Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
1
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
Contohnya untuk menentukan ingin memiliki anak berapa, metode persalinannya apa,
merencanakan kehamilannya, mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dll.
7. Siapa saja empat kelompok rentan? Bayi, balita, ibu maternal (wanita dewasa yang berada
dalam proses reproduksi yaitu kehamilan, persalinan, atau nifas (0-42 hari pascasalin)), dan
lansia.
8. Kenapa MMR dan IMR jadi tolak ukur kesejahteraan suatu negara?
Bayi, balita, dan ibu maternal adalah kelompok rentan terkena suatu penyakit
Rumus IMR adalah jumlah kematian bayi usia <1 tahun per 1.000 kelahiran hidup.
Penyebutnya bukan jumlah bayi yang berisiko mati (jumlah bayi lahir hidup + lahir mati)
karena datanya tidak akurat, khususnya data jumlah bayi lahir mati. Yang melaporkan
hanya berasal dari instansi kesehatan saja (Puskesmas, RS, Klinik Bersalin), tapi banyak
proses persalinan yang terjadi di tempat lain sehingga tidak tercatat. Data jumlah lahir
hidup lebih akurat; bisa dilihat dari akta kelahiran di kantor catatan sipil. *kalau lahir mati
berarti sudah 100% mati
10. Berapa jumlah MMR dan IMR di Indonesia saat ini? Interpretasikan angka tersebut!
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (SUPAS) tahun 2015, MMR tahun 2015 masih
305 per 100.000 kelahiran hidup. MMR tersebut masih tergolong tinggi jika mengacu ke
2
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
target MDGs yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Dibanding negara di Asia Tenggara
lain seperti Brunei, Thailand, mereka udah lebih rendah (mereka MMRnya <1 per mille).
Indonesia masih paling tinggi itungannya. Drg. Hera mengharapkan kita jawab MMRnya
Indonesia adalah 3 per mille (per mille adalah per 1.000; jadi 305/100.000, kalau diubah
penyebutnya jadi per 1.000 akan jadi 3,05 per mille)
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, AKB atau IMR
mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup. Kalau dari SUPAS tahun 2015 IMRnya 22 per
1.000 kelahiran hidup. Target MDGs untuk IMR adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup. Jadi
masih relatif tinggi juga.
MMR dan IMR menjadi tolak ukur tingkat kesehatan suatu negara. Kalau MMR dan IMR
tinggi maka tingkat kesehatan suatu negara bisa dianggap rendah. Tingkat kesehatan negara
berbanding lurus dengan kesejahteraan suatu negara.
14. Apa tujuan program KIA? Sebutkan berbagai kegiatan yang merupakan indikator yang
dapat menurunkan tingkat kematian ibu maternal dan bayi baru lahir = tujuan khusus
program KIA
Ada tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum program KIA adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
maternal, bayi dan balita sehingga derajat kesehatan ibu maternal, bayi dan balita bisa
meningkat.
Tujuan khusus program KIA: (katanya harus urut)
1. Pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil sesuai standar
2. Pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar
4. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan
maupun masyarakat
5. Penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat
6. Pelayanan kesehatan neonatus sesuai standar
3
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
15. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mempercepat penurunan AKI maternal?
Idem tujuan khusus program KIA
4
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
20. Apa saja usaha pemerintah untuk mengatasi masalah KIA di Indonesia?
Ada intervensi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
Intervensi jangka pendek:
• Menyediakan fasilitas khusus untuk membantu menangani komplikasi obstetri pada ibu
hamil di puskesmas dan rumah sakit, yaitu PONED. Puskesmas yang punya PONED
adalah puskesmas kecamatan. Rumah sakit yang ada PONEK adalah RSUD atau RS
tipe B.
• Setiap kabupaten atau kota diwajibkan memiliki minimal empat puskesmas kecamatan
mampu PONED (pelayanan obstetrik neonatal emergensi darurat). PONED hanya ada
di puskesmas kecamatan.
• Setiap kabupaten atau kota diwajibkan memiliki minimal satu rumah sakit
kabupaten/kota atau rumah sakit swasta tipe B atau C dengan fasilitas PONEK. PONEK
hanya ada di RS kab/kota atau RS swasta tipe B dan C
• Pencegahan hipotermia, asfiksia, dan resusitasi bayi di puskesmas dengan fasilitas
khusus (fasilitas PONED). Kalau tidak bisa baru dirujuk ke RS
5
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
6
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
24. Kenapa banyak ibu hamil yang gak mau minum tablet besi?
Rasanya tidak enak, rasa besi, Ada efek samping juga: BAB keras, mual muntah, nyeri
