Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Gedung LKPP

Lembaga : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


Unit Eselon I : Sekretariat Utama
Program : Layanan Dukungan Manajemen Internal
Unit Eselon II : Biro Hubungan Masyarakat, Sistem Informasi dan Umum
Nama Kegiatan : Layanan Sarana/Prasarana Internal
Nama Output : Layanan Prasarana Internal
Nama Komponen : Pembangunan/Renovasi Gedung dan Bangunan
Nama Sub Komponen : Pekerjaan Renovasi Sistem Proteksi Kebakaran Gedung
LKPP
Nama Akun : Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan
Detail : Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung;
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 1
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja LKPP;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
5. Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung;
7. Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
8. Peraturan Gubernur No. 250 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis dan
Tata Cara Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran;
9. SNI 03-3985-2000 atau edisi terbaru tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.

2. Gambaran Umum
Berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 1 Tahun 2021 tentang tentang Organisasi dan
Tata Kerja LKPP, salah satu fungsi Sekretariat Utama adalah menyelenggarakan
koordinasi kegiatan di lingkungan LKPP dan dan menyelenggarakan hubungan kerja
di bidang administrasi dengan lembaga terkait untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan LKPP. Dalam Peraturan Kepala LKPP
tersebut juga disebutkan bahwa Biro Hubungan Masyarakat, Sistem Informasi dan
Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan masyarakat, pengelolaan
data dan teknologi informasi, pengelolaan barang milik negara, Pengadaan
Barang/Jasa, rumah tangga, arsip, dokumentasi, persuratan, protokol, tata usaha
le79mbaga dan tata usaha pimpinan, perpustakaan serta ketatausahaan Biro
Hubungan Masyarakat, Sistem Informasi dan Umum di lingkungan LKPP. Salah satu
tugas dalam pelaksanaan rumah tangga dan pelaksanaan pemeliharaan prasarana
dan sarana gedung.
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan
usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

Gedung LKPP merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh pemerintah yang
digunakan dalam rangka untuk pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang
harus memiliki kenyamanan, kemudahan dan keandalan dalam keselamatan, yaitu
kemampuan dalam mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung
dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir. Oleh
karena gedung LKPP merupakan gedung Pemerintah yang berfungsi dalam
pelayanan publik memiliki ketentuan dalam kelayakan fungsi, maka dalam
pelaksanaanya perlu adanya pemeliharaan dan perawatan.

Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta


prasarana dan sarananya agar selalu berfungsi dengan baik. Perawatan adalah
kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen,
bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik
fungsi. Salah satu bentuk pemeliharaan dan perawatan gedung LKPP adalah
dengan adanya pengadaan sistem deteksi dan alarm kebakaran (fire alarm system).

Setiap bangunan gedung khususnya Bangunan Gedung Negara, harus mempunyai


fasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah tentang
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan serta
Penanggulangan dan Pencegahannya.

Sistem deteksi dan alarm kebakaran (Fire Alarm System) merupakan sistem
pendeteksi keberadaan api secara otomatis dengan melihat tanda-tanda yang terjadi
di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kebakaran. Fire alarm system
merupakan upaya pencegahan dan keselamatan, yaitu sebagai pendeteksi dini
dalam memberi sinyal atau tanda bila terjadi kebakaran sehingga keselamatan jiwa
penghuni gedung dapat ditanggulangi dan kerugian material dan aset gedung
lainnya dapat dihindari. Sistem deteksi dan alarm kebakaran dalam pengadaan ini
adalah sistem full addressable, yang mana sistem deteksi dan alarm kebakaran full
addressable adalah sebuah sistem yang terdiri dari detektor api dan perangkat yang
terhubung kembali ke panel kontrol pusat. Dengan sistem full addressable, setiap
perangkat memiliki sebuah alamat atau lokasi, memungkinkan detektor yang terpicu
dapat teridentifikasi secara cepat dan tepat.

Pelaksanaan pengadaan sistem deteksi dan alarm kebakaran pada tahun 2022 ini
adalah sistem deteksi dan alarm kebakaran dengan sistem full addressable yang
merupakan lanjutan dari pekerjaan sistem deteksi dan alarm kebakaran yang
dilaksanakan pada tahun 2020 dengan merek simplex, karena sistem deteksi dan
alarm kebakaran full addressable bersifat digital sehingga untuk menjaga
kompatibilitas dan optimalisasi fitur dalam suatu sistem harus dalam satu kesatuan
sistem dalam satu merek.

