Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE (TOR)

PENGADAAN PERANGKAT FIRE SUSPPRESSION SYSTEM DATA CENTER KEKAYAAN


INTELEKTUAL
TAHUN ANGGARAN 2021

KEMENTERIAN / : Kementerian Hukum dan HAM RI


LEMBAGA
UNIT ESELON I/II : Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual / Direktorat
Teknologi Informasi
PROGRAM : Program Pembinaan / Penyelenggaraan Kekayaan
Intelektual
SASARAN PROGRAM : Terselenggaranya Layanan Kekayaan Intelektual yang
Berkualitas
INDIKATOR KINERJA : Persentase Penggunaan Teknologi Informasi oleh
PROGRAM Masyarakat
KEGIATAN : Pengadaan Perangkat Fire Susppression System
SASARAN KEGIATAN : Tersedianya Perangkat Fire Susppression System
INDIKATOR KINERJA : Peningkatan Penggunaan Layanan KI oleh Masyarakat
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT) : Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan
SATUAN UKUR : Paket Dokumen
VOLUME : 1 (satu) paket
A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan lnformasi
Publik.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis
g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
h. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025.
i. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
j. lnstruksi Presiden Rl No. 6 Tahun 2001 Tentang Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia.
k. lnstruksi Presiden Rl No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government.
l. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2018 Tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik
m. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Pelayanan Permohonan Kekayaan Intelektual Secara Elektronik
n. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Rl.
o. DIPA (Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran) Direktorat Jenderal Kekayaan lntelektual Tahun
Anggaran 2021
2. Gambaran Umum
a. Penjelasan Kebutuhan
Mendesain dan membangun sebuah ruang server atau data center membutuhkan
perhatian khusus dan harus dikerjakan dengan teliti oleh tenaga ahli yang
professional mengingat banyak nya bidang-bidang yang bersinggungan selama proses
desain dan pembangunan ruang server dan data center tersebut. Diantara hal-hal penting
yang wajib dipertimbangkan pada pembangunan ruang server data center antara
lain pemasangan fire alarm system sebagai alat pendeteksi dini kebakaran di ruang server
sekaligus untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran didalam ruang server atau ruang
data center yang tidak merusak server dan peralatan lain didalamnya, mampu bekerja
dengan cepat dan efektif memadamkan api, menggunakan media pemadam yang ramah
lingkungan dan tidak konduktif sehingga aman untuk peralatan elektronik.
Setelah kita mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan pada saat mendesain

1|10
dan membangun sebuah ruang server atau data center, Fire Suppression System dan fire
alarm system di Ruang Server atau Data Center sangat penting dilakukan untuk melindungi
peralatan server dan aset penting didalamnya dari bahaya api dan kebakaran. Peralatan
server dan kelengkapannya umumnya beroperasi selama 24 jam tanpa berhenti sehingga
menimbulkan efek panas, untuk itu perlu diantisipasi dengan sistem pendingin ruangan yang
cukup. Disamping itu, resiko terjadinya kebakaran akibat kelebihan panas tersebut harus
diantisipasi disamping bahaya terjadinya kebakaran lain seperti akibat kesalahan manusia
(human error) atau akibat hubungan pendek arus listrik (korsleting listrik) mengingat pada
instalasi peralatan server banyak sekali menggunakan kabel power maupun kabel data
termasuk dibagian bawah raised floor.
Pemasangan Fire Suppression System di Ruang Server dan Data Center dilakukan
dengan mengacu ke peraturan, code & standar yang berlaku sehingga mampu menjamin
keamanan manusia dan aset yang dilindungi untuk pencegahan dari bahaya kebakaran.
Tahapan perencanaan fire suppression system dengan mempertimbangkan ukuran
ruangan, jenis aset dan peralatan serta kelas kebakaran yang akan diproteksi. Perhitungan
kebutuhan media pemadam harus sesuai dengan desain konsentrasi yang telah ditetapkan
sehingga mampu memadamkan kebakaran secara cepat dan efektif.
b. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari kegiatan Pengadaan Perangkat Fire Suppression System pada
Data Center yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual adalah tersedianya
perangkat yang menangani kejadian kebakaran secara dini pada Ruang Server yang ada di
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Pengadaan Application Delivery Controller adalah:
a. Internal
Direktorat Jenderal Kekayaan lntelektual, Kementerian Hukum dan HAM Rl.
b. Eksternal
Para pemangku kepentingan DJKI yang memanfaatkan layanan kekayaan intelektual
berbasis TI, yaitu: Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Konsultan
KI, Sentra Kl, Pelaku Usaha dan masyarakat umum.

B. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kegiatan Pekerjaan Pengadaan Pengadaan Fire Suppression System adalah
sebagai berikut:
1. Pengadaan Perangkat Fire Suppression System.
2. Melakukan implementasi.
3. Instalasi Perangkat

2|10
4. Pengujian atau uji coba perangkat
5. Laporan Hasil Kegiatan

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


Hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan ini terdiri atas hal-hal sebagai berikut :
1. Laporan hasil instalasi dan konfigurasi perangkat infrastruktur.
2. Laporan hasil uji coba.
3. Laporan serah terima dan verifikasi perangkat infrastruktur.
4. Laporan Berita Acara Serah Terima secara keseluruhan.

D. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan diharapkan akan selesai dalam waktu 120 (enam puluh) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak. Dalam jangka waktu tersebut, penyedia jasa harus melakukan serah
terima pekerjaan 100%.

E. Kriteria Teknis
1. Standar Teknis Produk
Produk yang diusulkan memiliki Sertifikat Internasional dan berasal dari negara Amerika/ Eropa
yang dibuktikan dengan Certificate Of Origin (COO) dan memenuhi ketentuan:
a. Standard dan Kode untuk Teknologi Aerosol
 EPA (United States Environmental Protection Agency)
 NFPA 2010 (National Fire Protection Association)
 UL 2775 - Underwriters Laboratories INC
 Green Label
 EPA SNAP List Listed
 KIWA (Non Pressurized Condensed Aerosol)
 International Standard Organization (ISO) : ISO 9001, ISO 14001, ISO 15779
b. Otoritas dan Laboratorium
 KEMA
 TNO (Nederlandse Organistie voor Toeggepast)
 NLR (National Aerospace Laboratory)
c. Serfifikasi dalam Negeri
 Sertifikat Dinas Pemadam Kebakaran
 Sertifikat KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
 Sertifikat PUSLABFOR POLRI
 Terdaftar di Kementerian Perdagangan
d. Penilaian Kesehatan dan Keselamatan yang diakui secara internasional

3|10
 Green Policies “Green Label”
2. Spesifikasi Teknis Produk
a. Instalasi Pemadam Kebakaran
1) Fire Suppression Aerosol System
Pekerjaan Fire Suppression System dengan produk Aerosol adalah jenis yang:
Dikemas (untuk semua jenis)
dalam canister dengan ukuran
panjang dan lebar yang sama
yakni 300 x 300 cm. Harus
memiliki komposisi unsur
kimia : Potassium Nitrate 75-
77%, Potassium Carbonate 3-
5%, Magnesium <1%, Epoxy
Resin Polymer 17-20%. Bahan
Utama Aerosol harus bersifat
kering dan tidak bertekanan.
Bahan Utama Aerosol tidak akan merusak dokumen (kertas hardcopy), perangkat
elektronik, elektrikal dan perangkat-perangkat perkantoran lainnya, dan tidak berbahaya
terhadap kesehatan manusia (memiliki Sertifikat EPA). Produk Aerosol dikontrol dengan
sistim panel kontrol addressable. Aktivasi terintegrasi dengan sistim detektor asap dan
detektor panas jenis addressable.

2) Karakter Aerosol yang digunakan harus memenuhi standar ramah lingkungan dengan
kriteria berikut :
 Tidak adanya pemanasan global (GWP) = 0
 Tidak Beracun (Non Toxic)
 Jangka hidup atmosferik yang pendek (Atmospheric Lifetime)
 Tidak Meninggalkan Bekas dan Tidak berkarat (Non Corrosive)
 Tidak merusak Ozon (No Ozon Depletion Potensial)
 Tidak ada penipisan Oxygen (No Oxygen Depletion)
 Residu minimal
 Tidak ada pemipaan dan nozzle
 Non Pyrotechnic
 Maintenance yang sederhana
 Hemat ruang dan berat
 Dapat bekerja pada temperatur -50-250 derajat Celcius dan pada kelembaban 98%