perut. Kalau mau yang lebih mahal: tablet lain c/: sangobion
25. Jelaskan faktor sosial-budaya yang memengaruhi kesehatan ibu dan bayi baru lahir!
• Kebiasaan melarang/pantang jenis makanan tertentu selama masa kehamilan dan
menyusui (laktasi). Seperti jangan makan ikan (agar anaknya tidak amis kayak ikan),
kepiting (supaya anaknya tidak nakal tangannya);
• Makanan pendamping ASI (MPASI) yang seharusnya diberikan setelah 6 bulan, sudah
diberikan pada usia < 6 bulan (bisa menyebabkan obstruksi usus)
• Anggapan bahwa komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas sebagai kejadian
normal
• Kurangnya pengetahuan ibu, suami dan keluarga tentang pentingnya pelayanan
antenatal, kehamilan berisiko, persiapan persalinan dan kegawatdaruratan, dan
pertolongan/penanganan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
• Kolustrum sering dibuang karena warnanya keruh padahal memiliki kandungan gizi
yang tinggi.
7
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
27. Apa itu PONED dan apa yang bisa dilakukan di PONED?
Intinya PONED itu pelayanan obstetri dan neonatus yang dapat:
• Memberikan oksitosin, antibiotik, sedasi parenteral
• Membantu persalinan pervaginam dengan ekstraksi forseps dan vakum
• Melakukan kuretase pada abortus inkomplit
• Untuk neonatus bisa resusitasi, mengatasi asfiksia, dan hipotermia
28. Apa itu PONEK dan apa yang bisa dilakukan di PONEK?
Intinya PONEK itu pelayanan obstetri dan neonatus yang dapat:
• Semua yang PONED bisa lakukan
• Bisa melakukan bedah SC
• Bisa transfusi darah
PONEK bertugas menangani rujukan dari PONED puskesmas. PONEK hanya ada di RS
kab/kota dan RS swasta tipe B dan C
8
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
9
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
35. Apa penyebab tingginya AKI di Indonesia? Sebutkan trias klasik penyebab kematian ibu!
Penyebab tingginya AKI di Indonesia ada penyebab langsung dan tidak langsung.
Penyebab langsungnya:
10
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Perdarahan (28%): dapat terjadi pada saat masa nifas (retensio plasenta dan atonia uteri)
yang menunjukkan kurang baiknya manajemen tahap 3 proses kelahiran dan pelayanan
emergensi obstetri dan perawatan neonatal tepat waktu
• Eklampsia (13%)
• Aborsi yang tidak aman (11%): kematian ini sebenarnya dapat dicegah jika perempuan
mempunyai akses terhadap informasi dan pelayanan kontrasepsi serta perawatan
terhadap komplikasi aborsi
• Infeksi/sepsis (10%): terjadi karena kebersihan yang buruk pada saat persalinan atau
karena penyakit menular akibat hubungan seks yang tidak terobati
• Partus lama (9%): sering disebabkan oleh CPD, kelainan letak dan gangguan kontraksi
uterus.
Penyebab tidak langsungnya:
• Anemia dan penyakit menular (malaria, TB, hepatitis, HIV-AIDS). Anemia pada ibu
hamil dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi BBLR, serta
kematian ibu dan bayi yang baru lahir
• Kekurangan energi kronik (KEK)
• Tingkat sosial ekonomi, pendidikan faktor budaya dan akses terhadap sarana kesehatan
dan transportasi.
Trias klasik penyebab kematian ibu adalah:
• Perdarahan; dicegah dengan pemberian tablet besi
• Eklampsia dan preeklampsia: dicegah dengan ANC, cek tekanan darah dan lab rutin
• Infeksi: dicegah dengan mengusahakan semua persalinan dilakukan di faskes
36. Apa masalah utama/sebab kematian bayi baru lahir? Asfiksia, infeksi, dan hipotermia.
37. Apa yang dimaksud risiko tinggi pada ibu maternal dari sudut pandang ibu dan sudut
pandang petugas kesehatan? Ibu hamil risiko tinggi itu apa saja?
Dari sudut pandang ibu (tanda-tanda yang dianggap biasa saja/wajar oleh ibu hamilnya,
padahal berbahaya; biasanya habis ini ditanya 5 terlambat)
• Mual-muntah terus menerus: risiko malnutrisi
• Sakit kepala terus menerus: risiko hipertensi
• Pandangan kabur: risiko anemia
11
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
12
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Tidak tersedianya tenaga kesehatan yang terampil dan perlengkapan serta obat-obatan
(+ darah untuk transfusi) yang dibutuhkan pada fasilitas kesehatan (karena pemerintah
telah mengadakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan pada PONED?)
• Manajemen dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak cepat tanggap.