Lingkup pemasangan sistem deteksi alarm kebakaran pada pengadaan di tahun


2020 adalah terbatas pada lantai G seperti pekerjaan pemasangan, instalasi dan
pemrograman MCFA dan komponen pendukung lainnya, Desktop computer (All in
One), original software windows dan Software True Alarm Fire Alarm System,
printer, UPS, surge arrester, unit detektor (smoke detector), manual call point, horn
and strobe, jack telephone dan pada lantai B2 sampai Lantai 5 (lima) yaitu:
pekerjaan pemasangan terminal box fire alarm (TBFA) dan modul flow switch dan
temper switch. Sedangkan lingkup pengadaan sistem deteksi dan alarm kebakaran
tahun 2022 ini adalah pemasangan sistem deteksi dengan lokasi titik pemasangan
sesuai dengan titik/lokasi yang sudah ada bersama dengan komponen sistem
deteksi dan alarm kebakaran seperti: Photoelectric smoke detector, Heat Detector,
Manual Call Point, Horn and Strobe, Jack telephone, Terminal Box Fire Alarm
(TBFA), Modul IAM flow switch (Modul di dalam TBFA), Pluggable Phone Jack
Telephone , Modul IAM temper switch (Modul di dalam TBFA), Addressable IDNet
Isolator, Setup dan Pemrograman System, tes commissioning dan training.
Pemasangan ini meliputi lantai B2 sampai dengan lantai atap gedung LKPP.

Berikut ini tabel pengadaan sistem deteksi alarm kebakaran secara keseluruhan di
gedung LKPP, pengadaan sistem deteksi dan alarm kebakaran tahun 2020 dan
pengadaan sistem deteksi dan alarm kebakaran pada tahun 2022:

Rencana Pengadaan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Keseluruhan


Pengadaan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Tahun 2020

Pengadaan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Tahun 2022

Berdasarkan hal tersebut diatas dan demi tercapainya keandalan bangunan gedung
dalam menunjang keselamatan penghuni gedung dan seluruh aset di dalamnya
dengan melakukan pengadaan sistem deteksi dan alarm kebakaran gedung LKPP
maka perlu diadakan pengadaan lanjutan sistem deteksi dan alarm kebakaran.

3. Maksud dan Tujuan Kegiatan


a. Meningkatkan keandalan bangunan gedung dalam menunjang keselamatan
penghuni gedung dan seluruh aset di dalamnya dengan melakukan pengadaan
sistem deteksi dan alarm kebakaran gedung LKPP;
b. Sebagai salah satu bagian dari persyaratan dalam kepengurusan SLF (Sertifikat
Laik Fungsi);
c. Tersedianya sistem deteksi dan alarm kebakaran yang sesuai persyaratan teknis
sesuai ketentuan sesuai dengan peraturan DKI Nomor 250 Tahun 2015 tentang
persyaratan teknis dan tata cara pemasangan sistem deteksi dan alarm
kebakaran, dan peraturan lainnya.
4. Ruang Lingkup Pemasangan
Ruang lingkup pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan
Persiapan pelaksanaan pekerjaan meliputi: Mobilisasi dan Demobilisasi,
dokumentasi, K3, Pengujian Kabel, set up dan pemrograman, Laporan,
Penyesuaian Gambar, Pekerjaan Sipil (coring, pembobokan, pengecatan,
perapihan), Pembersihan, Pembuangan Puing.
a) Dalam masa pandemi, pelaksanaan pekerjaan wajib mengikuti ketentuan
sebagai berikut (sesuai dengan kondisi/apabila diperlukan):
● Menyertakan Surat Keterangan Rapid Test dari dokter dengan hasil
NON REAKTIF;
● Dalam pelaksanaan pekerjaan wajib mematuhi Protokol
Pencegahan Penyebaran COVID-19 dan prosedur K3.
b) Melakukan mobilisasi dan demobilisasi;
c) pembersihan pada lokasi kerja dan tempat penyimpanan sementara
material proyek, peralatan kerja berlokasi di lantai B2 (berkoordinasi
terlebih dahulu dengan pihak LKPP);
d) Sebelum dimulai pekerjaan melakukan safety briefing dengan pihak BM
untuk berkoordinasi, mendapat arahan K3 di gedung LKPP, pemeriksaan
kelengkapan selama pekerjaan berlangsung;
e) Sebelum melakukan pekerjaan untuk area koridor dan ruangan dilakukan
proteksi menggunakan plastik / terpal, setiap pekerjaan selesai harus
dilakukan pembersihan pada lokasi kerja (disesuaikan dengan kondisi);
f) Setiap pekerjaan pembongkaran / pembobokan plafon untuk penarikan
jalur instalasi kabel berikut penempatan unit detector harus dirapikan
kembali dan menggunakan sarung tangan / dilakukan penggantian pada
gypsum/gyptile/ACP dengan yang baru apabila ada yang rusak;
g) Apabila ada pembobokan / coring untuk jalur kabel perlu berkoordinasi
dengan pihak LKPP untuk approval titiknya untuk pemasangan panel
yang baru;
h) Melakukan pembuangan sisa material/puing/yang tidak terpakai;
i) Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus
segera disediakan atas biaya Penyedia, setelah disetujui oleh Pengawas
Lapangan atau Pemberi Tugas harus dianggap bahwa bahan dan barang
tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
j) Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh Pengawas Lapangan
atau Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan
dan barang yang dipakai tidak sesuai kualitas maupun sifatnya;
k) Dalam hal di mana disebutkan lebih dari satu merek dagang untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama maka Penyedia diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan

2. Pelaksanaan Pemasangan
Terpasang dan berfungsinya dengan baik sistem deteksi dan alarm
kebakaran (fire alarm system) full addressable sesuai dengan spesifikasi
teknis dan standar pemasangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pemasangan komponen sistem deteksi alarm kebakaran ini adalah terdapat
pada lantai B2, B1, G, M, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan Atap. Adapun
komponen unit sistem deteksi dan alarm kebakaran yang terpasang berikut
instalasinya adalah sebagai berikut: Photoelectric smoke detector, Heat
Detector, Manual Call Point, Horn and Strobe, Jack telephone, Terminal Box
Fire Alarm (TBFA), Modul IAM flow switch (Modul di dalam TBFA), Pluggable
Phone Jack Telephone , Modul IAM tamper switch (Modul di dalam TBFA),
Addressable IDNet Isolator, Setup dan Pemrograman System.

Pemasangan komponen menyesuaikan dengan kebutuhan setiap lantai di


gedung LKPP dengan jumlah dan lokasi seperti pada tabel berikut:

Volume
Volume Unit dan Titik Instalasi Titik
No Loop Lantai Instalasi
PP IDNet
SD HD TBFA MCP H&S JT TS FS
Isolator
1 1 B2 10 41 - 4 4 4 - - -
2 1 B1 11 41 - 4 4 4 - 1 - -
3 1 G - - - - - - 2 - -
4 1 M 30 1 - 2 2 2 - - -
5 2 2 35 1 - 2 2 2 - - -
6 2 3 55 1 - 2 2 2 - 1 - -
7 3 4 53 1 - 2 2 2 - - -
8 3 5 47 1 - 2 2 2 - 1 - -
9 4 6 46 1 1 2 2 2 - - -
10 4 7 57 1 1 2 2 2 - 1 2 2
11 5 8 43 1 1 2 2 2 - 2 2
12 5 9 58 1 1 2 2 2 - 1 2 2
13 6 10 33 1 1 2 2 2 - 1 2 2
14 6 ATAP 4 - 1 1 1 - - -
TOTAL 482 92 5 29 29 29 2 6 8 8

Catatan:
a) SD: Smoke Detector Addressable;
b) HD: Heat Detector Addressable ;
c) TBFA: Terminal Box Fire Alarm;
d) MCP: Manual Call Point Addressable;
e) H&S: Horn and Strobe Addressable;
f) JT: Jack Telephone Addressable;
g) TS: Tamper Switch Addressable ada di sisi utara dan selatan;
h) FS: Flow Switch Addressable ada di sisi utara dan selatan;
i) PP: Pluggable Phone Jack Telephone ;
j) IDNet Isolator: IDNet Isolator Addressable

