Anda di halaman 1dari 15

ISSN : 1410 - 9018

SINERGI
KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Edisi Khusus on Finance, 2005
Hal. 1 - 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR


MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC
DI BURSA EFEK JAKARTA
Yuke Prabansari
Alumni Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia

Hadri Kusuma
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ukuran perusahaan, resiko bisnis,
pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur
modal perusahaan. Dari pengujian terhadap perusahaan-perusahaan manufakturing yang
terdaftar di Bursa efek Jakarta disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva,
profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh positif sementara resiko bisnis berpenga-
ruh negatif terhadap struktur modal perusahaan secara signifikan.

Kata Kunci: Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aktiva, Profi-
tabilitas dan Struktur Kepemilikan

PENDAHULUAN menggunakan dana internal atau dana


Salah satu keputusan penting yang sendiri akan timbul opportunity cost dari
dihadapi oleh manajer (keuangan) dalam dana atau modal sendiri yang digunakan.
kaitannya dengan kelangsungan operasi pe- Keputusan pendanaan yang dilakukan secara
rusahaan adalah keputusaan pendanaan atau tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap
keputusan struktur modal, yaitu suatu kepu- dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang
tusan keuangan yang berkaitan dengan selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya
komposisi utang, saham preferen dan saham profitabilitas perusahaan.
biasa yang harus digunakan oleh perusa- Keputusan struktur modal secara
haan. Manajer harus mampu menghimpun langsung juga berpengaruh terhadap besar-
dana baik yang bersumber dari dalam peru- nya risiko yang ditanggung pemegang sa-
sahaan maupun luar perusahaan secara ham serta besarnya tingkat pengembalian
efisien, dalam arti keputusan pendanaan atau tingkat keuntungan yang diharapkan
tersebut merupakan keputusan pendanaan (Brigham dan Houston, 2001; 17). Kepu-
yang mampu meminimalkan biaya modal tusan struktur modal yang diambil oleh
yang harus ditanggung perusahaan. Biaya manajer tersebut tidak saja berpengaruh ter-
modal yang timbul dari keputusan penda- hadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga
naan tersebut merupakan konsekuensi yang berpengaruh terhadap risiko keuangan yang
secara langsung timbul dari keputusan yang dihadapi perusahaan. Risiko keuangan
dilakukan manajer. Ketika manajer meng- tersebut meliputi kemungkinan ketidak-
gunakan hutang, jelas biaya modal yang mampuan perusahaan untuk membayar ke-
timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan wajiban-kewajibannya dan kemungkinan
oleh kreditur; sedangkan jika manajer tidak tercapainya laba yang ditargetkan pe-

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 1


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

rusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, structure berpengaruh signifikan terhadap


tampak bahwa keputusan struktur modal struktur modal.
merupakan keputusan yang sangat penting Penelitian ini bertujuan melakukan
bagi kelangsungan hidup perusahaan. kajian empiris terhadap faktor-faktor yang
Banyak faktor yang mempengaruhi mempengaruhi struktur modal perusahaan,
keputusan manajer dalam menentukan struk- khususnya perusahaan manufaktur go public
tur modal perusahaan. Menurut Brigham dan di BEJ. Berdasarkan beberapa penelitian
Houston (2001; 6) faktor-faktor: risiko bis- terdahulu yang pernah dilakukan seperti
nis, posisi pajak, fleksibilitas keuangan dan telah dijelaskan, maka beberapa faktor yang
konservatisme atau agresivitas manajemen akan dikaji pengaruhnya terhadap struktur
merupakan faktor-faktor yang menentukan modal dalam penelitian ini adalah: ukuran
keputusan struktur modal; khususnya pada perusahaan (size), risiko bisnis (business
struktur modal yang ditargetkan (target risk), pertumbuhan aktiva (growth of assets),
capital structure). Secara lebih umum, fak- profitabilitas (profitability), dan struktur ke-
tor-faktor yang berpengaruh terhadap kepu- pemilikan (ownership structure). Alasan
tusan struktur modal adalah: stabilitas pen- penggunaan variabel-variabel tersebut seba-
jualan, struktur aktiva, leverage operasi, gai faktor penentu struktur modal antara
tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, lain: (1) variabel-variabel tersebut berdasar-
pengendalian, sikap manajemen, sikap pem- kan hasil penelitian yang pernah dilakukan
beri pinjaman, kondisi pasar, kondisi inter- di Amerika Serikat merupakan variabel yang
nal perusahaan dan fleksibilitas keuangan berpengaruh secara siginifikan terhadap
(Brigham dan Houston, 2001; 39). Menurut keputusan struktur modal yang dilakukan
McCue dan Ozcan (1992; 333) struktur mo- oleh manajer, sedangkan pada perusahaan-
dal dipengaruhi oleh struktur aktiva (asset perusahaan di Indonesia variabel-variabel
structure), pertumbuhan aktiva (asset tersebut belum teruji pengaruhnya, (2) untuk
growth), kemampulabaan (profitability), menguji generalisasi dari hasil-hasil peneli-
risiko (risk), ukuran perusahaan (size), pajak tian yang pernah dilakukan sebelumnya di
(tax shields), struktur kepemilikan perusa- Amerika Serikat, apakah hasilnya menun-
haan (ownership/system affiliation), sistem jukkan fenomena yang sama dengan di
pembayaran dari konsumen (payment sys- Indonesia.
tem), dan kondisi pasar (market conditions).
Penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et. al. TINJAUAN PUSTAKA
(2000) terhadap faktor-faktor penentu Struktur Modal Perusahaan
struktur modal pada 500 perusahaan manu- Modal menurut Munawir (2001;
faktur di AS menunjukkan bahwa variabel- 19) adalah hak atau bagian yang dimiliki
variabel growth of assets, fixed asset ratio, oleh pemilik perusahaan yang ditujukan
R&D expenditure berpengaruh signifikan dalam pos modal (modal saham), surplus
terhadap struktur modal. Pada penelitian dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva
yang dilakukan oleh Krishnan dan Moyer yang dimiliki oleh perusahaan terhadap selu-
(1996) terhadap perusahaan-perusahaan ruh hutang-hutangnya. Sumber dari modal
manufaktur di AS menunjukkan bahwa, size, adalah apa yang dapat dilihat berupa hutang
profit dan tax rate berpengaruh signifikan lancar, hutang jangka panjang dan modal
terhadap struktur modal perusahaan manu- sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik
faktur. Selanjutnya berdasarkan hasil pene- atas perusahaan, yang timbul sebagai akibat
litian yang dilakukan oleh Moh'd et. al. penanaman (investasi) yang dilakukan oleh
(1998), ternyata agency cost dan ownership pemilik atau para pemilik.

