jantung janin tepat dimana bunyi jantung
janin terdengar paling jelas.
Bidan atau dokter memasukkan data pasien (nama, nomer RM,
tanggal lahir, dan usia kehamilan).

Bidan atau dokter mengatur toco dengan nilai minimal 20


(duapuluh) setelah mencapai nilai yang ditentukan, dilanjut
dengan menekan tobol star

Bidan atau dokter memberikan kabel knop pada pasien dan


ingatkan pasien untuki menekan knop apabila dirasakan janin
bergerak.

Bidan atau dokter merekam CTG selama 20 (duapuluh) atau


30(tigapuluh) menit.

bidan atau dokter setelah selesai menekan tombol stop.

Bidan atau dokter kemudian mematikan CTG dengan shut


down.

Bidan atau dokter merapikan kembali peralatan dan pasien

Bidan atau dokter merobek hasil print CTG sesuai dengan


lipatan potongan kertas.

Bidan atau dokter melepas APD

Bidan atau dokter mencuci


tangan.

7. Unit terkait 1. Ruang Bersalin

3/4
2. UGD

8. Rekaman histori perubahan

No. Yang dirubah Isi perubahan Tgl. mulai


diberlakukan

4/4
5/4

Anda mungkin juga menyukai