Kepada Yth,
Bapak Dwi Marsudi
PT Panca Duta Karya Abadi – Sorong
Perihal : Penawaran Imbalan Jasa Perencanaan Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plambing
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan info via telepon pada tanggal 13 September 2020 dan gambar arsitektur via WA
pada tanggal 13 September 2020, bahwa kami diberi kesempatan untuk melakukan Perencanaan
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plambing (MEP) untuk Bangunan Kolam Renang Lantamal XIV di
Sorong. Dalam hal ini, kami telah melihat Dokumen Gambar Perencanaan Arsitektur.
Bangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang. Oleh karena itu dalam
pengaturan bangunan gedung tetap mengacu pada pengaturan penataan ruang sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung, setiap
bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung, serta harus
diselenggarakan secara tertib.
Kegiatan Pembangunan Bangunan Kolam Renang Lantamal XIV di Sorong, memiliki aturan yang dilandasi
oleh ;
1. Asas kemanfaatan dipergunakan sebagai landasan agar pembangunan bangunan gedung dapat
diwujudkan dan diselenggarakan sesuai fungsi yang ditetapkan, serta sebagai wadah kegiatan
manusia yang memenuhi nilai-nilai kemanusiaan yang berkeadilan, termasuk aspek kepatutan dan
kepantasan.
2. Asas keselamatan dipergunakan sebagai landasan agar pembangunan bangunan gedung memenuhi
persyaratan bangunan gedung, yaitu persyaratan keandalan teknis untuk menjamin keselamatan
pemilik dan pengguna bangunan gedung, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, di samping
persyaratan yang bersifat administratif.
3. Asas keseimbangan dipergunakan sebagai landasan agar keberadaan bangunan gedung
berkelanjutan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem dan lingkungan di sekitar bangunan
gedung.
4. Asas keserasian dipergunakan sebagai landasan agar penyelenggaraan pembangunan bangunan
gedung dapat mewujudkan keserasian dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungan di
sekitarnya.
Perwujudan pembangunan bangunan gedung juga tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi baik sebagai Perencana,
Pelaksana, Pengawas atau Manajemen Konstruksi maupun jasa-jasa pengembangannya, termasuk
penyedia jasa Pengkaji Teknis bangunan gedung. Oleh karena itu, pengaturan pembangunan bangunan
DMEC-MSR Hal - 1 dari 10
gedung ini juga harus berjalan seiring dengan pengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dengan demikian maka semua penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung yang dilakukan di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, masyarakat, serta oleh pihak
asing, wajib mematuhi seluruh ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia
No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Perencanaan Laik Fungsi Utilitas MEP diajukan dalam memulai Pekerjaan Perencanaan Utilitas
(Mekanikal, Elektrikal dan Plambing) sebagai dasar dan pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan
memenuhi Dokumen Master Plan dari Pemberi Tugas serta harus mengikuti ketentuan-ketentuan teknis
yang berlaku dari Suku Dinas Tata Banguan Pemda setempat, sehingga pemilihan alat dan peralatan
Mekanikal, Elektrikal dan Plambing dapat memenuhi persyaratan SNI (Standar Nasional Indonesia),
NFPA (National Fire Protection Association) Listed (yang dianjurkan memiliki) Sertifikasi dari LMK
(Lembaga Masalah Kelistrikan), Badan atau Lembaga UL (Underwriter’s Laboratories) dan FM
(Factory Mutual).
Menyusun rencana menurut tahap perencanaan termasuk melakukan study yang akurat terhadap
Dokumen Arsitektur & Struktur yang akan dilalui oleh Pembangunan Sistem Mekanikal, Elektrikal dan
Plambing (MEP) sehingga akan memberikan masukan yang maksimal, antara lain ;
1. Membuat Dokumen Laporan Pendahuluan akan menjadi interpretasi secara garis besar yang
memuat analisa kebutuhan system MEP berdasarkan informasi gambar blok pan untuk menetapkan
besaran kebutuhan dan kapasitas MEP serta sketsa gambar diagram sat ugaris system MEP dan
layout kebutuhan ruangan MEP.
2. Membuat Seluruh Gambar-Gambar Perencanaan MEP yang disesuaikan dengan item -item
pekerjaan MEP dalam BQ
a. DED (Detail Engineering Design) Gambar Mekanikal, seperti Pemadam Kebakaran (Fire
Hydrant System), Tata Udara (Pengkondisian Udara) dan Ventilasi mekanik, lengkap Standar
Detail.
b. DED (Detail Engineering Design) Gambar Elektrikal, seperti Kelistrikan, Telepon & IT, Fire Alarm
Sistem, Tata Suara Sistem, CCTV dan Access Control Sistem, lengkap Standar Detail.
c. DED (Detail Engineering Design) Gambar Plumbing seperti Pemipaan Air Bersih, Sistim
Sirkulasi Air Kolam Renang, Air Buangan, Air Hujan & Pipa Vent serta Pengolahan Limbah
lengkap Standar Detail.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud mengajukan Penawaran Imbalan Jasa Perencanaan
Pekerjaan MEP seperti perihal diatas dengan biaya sebesar ;
a. Luas Area luar (+/-) 3.330 m2 x Rp. 7.500,- = Rp. 24.975.000,-
b. Luas Lantai Bangunan dan kolam renang (+/-) 900 m x Rp. 42.500,-
2 = Rp. 38.250.000,- +
Total Biaya Perencanaan = Rp. 63.225.000,-
Dibulatkan = Rp. 63.000.000,-
(Terbilang : Enam puluh tiga juta rupiah), tidak termasuk Ppn dan Pph, tidak termasuk SIBP
(Surat Ijin Bekerja Perencana), SKA dan Ijin-ijin terkait.
Demikianlah pengajuan penawaran kami dan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
DMEC-MSR Hal - 2 dari 10
kasih.
Hormat Kami,
Sufi Arifin
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah
2. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
3. Peraturan Kepala LKPP Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Perpres No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan
Kedua Atas Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;