Anda di halaman 1dari 1

4. sindrom anemia (anemic syndrome) dapat disebut juga sebagai gejala umum anemia.

Biasanya dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar hemoglobin kurang dari 7-8 g/dl.
Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga
mendenging. Anemia bersifat simptomatik jika hemoglobin < 7 gr/dl, sehingga gejala-gejala dan
tanda-tanda anemia akan jelas. Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat, terutama
pada konjungtiva dan jaringan di bawah kuku.
Sumber : Kapita Selekta Kedokteran Edisi 5 Jilid 2

9. Tata Laksana
1. Terapi kausal, dengan mengatasi penyebab perdarahan yang terjadi, misalnya
mengobati infeksi cacing tambang;
2. Terapi besi per oral: pemberian ferrous sulfat per oral 3x200 mg selama 3-6 bulan,
ada pula yang menganjurkan hingga 12 buIan. Preparat ini diberikan saat perut
kosong.
 Namun jika ada pasien yang tidak tahan dengan keluhan gastrointestinal,
seperti mual, muntah, konstipasi, pemberian ferrous sulfat bisa dilakukan
saat makan atau dosis dikurangi menjadi 3x l00 mg;

3. Terapi besi parenteral: pemberian iron dextran complex (50 mg/ mL) secara
injeksi subkutan atau intravena pelan. Namun, rute ini bukan pilihan utama dan
hanya dilakukan atas indikasi:
- Intoleransi terhadap pemberian besi oral
- Kepatuhan terhadap pemberian besi oral yang rendah
- Gangguan pencernaan yang dapat kambuhjika diberikan preparat besi oral,
misalnya kolitis ulseratif

4. Transfusi darah diberikan apabila gejala anemia disertai risiko terjadinya gagal
jantung yaitu pada kadar Hb 5-8g/dL. Komponen darah yang diberikan berupa
suspensi eritrosit (PRC) diberikan secara serial dengan tetesan lambat.

Sumber : Sumber : Kapita Selekta Kedokteran Edisi 5 Jilid 2

Anda mungkin juga menyukai