13
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
Masalah proses
• Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
• Kurangnya motivasi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
• Pemanfaatan sistem rujukan yang belum optimal akibat rendahnya pengetahuan ibu
hamil dan keluarga dalam mengenali tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, nifas
(pemberdayaan perempuan yang kurang)
• Kurangnya pengaturan sistem transportasi rujukan
Masalah output
• Cakupan K1, K4, pemberian tablet besi, drop out ANC
44. Masalah apa saja yang dihadapi negara berkembang di seluruh dunia?
• Informasi yang belum memadai karena pencatatan dan pelaporan tidak sempurna
• Strategi pelayanan kesehatan ibu yang belum efektif karena tidak dimanfaatkan secara
maksimal, akses, tenaga terlatih tidak ada
• Peran serta masyarakat (Desa Siaga) yang kurang dalam menyediakan transportasi
milik bersama, dana, dan bidan siaga.
• Minimal memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar
(dengan sumberdaya minimal 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik bangunan,
perlengkapan & peralatan alat komunikasi ke masyarakat & ke puskesmas)
• Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
• Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri
• Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
46. Prinsip yang perlu diperhatikan oleh penolong kesehatan pada program KIA
• Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten (Sp. OG, dokter umum, bidan)
• Pencegahan infeksi (prosedur aman dan bersih)
• Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
• Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
• Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
• Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
• Ibu diajari tentang ASI ekslusif dan cara pemberian ASI dengan benar.
15
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Pelayanan KB pasca salin, yaitu pelayanan yang diberikan kepada ibu yang mulai
menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan (sampai dengan 42 hari
sesudah melahirkan).
51. Apa saja strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia?
Ada empat strategi nasional MPS di Indonesia:
• Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
berkualitas, cost effective dan berdasarkan bukti-bukti
16
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas program, lintas sektor
dan mitra lainnya untuk melakukan advokasi guna memaksimalkan sumber daya yang
tersedia serta meningkatkan koordinasi perencanaan dan kegiatan MPS
• Mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan
untuk menjamin perilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir
• Mendorong partisipasi masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
53. Apa yang dimaksud dengan pemantauan wilayah setempat KIA (PWS KIA)?
Alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA secara terus menerus di suatu
wilayah kerja agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat
18
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
19
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3). Cakupan KF3 adalah cakupan
pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai
standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam s/d hari ke-3 (KF1), hari ke-
4 s/d hari ke-28 (KF2) dan hari ke-29 s/d hari ke-42 (KF3) setelah bersalin di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan KF3 dapat menggambarkan
jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, KB di samping menggambarkan
kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA
• Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1), yakni pada 6-48 jam setelah lahir.
Cakupan KN1 adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
pada 6 - 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan
cakupan KN1 dapat diketahui akses/jangkauan pelayanan kesehatan neonatal
• Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN lengkap). Cakupan KN lengkap
adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit
tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3 - hari ke 7
dan 1 kali pada hari ke 8 - hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Dengan cakupan KN lengkap dapat diketahui efektivitas dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal.
• Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh masyarakat. Cakupan ini meninjau cakupan
ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader atau dukun
bayi atau masyarakat yang dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Masyarakat disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil, bersalin,
nifas itu sendiri. Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat
dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas
• Cakupan penanganan komplikasi obstetrik (PK). Cakupan PK adalah cakupan ibu
dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang
ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalah
penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap
kasus komplikasi kebidanan. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu
hamil bersalin dan nifas dengan komplikasi
• Cakupan penanganan komplikasi neonatus. Cakupan ini adalah cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh tenaga kesehatan kompeten
20
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir pada setiap kasus
komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Kasus
komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya
hidup atau mati. Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan
dalam menangani kasus kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian
ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan
yang lebih tinggi.
• Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari – 12 bulan (kunjungan bayi). Cakupan ini
adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu satu
kali pada umur 29 hari 2 bulan, satu kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur
6-8 bulan dan satu kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui efektivitas, continuum of
care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.
• Cakupan pelayanan anak balita (12 bulan – 59 bulan). Cakupan ini adalah cakupan anak
balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun,
pemberian vitamin A 2x setahun
• Cakupan pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS. Cakupan
ini adalah cakupan anak balita (umur 12-59 bulan) yang berobat ke puskesmas dan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (MTBS) di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
• Cakupan peserta KB aktif. Cakupan ini adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan
lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) dibandingkan
dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai
alokon terus menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau
yang mengakhiri kesuburan.
60. Siapa sasaran PWS KIA? Data apa yang diperlukan untuk mendukung PWS KIA? Data
apa yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir?
