1. CDR yang 2 5 3 5 15 I
diobati
2. Angka 2 5 3 4 14 III
keberhasilan
pengobatan TB
semua kasus
3. Persentase 1 4 4 3 12 IV
pasien TB yang
mengetahui
status HIV
4. Cakupan kasus 2 5 4 3 14 II
penemuan TB
anak
Pertanyaan :
1. Analisa kriteria prioritas berdasarkan NACCHO/PANAM-Adapted Hanlon :
a. Berdasarkan metode prioritas yang digunakan pada soal terdapat 4 kriteria yang
digunakan dalam menentukan permasalahan program kesehatan mengenai TB
yaitu kesenjangan antara target dengan data yang diperoleh, akibat yang
ditimbulkan, kemampuan sumber daya, dan keuntungan sosial. Jika mengacu
pada metode prioritas NACCHO/PANAM-Adapted Hanlon, berikut kesesuaian di
antara kedua metode prioritas :
Metode prioritas soal NACCHO/PANAM-Adapted
Hanlon
2. Buat analisis mengenai indikator prioritas masalah, apakah sesuai dengan Health
Indicator pada NACCHO/PANAM-adapted Hanlon yang mencakup Public health
processes, program dan intervensi?
a. Jelaskan masing-masing indikator pada bahan tugas
■ Case Detection Rate (CDR) - CDR adalah jumlah semua kasus TB yang
diobati dan dilaporkan di antara perkiraan jumlah semua kasus TB
(insiden).
Rumus
Perkiraan jumlah semua kasus TB merupakan insiden dalam per 100.000
penduduk dibagi dengan 100.000 dikali dengan jumlah penduduk.
Misalnya: perkiraan insiden di suatu wilayah adalah 200 per 100.000
penduduk dan jumlah penduduk sebesar 1.000.000 orang maka perkiraan
jumlah semua kasus TB adalah (200:100.000) x 1.000.000 = 2.000 kasus.
CDR menggambarkan seberapa banyak kasus TB yang terjangkau oleh
program
■ Angka keberhasilan pengobatan TB semua kasus - Jumlah semua
kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua kasus TB
yang diobati dan dilaporkan. Dengan demikian angka ini merupakan
penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan
lengkap semua kasus. Angka ini menggambarkan kualitas pengobatan TB.
Rumus:
Perkiraan jumlah kasus TB anak adalah 12% dari perkiraan jumlah semua
kasus TB (insiden). Angka perkiraan jumlah kasus TB anak ini,
didasarkan pada “Mathematical modelling Study” yang dilakukan oleh
Dodd et al, dipublikasikan di Lancet pada tahun 2014, dimana Indonesia
masuk ke dalam kategori 22 negara dengan beban TB anak tinggi.
Indikator ini menggambarkan berapa banyak kasus TB anak yang berhasil
dijangkau oleh program di antara perkiraan kasus TB anak yang ada.
b. Formulasi indikator berbeda-beda (Mis. Ada yang dengan cakupan ada yang
tidak dengan cakupan), menurut anda bagaimana seharusnya yang lebih
tepat?
Menurut kami, pada program TB, formulasi indikator yang tersedia sudah cukup
tepat. Cakupan data yang dimasukkan pada indikator program TB adalah cakupan
pengobatan semua kasus TB (CDR) yang diobati, serta cakupan kasus penemuan
TB anak. Menurut kami sebenarnya melihat luasnya jangkauan dari dua poin ini
sudah dapat memberikan data yang adekuat terkait pencapaian program TB.
Apabila ingin dijadikan persentase, maka kepentingan dari data yang dihasilkan
dapat digunakan untuk melihat penyebaran TB secara usia, dan juga seberapa
besar pasien yang mendapatkan penanganan terkait TB. Untuk data persentase,
yaitu persentase pasien TB yang mengetahui status HIV, menurut kami juga
sudah tepat disajikan sebagai persentase. Hal ini disebabkan karena jumlah
koinfeksi yang tinggi antara TB dan HIV, sehingga dibutuhkan data yang bersifat
rasio untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan.
No Masalah E O G Skor
1. CDR yang 2 5 3 5 15 I
diobati
2. Angka 1 5 3 4 13 III
keberhasilan
pengobatan TB
semua kasus
3. Persentase 2 4 3 3 12 IV
pasien TB yang
mengetahui
status HIV
4. Cakupan kasus 3 5 3 3 14 II
penemuan TB
anak