2.1 Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran


a) Pemasangan sistem deteksi alarm kebakaran
Pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran ini adalah
terdapat pada lantai B2, B1, G, M, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan
Atap dengan unit komponen yang menyesuaikan dengan
kebutuhan pada setiap lantai.
b) Lokasi pemasangan dan instalasi
Lokasi pemasangan dan instalasi sistem deteksi dan alarm
kebakaran adalah sebagai berikut:
- Titik pemasangan unit detektor sesuai dengan gambar
(terlampir);
- Mengenai unit komponen sistem deteksi alarm kebakaran lain
yang belum tertuang/tidak jelas peletakannya dapat
didiskusikan/penempatannya menyesuaikan dengan
kebutuhan ruang dengan mempertimbangan kan segi teknis,
fungsi serta kemudahan akses dalam pengoperasian dan
pemeliharaan.
c) Pemasangan dan Instalasi
● Pemasangan termasuk komponen dan aksesoris
pendukungnya
● Peralatan/bahan yang akan dipasang harus memenuhi
persyaratan pengujian yaitu pabrik dan pengujian pada
instalasi sesuai standar yang berlaku;
● Penyedia wajib mengadakan pengetahuan/percobaan untuk
menunjukkan bahwa sistem dipasang dengan benar,
memenuhi persyaratan dan bekerja dengan baik;
● Untuk mendapatkan hasil pekerjaan listrik yang baik dan
memuaskan, maka persyaratan/pemasangan dan pengetesan
instalasi listrik harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
● Instalasi dan pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran
(fire alarm system) harus mengacu kepada pedoman
standarisasi dan acuan regulasi sebagai berikut :
- SNI 03-3985-2000, tentang Tata Cara Perencanaan,
Pemasangan Dan Pengujian Sistem Alarm Kebakaran;
- SNI 04-0225-2000, tentang Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL) 2000;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor :
PER.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik;
- NFPA 72 (National Fire Alarm Code);
- NFPA 70 (National Electric Code);
- Underwriter laboratories (UL) Listed;
- Factory Mutual (FM) Approved;
- American Wire Gauge (AWG);
- Persyaratan teknis dari peralatan fire alarm;
- Ketentuan-ketentuan internasional/negara lain sejauh tidak
bertentangan dengan spesifikasi dan aturan-aturan yang
ada antara lain: IEC, VDE, DIN, BS, NEMA, ANSI, VTE,
EDF dan NEC;
- NFPA 101-Life Safety Code, Fire Alarm, Signaling System.
● Pekerjaan elektrikal berupa instalasi kabel dan interkoneksi
kabel dengan perangkat utama dan perangkat pendukung
serta perangkat lain harus terhubung dan sistem berfungsi
dengan baik;
● Pemasangan kabel dilarang ada sambungan dari MCFA ke
modul atau antar modul maupun antar detektor;
● Pada pekerjaan pembongkaran, kontraktor wajib melakukan
penutupan kembali dan harus melakukan perapihan dengan
tetap menjaga kebersihan lokasi kerja;
● Pada pekerjaan pemasangan kabel dan instalasinya harus rapi
dengan menggunakan PVC Conduit 20 mm warna merah,
flexible conduit ukuran 20 mm, sock conduit 20 mm, clamp
conduit 20 mm, tee dus, inbow dus, fisher s6+screw, las dop,
RG-11 connector, mechanical conn SC/APC, rosset sesuai
dengan kondisi dilapangan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan;
● Pelaksana Pekerjaan wajib mengajukan persetujuan material
utama dan material bantu pemasangan dengan mengajukan
contoh material / Material Approval sesuai dengan yang telah
disepakati;
● Pekerjaan Elektrikal berupa Instalasi Kabel dan interkoneksi
kabel dengan perangkat utama dan perangkat pendukung
serta perangkat lain harus terhubung dan sistem berfungsi;
● Pemasangan unit Manual Call Point, Horn and Strobe, Jack
telepon di lantai atap dipasang secara outbow.