2 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

Menurut Brigham dan Houston Teori Struktur Modal


(2001; 5) struktur modal adalah bauran dari Agency Theory
hutang, saham preferen, dan saham biasa. Teori ini dikemukakan oleh Mi-
Sedangkan Suad (1989; 272) struktur modal chael C. Jensen dan William H. Meckling
adalah perimbangan atau perbandingan pada tahun 1976 (Horne dan Wachowicz,
antara modal asing dengan modal sendiri. 1998; 482), manajemen merupakan agen
Struktur modal menurut Ikatan Akuntansi dari pemegang saham, sebagai pemilik peru-
Indonesia (1997: 5) adalah penentuan kebi- sahaan. Para pemegang saham berharap
jakan struktur keuangan akan berkait dengan agen akan bertindak atas kepentingan
struktur modal. Struktur modal dalam peru- mereka sehingga mendelegasikan wewenang
sahaan berkaitan erat dengan investasi se- kepada agen. Untuk dapat melakukan fung-
hingga dalam hal ini akan menyangkut sum- sinya dengan baik, manajemen harus
ber dana yang akan digunakan untuk mem- diberikan insentif dan pengawasan yang
biayai proyek investasi tersebut. Sumber memadai. Pengawasan dapat dilakukan me-
dana tersebut pada dasarnya terdiri dari pe- lalui cara-cara seperti pengikatan agen, pe-
nerbitan saham (equity financing), penerbit meriksaan laporan keuangan, dan pembata-
obligasi (debt financing) dan laba ditahan san terhadap keputusan yang dapat diambil
(retained earning). Penerbitan saham dan manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja
obligasi sering disebut dengan sumber dana membutuhkan biaya yang disebut dengan
yang berasal dari luar perusahaan atau ex- biaya agensi. Biaya agensi menurut Horne
ternal financing sedang laba untuk laba di- dan Wachowicz (1998; 482) adalah biaya-
tahan sering disebut dengan retained earn- biaya yang berhubungan dengan pengawa-
ing atau sumber dana sebagai pembelanjaan san manajemen untuk meyakinkan bahwa
yang berasal dari dalam perusahaan itu manajemen bertindak konsisten sesuai de-
sendiri atau internal financing. ngan perjanjian kontraktual perusahaan de-
Struktur modal merupakan masalah ngan kreditor dan pemegang saham.
penting dalam pengambilan keputusan me- Menurut Horne dan Wachowicz
ngenai pembelanjaan perusahaan. Struktur (1998:482), salah satu pendapat dalam teori
modal tersebut tercermin pada hutang agensi adalah siapapun yang menimbulkan
jangka panjang dan unsur-unsur modal biaya pengawasan, biaya yang timbul pasti
sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan tanggungan pemegang saham.
merupakan dana permanen atau jangka Sebagai misal, pemegang obligasi, mengan-
panjang. Untuk mengukur struktur modal tisipasi biaya pengawasan, membebankan
tersebut digunakan rasio struktur modal bunga yang lebih tinggi. Semakin besar pe-
yang disebut dengan leverage ratio. Lever- luang timbulnya pengawasan, semakin
age ratio adalah perbandingan yang dimak- tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah
sudkan untuk mengukur seberapa jauh ak- nilai perusahaan bagi pemegang saham.
tiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Biaya pengawasan berfungsi sebagai diisen-
Dalam perhitungan leverage ratio yang sif dalam penerbitan obligasi, terutama
digunakan adalah long term debt to equity dalam jumlah yang besar. Jumlah pengawa-
ratio. Long term debt to equity ratio san yang diminta oleh pemegang obligasi
menunjukkan persentasi modal sendiri yang akan meningkat seiring dengan meningkat-
dijadikan jaminan untuk hutang jangka nya jumlah obligasi yang beredar.
panjang yang dihitung dengan memban-
dingkan antara hutang jangka panjang de-
ngan modal sendiri.