4|10
3) Efek alat pemadam gas Aerosol
 Efek terhadap manusia (Personal) : Dapat diaplikasikan dilingkungan ruang kerja
manusia.
 Efek terhadap Property/Perangkat : Tidak menyebabkan kerusakan perangkat ataupun
property.
 Efek terhadap lingkungan : Ramah terhadap lingkungan dan ozone, karena gas yang
dipakai harus berwawasan lingkungan atau ”Green Label”
4) Informasi Teknis Generator Gas Aerosol
 Kapasitas 2000 gram
Adapun spesifikasi dari Gas Aerosol yang digunakan meliputi :
- Tipe Gas : Dingin
- Mekanisme Aktivasi : Elektrikal 6VDC/12VDC/24VDC/36VDC, 0,8A untuk 3 –
4 detik
- Tipe Aktivasi : Komponen pemanas tahanan (R) 2,3 ohm
- Pengetesan Arus Listrik: Maksimum 5 mA
- Berat Kotor : maksimal 15.500 gr (tidak termasuk breket)
- Berat Bersih : minimal 2.000 gr
- Aktivasi Penyemprotan : 10 – 15 detik
- Lubang Penyemprotan : 1 (Satu)
- Daya Pancar Gas : 3,5 meter
- Ukuran : 300 mm x 300 mm x 185 mm
- Klasifikasi Api : A, B, C, F
Keterangan :
A = api kebakaran akibat bahan-bahan yang sangat mudah terbakar seperti
plastik, kayu, kardus, serta kertas
B = kebakaran yang melibatkan bahan cair atau liquid mudah terbakar yang
sangat baik dalam memicu api
C = kebakaran akibat Flamable Gas atau gas yang peka terhadap api
sehingga mudah untuk menyebabkan kebakaran
F = kebakaran yang biasa terjadi di ruang memasak atau ruang dapur karena
dipicu oleh lemak serta minyak goreng
 Kapasitas 3000 gram
- Tipe Gas : Dingin
- Mekanisme Aktivasi : Elektrikal 6VDC/12VDC/24VDC/36VDC, 0,8A untuk 3 –
4 detik
- Tipe Aktivasi : Komponen pemanas tahanan (R) 2,3 ohm

5|10
- Pengetesan Arus Listrik: Maksimum 5 mA
- Berat Kotor : maksimal 16.300 gr (tidak termasuk breket)
- Berat Bersih : minimal 3.000 gr
- Aktivasi Penyemprotan : 15 – 20 detik
- Lubang Penyemprotan : 1 (Satu)
- Daya Pancar Gas : 4 meter
- Ukuran : 300 mm x 300 mm x 185 mm
- Klasifikasi Api : A, B, C, F
Keterangan :
A = api kebakaran akibat bahan-bahan yang sangat mudah terbakar seperti
plastik, kayu, kardus, serta kertas
B = kebakaran yang melibatkan bahan cair atau liquid mudah terbakar yang
sangat baik dalam memicu api
C = kebakaran akibat Flamable Gas atau gas yang peka terhadap api
sehingga mudah untuk menyebabkan kebakaran
F = kebakaran yang biasa terjadi di ruang memasak atau ruang dapur karena
dipicu oleh lemak serta minyak goreng
5) Informasi Teknis Panel Kontrol dan Kelengkapan Lainnya
 Analog Addressable Control Panel Single Loop
- Modularity : 1 to 128 loops, each with 127 addresses
- Flexible Capacity : From 127 to 16,256 addresses
- Small Basic Unit : Configurable 1 to 4 loops
- Networking Capability : Linking as many as 32 control panels
- Internet Ready : Optional module adds monitoring and
notification. Capabilities : Web Server, E-
mail notification, SMS paging and Fire
Alarm monitoring via LAN/WAN/Internet
- Advanced Activation Matrix : Activates any output / relay according to
specific logical, combination of input
devices / zones / control panels
- Alarm Response Time : Less than 1 second
- PC Control : Device programming, system control, map
display and Maintenance based on
Telefire’s proprietary TCS-3040 software,
via a standard RS-232 interface
- Programmability : All parameters entered from front panel
(does not require a PC)

6|10
- Remote Programming : Software update and control (optional)
- Protected Access : Password-protected authorized access
- Distributed intelligence : Embedded signal processing in the
detector and control panel
- User Friendly : Operations and Maintenance
- Large LCD Display : Alphanumeric 4X40 characters illuminated
display indicating major events, alarm,
fault, etc.
- Drift Compensation : Keeps sensitivity setting stable during
enviromental changes and detector
compensation
- Day and Night Sensitivity Setting : Flexible adoption to the protected site’s
working hours
- Maintenance Alarm : A recommendation to clean detector
- Event Memory : Accumulate history of alarm and fault
events
- Class “A” or “B” Operational modes : Class “A” or “B” Operational
- High Survivability : High noise immunity and automatic
recovery
- Automatic Device Programming : Auto recognition of devise address and
type
- EMC Tested : EMC Tested
- Dimensions (Weight/Height/Depth) : 475 / 351 / 103 mm
- Weight : 9,955 gr. (basic configuration, without back-
up batteries)
 TCP/IP Module
- Alarm and Trouble event distribution
- SMS notification of alarm and trouble event
- A bult-in web server enables remote monitoring of fire alarm control
panel status using a standard.
- Web browser
- Fire Alarm monitoring event LAN/WAN/Internet
 Analog Addressable Auxiliary Power Supply
- An external power supply that include a 24 Vdc 4A power
suply,battery charger,and a control circuit monitor and reports status and trouble
information to the control panel.

