ABSTRAK
ABSTRAC:
The purpose of this paper is to determine the factors that affect the company's
capital. In the current global economic conditions, it will lead to very tight business
competition. This will encourage company managers to increase the productivity
of the company's activities, marketing, and strategy. These activities are related to
the company's efforts to maximize profits in the midst of very tight global economic
competition. In addition, company management must also maximize the welfare of
shareholders. In meeting these objectives, it is necessary to make the right decisions
from company managers, both investment decisions, source decisions and dividend
1
decisions. One of the important decisions faced by financial managers in the
company's operating activities is the decision. Where the decisions of a company
can be seen from the capital structure, namely financial decisions related to debt,
both long-term and short-term debt, preferred stock, and common stock that will be
used by the company. In a fierce business competition, companies must have the
right decisions, where it is necessary to have a manager's role in determining the
most optimal capital structure. The method used in this paper uses a qualitative
method.
BAB I
PENDAHULUAN
2
faktor yang mempengaruhi leverage seperti growth, size, tangibility of
assets, profitability, liquidity, non-debt tax shield, age dan investment.
Selain itu, Bhaduri (2002) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi
capital structure adalah assets structure, non-debt tax shield, size, financial
distress, growth, profitability, age, signaling ,dan uniqueness. Sedangkan
menurut Indrawati dan Suhendro (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi
capital structure adalah size, growth, profitability dan ownership. Teker et
al. (2009) menyatakan faktorfaktor yang mempengaruhi capital structure
adalah tangibility of assets, size, profitability, growth opportunities dan non-
debt tax shield. Mengingat keputusan pendanaan sangat penting secara
langsung dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam
persaingan, maka dapat dilakukan penelitian tentang faktorfaktor yang
mempengaruhi struktur modal pada industri manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) (RAMADHAN, 2010).
3
1.3.4 Dapat Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan
1.3.5 Dapat Mengetahui Teori Struktur Modal
1.3.6 Dapat Mengetahui Definisi Financial Leverage
1.3.7 Dapat Mengetahui Jenis-Jenis dari Financial Leverage
1.3.8 Dapat Mengetahui Dampak Positif dan Negatif dari Financial
Leverage
1.3.9 Dapat Mengetahui Cara Menghitung Break Event Point Financial
Leverage
BAB II
TEORI PUSTAKA
4
dari hutang atau sebaliknya. Dimana keputusan yang diambil memiliki
resiko masing-masing. Ketika perusahaan terlalu banyak menggunakan
modal sendiri dengan menerbitkan saham hal ini berarti kepemilikan
terhadap perusahaan tersebut akan semakin banyak tersebar pada investor,
sehingga laba yang didapat akan dibagi dengan jumlah yang lebih besar. Hal
tersebut, akan membuat laba per lembar saham yang akan dibagikan kepada
investor semakin turun, padahal laba per lembar saham menjadi salah satu
ukuran yang dipertimbangkan investor dalam mengevaluasi apakan
perusahaan itu sehat atau tidak. Dan penurunan laba saham tidak dianggap
sebagai perkembangan yang baik bagi perusahaan oleh para investor. Pada
hakikatnya, struktur modal merupakan kombinasi utang dan ekuitas dalam
struktur keuangan jangka panjang perusahaan lebih menggambarkan target
komposisi utang dan ekuitas dalam jangka panjang pada suatau perusahaan
(Bernstein dan Wild, 1998). Struktur modal pada tiap perusahaan ditetapkan
dengan memperhitungkan berbagai aspek atas dasar kemungkinan akses
dana, keberanian perusahaan menanggung risiko, rencana strategis pemilik,
serta analisis biaya dan manfaat yang diperoleh dari setiap sumber dana.
Pada setiap sumber dana yang dapat dipergunakan oleh perusahaan melekat
kelebihan dan kekurangannya terkait status perusahaan.
5
(saham biasa dan saham preferen) atau bauran seluruh sumber pendanaan
jangka panjang (ekuitas dan utang) yang digunakan perusahaan. Pada
umumnya, suatu perusahaan dapat memilih berbagai alternatif struktur
modal. Persoalannya adalah apakah perusahaan akan menggunakan utang
yang besar atau hanya menggunakan utang yang sangat kecil.
Sumbersumber pendanaan yang dapat digunakan antara lain: leasing,
warrant, convertible, bond, forward contracts atau trade bond swaps.