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 3


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

Signaling Theory Tetapi pemodal akan menafsirkan


Isyarat atau signal menurut Brig- kalau perusahaan menawarkan saham baru,
ham dan Houston (1999; 36) adalah suatu salah satu kemungkinannya adalah harga
tindakan yang diambil manajemen perusa- saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai
haan yang memberi petunjuk bagi investor dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai
tentang bagaimana manajemen memandang akibatnya para pemodal akan menawar
prospek perusahaan. Dalam Brigham dan harga saham baru tersebut dengan harga
Houston (1999; 36), perusahaan dengan yang lebih rendah. Karena itu emisi saham
prospek yang menguntungkan akan men- baru akan menurunkan harga saham.
coba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan setiap modal baru yang Pecking Order Theory
diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk Teori ini dikenalkan pertama kali
penggunaan hutang yang melebihi target oleh Donaldson pada tahun (1961) sedang-
struktur modal yang normal. Perusahaan kan penamaan packing order theory dilaku-
dengan prospek yang kurang menguntung- kan oleh Myers (1984) (Husnan, 1996; 324).
kan akan cenderung untuk menjual saham- Secara singkat teori ini menyatakan bahwa:
nya. Pengumuman emisi saham oleh suatu (a) Perusahaan menyukai internal financing
perusahaan umumnya merupakan suatu (pendanaan dari hasil operasi perusahaan
isyarat (signal) bahwa manajemen meman- berwujud laba ditahan), (b) Apabila penda-
dang prospek perusahaan tersebut suram. naan dari luar (external financing) diperlu-
Apabila suatu perusahaan menawarkan kan, maka perusahaan akan menerbitkan
penjualan saham baru, lebih sering dari bia- sekuritas yang paling aman terlebih dulu,
sanya, maka harga sahamnya akan menurun, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi,
karena menerbitkan saham baru berarti kemudian diikuti oleh sekuritas yang berka-
memberikan isyarat negatif yang kemudian rakteristik opsi (seperti obligasi konversi),
dapat menekan harga saham sekalipun baru akhirnya apabila masih belum mencu-
prospek perusahaan cerah. kupi, saham baru diterbitkan.
Sesuai dengan teori ini, tidak ada
Asymmetric Information Theory suatu target debt to equity ratio, karena ada
Asymmetric information atau keti- dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan
daksamaan informasi menurut Brighman external. Modal sendiri yang berasal dari
dan Houston (1999; 35) adalah situasi di dalam perusahaan lebih disukai daripada
mana manajer memiliki informasi yang ber- modal sendiri yang berasal dari luar perusa-
beda (yang lebih baik) mengenai prospek haan.
perusahaan daripada yang dimiliki investor. Menurut Myers (1996) perusahaan
Asimetri informasi ini terjadi karena pihak lebih menyukai penggunaan pendanaan dari
manajemen mempunyai informasi yang le- modal internal, yakni dana yang berasal dari
bih banyak daripada para pemodal (Husnan, aliran kas, laba ditahan dan depresiasi. Uru-
1996; 325). Dengan demikian, pihak mana- tan penggunaan sumber pendanaan dengan
jemen mungkin berpikir bahwa harga saham mengacu pada packing order theory adalah:
saat ini sedang overvalue (terlalu mahal). internal fund (dana internal), debt (hutang),
Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi, dan equity (modal sendiri) (Kaaro, 2003; 53).
maka manajemen tentu akan berpikir untuk Dana internal lebih disukai dari
lebih baik menawarkan saham baru (se- dana eksternal karena dana internal me-
hingga dapat dijual dengan harga yang lebih mungkinkan perusahaan untuk tidak perlu
mahal dari yang seharusnya). "membuka diri lagi" dari sorotan pemodal

4 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

luar. Kalau bisa memperoleh sumber dana ngutamakan pemenuhan modalnya dari mo-
yang diperlukan tanpa memperoleh "sorotan dal yang permanen, yaitu modal sendiri,
dan publisitas publik" sebagai akibat pener- sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap.
bitan saham baru. Dana eksternal lebih disu- Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya
kai dalam bentuk hutang daripada modal aturan struktur finansial konservatif hori-
sendiri karena dua alasan. Pertama adalah sontal yang menyatakan bahwa besarnya
pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obli- modal sendiri hendaknya paling sedikit da-
gasi lebih murah dari biaya emisi saham pat menutup jumlah aktiva tetap plus aktiva
baru. lain yang sifatnya pemanen. Dan perusahaan
Suad Husnan (1996:325) hal ini yang sebagian besar dari aktivanya terdiri
disebabkan karena penerbitan saham baru atas aktiva lancar akan mengutamakan ke-
akan menurunkan harga saham lama. Kedua, butuhan dananya dengan hutang. Jadi dapat
manajer khawatir kalau penerbitan saham dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai
baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk pengaruh terhadap struktur modal. Jika pe-
oleh para pemodal, dan membuat harga sa- ngukuran struktur aktiva didasarkan pada
ham akan turun. Hal ini disebabkan antara rasio antara total aktiva tetap terhadap total
lain oleh kemungkinan adanya informasi aktiva, maka secara teoritis terhadap hubu-
asimetrik antara pihak manajemen dengan ngan yang negatif antara struktur aktiva
pihak pemodal. dengan struktur modal. Semakin tinggi
struktur aktiva (yang berarti semakin besar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi jumlah aktiva tetap) maka penggunaan mo-
Struktur Modal dal sendiri akan semakin tinggi (yang berarti
Salah salah tugas manajer keua- penggunaan modal asing semakin sedikit)
ngan adalah memenuhi kebutuhan dana. Di atau struktur modalnya makin rendah.
dalam melakukan tugas tersebut manajer Moh'd, Larry dan James (1998)
keuangan dihadapkan adanya suatu variasi dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
dalam pembelanjaan, dalam arti kadang- perubahan struktur aktiva berpengaruh
kadang perusahaan lebih baik menggunakan negatif terhadap perubahan struktur modal
dana yang bersumber dari hutang (debt) ka- yang dilakukan oleh manajer. Demikian pula
dang-kadang perusahaan lebih baik kalau dengan penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan dana yang bersumber dari Bhaduri (2002) yang menunjukkan adanya
modal sendiri (equity). Oleh karena itu pengaruh yang bersifat negatif dari struktur
manajer keuangan di dalam operasinya perlu aktiva terhadap struktur modal. Penelitian
berusaha untuk memenuhi suatu sasaran lain yang dilakukan oleh Krishnan (1996)
tertentu mengenai perimbangan antara be- pada perusahaan-perusahaan besar di negara
sarnya hutang jumlah modal sendiri yang industri juga menunjukkan adanya pengaruh
tercermin dalam struktur modal perusahaan, negatif struktur aktiva terhadap struktur mo-
perlu diperhitungkan berbagai faktor-faktor dal.
yang mempengaruhi struktur modal, yang
dapat diuraikan antara lain: Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Brigham dan Houston (2001; 39)
Struktur aktiva mengatakan bahwa perusahaan dengan
Menurut Bambang (1995; 298), penjualan yang relatif stabil dapat lebih
kebanyakan perusahaan industri dimana aman memperoleh lebih banyak pinjaman
sebagian besar daripada modalnya tertanam dan menanggung beban tetap yang lebih
dalam aktiva tetap (fixed assets), akan me- tinggi dibandingkan dengan perusahaan