7|10
- Width / height / depth : 465 mm / 200 mm / 125 mm.
- Input voltage : 230 VAC +10% / -15%
- Input current (without load) : 0 mA
- Input current (maximum load) : 450 mA
- Output voltage : 24 VDC
- Output Current : 3.5 A (constant) 4 A (alarm).
- Batteries : two 12V batteries up to 12 AH
 Analog Addressable Smoke Detector & Base
- Diameter : 101 mm including base
- Height (including base and LED) : 52 mm
- Weight : 106 gr.
- Operating Temperature Range : -10°C – +60°C (14°F – 140°F)
- Relative Humidity Range : 10% – 93% non-condensing
- Sensitivity Range (set at control panel) : 0.8 – 2.0%/foot obscuration
- Operating Voltage
(supplied by control panel via SLC) : 21V, Modulated
- Maximum Current Consumption
Quiescence mode : 290µA
Alarm mode (without Auxiliary Indicators) : 2.6mA
Alarm mode (3 Auxiliary Indicators) : 35mA
- Maximum Current to auxiliary indicators : 50mA
- Local Indication : Local red LED (light-emitting
diode) and an auxiliary indicator
output
 Analog Addressable Heat Detector & Base
- Diameter : 101 mm including base
- Height (including base and LED) : 52 mm
- Weight : 106 gr.
- Operating Temperature Range : -10°C – +60°C (14°F – 140°F)
- Relative Humidity Range : 10% – 93% non-condensing
- Sensitivity Range (set at control panel)
Rate of Rise Mode : 7°C – 13°C /minute or 60°C
Fixed Temperature Mode : 50°C – 90°C in 1°C increments
- Operating Voltage
(supplied by control panel via SLC) : 21V, Modulated
- Maximum Current Consumption

8|10
Quiescence mode : 200µA
Alarm mode (without Auxiliary Indicators) : 2.6mA
Alarm mode (3 Auxiliary Indicators) : 35mA
- Maximum Current to auxiliary indicators : 50mA
- Local Indication : Local red LED (light-emitting
diode) and an auxiliary indicator
output
 Three Channel Input Output Module incl. enclosure
- Temperature : 32° to 120°F (0° to 49°C)
- Relative Humidity : 10% to 93% non condensing
- Dimensions : 133.0 X 119.0 X 36.0 mm
- SLC Loop : Terminal JP5
Current : 270 µA Max (Standby)
mA Max (Alarm)
Voltage : 20 V Modulated
- IDC Loop : Terminal JP9
Current : 17 µA Max (Standby)
25 µA Max (Alarm)
Voltage : 17 – 26 VDC
- External Power Supply : 24 VDC nominal, Terminal 24V-in (JP2)
Input Voltage : 17.0-26.0 VDC)
Current : 4.0 mA Max (Standby)
Current : 32.0 mA Max (Alarm)
- Output Circuits : 24 VDC nominal Terminal (JP2, JP6)
Current to NAC-A : 0.8 A continuous, max 1 A for 1 second
Current to NAC-B : 0.4 A Max
Current NAC-B + NAC-A : Current NAC-B + NAC-A
EOL Resistor NAC-A & NAC-B : 5.1 K Ω
EOL Resistor IDC : 100 K Ω
100 K Ω : 1.0 A
 Extinguisher Adaptor incl. enclosure
- Condensed Aerosol Generator units supervision
- Extinguishing Panel, releasing line supervision
- LED ‘Fire’ indicator
- Two wire connection
 Analog Addressable MCP (Red)