Persoalannya adalah banyaknya pilihan ini akan mendiring perusahaan
untuk melakukan berbagai alternatif kombinasi pendanaan.
Perusahaan melakukan strategi usaha ini karena tak dapat mengumpulkan modal
yang cukup lewat penerbitan saham di bursa untuk memenuhi kebutuhan usaha.
Ketika membutuhkan modal, perusahaan akan mencari pinjaman, kredit, atau
pilihan pembiayaan lain (Team, 2022).
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, Fiancial leverage adalah penggunaan uang
pinjaman (hutang) untuk membiayai pembelian aset dengan harapan pendapatan
atau capital gain dari aset baru akan melebihi biaya pinjaman, bisa diartikan pula
bahwa financial leverage adalah hutang dalam struktur modal suatu perusahaan.
6
Finansial leverage berkaitan dengan perbesaran keuntungan secara umum. Ini juga
dikenal sebagai gearing atau ‘trading on equity’. Konsep leverage keuangan tidak
hanya relevan dengan bisnis tetapi juga berlaku untuk individu. Hutang adalah
bagian integral dari perencanaan keuangan siapa pun baik itu perorangan, atau
perusahaan. Kami akan mencoba memahaminya dari sudut pandang bisnis.
Dalam suatu bisnis, hutang (jangka pendek atau panjang) diperoleh tidak hanya atas
dasar ‘kebutuhan modal’ tetapi juga diambil untuk memperbesar keuntungan yang
diperoleh para pemegang saham. Pengenalan hutang dalam struktur modal tidak
akan berdampak pada penjualan, laba operasi dll tetapi akan meningkatkan bagian
pemegang saham ekuitas, ROE% (Return on Equity).
BAB III
PEMBAHASAN
7
Teori pendekatan Modigliani dan Miller dengan pajak
menyatakan bahwa struktur tidak relevan dengan nilai perusahaan.
Nilai dua perusahaan yang identik akan tetap sama dan tidak akan
memengaruhi pilihan keuangan yang diadopsi untuk membiayai
aset. Modigliani dan Miller kemudian mengajukan asumsi untuk
membangun teorinya, beberapa di antaranya yaitu tanpa agency
cost, tanpa pajak, tanpa biaya kebangkrutan, investor dapat berutang
dengan suku bunga sama dari perusahaan, dan investor memiliki
informasi serupa manajemen tentang prospek perusahaan pada masa
depan. Teori ini juga menyatakan bahwa tidak ada biaya
kebangkrutan dalam struktur modal, aset dapat dijual dengan nilai
pasar jika terjadi kebangkrutan, earning before interest (EBIT) tidak
dipengaruhi utang, dan investor adalah price-takers.
8
1. Perusahaan memilih pandangan internal yang diperoleh dari laba
hasil kegiatan perusahaan.
2. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran berdasarkan
perkiraan kesempatan investasi.
3. Adanya kebijakan konstan yang digabung dengan fluktuasi dan
kesempatan berinvestasi tanpa prediksi sehingga cash flow lebih
besar daripadan pengeluaran investasi.
4. Jika memerlukan pandangan eksternal, perusahaan akan
mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dahulu.
Itulah skenario yang digunakan sebagai referensi dalam penggunaan
dana pada teori pecking order.
Ada dua jenis teori di dalamnya, yaitu Myers dan Majluf serta
Signaling.
Menurut teori Myers dan Majluf, ada asimetri informasi yang terjadi
antara manajer dan pihak luar. Manajer memiliki informasi
perusahaan yang lebih lengkap ketimbang pihak luar.
9
3.2 Tujuan dan Fungsi Struktur Modal
Tidak hanya itu, pengaturan modal ini memiliki fungsi untuk perusahaan, di
antaranya:
10
dengan menggunakan aplikasi seperti OnlinePajak. Sebagai penyedia jasa
aplikasi perpajakan, OnlinePajak memiliki fitur-fitur yang dapat
mengoptimalkan pajak perusahaan serta menghindari risiko
ketidakpatuhan, sehingga dapat memaksimalkan modal perusahaan.
3.2.6 Fleksibilitas
Struktur modal yang baik dapat memfasilitasi ekspansi atau kontraksi modal
utang agar sesuai dengan strategi dan kondisi perusahaan.
3.2.7 Solvabilitas
Pengelolaan struktur yang baik dapat membantu menjaga likuiditas
perusahaan karena modal utang yang tidak direncanakan dapat
menyebabkan beban pembayaran bunga, yang dapat mengurangi kas
perusahaan.