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 5


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

yang penjualannya tidak stabil. Penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan aktiva


empiris yang telah dilakukan antara lain oleh berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Krishnan (1996), Badhuri (2002), Moh'd Semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka
(1998), dan Majumdar (1999) menunjukkan akan semakin tinggi struktur modalnya.
bahwa pertumbuhan penjualan (sales
growth) merupakan salah satu variabel yang Profitabilitas
berpengaruh terhadap struktur modal peru- Brigham dan Houston (2001: 40),
sahaan. Hasil penelitian tersebut menunjuk- mengatakan bahwa perusahaan dengan ting-
kan bahwa pertumbuhan penjualan berpe- kat pengembalian yang tinggi atas investasi
ngaruh positif terhadap struktur modal. Se- menggunakan hutang yang relatif kecil.
makin tinggi pertumbuhan penjualan peru- Tingkat pengembalian yang tinggi memung-
sahaan akan lebih aman dalam mengguna- kinkan untuk membiayai sebagian besar
kan hutang sehingga semakin tinggi struktur kebutuhan pendanaan dengan dana yang
modalnya. dihasilkan secara internal. Beberapa peneli-
tian yang pernah dilakukan khususnya
Tingkat pertumbuhan Aktiva penelitian empiris yang telah dilakukan oleh
Weston dan Brigham (1986; 475) Krishnan (1996), Badhuri (2002), Moh'd
mengatakan perusahaan dengan tingkat (1998), dan Majumdar (1999) menunjukkan
pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
mengandalkan pada modal eksternal. terhadap struktur modal perusahaan. Se-
Floating cost pada emisi saham biasa adalah makin tinggi keuntungan yang diperoleh
lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. berarti semakin rendah kebutuhan dana ek-
Dengan demikian perusahaan dengan tingkat sternal (hutang) sehingga semakin rendah
pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih pula struktur modalnya.
banyak menggunakan hutang (obligasi) di- Sesuai dengan landasan teori serta
banding perusahaan yang lambat pertumbu- kajian terhadap penelitian-penelitian ter-
hannya. Penelitian yang dilakukan oleh dahulu, maka kerangka pikir dalam peneli-
Balakrishnan dan Isaac (1993) terhadap 295 tian ini seperti disajikan pada Gambar 1.
perusahaan industri di Amerika Serikat

6 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

Gambar 1. Kerangka Pikir

Ukuran Perusahaan +
(Size)

Risiko Bisnis -
(Business Risk)

Pertumbuhan Aset + Struktur Modal


(Asset Growth) (Capital Structure)

Variabel Terikat
Kemampulabaan -
(Profitability)

Struktur Kepemilikan +
(OwnershipStructure)

Variabel Bebas

Hipotesis penelitian yang bertujuan untuk mengidenti-


Dari kerangka berpikir di atas, hi- fikasi variabel-variabel dalam situasi ter-
potesis yang diajukan dalam penelitian ini tentu yang mempengaruhi suatu fenomena
adalah: yang sedang ditinjau (Sekaran, 1992; 21).
1. Ukuran perusahaan (size) berpengaruh
positif terhadap struktur modal. Populasi dan Sampel
2. Risiko bisnis (business risk) berpenga- Populasi dalam penelitian ini
ruh negatif terhadap struktur modal. adalah seluruh perusahaan manufaktur go
3. Pertumbuhan aktiva (growth of assets) public di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan
berpengaruh positif terhadap struktur sampel penelitian adalah sebagian dari peru-
modal. sahaan tersebut yang diperkirakan dapat
4. Profitabilitas (profitability) berpengaruh mewakili karakteristik populasi. Penentuan
negatif terhadap struktur modal. anggota sampel dalam penelitian ini dilaku-
5. Struktur kepemilikan (ownership struc- kan dengan metode random sampling.
ture) berpengaruh positif terhadap Ukuran sampel atau jumlah perusahaan yang
struktur modal. digunakan sebagai sampel ditentukan de-
ngan aturan dari Roscoe (Sekaran, 1992;
METODE PENELITIAN 253), di mana untuk jumlah perusahaan
Jenis Penelitian manufaktur di BEJ sebanyak kurang lebih
Penelitian ini merupakan suatu 130 perusahaan maka ukuran sampel yang
penelitian korelasional (correlational re- layak adalah 97 perusahaan yang bergerak di
search). Correlational research merupakan sektor manufaktur yang memiliki laporan