9|10
- Dimensions (W / H / D) : 70 / 100 / 100 mm
- Weight : 240 gr.
- Operating Temperature range : -10°C – +60°C (14°F – 140°F)
- Operating Voltage
(supplied by control panel) : 20 V modulated
- Maximum Current Consumption : 120 µA (quiescence mode)
2.0 mA (Alarm)
- Local Indication : Local red LED (light-emitting
diode) and an auxiliary indicator
output.
 Analog Addressable MCP (Yellow)
- Dimensions (W / H / D) : 70 / 100 / 100 mm
- Weight : 240 gr.
- Operating Temperature range : -10°C – +60°C (14°F – 140°F)
- Operating Voltage
(supplied by control panel) : 20 V modulated
- Maximum Current Consumption : 120 µA (quiescence mode)
2.0 mA (Alarm)
- Local Indication : Local red LED (light-emitting
diode) and an auxiliary indicator
output
 Abort Switch incl. cover
- Dimensions (W / H / D) : 70 / 100 / 100 mm
- Weight : 240 gr.
- Operating Temperature range : -10°C – +60°C (14°F – 140°F)
- Operating Voltage
(supplied by control panel) : 20 V modulated
- Maximum Current Consumption : 120 µA (quiescence mode)
2.0 mA (Alarm)
 Alarm Horn / Strobe
- Diameter : 92 mm
- Height : 72 mm
- Weight : 208 gr.
- Operating Temperature range : -10°C – +60°C (14°F – 140°F)
- Relative Humidity Range : 10% – 93% non-condensing
- Operating Voltage : 24 Vdc nominal

10 | 1 0
- Maximum Current Consumption
Sounder (configuration dependant) : up to 30 mA
Strobe : up to 12 mA
 Alarm Bell
- Diameter : 92 mm
- Dimensions (mm) : 6” (152) x 56 (H)
- Voltage : 24 V DC
- Current : 25 mA
- Sound Output : 93dB @1M
- Movement : Motor, Pinion and striker
- Movement Features : DC Motor, acetral gear wheel,
steel striker
- Gong : Steel, secured with phillips screw
- Base Plate : Molded black polycarbonate
- Weight : About 850g
 Illuminated Announcing Sign Gas Discharge Sign
- Dimension : 32 / 160 / 309 mm
- Weight : 714 gr.
- Operating Temperature range : -10C - +60C
- Relative Humidity Range : 10% - 93% non-condensing
- Operating Voltage
(supplied by control panel or output module) : 20 Vdc nominal  10%
- Maximum Current Consumption : 0mA (quiescence mode)
90mA (Activated)
 Illuminated Announcing Sign Evacuate Area Sign
- Dimension : 32 / 160 / 309 mm
- Weight : 714 gr.
- Operating Temperature range : -10C - +60C
- Relative Humidity Range : 10% - 93% non-condensing
- Operating Voltage
(supplied by control panel or output module) : 20 Vdc nominal  10%
- Maximum Current Consumption : 0mA (quiescence mode)
90mA (Activated)
 Instalasi kabel control serta perangkat-perangkat aksesoris yang disyaratkan oleh
manufaktur maupun diperlukan untuk system
- Pemipaan

11 | 1 0
Pipa : Tipe PVC Conduit High Impact, Ukuran 20 mm
Sock Pipa : Tipe PVC Conduit High Impact, Ukuran 20 mm
Tee Dus 3 Jalur : Tipe PVC Conduit High Impact, Ukuran 20 mm
Tee Dus 4 Jalur : Tipe PVC Conduit High Impact, Ukuran 20 mm
Flexible : Conduit, Material Plastik, Diameter 16 Mm x 25
Meter
Klem Pipa : 20 Mm, Diameter 20 Mm, 100 Pcs per Pack
- Elektrikal
Kabel Instalasi : Tipe NYA, Ukuran 1x1.5 mm, Warna Merah
Kabel Instalasi : Tipe AWG 18, Ukuran 18
Kabel Power : Tipe NYM, Ukuran 3x2.5 mm
Trunking Kabel : Dimensi 5 cm x 5 cm x 300 cm, Warna Putih
Trunking Kabel : Dimensi 2 cm x 1 cm x 300 cm, Warna Putih
Kontaktor : Tegangan 25A 220 V, 1 Phase
Relay+Socket : Tegangan 15 Ampere 24 VDC, Tipe LY2
MCB : Tegangan 6 Ampere, 1 Phase
Resistor : 1K Ohm, 2.2 Ohm, 470 Ohm, 6K8 Ohm, 10 K
Ohm, 100K dan 5.1K. Material Carbon, Metal film
Dioda : Tegangan 1A, Tipe 1N4001
Material Bantu : Isolasi Listrik Merah 4.5 meter, Isolasi Listrik
Hitam, Lakban Kertas 24mm,
Lampu LED Dioda Merah, T Mount Kabel 30 x 30
mm, Double Tape Foam Busa 5 meter
- Hanger
Besi UNP : 5 x 5 cm
Panjang : 5 Meter
Long Drat + Mur
Dimensi : Diameter M 22, Drat P 2.50 (Kasar), Panjang 1
Meter
Tebal : 8 mm
Dynaset : S8
Dynabolt S8 : 8 mm
Spek : Panjang 30 Mm, Isi 10 Pcs per Pack
Material Bantu : Fisher kupu-kupu, Fisher S6, Krustine
Spek : Material Nylon, isi 10 Pcs per Pack
- Supporting Material & Aksesoris
Mounting Generator Aerosol : 30.5 x 30.5 cm

