38 - Pande Putu Eka Fridayuni - Jenis-Jenis Kritik
38 - Pande Putu Eka Fridayuni - Jenis-Jenis Kritik
Kelas : X IPA 3
No : 38
2) Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya
disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media masa khususnya media
surat kabar. Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya
lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi
masyarakat pada kualitas dari sebuah karya seni, terutama karena sifat dari
media masa dalam mengomunikasikan hasil tanggapannya.
~ contoh kritik jurnalistik : penanggapan/penilaian yang disampaikan secara
terbuka kepada publik melalui media massa.
3) Kritik Keilmuan (Ilmiah)
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan
pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi untuk menilai atau
menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh
seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau
kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi
kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan sering
dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni, seperti
musium, galeri, dan balai lelang.
~ contoh kritik keilmuan : jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap di koreksi
oleh siapa saja.
Deskripsi :
Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan
mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan
oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan
dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan,
menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan
berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para
leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Analisa Formal :
Ragam gerak Tarian Kecak merupakan gerak stilasi yang menggambarkan
menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Para penarinya umumnya merupakan para lelaki. Dalam pementasannya para lelaki yang
menari biasanya menggunakan kain bermotif kotak kotak dan berwarna merah dan
putih. Iringan music dalam tarian kecak bersumber dari puluhan pria yang menyuarakan
“Cak Cak”. Kelebihan pada pertunjukan tari tersebut adalah kesan sakral dan memiliki
nilai mistis tinggi. Namun pada penyajiannya terkadang pengucapan suara cak tidak
kompak sehingga megurangi kendahan dan kesakralan dari tari kecak yang di
pentaskan.
Interpretasi :
Simbol busana yang di tampilkan oleh para pnari kecak dalam menyajikan tarian kecak
menggunakan kain bermotif kotak dan berwarna hitam putih. Kain ini merupakan kain
khas dari daerah bali yang konon dipercaya memiliki kekuatan magis. Kostum untuk
penari utamnya yaitu Anoman menggambarkan kera putih di dalam kisah
Ramayana. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha kisah Ramayana saat
barisan kera membantu Rama melawan Rahwana saat menyelamtkan Shinta yang diculik
oleh Rahwana Melalui gerakan-gerakan penari dan suara “Cak Cak” tersebut tersirat
pesan bahwa tarian tersebut mengandung nilai sejarah serta nilai sakral yang tinggi
bagi masyarakat Bali.
Evaluasi :
Secara keseluruhan penyajian tari kecak pada acara penyambutan turis wisata di
dewata Bali sudah bagus dan para penari sudah kompak dalam menyajikan iringan “cak
cak” di tarian kecak tersebut. Namun masih ada beberapa penari ketika menarikan
gerakan tangannya tidak serentak sehingga sedikit mengurangi keindahan tari, tetapi
para penari tersebut dapat konsentrasi kembali sehingga tarian dapat selesai dengan
kompak dan baik.