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 7


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

keuangan dan data yang diperlukan secara Pertumbuhan Aset


lengkap selama tahun 1997-2002. Pertumbuhan aset adalah peruba-
han (peningkatan atau penurunan) total ak-
Variabel Penelitian tiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertum-
Penelitian ini melibatkan 6 variabel buhan aset dihitung sebagai persentase pe-
yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 5 rubahan asset pada tahun tertentu terhadap
variabel bebas. Variabel bebas tersebut tahun sebelumnya. (Bhaduri, 2002).
adalah: Ukuran perusahaan, Risiko bisnis, Pertumbuhan (Aset tahun t - Aset
=
Pertumbuhan aset, Kemampulabaan, dan Aset tahun t tahun t-1)/Aset tahun t
Struktur kepemilikan. Sedangkan variabel
terikatnya adalah Struktur Modal. Adapun Kemampulabaan
definisi dari masing-masing variabel terse- Kemampulabaan atau profitabili-
but adalah sebagai berikut; tas (profitability) adalah kemampuan peru-
Struktur Modal (Y) sahaan dalam memperoleh laba. Ukuran dari
Mengacu pada penelitian yang di- profitabilitas yang digunakan dalam peneli-
lakukan oleh Ghosh et. al. (2000), struktur tian mengacu pada penelitian Ghosh et. al.
modal dalam penelitian ini adalah perban- (2000) yaitu menggunakan net profit margin
dingan antara hutang jangka panjang peru- sebagai ukuran profitabilitas. Net profit
sahaan (long term debt) dengan total aktiva margin dihitung sebagai berikut;
(total assets), atau dapat dituliskan sebagai Laba setelah
Net Profit
berikut: = Pajak/Penjualan
Margin
Struktur Hutang Jangka Neto
=
Modal Panjang/TotalAktiva
Struktur Kepemilikan
Ukuran Perusahaan Struktur kepemilikan (ownership
Ukuran perusahaan merupakan structure) adalah struktur kepemilikan sa-
ukuran atau besarnya asset yang dimiliki ham, yaitu perbandingan antara jumlah sa-
perusahaan. Dalam penelitian ini, pengu- ham yang dimiliki oleh "orang dalam" (in-
kuran terhadap ukuran perusahaan mengacu siders) dengan jumlah saham yang dimiliki
pada penelitian Krishnan dan Moyer (1996), oleh investor (Jahera dan Aurburn, 1996).
di mana ukuran perusahaan diproxy dengan Struktur kepemilikan dapat dihitung dengan
nilai logaritma dari total aktiva, atau dapat formula berikut;
dituliskan sebagai berikut: Jumlah saham
Ukuran perusahaan = log (Total Aktiva) yang dimiliki
Struktur insider
=
Risiko Bisnis Kepemilikan Jumlah saham
Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dimiliki
yang dihadapi perusahaan dalam menjalan- investor
kan kegiatan bisnisnya. Risiko bisnis terse-
but menurut Hamada (dalam Moh'd, Perry Metode Analisis Data
dan Rimbey, 1998) merupakan risiko yang Metode analisis data yang diguna-
mencakup intrinsic business risk, financial kan dalam penelitian ini adalah mengguna-
leverage risk, dan operating leverage risk. kan model regresi linier berganda. Model ini
Pengukuran risiko bisnis dalam penelitian merupakan modifikasi dari model yang per-
ini menggunakan nilai varian dari ROE (re- nah digunakan oleh Jahera dan Auburn
turn on asset) selama 3 tahun berturut-turut. (1996), yaitu:

8 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

Yt = β0 + β1 X1t-1 + β2 X2t-1 + β3 X3t-1 + β4 Modal. Jika probabilitas dari nilai F <tingkat


X4t-1 + β5 X5t-1 + t signifikansi () maka Ho ditolak.
Dimana:
βi : Koefisien variabel Pengaruh Parsial masing-masing Variabel
Yt : Struktur modal perusahaan i pada Bebas terhadap Variabel Terikat Pengaruh
tahun t Ukuran Perusahaan terhadap Struktur
X1t-1 : Ukuran perusahaan i pada tahun t -1 Modal
X2t-1 : Risiko bisnis perusahaan i pada tahun Formulasi hipotesis pengujian pengaruh
t-1 tersebut adalah sebagai berikut:
X3t-1 : Pertumbuhan aset perusahaan i pada Ho:β1 0 Ukuran perusahaan tidak
tahun t-1 berpengaruh signifikan ter-
X4t-1 : Kemampulabaan perusahaan i pada hadap struktur modal.
tahun t-1 Ha : β1> 0 Ukuran perusahaan berpe-
X5t-1 : Struktur kepemilikan perusahaan i ngaruh positif signifikan
pada tahun t-1 terhadap struktur modal.
t : Disturbance error pada periode t
Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Struk-
Pengujian Hipotesis tur Modal
Pengujian terhadap hipotesis pene- Formulasi hipotesis pengujian pengaruh
litian dilakukan melalui pengujian model tersebut adalah sebagai berikut:
regresi dan pengujian pengaruh parsial Ho: β2 0 Risiko bisnis tidak berpe-
masing-masing variabel bebas. Pengujian ngaruh signifikan terhadap
model regresi dimaksudkan untuk menguji struktur modal.
pengaruh secara simultan seluruh variabel Ha : β2< 0 Risisko bisnis berpengaruh
bebas. Pengujian model regresi dilakukan negatif signifikan terhadap
dengan uji F, sedangkan pengujian pengaruh struktur modal.
parsial dilakukan dengan uji t.
Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terha-
Pengaruh Simultan Variabel Bebas terha- dap Struktur Modal
dap Variabel Terikat Formulasi hipotesis pengujian pengaruh
Pengaruh simultan dari seluruh tersebut adalah sebagai berikut:
variabel bebas terhadap variabel terikat ini Ho : β3 0 Pertumbuhan aktiva tidak
menggunakan hipotesis sebagai berikut: berpengaruh signifikan ter-
Ho : β1= β2= β3= β4= β5=0 (Ukuran hadap struktur modal.
perusahaan, Risiko bisnis, Pertumbu- Ha : β3> 0 Pertumbuhan aktiva berpe-
han aktiva, Profitabilitas, dan Struk- ngaruh positif signifikan
tur kepemilikan perusahaan secara terhadap struktur modal.
bersama-sama tidak berpengaruh ter-
hadap Struktur Modal). Pengaruh Profitabilitas terhadap Struk-
Ha : minimal salah satu dari β1, β2, β3, β4, tur Modal
β50 Formulasi hipotesis pengujian pengaruh
Ukuran perusahaan, Risiko bisnis, tersebut adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan aktiva, Profitabilitas, dan Ho:β40 Profitabilitas tidak berpenga-
Struktur kepemilikan perusahaan secara ber- ruh signifikan terhadap struk-
sama-sama berpengaruh terhadap Struktur tur modal.