11
pelengkap. Perusahaan dengan aktiva yang semakin besar, terutama aktiva
lancar, akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan
utang. Ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur
modal suatu perusahaan.
3.4.4 Profitabilitas
Perusahaan dengan profit yang tinggi umumnya memiliki dana
internal lebih banyak. Artinya, perusahaan memiliki utang lebih rendah
karena dana internal yang cukup. Hal ini dapat memengaruhi penataan
modal.
12
Adalah Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya sejalan
dengan pengembangan yang dialami, selalu membutuhkan tambahan modal.
Pada saat perusahaan didirikan, pemilik bisamenentukan sumber modal apa
yang dipakai, apakah semuanya bersumber dari modal saham biasa atau perlu
ada hutang jangka panjang (financial leverage). Setiap keputusan yang
diambil tentangsumber modal selalu ada dampaknya. Misalnya bila sumber
modal saham biasa adakewajiban membayar dividen dan keputusan-
keputusan kebijakan atau pengelolaan dari pemegang saham perlu
diperhatikan. Bila sumber modal dari saham prefern ada kewajiban
membayar dividen yang harus diprioritaskan demikian pula dalam keadaan
perusahaandilikuidasi maka pemegang saham prefern akan didahulukan
peningkatan nilai sahamnya. Jika sumber modal berasal dari hutang jangka
panjang ada kewajiban membayar bunga dan pengembalian hutang pada saat
jatuh tempo. Ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan dalam
mengaturperpaduan sumber modal mana akan dipakai. Misalnya suatu
perusahaan tidak menyukai manajemen perusahaannya dikelola oleh banyak
pemilik, karena itu keputusan sumbermodal yang dipakai untuk
pengembangan berikut adalah dari hutang jangka panjang.Arti leverage
secara harfiah (literal) menurut Hanafi (2004:327) adalah pengungkit.
Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu mengangkat beban yang
berat. Dalam keuangan, leverage juga mempunyai maksud yang serupa.
Lebih spesifik lagi,leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat
keuntungan yang diharapkan. Kemampuanperusahaan untuk menggunakan
aktiva atau dana untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi
pemilik perusahaan dengan memperbesar tingkat leverage maka hal ini
akanberarti bahwa tingkat ketidakpastian (uncertainty) dari return yang akan
diperoleh akansemakin tinggi pula, tetapipada saat yang sama hal tersebut
akan memperbesar jumlah return yang akan diperoleh. Tingkat leverage ini
bisa saja berbeda-beda antara perusahaanyang satu dengan perusahaan
lainnya, atau dari satu periode ke periode lainnya di dalamsatu perusahaan,
tetapi yang jelas, semakin tinggi tingkatleverageakan semakin tinggi
13
risikoyang dihadapi serta semakin besar return atau penghasilan yang
diharapkan.Jika seorang investor atau suatu perusahaan dihadapkan pada
suatu peluang untukmemulai bisnis, maka investor atau perusahaan tersebut
merupakan bagian dari pasarindustrial tertentu, yang akan dihadapkan pada
dua keputusan utama. Pertama, perusahaan harus menentukan jumlah biaya
tetap dan kedua adalah perusahaan harus dapatmenentukan penjualannya.
14
3.5.1 Jenis-Jenis Financial Laverage
Rasio time interest earned ratio, merupakan rasio antara laba sebelum pajak dan
bunga (EBIT) dengan beban bunga. Jenis rasio ini mengukur kemampuan
Rasio Fixed charge coverage, merupakan rasio yang mengukur berapa besar
dividen, bunga, saham preferen angsuran pinjaman, dan sewa. Karena tidak jarang
angsuran tertentu.
Contoh Rumus: Fixed change coverage ratio = Laba operasi + pembayaran leasing
3. Debit Ratio
Debit Ratio merupakan debit rasio yang Semakin tinggi rasio yang dimiliki maka
semakin besar resiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan
yang semakin tinggi. Debit rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal
15
3.5.2 Dampak Positif dan Negatif Financial Leverage
Dampak Positif
Namun penerapan tersebut juga bisa sangat beresiko jika kondisi iklim bisnis
sedang suram. Karena pada intinya jika perusahaan menggunakan dana hutang
untuk memberikan biaya kepada perusahaan maka sangat berbahaya dan berisiko.
