Anda di halaman 1dari 3

No: 1,2 dan 4

Kriteria anemia
- Cut off point yang umum dipakai ialah kriteria WHO tahun 1968 dinyatakan
anemia apabila:
Laki –laki dewasa hemoglobin < 13 g/dl
Perempuan dewasa tak hamil hemoglobin < 12 g/dl
Perempuan hamil hemoglobin < 11 g/dl
Anak umur 6 -14 tahun hemoglobin < 12 g/dl
Anak umur 6 bulan – 6 tahun hemoglobin < 11 g/dl
Derajat anemia
- Derajat anemia ditentukan oleh kadar hemoglobin.
Ringan sekali Hb 10 g/dl – cut off point
Ringan Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl
Sedang Hb 6 g/dl – 7,9 g/dl
Berat Hb < 6 g/dl
Gejala anemia
Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia atau anemic syndrome. Gejala
umum anemia timbul pada semua jenis anemia pada kadar hemoglobin yang sudah
menurun sedemikian rupa di bawah titik tertentu. Gejala – gejala tersebut timbul karena
anoksia pada organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan
hemoglobin. Gejala – gejala tersebut diklasifikasikan menurut organ yang terkena adalah
sebagai berikut:
a. System kardiovaskular: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi sesak waktu kerja,
angina pectoris dan gagal jantung.
b. System saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-kunang,
kelemahan otot, iritabel, lesu, perasaan dingin pada ekstremitas.
c. System urogenital: gangguan haid dan libido menurun
d. Epitel: warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, rambut tipis dan
halus.
Gejala khas masing-masing anemia
a. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis.
b. Anemia deisiensi asam folat: lidah merah (buffy tongue)
c. Anemia hemolitik icterus dan hepatospeenmegali
d. Anemia aplastic: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi.
Sumber: Bakta, I., 2013. Hematologi Klinik Ringkas. 1st ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

No 7
Kurang asupan daging dapat menyebabkan anemia karena daging terutama daging merah
merupakan sumber zat besi yang baik yang dimana Zat besi merupakan nutrisi penting yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan eritrosit. Pada skenario saat dilakukannya
alloanamnesis diketahui bahwa si anak tidak suka memakan daging yang dimana hal tersebut
dapat menyebabkan kurangnya zat besi yang menghambat proses pembentukan eritrosit sehingga
eritrosit yang dihasilkan tidak mengalami maturasi yang baik sehingga anak tersebut
kemungkinan mengidap anemia defisiensi besi.
Sumber: Bakta, I., 2013. Hematologi Klinik Ringkas. 1st ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

No 11
Anemia megaloblastik ialah anemia khas yang ditandai oleh adanya sel megaloblast dalm
sumsum tulang. Sel megaloblast adalah sel precursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar
disertai adanya kesenjangan pematangan sitoplasma dan inti dimana, sitoplasma maturasinya
normal tetapi intinya besar dengan susunan kromosom yang longgar. Anemia megaloblastik
disebabkan oleh gangguan pembentukan DNA pada inti eritroblast, yang diakibatkan oleh
defisiensi vitamin B12 dan asam folat. Karena adanya gangguan pada sintesis DNA pada inti
eritroblast menyebabkan maturasi inti menjadi lebih lambat sehingga kromatin menjadi lebih
longgar dan sel menjadi lebih besar karena pembelahan sel menjadi lambat. Sel eritoblas dengan
ukuran yang lebih besar serta susunan kromatin yang lebih longgar inilah yang disebut sebagai
sel megaloblast.
Sumber: Bakta, I., 2013. Hematologi Klinik Ringkas. 1st ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Anda mungkin juga menyukai