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 9


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

Ha : β4<0 Profitabilitas berpengaruh ne- SPSS 11.5 diperoleh hasil seperti tampak
gatif signifikan terhadap struk- pada Tabel 1.
tur modal.
Pengaruh Simultan seluruh Variabel
Pengaruh Stuktur Kepemilikan terha- Bebas terhadap Struktur Modal
dap Struktur Modal Pengaruh simultan dari seluruh
Formulasi hipotesis pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ini
tersebut adalah sebagai berikut: menggunakan hipotesis nol: Ukuran perusa-
Ho: β5 0 Struktur kepemilikan tidak haan, Risiko bisnis, Pertumbuhan aktiva,
berpengaruh signifikan ter- Profitabilitas, dan Struktur kepemilikan pe-
hadap struktur modal. rusahaan secara bersama-sama berpengaruh
Ha : β5> 0 Struktur kepemilikan berpe- terhadap Struktur Modal. Jika probabilitas
ngaruh positif signifikan dari nilai F <tingkat signifikansi () maka
terhadap struktur modal. Ho ditolak. Berdasarkan analisis data yang
telah dilakukan diperoleh Fhitung=669.015
HASIL PENELITIAN DAN PENGU- dengan p=0.000. Pada tingkat signifikansi
JIAN HIPOTESIS =5%; maka Fhitung tersebut signifikan (tidak
Dalam bagian ini disajikan analisis dapat diabaikan), karena p=0.000<0.05.
terhadap data yang telah diperoleh selama Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terse-
pelaksanaan penelitian. Selanjutnya berda- but maka dapat disimpulkan bahwa, Ukuran
sarkan hasil analisis data tersebut dilakukan perusahaan, Risiko bisnis, Pertumbuhan
pengujian terhadap hipotesis penelitian. aktiva, Profitabilitas, dan Struktur kepe-
Model analisis yang digunakan dalam milikan perusahaan secara bersama-sama
penelitian ini adalah model regresi linier berpengaruh terhadap Struktur Modal.
berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi
linier sederhana dengan bantuan program

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi p


Konstanta 0.024
Ukuran Perusahaan (X1) 0.013 0.000
Risiko (X2) -0.003 0.002
Pertumbuhan Aktiva (X3) 1.501 0.000
Profitabilitas (X4) 0.788 0.000
Struktur Kepemilikan (X4) 0.127 0.000
R=0.924; R² = 0.853; Fhitung=669.015; p=0.000
Statistik DW = 2.044

10 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

Koefisien determinasi sebesar adalah β2= -0.003 dengan nilai p=0.002.


0.853 atau 85.3% yang berarti 85.3% pe- Peningkatan skor sebesar 1 satuan, maka
nyebab variasi dalam struktur modal adalah akan berdampak pada penurunan struktur
perubahan yang terjadi pada ukuran perusa- modal perusahaan sebesar 0.003 satuan dan
haan (size), risiko bisnis (business risk), siginifikan karena p=0.002<0.05. Berdasar-
pertumbuhan asset (growth of assets), ke- kan hasil pengujian hipotesis di atas maka
mampulabaan (profitability), dan struktur dapat disimpulkan bahwa, risiko bisnis ber-
kepemilikan (ownership structure) secara pengaruh negatif signifikan terhadap struk-
bersama-sama; sedangkan 14.7% sisanya tur modal perusahaan.
disebabkan oleh variabel-variabel lain yang
tidak tercakup dalam penelitian ini. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan aktiva mempuyai
Pengaruh Parsial Variabel Bebas Terha- pengaruh positif terhadap struktur modal
dap Struktur Modal perusahaan. Besarnya nilai koefisien regresi
Pengaruh Ukuran Perusahaan untuk variabel pertumbuhan aktiva adalah
Pengujian terhadap hipotesis ini β3= 1.501 dan nilai p=0.000. Ini berarti
dilakukan melalui pengujian signifikansi bahwa setiap peningkatan skor sebesar 1
koefisien regresi dari variabel ukuran peru- satuan, maka akan berdampak pada pening-
sahaan. Jika koefisien tersebut signifikan, katan struktur modal perusahaan sebesar
maka dapat diartikan bahwa variabel ukuran 1.501 satuan. Dengan tingkat signifikansi
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap =5%; maka koefisien regresi tersebut sig-
struktur modal perusahaan. Tabel 1 di atas nifikan (tidak dapat diabaikan), karena
menunjukan ukuran perusahaan mempuyai p=0.000<0.05. Dengan demikian dapat di-
pengaruh positif terhadap struktur modal simpulkan bahwa, pertumbuhan aktiva
perusahaan. Besarnya nilai koefisien regresi berpengaruh signifikan terhadap struktur
untuk variabel ukuran perusahaan adalah modal perusahaan.
β1=0.013 dengan nilai p=0.000. Setiap pe-
ningkatan skor sebesar 1 satuan, maka akan Pengaruh Profitabilitas
berdampak pada peningkatan struktur modal Profitabilitas perusahaan mempuyai
perusahaan sebesar 0.013 satuan. Pada ting- pengaruh positif terhadap struktur modal
kat signifikansi =5%; maka koefisien re- perusahaan. Besarnya nilai koefisien regresi
gresi tersebut signifikan (tidak dapat diabai- untuk variabel Profitabilitas adalah β4=
kan), karena p=0.000<0.05. Berdasarkan 0.788 dan nilai p=0.000. Pada tingkat signi-
hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat fikansi =5%; maka koefisien regresi terse-
disimpulkan bahwa, ukuran perusahaan ber- but signifikan karena p=0.000<0.05. Ber-
pengaruh signifikan terhadap struktur modal dasarkan hasil pengujian hipotesis di atas
perusahaan, dengan demikian hipotesis per- maka dapat disimpulkan bahwa, profitabili-
tama penelitian ini dapat dibuktikan kebena- tas berpengaruh positif signifikan terhadap
rannya. struktur modal perusahaan. Akan tetapi
karena koefisien pertumbuhan diharapkan
Pengaruh Risiko Bisnis bertanda negatif dan signifikan, maka hi-
Tabel 1 di menunjukan bahwa potesis ketiga penelitian ini tidak dapat
risiko bisnis yang dihadapi perusahaan dibuktikan kebenarannya.
mempuyai pengaruh negatif terhadap struk-
tur modal perusahaan. Besarnya nilai koe-
fisien regresi untuk variabel risiko bisnis