2.2 Setup, Interkoneksi dan Pemrograman System


a) Setup, interkoneksi dan pemrograman sistem pengujian dilakukan
sesuai dengan standar pabrikan distributor resmi;
b) Penyediaan peralatan pengukur dan penguji dan segala
keperluan untuk pengujian disediakan oleh dan atas biaya
Kontraktor Pelaksana/penyedia;
c) Setting, Interkoneksi dilakukan setelah pemasangan instalasi
perangkat dan test kontinuitas instalasi kabel dilakukan oleh
kontraktor pelaksana pekerjaan;
d) Setup dan pemrograman pada fire alarm system dilakukan oleh
kontraktor bersama pihak principal/distributor resmi untuk
melakukan setup dan pemrograman perangkat (hardware dan
software) sehingga setiap unit detektor dan unit lainnya dengan
jelas dapat terdeteksi/termonitoring secara detail dalam perangkat
(hardware dan software), kompatibel mampu beroperasi dengan
baik sesuai fungsinya;
e) Test kontinuitas wajib dilaksanakan pada semua kabel instalasi
agar dapat mengetahui apakah jalur kabel tersebut tidak terputus;
f) Test kontinuitas harus menggunakan alat yang sudah dikalibrasi
agar hasil dari pengetesan akurat validasinya;
g) Setup dan pemrograman pada fire alarm system dilakukan oleh
pihak distributor resmi dan perangkat (hardware dan software)
yang digunakan harus kompatibel dengan sistem fire alarm
system dan mampu beroperasi dengan baik sesuai fungsinya.

3. Tes Commissioning dan Pelatihan (Training)


3.1 Tes Commissioning
a. Pengujian dilakukan sesuai dengan standar pabrikan distributor resmi;
b. Pengujian dilakukan oleh kontraktor bersama pihak principal/distributor
resmi dan diketahui bersama dengan PPK, pengelola gedung;
c. Penyediaan peralatan pengukur dan penguji dan segala keperluan
untuk pengujian disediakan oleh dan atas biaya Kontraktor
Pelaksana/Penyedia;
d. Pelaksana pekerjaan wajib melakukan commissioning test
(pemeriksaan dan pengujian) serta konfigurasi sistem terhadap
perangkat sistem deteksi dan alarm kebakaran yang dipasang dan
memastikan sistem berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan dibuktikan dengan berita acara commissioning test;
e. Pengujian sensitivitas sensor smoke detector dilakukan dengan alat
smoke checker;
f. Pada pengujian unit detektor menggunakan alat smoke checker dan
pada pengujian jack telephone menggunakan unit jack telepon yang
kompatibel;
g. Pemeriksaan visual, meliputi detektor, panel, sub panel (annunciator),
alarm bell, lampu indikator, instalasi kabel, dan tombol manual;
h. Pengecekan detektor panas. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui
pada suhu berapa sensor bereaksi terhadap panas. Apakah
kemampuannya masih sama seperti sejak awal alat dipasang atau
justru menurun. Khusus untuk jenis heat detector teknisi akan
menggunakan hair dryer/peralatan lainnya sesuai dengan ketentuan
berlaku untuk menghasilkan panas di sekitar detektor;
i. Untuk pemeriksa alarm set manual button dilakukan dengan cara
memencet-mencet tombol, apakah berfungsi baik atau macet.

3.2 Pelatihan (Training)


Melakukan training oleh penyedia didampingi distributor (Transfer
knowledge dan skill) kepada user/LKPP dan/atau yang ditunjuk
user/LKPP terkait pengelolaan dan pemeliharaan sistem deteksi dan
alarm kebakaran/fire alarm system merek simplex, dengan ketentuan
sebagai berikut:
● Pelatihan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jumlah peserta 15
peserta;
● Pelatihan dilakukan oleh penyedia dan didampingi pihak dari
principal/distributor resmi simplex;
● Jangka waktu pelaksanaan training dilakukan setelah pelaksanaan
pekerjaan selesai sampai dengan masa pemeliharaan;
● Penyedia memberikan softcopy/hardcopy berupa modul/petunjuk
pengoperasian;
● Penyedia memberikan sertifikat kepada peserta training/pelatihan.

4. Garansi
Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPK. Penyedia
berkewajiban untuk menjamin kualitas pemasangan/instalasi sistem deteksi
dan alarm kebakaran bahwa selama penggunaan secara wajar tidak
mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian
Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.