Diperlukan data sasaran dan data pelayanan. Data sasaran mencakup:
• Ibu hamil, bersalin, nifas
21
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Bayi
• Balita
• PUS
Data pelayanan mencakup:
• Jumlah K1
• Jumlah K4
• Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
• Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF3) oleh tenaga kesehatan
• Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6 – 48 jam
• Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap (KN lengkap)
• Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan faktor risiko/komplikasi yang dideteksi
oleh masyarakat
• Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
• Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
• Jumlah bayi 29 hari – 12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan min 4 kali
• Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan min 8 kali
• Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
• Jumlah peserta KB aktif.
61. Apa saja kegiatan pokok dalam pelayanan KIA di puskesmas? Apa saja yang diharapkan
atau tujuan pelayanan KIA? Yang diharapkan dari pelayanan KIA?
Jawaban singkatnya: ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan dan pertolongan
persalinan yang sehat dan aman sehingga menghasilkan bayi yang sehat.
Jawaban panjangnya:
• Pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil sesuai standar. Harapan / tujuannya adalah
menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan
dan penanganan komplikasi.
• Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil sesuai standar. Harapan /
tujuannya adalah menyediakan pelayanan persalinan yang sehat dan aman.
• Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar. Harapan / tujuannya adalah deteksi dini
komplikasi ibu nifas dan meningkatkan cakupan KB pasca persalinan
22
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
62. Siapa saja yang termasuk sebagai peserta KB aktif? Siapa saja yang termasuk sebagai
pasangan usia subur (PUS)?
Peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat
dan/obat kontrasepsi (ALOKON). Pasangan usia subur adalah pasangan dengan istri yang
berusia 15-49 tahun atau >49 tahun tapi masih mengalami menstruasi.
23
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
66. Kalau evaluasi dideskripsikan dalam 1 kata, apa itu? MENILAI. Apa yang dinilai? Output!
Yaitu hasil program imunisasi. Apa hasil program imunisasi? Cakupan imunisasi.
Maksudnya apa yang dihitung? Jumlah anak yang diimunisasi DARI SETIAP
ANTIGENnya yaitu BCG, DPT-HB-HiB (3x), polio (4x), dan campak (harus dipisah itu
DPT-HB-HiB 1, 2, dan 3; begitu pula polio 1, 2, 3, dan 4, harus disebut masing-masing).
Jadi indikatornya apa untuk setiap imunisasi? Cakupan imunisasinya mencapai 90% dan
drop outnya 10% untuk setiap antigen. Jadi kalau cakupannya 80% gimana? Artinya
targetnya tidak tercapai dan programnya tidak berhasil.
69. Kinerja itu asalnya dari kata kerja, artinya “apa yang diKERJAkan oleh puskesmas”
70. Kalau dilihat dari data DKI, cakupan campak hanya mencapai 30-40%, apa artinya?
Cakupannya rendah. Kenapa campak cakupannya paling rendah? Karena jika imunisasi
24
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
sebelumnya tidak lengkap, maka campak tidak diberikan. Selain itu juga karena jarak dari
imunisasi terakhir (DPT-HB-HiB 3) ke campak cukup jauh, yaitu lima bulan (usia 4 bulan
sampai 9 bulan), jadi orangtua sering lupa.
73. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan pelayanan K1 dan K4 belum merata / sebutkan
faktor-faktor yang menyebabkan pemanfaatan KIA rendah!
• Tingkat pendidikan → kurang mendapat informasi kesehatan
• Kemiskinan → tidak punya uang untuk transport ke layanan kesehatan sehingga segala
persalinan diurus ke dukun
• Pembangunan sosial → sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai apalagi
di pelosok
• Geografis → akses yang sulit ke fasilitas kesehatan
• Kurangnya keterampilan tenaga kesehatan
• Kualitas pelayanan masih rendah → ibu tidak ditangani secara adekuat jadi dirujuk-
rujuk akhirnya mati dijalan (yang dikeluhkan oleh MenKes)
74. Berapa kali ibu hamil harus datang ANC kalau low risk dan high risk?
Ibu hamil low risk minimal 4 kali, yaitu satu kali di trimester I, satu kali di trimester II, dan
dua kali di trimester III.
Ibu hamil high risk minimal 8 kali, yaitu hampir tiap bulan datang ANC untuk mencegah
komplikasi yang tidak diinginkan.
75. Apa indikator keberhasilan ANC? Data apa yang dibutuhkan untuk evaluasi program KIA
/ program ANC?
25
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
26
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
81. Tugas instansi kesehatan / puskesmas dalam program KIA kepada masyarakat?
• KB: edukasi dan promkes tentang KB (jenis KB, kapan harus KB, manfaat KB).