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 11


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

Pengaruh Struktur Kepemilikan struktur kepemilikan perusahaan) juga


Besarnya nilai koefisien regresi diperhatikan oleh manajer dalam pengam-
untuk variabel struktur kepemilikan perusa- bilan keputusan mengenai struktur modal-
haan adalah β5= 0.127 dengan nilai p=0.000. nya, hal ini tampak dari pengaruh parsial
Hal ini berarti struktur kepemilikan perusa- dari masing-masing variabel bebas terhadap
haan perusahaan mempuyai pengaruh positif struktur modal yang signifikan. Dengan
terhadap struktur modal perusahaan. Setiap demikian secara empiris dalam memutuskan
peningkatan skor sebesar 1 satuan, maka struktur modalnya para manajer perusahaan
akan berdampak pada peningkatan struktur manufaktur go public perlu mempertim-
modal perusahaan sebesar 0.127 satuan. bangkan variable-variabel tersebut.
Pada tingkat signifikansi =5%; maka koe-
fisien regresi tersebut signifikan (tidak dapat Pengujian Asumsi Klasik
diabaikan), karena p=0.000<0.05. Dengan Sebelum model regresi di atas
demikian hipotesis kelima penelitian ini digunakan dalam pengujian hipotesis, terle-
dapat dibuktikan kebenarannya. bih dahulu model tersebut akan diuji apakah
model tersebut memenuhi asumsi klasik atau
Implikasi Temuan tidak, yang mana asumsi ini merupakan
Berdasarkan hasil analisis data asumsi yang mendasari analisis regresi.
yang telah dilakukan terbukti secara signifi- Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan
kan bahwa secara bersama-sama ukuran untuk memastikan bahwa model yang
perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan ak- diperoleh benar-benar memenuhi asumsi
tiva, profitabilitas, dan struktur kepemilikan dasar dalam analisis regresi yang meliputi
perusahaan secara bersama-sama berpenga- asumsi: tidak terjadi autokorelasi, tidak ter-
ruh terhadap struktur modal. Hal ini jadi multikolinearitas dan tidak terjadi hete-
menunjukkan bahwa dalam pengambilan roskedastisitas.
keputusan mengenai struktur modal yang Pengujian Autokorelasi
akan digunakan atau diterapkan, para Autokorelasi merupakan korelasi
manajer perusahaan manufaktur yang go antara anggota dalam data runtut waktu
public di BEJ mempertimbangkan atau (time series) atau antara space untuk data
memperhatikan ukuran perusahaan, risiko cross section. Keberadaan autokorelasi yang
bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas, signifikan maka penaksir dari OLS menjadi
dan struktur kepemilikan perusahaan yang tidak konsisten, meskipun tak bias. Pengu-
ada pada saat itu. Dengan kata lain, struktur jian terhadap adanya fenomena autokorelasi
modal yang diterapkan perusahaan dipenga- dalam data yang dianalisis dapat dilakukan
ruhi oleh variabel-variabel tersebut. Koe- dengan menggunakan Durbin-Watson Test,
fisien determinasi dari model regresi yang dengan kriteria sebagai berikut:
diperoleh adalah sebesar 0.853 atau 85.3%. d < dL : tolak Ho
Hal ini berarti mayoritas keputusan struktur d > dU : tidak menolak Ho
modal ditentukan oleh ukuran perusahaan, dL  d dU : pengujian tidak meyakinkan
risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, profita- d>4-dL : tolak Ho*
bilitas, dan struktur kepemilikan perusahaan. d > 4-dU : tidak menolak Ho*
Selanjutnya jika ditinjau pengaruh 4-du  d 4-dL : pengujian tidak meyakinkan
dari masing-masing variabel secara parsial Di mana, d, dU, dan dL masing-
tampak bahwa seluruh variabel bebas secara masing adalah statistik Durbin-Watson, ba-
individu (ukuran perusahaan, risiko bisnis, tas atas statistik Durbin-Watson, dan batas
pertumbuhan aktiva, profitabilitas, dan bawah statistik Durbin-Watson. Nilai dU

12 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

dan dL dapat diperoleh dari Tabel Durbin- nya koefisien korelasi Spearman antara vari-
Watson. Berdasarkan hasil analisis dengan abel bebas dengan nilai mutlak residu seperti
program SPSS 11.5 diperoleh besarnya nilai disajikan pada Tabel 2.
statistik Durbin Watson, d=2.044. Sedang- Untuk jumlah sampel n=582 dan
kan untuk jumlah sampel n=582, k'=5 dan tingkat signifikansi =5% dari tabel di atas
tingkat signifikansi =5% dari Tabel d tampak bahwa tidak ada satupun koefisien
diperoleh nilai dL= 1.718 dan dU=1.820. korelasi Spearman yang signifikan. Berda-
Nilai d atau DW =2.044 dan sarkan hasil uji signifikansi koefisien kore-
dU=1.820, jika dibandingkan ternyata nilai lasi Spearman (rs) antara variabel bebas
d>dU maka keputusannya adalah tidak dengan nilai mutlak residu tersebut, maka
menolak Ho, dengan demikian Ho yang dapat disimpulkan bahwa data yang diana-
menyatakan tidak terjadi autokorelasi tidak lisis tidak mengandung gejala heterokedas-
ditolak. Berdasarkan hasil pengujian ini, tisitas. Dengan demikian asumsi klasik
ternyata pada tingkat signifikansi 5% data mengenai tidak terjadinya heteroskedas-
yang diolah tersebut tidak menunjukkan tisitas dapat diterima.
adanya gejala autokorelasi, sehingga asumsi
klasik mengenai tidak terjadinya gejala Pengujian Multikolinearitas
autokorelasi dapat terpenuhi oleh model Multikolinearitas merupakan feno-
yang diperoleh. mena adanya korelasi yang sempurna antara
satu variabel bebas dengan variabel bebas
Pengujian Uji Heteroskedastisitas yang lain. Konsekuensi praktis yang timbul
Homoskedastisitas (varian sama) sebagai akibat adanya multikolinearitas ini
merupakan fenomena di mana pada nilai adalah kesalahan standar penaksir semakin
variabel independen tertentu masing-masing besar, dan probabilitas untuk menerima
kesalahan (ei) mempunyai nilai varian yang hipotesis yang salah menjadi semakin besar.
sama sebesar 2. Jika model yang diperoleh Pengujian terhadap ada tidaknya multikoli-
ternyata tidak memenuhi asumsi atau nearitas dilakukan dengan menggunakan
fenomena tersebut maka dalam model terse- metode VIF (Variance Inflation Factor).
but terjadi heteroskedastisitas. Heteroske- Adapun kriteria yang digunakan dalam pe-
dastisitas ini mengakibatkan nilai-nilai esti- ngujian metode VIF ini adalah sebagai beri-
mator (koefisien regresi) dari model tersebut kut. Jika VIFj>10 terjadi multikolinearitas
tidak efisien meskipun estimator tersebut tinggi antara regresor (variabel bebas) j de-
tidak bias dan konsisten. Pengujian terhadap ngan regresor (variabel bebas) yang lain.
adanya fenomena heteroskedastisitas dila- Dari hasil olah data diperoleh besarnya nilai
kukan dengan menggunakan Spearman's VIF masing-masing variabel bebas ditunjuk-
Rank Correlation Test. Berdasarkan olah kan pada Tabel 3.
data yang telah dilakukan diperoleh besar-

