EVALUASI PROGRAM
Studi ini dilakukan dengan panduan alur pemecahan masalah seperti gambar di
atas, dimulai dari identifikasi masalah. Dari masalah-masalah yang ditemukan dipilih
salah satu yang menjadi prioritas utama melalu teknik Hanlon Kuantitatif. Kemudian
penyebab masalah diidentifikasi melalui metode pendekatan sistem. Konfirmasi penyebab
masalah yang paling mungkin dilakukan dengan wawancara dan observasi. Setelah itu
setiap masalah dikaji untuk dicari alternatif pemecahannya yang kemudian diurutkan
sesuai prioritas menggunakan kriteria Matrix. Rencana penerapan pemecahan masalah
dituangkan dalam tabel plan of action. Setelah itu dilakukan intervensi terhadap masalah
tersebut dan hasil kegiatan, monitoring dan evaluasi diserahkan kepada pihak puskesmas.
Siklus pemecahan masalah adalah seperti berikut:
1. Identifikasi/ Inventarisasi masalah
Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin dicapai, kemudian
menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Untuk hal ini
digunakan format atau blanko SPM. Setelah itu adalah membandingkan antara hasil
kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang sudah
ditentukan.
2. Penentuan prioritas masalah
Untuk mengetahui permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya
melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli. Namun
dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah metode Hanlon.
3. Penentuan penyebab masalah
Analisis penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengaitkan masalah dengan
faktor-faktor penyebabnya. Beberapa metode untuk menganalisis penyebab masalah
antara lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan), analisis sistem,
pendekatan H.L. Blum, analisis epidemiologi, dan pohon masalah. Dalam hal ini,
kami menggunakan metode fish bone analysis untuk menentukan penyebab
masalahnya.
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan
cara:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran
2. Mencari alternatif pemecahan masalah
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang
didukung oleh data atau konfirmasi
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang
sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada alternatif
pemecahan.
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih
Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternatif maka digunakan
Hanlon kualitatif untuk menentukan atau memilih pemecahan terbaik.
Tabel 4.1 Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Puskesmas Winong 2019
80 50
Penemuan terduga kasus TB
80 50
Penemuan terduga kasus TB
Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess:
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
Masukkan ke rumus
k = 1 + 3,3 log n
k = 1+3,3 log 5
= 1+3,3 ( 0,69)
= 3,27 dibulatkan 3,3
Langkah 3:
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan
terkecil kemudian di bagi kelas atau kolom.
Nilai besar masalah : terbesar 68,9
terkecil 6,9
Interval : Nilai terbesar – nilai terkecil
K
: 18,78
Langkah 4:
Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom atau kelas:
Langkah 5:
Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
Pada penelitian ini ditemukan adanya masalah yang terjadi pada program-program
Puskesmas X untuk memutuskan adanya masalah, yaitu :
1. adanya kesenjangan antara target dan pencapaian dari program
2. Adanya keterbatasan masyarakat dalam paradigm sakit.
3. Alat promosi yang masih kurang.
4. Sanitasi lingkungan yang rendah.
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan kerangka pendekatan sistem yang
terdiri dari input, proses, output dan lingkungan yang mempengaruhi input dan proses.
Input terdiri dari Man (Tenaga Kerja), Money (Pembiayaan), Material (Perlengkapan),
Method (Metode), Machine (Mesin) dan Market (Pasaran). Sedangkan dari proses terdiri
dari P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan & Pelaksanaan.), P3 (Penilaian, Pengawasan
Pengendalian). Adapun
Setelah ditentukan penyebab masalah, maka selanjutnya menentukan alternatif
pemecahan masalah dan menentukan prioritas pemecahan masalah yang terbaik melalui
rumus M x I x V/C. Kemudian membuat rencana penerapan pemecahan masalah yang
dibuat dalam bentuk POA (plan of action). Kegiatan tersebut dipantau apakah
penerapannya sudah baik dan apakah masalah tersebut sudah dapat dipecahkan.
Tabel 4.10 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah dari Faktor Proses dan Lingkungan
P1 o Tidak dilakukan
P3 o Tidak ada follow
penemuan kasus secara
up/koordinasi bagi
aktif.
o Tidak adanya pasien yang di duga
perencanaan suspek TB
4.8 Penentuan Prioritas Pemecahan Dengan nilai 1-5
Masalah Kriteria Matriks dimana semakin
Setelah menemukan alternatif sensitifnya cara
pemecahan masalah, maka selanjutnya penyelesaian masalah
dilakukan penentuan prioritas alternatif maka nilainya
pemecahan masalah. Penentuan prioritas mendekati angka 5.
alternatif pemecahan masalah dapat 2. Cost: Biaya (sumber
dilakukan dengan menggunakan kriteria daya) yang digunakan
matriks dengan rumus (M x I x V)/C. Dengan nilai 1-5,
Masing-masing cara penyelesaian masalah dimana semakin kecil
diberi nilai berdasar kriteria: biaya yang
1. dikeluarkan
masalah yang dapat diselesaikan nilainyamendekati
Dengan nilai 1-5 dimana semakin angka 1.
mudah masalah yang dapat
diselesaikan maka nilainya Dari hasil analisis pemecahan
mendekati angka 5. masalah didapatkan alternatif
2.
pemecahan masalah sebagai berikut:
penyelesaian masalah
A. Menyusun petugas kesehatan
Dengan nilai 1-5 dimana semakin
yang sesuai dengan program.
pentingnya masalah untuk
B. Menyusun Penyuluhan
diselesaikan maka nilainya
tentang Sanitasi
mendekati angka 5. Lingkungan dan TB Paru
secara berkala.
3. C. Membuat buku panduan
penyelesaian masalah tentang TB yang disertai
Form pertanyaan untuk
skrining TB.
D. Menyusun jadwal untuk
kader peduli TB untuk
melakukan skrining.
E. Menyusun koordinasi dengan kader peduli
TB untuk di follow up berkala
4. Membuat buku panduan
Tabel 4.12 Prioritas Alternatif Pemecahan
tentang TB yang disertai
Masalah Form pertanyaan untuk
Penyelesaian Nilai Kriteria skrining TB.
Masalah M I V 5. Menyusun Penyuluhan
tentang Sanitasi
A 4 3 3 Lingkungan dan TB
B 4 4 3 Paru secara berkala.
C 4 4 4
D 3 4 4
E 3 4 3
giatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Biaya Metode Tolak ukur