12 | 1 0
Material : Besi
Cover Abort Switch : Acrylic
Dimensi : 8 Mm x 8 Mm x 10 Mm
Material Bantu : Skrup Gypsum untuk Panel, Kabel Ties 25cm
b. Persyaratan Bahan
 Aerosol Extinguished
Sistem yang digunakan adalah “Total Flooding System”, sistem yang dirancang untuk
meng-cover keseluruhan volume area yang menjadi objek api (Hazard) dengan bahan
Aerosol yang kandungan bahannya adalah Potasium Nitrat 75-77%, Potasium
Carbonate 3-5%, Magnesium < 1% dan Epoxy Resin Polymer 17-20%.
 Metode Memadamkan Api
Produk Aerosol memadamkan api dengan cara mencegah terjadinya reaksi yang akan
membentuk api dengan mengikat unsur radikal bebas agar tidak bertemu dengan
oksigen. Memutus rantai api dengan oxygen. Bahan Aerosol tidak akan merusak
dokumen (kertas hardcopy), perangkat elektronik, elektrikal dan perangkat-perangkat
alat kantor lainnya. Dapat digunakan di Ruang Arsip, Ruang Panel, Ruang Mesin,
Ruang Elektrikal, Gudang, Museum, Kapal, area kerja perkantoran dan lain-lain.
 Perangkat Aerosol
Perangkat aerosol dirancang untuk memadamkan api dengan cepat dan dilengkapi
dengan inisiator listrik yang diinterkoneksi dengan panel kontrol yang berperan sebagai
penggerak produk aerosol untuk aktif memadamkan api.
Dapat dipindah-pindahkan jika terjadi perubahan ruangan (modular), ramah lingkungan,
tidak beracun yang berbahaya untuk manusia, tidak merusak ozon / green label dan
tahan hingga 15 tahun dibuktikan dengan sertifikat Internasional dan dilegalisir oleh
Principal/distributor resmi.
Ukuran yang seragam (300 x 300 cm) untuk semua produk Aerosol sekalipun
kapasitasnya berbeda-beda dan penempatan yang berdeda-beda agar secara estetika
juga terlihat baik dan menarik.
Wadah pemadam aerosol dalam bentuk kotak sehingga pada saat pemasangan dapat
ditempatkan diatas ceiling dan sejajar dengan permukaan plafon sehingga secara
estetika juga terlihat rapi.
Kecepatan aktivasi pemadaman yang menyeluruh sangat efisien dan efektif <= 15
sampai dengan 20 detik.
Tidak bertekanan serta tidak memerlukan pemipaan. Tidak hanya tergantung pada catu
daya listrik external, namun jika suhu mencapai 300°C produk Aerosol secara otomatis
akan bekerja dengan sendirinya.