Dampak Negatif
Secara umum leverage keuangan merupakan aktiva pada sebuah perusahaan yang
dibiayai dengan sebuah utang atau juga harta dari perusahaan yang didorong dengan
utang. Jika tingkat utang yang dimiliki semakin besar maka juga akan
meningkatkan risiko yang akan dihadapi oleh sebuah perusahaan.
Risiko yang dihadapi oleh perusahaan dikonversikan menjadi bentuk lain yaitu
keuangan dan biasanya keberhasilan pemimpin dari sebuah perusahaan
mendapatkan hasil seperti apa yang diharapkan diakibatkan oleh hutang yang
digunakan untuk membiayai perusahaan. Jika tingkat hutang semakin tinggi maka
16
bunga yang muncul dari hutang tersebut juga akan semakin tinggi dan berdampak
ke risiko keuangan yang tinggi juga.
𝐷𝑂𝐿 𝑋(𝑃−𝑉)−𝐹
𝑥 𝑢𝑛𝑖𝑡=
𝑋(𝑃−𝑉)−𝐹−𝑖
I = Bunga
Misalkan dari contoh PT.X di atas, dimana perusahaan memperoleh laba operasi
sebesar Rp 500.000, perusahaan menggunakan utang yang menyebabkan
perusahaan harus membayar bunga sebesar Rp 100.000,-. Jumlah lembar saham
yang dimiliki adalah sebanyak 1000 lembar Pajak 30 Pertanyaan:
17
Pajak Rp 120.000 Rp 210.000
EAT Rp 280.000 Rp 490.000
Jml Lembar Saham 1.000 lembar 1.000 lembar
EPS Rp 280 Rp 490
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
18
dikurangi jika perusahaan mengeluarkan hutang jangka pendek dan bukan
jangka Panjang. Pelanggan, pekerja, dan pemasok perusahaan yang
menghasilkan produk unik atau khusus mungkin menderita biaya yang
relatif tinggi jika mereka dilikuidasi. Pekerja dan pemasok mereka mungkin
memiliki keterampilan dan modal untuk pekerjaan tertentu, dan pelanggan
mereka mungkin merasa kesulitan untuk mencari layanan alternatif untuk
produk mereka yang relatif unik. Untuk alasan ini, keunikan diharapkan
berhubungan negatif dengan rasio hutang.Titman menyatakan bahwa
perusahaan yang membuat produk yang membutuhkan ketersediaan servis
khusus dan suku cadang akan menghadapi likuidasi mahal. Ini
menunjukkan bahwa perusahaan yang memproduksi mesin dan peralatan
harus dibiayai dengan hutang yang relatif lebih sedikit.Biaya kebangkrutan
tampaknya merupakan proporsi yang lebih besar dari nilai perusahaan
ketika nilai itu menurun.
DAFTAR PUSTAKA
19
Entrepreneur, J. (2022, September 7). Struktur Modal Perusahaan : Pengertian, Faktor
dan Teori. Retrieved from Jurnal Indonesia:
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-faktor-teori-struktur-modal-
perusahaan/
Harmony. (2021, Februari 24). Financial Leverage: Pengertian, Fungsi, Manfaat Dan
Contohnya. Diambil kembali dari Harmony:
https://www.harmony.co.id/blog/financial-leverage-pengertian-fungsi-manfaat-
dan-contohnya
LATHIFA, D. (2021, Desember 9). Pengertian, Fungsi, dan Teori Struktur Modal Pada
Perusahaan, Simak Penjelasannya Di Sini. Diambil kembali dari online pajak:
https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/struktur-modal-
perusahaan#:~:text=Struktur%20modal%20dapat%20menyediakan%20perenca
naan,dapat%20membantu%20meminimalkan%20biaya%20modal.&text=Pengat
uran%20modal%20yang%20baik%20dan,optimal%20dari%20dana%20yang%2
Prastya, Y. (2019, Desember 17). Apa Keuntungan dan Kerugian dari Financial Leverage
Bagi Sebuah Perusahaan. Diambil kembali dari inforexnews:
https://www.inforexnews.com/berita/forex/apa-keuntungan-dan-kerugian-dari-
financial-leverage-bagi-sebuah-perusahaan
Team, S. (2022, Juni 17). Fungsi, Contoh, Cara Hitung, dan Risikonya. Diambil kembali
dari Spenmo.com: https://blog.spenmo.com/id/financial-leverage-adalah
Titikefnita. (2010, Mei 16). Analisis Leverege. Diambil kembali dari slideshare:
https://www.slideshare.net/titikefnita/analisis-leverage
20