Manfaat KB adalah menurunkan angka fertilitas, menunda kehamilan, menjarangkan
kehamilan, dan mencegah kehamilan
• ANC: edukasi dan motivasi ibu untuk mau ANC selama kehamilan untuk mencegah
risiko tinggi sehingga menurunkan risiko komplikasi
• Persalinan bersih dan aman: semua pelayanan dilakukan di instansi kesehatan, dan
nakes sebagai penolong persalinan supaya ibu terhindar dari infeksi
• Pelayanan obstetri esensial: PONED dan PONEK. Ditujukan kepada ibu hamil risiko
tinggi, ibu hamil dengan komplikasi obstetri, dan juga neonatus yang mengalami
kegawatdaruratan.
27
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
86. Apa data yang dibutuhkan untuk menentukan target dalam perencanaan program
imunisasi?
• Peta wilayah dengan jumlah penduduk/sasaran;
• Data wilayah, jumlah tenaga, jumlah peralatan imunisasi, unit pelayanan imunisasi
yang ada;
• Data kesakitan dan kematian;
• Hasil analisis pemantauan wilayah setempat dan hasil evaluasi.
28
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
90. Apa yang memengaruhi pembentukan titer antibodi seseorang dalam vaksinasi/imunisasi?
• Status gizi
• Cara pemberian vaksin
• Dosis dan interval vaksin
• Penyakit metabolik terkontrol (masih boleh divaksin)
93. Mengapa imunisasi lengkap harus diberikan sebelum usia 1 tahun? Sebutkan tiga kelompok
usia berisiko pada bayi!
Imunisasi lengkap diberikan sebelum usia 1 tahun untuk menekan angka kematian bayi
(AKB) atau infant mortality rate (IMR). IMR adalah salah satu tolak ukur tingkat kesehatan
suatu negara.
29
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
30
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
imunisasi dilakukan dua kali; masing-masing dua tetes dengan selang waktu satu bulan.
Pemberian imunisasi polio pada waktu PIN di samping untuk memutus rantai penularan,
juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan polio.
99. Jelaskan mengenai kerja sama lintas program dan lintas sektoral dari program imunisasi!
Kerja sama lintas program: yaitu kerjasama dengan program lain di puskesmas misalnya
dengan KB, KIA
• Keterpaduan Imunisasi – KIA. Petugas KIA memberi pelayanan imunisasi TT kepada
ibu hamil pada ANC dan imunisasi dasar lengkap untuk bayi.
• Keterpaduan Imunisasi – Survaillans. Unit surveilans menyediakan informasi tentang
kasus tetanus neonatorum dan poliomielitis akut serta daerah kantong (daerah dengan
cakupan imunisasi rendah). Unit surveilans bertanggung jawab untuk menghilangkan
daerah kantong (daerah dengan cakupan imunisasi rendah).
• Keterpaduan KB – Kesehatan [Imunisasi, Gizi, Diare, KIA, PKM (Program Kreativitas
Mahasiswa), KB]
• Keterpaduan Imunisasi – UKS
Kerja Sama Lintas Sektoral: kerjasama dengan sektor lain di luar sektor kesehatan
31
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Kerja sama Imunisasi – Kementerian Agama. Contohnya pasangan yang mau menikah
di KUA harus imunisasi TT dulu untuk membantu meningkatkan cakupan TT pada ibu
hamil yang masih rendah. Kenapa dilakukan di KUA? Karena Indonesia mayoritas
Muslim, sehingga nikah banyak di KUA, cakupannya bakal lebih banyak di KUA
dibanding kalau kerja samanya dilakukan di kantor catatan sipil (bisa juga untuk Non-
Islam kerja sama dengan kantor catatan sipil atau gereja misalnya). Petugas nanti
merujuk pengantin wanita ke puskesmas untuk imunisasi TT. Sebelum mencapai akad
nikah, calon pengantin perempuan dianjurkan untuk melengkapi dosis kedua TT.
• Kerja sama Imunisasi – Kementerian Dalam Negeri. Contohnya koordinasi dengan
camat lurah untuk izin lapangan.
• Kerja sama Imunisasi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Contohnya:
koordinasi dengan pihak sekolah supaya menanyakan status imunisasi dari calon murid
SD kelas 1 yang mau masuk sekolah. Contoh lain adalah kerjasama dalam bentuk UKS
imunisasi. Bisa juga dalam bentuk penyuluhan tentang PD3I dan melakukan imunisasi
DT, Td, campak.
• Kerja sama Imunisasi – Organisasi [IDI, IDAI, POGI, IBI (Ikatan Bidan Indonesia),
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), dll. Contohnya dengan melibatkan
organisasi profesi melalui pertemuan konsultasi atau berita aktual dari program,
membuat kesepakatan tentang sasaran, jadwal, dan juga kontraindikasi imunisasi, serta
kerja sama dalam bentuk pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi.
• Peran bantu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), LSM. Contohnya dengan
memotivasi sasaran untuk mendapatkan imunisasi, menggerakkan sasaran ke tempat
imunisasi, dan membantu mencatat sasaran dalam format F2 PKK (?)