13 | 1 0
Terintegrasi dengan detektor asap dan detektor panas dan dengan inisiator listrik
dihubungkan dengan panel kontrol untuk aktivasi pada saat terdeteksi adanya
kebakaran.
Klasifikasi Pemadaman kelas A, B, C, F dan Metode pendeteksian dengan Sistim Zona
Silang dan atau Cross Zone.
 Peralatan Deteksi, Aktuasi, Alarm dan Kontrol Untuk Aerosol
Fire Extinguiser Aerosol System ini harus memakai sistem deteksi (detection) dan
sistem aktuasi (discharge) secara otomatis.
Peralatan Deteksi, Aktuasi, Alarm dan Panel Kontrol harus terhubung dengan sumber
daya listrik utama yang terjaga selama 24 jam. Juga terhubung dengan sumber daya
tambahan berupa batere yang bisa bertahan dalam kondisi standby yang juga selama
minimal 24 jam untuk mendukung operasional secara sistematis.
Sistem deteksi otomatis berupa perangkat deteksi panas, api, asap, bau yang memiliki
indikasi akan mengakibatkan kebakaran harus memiliki sertifikat UL Approval. Peralatan
deteksi akan mengirim sinyal ke panel kontrol yang berfungsi untuk mengaktifkan
(release) bahan Aerosol padat menjadi Awan Aerosol tanpa ada ledakan (non
pyrotechnic) dalam mematikan api/kebakaran.
Sistem deteksi otomatis adalah 2 detektor yang berbeda, kombinasi detektor asap
photoelektrik dan heat detector. Apabila baru detektor asap membunyikan sinyal
peringkatan itu adalah pre-discharge. Apabila detektor panas aktif baru sistem discharge
extinguished aerosol akan difungsikan.
Sistem Aktuasi harus dilengkapi dengan Manual Release, baik berupa aktuasi elektrik
maupun aktuasi mekanik. Aktivasi terhadap sistem aktuasi, baik elektrik maupun
mekanik harus menyebabkan sistem kontrol bekerja secara simultan dalam tahapan
operasional yang normal seperti memberikan indikasi sinyal alarm. Dipasang di tempat
yang terjangkau dengan ketinggian sekitar 1.2 meter.
Bentuk sistem aktuasi dengan sistem abort harus terlihat berbeda secara mencolok agar
tidak terjadi kesalahan saat terjadi alarm. Abort Switch ini berupa tombol yang ditekan
dengan tenaga yang tidak melebihi 40 lb (178 N). Contoh Abort Switch adalah
Push/Hold System Abort Push Button/Station.
Jumlah alarm dan sign-box serta lokasi penempatannya harus baik sehingga tujuan
untuk memberitahukan kejadian hazard bisa tercapai dalam rupa suara, cahaya dan
tulisan atau petunjuk alarm dan sign-box dalam Bahasa Indonesia.
Pre-discharge alarm berupa audio serta visual harus terpasang dalam ruangan untuk
memberikan tanda akan terjadinya discharge. Kerja dari alarm ini harus berketerusan
hingga adanya tindakan positif dari personel yang bersangkutan untuk segera

14 | 1 0
mengambil tindakan yang perlu. Contoh pre-discharge alarm berupa alarm horn with
strobe light serta sign-box “Evacuate Area Immediately”.
Discharge alarm perhitungan tenggang waktu dimulai dari 30 detik menuju 0 detik
berupa audio serta visual harus terpasang di luar ruangan untuk memberikan tanda
telah terjadinya discharge. Kerja dari alarm ini harus berketerusan hingga adanya
tindakan positif dari personel yang bersangkutan untuk meng-acknowledge alarm
tersebut dan mengambil tindakan yang perlu. Contoh discharge alarm berupa bell serta
sign-box “Gas Discharge” atau “Do Not Enter”.
Untuk mencegah penyalahgunaan panel kontrol, menu konfigurasi harus terproteksi
dengan password yang bisa diganti oleh pemakai akhir.
 Panel Kontrol
Panel Kontrol adalah Panel yang dipergunakan untuk mengkatifkan produk Aerosol
untuk aktif pada ruangan yang terdeteksi ada api (kebakaran). Bilamana terjadi diseluruh
area Hazard maka produk Aerosol akanaktif secara bersamaan. Sebaliknya jika hanya 1
ruangan saja Hazard maka produk Aerosol yang aktif hanya yang berada dalam
ruangan tersebut saja.
Panel kontrol yang dipakai haruslah type panel yang memang didesign sebagai
releasing panel dengan approval UL-864, EN-54, GOST, IS 1220, CE, ditunjukkan
dalam brosur dan spesifikasi teknis.
Panel Kontrol ini harus didukung dengan power supply utama yang bisa menerima input
listrik single phase 240 VAC atau sesuai standard kelistrikan di Indonesia, dan
mengkonversi daya listrik tersebut menjadi 24 VDC untuk operasional panel kontrol.
Operasional panel kontrol dan semua sirkuit harus memakai voltase 24 VDC, agar bisa
ter-backup oleh batere tambahan 24 VDC atau 2 x 12VDC, selama 24 jam standby.
Panel Kontrol harus memiliki minimal 1 sirkuit/line Abort untuk dikoneksikan dengan
Abort Switch secara elektrik. Line ini harus tersupervisi, dan memiliki limit power
sehingga tidak menyalurkan bocoran power yang terlalu besar seperti korsleting maupun
petir sebagai bentuk abort.
Panel Kontrol harus memiliki minimal 2 sirkuit/line Supervisory untuk dikoneksikan
dengan supervisory pressure switch pada perangkat deteksi. Line ini harus tersupervisi,
dan memiliki limit power sehingga tidak menyalurkan bocoran power yang terlalu besar
seperti korsleting maupun petir sebagai bentuk alarm warning/buzzer.
Panel Kontrol harus memiliki minimal 3 sirkuit/line Notification dengan daya listrik hingga
1.5Amp 24VDC untuk menunjukkan:
- Sirkuit 1, menunjukkan alarm pertama, dibunyikan pada saat salah
satu sirkuit/line deteksi mendeteksi adanya abnomali dalam ruangan, misalnya
deteksi adanya asap oleh detektor photoelectric