Tabel 2. Koefisien Korelasi Spearman antar Variabel Bebas dengan Nilai Mutlak Residu

Variabel Bebas Koefisien Korelasi p


Ukuran Perusahaan (X1) 0.075 0.123
Risiko (X2) 0.083 0.133
Pertumbuhan Aktiva (X3) 0.071 0.135
Profitabilitas (X4) 0.098 0.111
Struktur Kepemilikan (X4) 0.177 0.455

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 13


Yuke Prabansari & Hadri Kusuma

Tabel 3. Nilai VIF Variabel Bebas

Variabel Bebas VIF


Ukuran Perusahaan (X1) 1.287
Risiko (X2) 1.630
Pertumbuhan Aktiva (X3) 2.532
Profitabilitas (X4) 2.207
Struktur Kepemilikan (X4) 1.910

Dari tabel di atas tampak bahwa, faktur go public tetapi variabel-variabel


masing-masing variabel bebas mempunyai tersebut tidak tercakup dalam penelitian ini.
VIF kurang dari 10. Dengan ini, data yang Hal ini ditunjukkan oleh 85.3% factor-faktor
diolah menunjukkan tidak adanya gejala tersebut mempengaruhi struktur modal peru-
multikolineraitas. sahaan, sedangkan 14.7% sisanya ditentukan
oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup
SIMPULAN DAN SARAN dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis data dan Penelitian ini hanya terbatas pada
pengujian hipotesis yang telah dilakukan, kajian empiris tentang faktor-faktor yang
maka berikut ini disampaikan kesimpulan mempengaruhi struktur modal perusahaan
serta saran, khusus yang berkaitan dengan manufaktur go public di BEJ; tetapi tidak
hasil penelitian ini. Keputusan struktur mo- sampai kepada pemecahan masalah tentang
dal perusahaan manufaktur yang go public bagaimana dampak struktur modal itu
ternyata secara simultan dan parsial dipe- sendiri terhadap kinerja perusahaan. Oleh
ngaruhi secara signifikan oleh ukuran peru- karena itu, peneliti lain yang berminat terha-
sahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, dap permasalahan struktur modal perusa-
profitabilitas, dan struktur kepemilikan pe- haan manufaktur dapat mengembangkan
rusahaan. Meskipun demikian, masih terda- penelitian ini dalam rangka mengetahui
pat varibel-variabel lain yang mempengaruhi dampak dari struktur modal yang digunakan
keputusan struktur modal perusahaan manu- perusahaan terhadap kinerja perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Balakrishnan, Srinivasan and Isaac Fox, (1993). "Asset Specificity, Firm Heterogeneity and
Capital Structure", Strategic Management Journal, 14, 1, p. 3.
Bambang Riyanto, (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi IV, BPFE,
Yogyakarta.
Bhaduri, Saumitra N, (2002). "Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence from
the Indian Corporate Structure", Journal of Economics and Finance, Summer, 26, 2,
p. 200.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, (2001). Manajemen Keuangan, Edisi 8, Erlangga,
Jakarta.
Ghosh, Arvin, Francis Cai and Wenhui Li, (2000). "The Determinants of Capital Structure",
American Business Review, 18, 2, p. 129.

14 INERGI Edisi Khusus on Finance, 2005


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

Gujarati, Damodar N., (1995). Basic Econometric, Third Edition, McGraw-Hill Book Com-
panya, New York.
Horne, James Van dan John M. Wachowics, Jr., (1998). Prinsip-prinsip Manajemen Keua-
ngan, Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma. (1992). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach, Second
Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.
Suad Husnan, (1989). Pembelanjaan Perusahaan (Dasar-dasar Manajemen Keuangan),
Edisi III, Liberty, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, (1997). Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, (2002). Standar Akuntasi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Jahera, John S. and William P. Lloyd, (1996). "An Empirical Assessment of Factors Affect-
ing Corporate Debt Levels", Managerial Finance, 22, 2, p.29.
Krishnan, V. Sivarama, and R. Charles Moyer, (1996). "Determinants of Capital Structure:
An Empirical Analysis of Firms in Industrialized Countries", Managerial Finance,
22, 2, p. 39.
Mc.Cue, Michael J. and Yasar A. Ozcan, (1992). "Determinants of Capital Structure", Jour-
nal of Healthcare Management, 37,3, p. 333.
Munawir, S. (2001). Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Moh'd, Mahmoud A, Larry G. Perry and James N. Rimbey, (1998). "The Impact of Owner-
ship Structure on Corporate Debt Policy: a Time-Series Cross-Sectional Analysis",
The Financial Review, Aug, 33, 3, p. 85.

SINERGI Edisi Khusus on Finance, 2005 15

Anda mungkin juga menyukai