• Badan Internasional [WHO, UNICEF (UN Children’s Fund), GAVI (aliansi vaksin;
kerjasama pemerintah-swasta), USAID (US Agency for International Development),
AusAID (Australian Agency for International Development), PATH, JICA, CIDA]
32
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
Drop out: ibu tidak datang membawa anaknya kembali untuk menerima vaksin selanjutnya
setelah kontak pertama karena tidak mengetahui manfaat imunisasi dan akibat bila
imunisasi tidak dilakukan.
33
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Bencana banjir (sulit untuk bisa mencapai lokasi. Hal ini sering di Jakarta Utara karena
terjadi banjir rob)
• (jawaban tambahan opsional) faktor geografis: daerah terpencil dimana sarana
prasarana masih kurang memenuhi standar
• Pandemi. Orang orang takut keluar rumah untuk membawa anaknya imunisasi. Takut
terkena COVID-19
34
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
35
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Vaksin campak, polio, BCG boleh ditaruh di freezer. Campak dan BCG boleh karena
bentuknya bubuk jadi tidak akan beku. Polio tidak beku juga kalau di freezer.
• Pelarut vaksin bubuk (NaCl atau aquabides) dimasukin ke lemari es juga karena kalau
tidak, bisa memengaruhi perubahan suhu saat dicampur dengan vaksin.
• Cek apakah vaksin sudah rusak atau belum (Normalnya ada granul halus yang kasat
mata, tapi kalau rusak, granul semakin besar dan timbul endapan)
111. Syarat yang perlu dipenuhi jurim untuk bisa memberikan vaksin:
• Tenaga yang terlatih (mendapatkan pelatihan imunisasi)
• Bisa membaca label vaksin
• Bisa menulis untuk mencatat pelaporan
• Bisa menyuntikan vaksin
36
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
• Kekebalan pasif dibuat: kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk
mencegah penyakit tertentu. Contoh: anti tetanus serum.
116. Apa yang dimaksud eliminasi tetanus neonatorum? Apa kebijakan pemerintah terkait
hal tersebut?
Usaha yang dilakukan dengan harapan mencapai kematian akibat tetanus neonatorum <= 1
dari 1000 kelahiran bayi. Usaha yang dilakukan:
• Meningkatkan pengetahuan ibu hamil untuk mendapatkan imunisasi TT di pelayanan
kesehatan
• Melakukan imunisasi TT ibu hamil
• Bekerja sama dengan menteri agama untuk memvaksin calon pengantin yang mau
menikah di KUA (kerja sama lintas sektoral?)
• Meningkatkan kinerja pelayanan imunisasi
37
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
121. Apa saja yang harus dijelaskan kepada orangtua saat imunisasi?
• Definisi imunisasi
• Tujuan imunisasi
• Manfaat (keuntungan) imunisasi
• Akibat (kerugian) bila tidak imunisasi
• Jadwal imunisasi
• Tempat imunisasi (posyandu, puskesmas)
• Ibu tidak perlu tahu kontraindikasi, cukup dokter yang tahu kontraindikasi dan
komplikasi supaya bisa menangani???
38
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
124. Apa saja kebijakan dan strategi pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi?
• Memantau cakupan imunisasi secara terus menerus (apakah terjadi
peningkatan/penurunan drastis)
• Kerjasama lintas sektor (dalam departemen), program (dalam faskes sendiri), swasta
• Jika terjadi KLB, harus segera ditangani.
• Pelaksanaan PWS secara teratur.
• Pemberdayaan masyarakat.
• Pembinaan & pelatihan petugas kesehatan.
• Kualitas pelayanan harus dijaga mutunya.
• Semua kegiatan harus merata sampai ke pelosok.
• Semua peralatan, vaksin, cold chain tersedia → pemerintah menjamin vaksin tetap ada.
• Pelaksaan sesuai SOP.
• Mengikuti perkembangan metode & teknologi terbaru
39
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
127. Apa yang dimaksud vaksin “belum lengkap” dan “tidak lengkap”?
Belum lengkap adalah kalau bayi masih <12 bulan dan belum mendapat imunisasi dasar
lengkap. Tidak lengkap adalah kalau bayi sudah >12 bulan dan belum mendapat imunisasi
dasar lengkap.
40
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
132. Kalau misalnya cakupan campak atau imunisasi lain pada saat pandemi COVID turun,
apa yang harus dilakukan?
Menghubungi keluarga yang belum vaksin untuk follow up dan mengingatkan + minta
bantuan kader untuk mengingatkan yang belum vaksin
JAWABAN YANG SALAH: datangi rumah warga atau turun ke lapangan
• Pemerataan jangkauan terhadap semua desa/kelurahan yang sulit atau tidak terjangkau
pelayanan.