5. Spesifikasi Teknis
1. Material bahan full addressable sistem deteksi alarm kebakaran
Ketentuan material bahan dalam satu kesatuan sistem adalah sebagai berikut
a. Perangkat dalam satu merek dan satu kesatuan system yaitu merek
simplex;
b. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat dan dilengkapi dengan label, data teknis;
c. Memiliki surat dukungan keaslian barang dari prinsipal untuk produk simplex;
d. Penyedia memberikan garansi instalasi minimal 1 (satu) tahun;
e. Penyedia memberikan garansi produk simplex minimal 1 (satu) tahun yang
diterbitkan oleh prinsipal resmi produk simplex. Barang yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
Material Merek/ Type/ Uraian
No
Bahan Spesifikasi
Merek: simplex Photoelectric yang memiliki
Photoelectric Jenis: addressable, response lamp dan mempunyai
smoke Tipe: 4098-9714 karakteristik sensitivitas, adanya
1 detector lampu indikator LED (lampu
termasuk kedip) pada unit smoke untuk
base kondisi beroperasi/normal/stand
by dan kondisi aktif/alarm;
Heat detector yang memiliki
response lamp, adanya lampu
indikator LED (lampu kedip)
Heat untuk kondisi
Merek : simplex,
2 detector beroperasi/normal/stand by dan
Jenis : addressable,
termasuk kondisi aktif/alarm. Mempunyai
Tipe :4098-9733
base stabilitas tinggi terhadap debu,
gangguan elektromagnetis,
perubahan suhu kelembaban
dan karatan;
Manual Call Manual Call Point berfungsi
Point/Break Merek : simplex sebagai perangkat input manual
3 Glass Jenis : addressable, yang ditekan oleh orang yang
termasuk Tipe : 4099-9006 berada di area tersebut saat
backbox melihat adanya kebakaran;
Horn and Strobe merupakan satu
Horn and
Merek : simplex kesatuan fungsi tanpa ada
Strobe
4 Jenis : addressable, perangkat tambahan lainnya dan
termasuk
Tipe : 49AV-WRF dapat disetting melalui perangkat
backbox
yang terhubung dalam MCFA;
Jack telephone adalah salah satu
Merek : simplex alat komunikasi darurat yang
Jack
5 Jenis : addressable, masih bisa berfungsi ketika
telephone
Tipe : 2084-9001 terjadi kebakaran & listrik
dipadamkan;
Pluggable Phone Jack Telephone
Merek : Simplex
berfungsi untuk telepon jarak
Jenis :
Pluggable jauh memberikan sinyal
2084-9014/Kompati
6 Phone Jack panggilan ke master, nada
bel dengan MCFA
Telephone panggilan disediakan untuk
memverifikasi bahwa permintaan
Tipe : 4100ES
sedang dalam proses;
Modul flow Merek : simplex
switch Jenis : Flow Switch Modul flow switch sebagai
7
(Modul di Tipe 4090-9001 koneksi ke flow switch
dalam TBFA) supervised IAM
Modul Merek : simplex
Modul tamper switch sebagai
8 tamper Jenis : Tamper
koneksi ke tamper switch
switch Switch
Material Merek/ Type/ Uraian
No
Bahan Spesifikasi
(Modul di Tipe 4090-9001
dalam TBFA) supervised IAM
Addressable IDNet Isolator
Menyediakan isolasi komunikasi
IDNet untuk meningkatkan
kenyamanan instalasi dalam
Addressable
meningkatkan system. Isolasi
IDNet Merek : simplex
9 diaktifkan secara otomatis ketika
Isolator (di Tipe : 4090-9116
hubung singkat keluaran
dalam TBFA)
terdeteksi dan isolasi juga dapat
dipilih secara manual dari panel
kontrol untuk membantu dengan
pemecahan masalah kabel;

2. Peralatan sistem deteksi alarm kebakaran


Material bahan dan peralatan sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah
material unit sistem deteksi dan alarm kebakaran dalam satu kesatuan
sistem beserta bahan dan peralatan pendukungnya adalah sebagai
berikut:

No Material Spesifikasi

Terminal box Terbuat dari plat baja tebal minimal 2 mm, dengan
1 fire alarm
ukuran panjang dan lebar 50 x 70 cm
(TBFA)
● Kabel FRC STP AWG 18 1 pair dan aksesoris
pendukungnya;
● Kabel FRC 2C x 1.5 mm2 dan aksesoris
2 Kabel
pendukungnya;
● Kabel ITC 2 x 2 x 0.6 mm2 dan aksesoris
pendukungnya.
Accessories PVC Conduit 20 mm berwarna merah
3
pendukung
Flexible conduit ukuran 20 mm, sock conduit 20 mm,
clamp conduit 20 mm, tee dus , inbow dus, fisher
Accessories s6+screw, las dop, RG-11 connector, mechanical
4 pendukung
conn SC/APC, clam hanging, rosset, disesuaikan
lainnya
dengan kondisi dilapangan.

6. Persyaratan Penyedia
Kualifikasi peserta untuk pengadaan ini sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

7. Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan


a) Penyedia wajib membuat laporan pekerjaan pemasangan. Laporan harus
didukung dengan dokumentasi/foto disertai dengan deskripsi termasuk
permasalahan dan penyelesaian di lapangan;
b) Pihak penyedia membuat line diagram/diagram satu garis pemasangan sistem
deteksi dan alarm kebakaran;
c) Pihak penyedia dan membuat/mengupdate gambar sistem deteksi alarm
kebakaran eksisting disesuaikan dengan kondisi pemasangan/pelaksanaan
pekerjaan sistem deteksi alarm kebakaran yang terbaru, lengkap beserta jalur
kabel titik unit detector dan komponen lain yang tertuang dalam BoQ
d) Gambar diserahkan ke PPK dalam bentuk hard copy 2 (dua) rangkap dan soft
copy tersimpan di dalam flash disk;
e) Pihak LKPP/yang ditunjuk berhak untuk melakukan pemeriksaan langsung ke
lapangan akan kebenaran data yang ada dalam laporan yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana;
f) Pelaksana pekerjaan wajib membuat laporan hasil setup dan pemrograman
yang diperiksa dan disetujui oleh PPK.

8. Penyediaan Fasilitas
a) Apabila membutuhkan gudang penyimpanan material untuk melindungi
material yang tidak segera dipakai dapat mengkomunikasikan dengan pihak
PPK (apabila tersedia dapat difasilitasi);
b) Air bersih, listrik dan lift barang.

9. Kebersihan dalam Masa Pekerjaan


Selama Periode Pekerjaan Penyedia harus :
a) Melaksanakan operasi pembersihan yang teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja, struktur, kantor dan tempat tinggal sementara, dipelihara agar
bebas dari penimbunan bahan – bahan yang tak terpakai, sampah dan puing
lainnya yang dihasilkan dari operasi pekerjaan di tempat kerja, penyedia
harus memelihara tempat kerja dalam suatu kondisi yang rapi dan teratur
setiap saat;
b) Membuang bahan-bahan yang tak terpakai, puing dan sampah pada
daerah-daerah pembuangan yang ditunjuk, dan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri, Pemerintah Daerah serta Undang-undang
anti-pencemaran yang berlaku;
c) Tidak mengubur sampah dan bahan-bahan yang tidak terpakai di tempat
kerja;
d) Tidak membuang bahan-bahan yang tak terpakai ke dalam aliran atau
saluran;
e) Biaya yang timbul dalam pembuangan sampah adalah ditanggung oleh
kontraktor pelaksana;
f) Pada pekerjaan pembongkaran, kontraktor wajib melakukan penutupan
kembali dan harus melakukan perapihan dengan tetap menjaga kebersihan
lokasi kerja.

10. Jadwal Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama 120 (Seratus Dua Puluh) Hari
Kalender, dengan ketentuan :
● Senin s.d Jumat: jam 19.00 WIB s.d 04.00 WIB (dini hari);
● Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional: 24 jam.
11. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah seluruh karyawan dan para tamu yang
ada di LKPP.

12. Biaya
Biaya pelaksanaan pekerjaan sistem deteksi dan alarm kebakaran di gedung LKPP
dengan nilai pagu sejumlah Rp2.219.421.000 (Dua Milyar Dua Ratus Sembilan Belas
Juta Empat Ratus Dua Puluh Satu Ribu Rupiah) termasuk PPN
(MAK:106.01.970968.6600.EBB.971.051.B.533121).

Anda mungkin juga menyukai