15 | 1 0
- Sirkuit 2, menunjukkan alarm kedua, dibunyikan pada saat 2
sirkuit/zone sudah mendeteksi abnomali. Alarm ini adalah alarm Pre-Discharge.
- Sirkuit 3, menunjukkan bahwa Aerosol Extinguiser Unit sudah
disemburkan ke dalam ruangan (aerosol Discharge)
Line ini harus tersupervisi, dan memiliki limit power sehingga tidak menyalurkan bocoran
power yang terlalu besar seperti korsleting maupun petir sebagai bentuk alarm audio
dan visual.
Panel Kontrol harus memiliki minimal 2 sirkuit/line output Agent Release untuk
dikoneksikan dengan control head yang mengatur terjadinya discharge secara elektrik.
Sirkuit Agent Release ini bisa diprogram waktu tundanya dari 0 hingga 60 detik. Line ini
harus tersupervisi, dan memiliki limit power sehingga tidak menyalurkan bocoran power
yang terlalu besar seperti korsleting maupun petir sebagai bentuk instruksi discharge.
Panel Kontrol harus memiliki minimal 4 sirkuit/line output Programmable Relay untuk
dihubungkan pada perangkat lainnya, antara lain:
- 1 sirkuit/line untuk mematikan sistem tata udara dalam ruangan.
Output ini dihidupkan setelah alarm ke-2 (pre-discharge), karena untuk hasil
pemadaman yang maksimal pada sistem Extinguished Aerosol, sirkulasi udara
dalam Area Hazard harus serendah mungkin. a tersebut.
- 1 sirkuit/line untuk memberikan indikasi trouble pada panel kontrol.
- 2 sirkuit/line sebagai spare, yang bisa menunjukkan kondisi-kondisi
seperti First Alarm (adanya asap terdeteksi pada satu zone) dan Gas Release.
- Panel Kontrol harus memiliki indikator dalam bentuk LED, minimal
untuk menunjukkan kondisi-kondisi seperti :
• System Power On/Off
• System Trouble/OK
• System Alarm/No Alarm
• Pre-Release, Gas Release
• Notification OK/Trouble (Horn, Strobe, Bell, Signbox)
Panel kontrol harus memiliki buzzer sebagai bentuk indikasi dalam bentuk audio untuk
menunjukkan fault internal atau pada jaringan perangkat yang terpasang.
Panel Kontrol harus memiliki sistem indikasi trouble yang bisa ditampilkan dalam bentuk
LED, maupun dalam bentuk text di LCD display.
 Instalasi Peralatan Deteksi, Aktuasi, Alarm dan Kontrol Untuk System Extinguished
Aerosol
- Kabel instalasi kabel adalah jenis NYA dan AWG.
- Pipa & fleksibel conduite pelindung kabel instalasi dan accessories
lainnya adalah jenis PVC high impact yang telah memenuhi persyaratan BS 6099,
BS 4607, LMK, PLN.

16 | 1 0
- Produksi: EGA, Waler, Marshall Tuplex.
G.Lokasi Kegiatan
Pekerjaan Pengadaan Application Delivery Controller dilaksanakan di Jalan HR Rasuna Said Blok
X-6 Kav. 8–9 Kuningan, Jakarta Selatan.

H.Penutup
Syarat – Syarat teknis ini dibuat sebagai acuan teknis Penyedia Barang/Jasa dalam menyusun
penawaran yang akan diajukan pada Pekerjaan Pengadaan Application Delivery Controller ini.

Jakarta, Mei 2021


Direktur Teknologi Informasi
Kekayaan Intelektual

Sucipto
NIP 19710325 199903 1 001

17 | 1 0
18 | 1 0

Anda mungkin juga menyukai