• Membangun kemitraan dengan lintas sektor (dengan masyarakat) dan lintas program
(misal dengan program malaria, gizi dan KIA) dalam meningkatkan cakupan dan
jangkauan
• Advokasi, sosialisasi dan pembinaan
135. Setiap program sebelum dimulai harus ada kebijakan dan strategi. Apa yang perlu
dilakukan?
• Dilakukan pemeriksaan ketersediaan vaksin yang sampai seluruh indonesia, peralatan,
dan cold chain harus sampai di semua pelosok Indonesia
• Tenaga kesehatan harus terlatih (pemerintah mengadakan pelatihan secara berkala dan
kontinu karena jurim bisa ganti-ganti terus)
• Kerjasama dengan lintas sektor (misal TOGA, TOMA diikutsertakan sebagai bentuk
partisipasi masyarakat dalam program), swasta, LSM, WHO / Lintas program: dengan
program yang ada di puskesmas / instasi kesehatan lainnya c/ KIA x imunisasi
42
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
139. Seharusnya kalau sudah herd immunity kan masyarakatnya kebal, tapi kenapa bisa
terjadi KLB difteri di Jawa Timur pada tahun 2017? Apa penyebab KLB difteri? (versi lain
dari pertanyaan ini: sebutkan alasan mengapa anak yang sudah menerima imunisasi dasar
lengkap dapat terkena difteri bahkan meninggal)
• Vaksin rusak (cold chain terganggu? Indonesia adalah negara tropis)
• Vaksin kadaluarsa
• Dosis tidak tepat (harusnya pentabio 0.5cc)
• Gizi buruk
• Interval pemberian tidak tepat (selang 1 bulan 1 bulan)
• Pemberian tidak lengkap (seharusnya sampai tiga kali, tapi tidak sampai tiga kali)
• (di operan katanya ini jangan dijawab) stigma di masyarakat mengenai antivaksin
• Imunodefisiensi/imunokompromis/imunosupresi (gangguan imun)
• Penyakit herediter yang menyebabkan penurunan imun
140. Kalau cara penyuntikan vaksin sudah benar, interval sudah benar, dosis sudah benar,
kenapa masih bisa sakit?
Karena tergantung kondisi kesehatan anaknya juga. Khususnya pada yang menderita
penyakit kronis seperti malnutrisi, TB, ISPA. Sehingga tidak terbentuk reaksi antigen
antibodi karena terhambat oleh penyakit tersebut
141. Kapan BCG diberikan menurut PMK dan menurut praktik di lapangan dan drg. Hera?
Berdasarkan PMK BCG diberikan segera setelah bayi lahir. Pada praktik di lapangan BCG
diberikan di usia 1 bulan, bukan setelah bayi lahir (sebagai kebijakan rumah sakit).
Alasannya karena 1 flacon BCG yang telah diencerkan dapat diberikan untuk sekitar 20?
anak padahal jumlah bayi yang lahir di (contohnya) RS Atma Jaya tidak lebih dari 3 dan
vaksin sisa tidak dapat disimpan kembali atau digunakan setelah dikeluarkan dari lemari es
43
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
penyimpanan dan dilarutkan > 8 jam (jangan bilang setelah vaksin “dibuka”, flakon tidak
dibuka). Jadi kesimpulannya, kalau BCG diberikan pada saat bayi baru lahir, tidak efisien
(bukan tidak efektif ya, beda).
Karena kebijakan tersebut, pihak RS biasanya memberikan vaksin Hepatitis B untuk bayi
baru lahir sebelum pulang dari RS sehingga ibu dan keluarga tidak bertanya-tanya mengapa
anaknya tidak mendapatkan suntikan apa-apa (kata drg. Hera: “buat nyenengin ibunya aja
bayinya disuntik gitu”)
142. Siapa yang menjadi sasaran dalam pelayanan imunisasi rutin? Siapa target imunisasi?
Berikan jadwal imunisasi rutin sesuai sasaran secara lengkap!
Sasaran atau target imunisasi menurut drg. Hera adalah bayi, balita, anak SD kelas 1-3 dan
ibu hamil, dan wanita usia subur yang akan menikah di KUA. Sedangkan menurut
Permenkes Imunisasi, sasaran imunisasi rutin adalah bayi, balita, anak usia SD dan wanita
usia subur (WUS). IKUTILAH AJARAN DRG. HERA, karena kalian ujian dengan drg.
Hera bukan dengan Menteri Kesehatan.
Tabel jadwal di bawah ini adalah ajaran Drg. Hera. Berbeda dengan PMK yang bilang kalau
usia 0 bulan diberikan Hepatitis B0 dan 1 bulan dikasi BCG dan Polio 1. Sekali lagi,
IKUTILAH AJARAN DRG. HERA!
Usia Jenis Dosis Cara Selang Tempat
vaksin pemberian pemberian
Bayi dan balita
BCG 0.05 cc IK Lengan
kanan atas
0 bulan
Polio 1 0.1 cc (2 PO 1 bulan Mulut
tetes)
DPT-HB- 0.5 cc IM/SK 1 bulan Bayi di paha.
HiB 1 dalam Batita di
lengan kanan
2 bulan
atas
Polio 2 0.1 cc (2 PO 1 bulan Mulut
tetes)
DPT-HB- 0.5 cc IM/SK 1 bulan Bayi di paha.
HiB 2 dalam Batita di
lengan kanan
3 bulan
atas
Polio 3 0.1 cc (2 PO 1 bulan Mulut
tetes)
DPT-HB- 0.5 cc IM/SK Bayi di paha.
4 bulan
HiB 3 dalam Batita di
44
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
lengan kanan
atas.
Polio 4 OPV 0.1 cc PO + IM/SK Mulut
(2 tetes) + dalam Paha
IPV 0.5 cc
Campak 0.5 cc SK Lengan kiri
9 bulan
atas
DPT-HB- 0.5 cc IM/SK Bayi di paha.
18 bulan HiB dalam Batita di
(T3) lengan kanan
atas.
Campak 0.5 cc SK Lengan kiri
24 bulan
atas
Anak usia SD
Campak 0.5 cc SK Lengan kiri
Kelas 1 SD atas
(T4) DT 0.5 cc IM Lengan kiri
atas
Kelas 2 SD Td 0.5 cc IM Lengan kiri
(T5) atas
Td 0.5 cc IM Lengan kiri
Kelas 3 SD
atas
Ibu hamil
TT1 0.5 cc IM/SK
K1
dalam
TT2 0.5 cc IM/SK 1 bulan / 4 Perlindungan
K2 dalam minggu 3 tahun
setelah TT1
TT3 0.5 cc IM/SK 6 bulan Perlindungan
dalam setelah TT2 5 tahun
TT4 0.5 cc IM/SK 1 tahun Perlindungan
dalam setelah TT3 10 tahun
TT5 0.5 cc IM/SK 1 tahun Perlindungan
dalam setelah TT4 25 tahun
*PUS yang mau nikah di KUA kasih TT 1 kali saja, sebagai persiapan, untuk mencegah
tetanus maternal dan neonatus.
*Polio dan DPT-HB-HiB diberikan setiap 1 bulan (bukan 4 minggu, menurut drg. Hera).
Itu alasannya posyandu diadakan setiap 1 bulan sekali.
*IM/SK dalam itu beda sudut saja menurut drg. Hera
143. Kenapa calon pengantin di KUA divaksin TT, padahal kan belum hamil?
Karena cakupan imunisasi TT di puskesmas masih rendah, sehingga pemerintah melakukan
kerja sama lintas sektoral dengan departemen agama yaitu calon pengantin yang mau
menikah di KUA harus vaksin TT satu kali.
45
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
144. Apakah imunisasi dasar lengkap di Indonesia sama dengan negara lain?
Tidak, karena kebijakan pemerintah mengenai imunisasi dasar lengkap didasarkan pada
angka kesakitan dan kematian penyakit (prevalensi) dari bayi, balita dan ibu maternal
(sebagai kelompok yang paling rentan) yang berbeda-beda di tiap negara.
145. Kalau setelah selesai kegiatan imunisasi di lapangan masih ada sisa vaksin, mau diapain
vaksinnya?
Buang. Vaksin hanya bertahan 8 jam sebelum akhirnya rusak jika berada di suhu 0-8C
ATAU 4-6 jam untuk campak DAN 3 jam untuk BCG.
150. Apa saja antigen pada imunisasi dasar lengkap? Kenapa dari banyak penyakit, hanya
antigen-antigen tersebut yang dijadikan program imunisasi dasar lengkap di Indonesia?
BCG, polio, DPT-HB-HiB, dan campak.
46
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
TBC: di Indonesia prevalensinya tinggi. TBC tidak bersifat fatal (tidak langsung mati;
masih bisa hidup bertahun-tahun). Dengan kata lain, TBC bukan bersifat akut, tapi kronis
Polio: kecacatan permanen
DPT-HB-HiB: pemyebaran dan penularannya mudah, tingkat keganasannya tinggi, dan
cepat mati (case fatality rate tinggi). Penyakit dengan fatality rate tinggi = penyakit akut
Campak: penularannya cepat dan tingkat kematiannya tinggi
47
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
159. Pada imunisasi TT, jika sebelumnya beruntut, apakah perlu suntik lagi?
Ya, tapi cuma 1 kali, dan diharapkan bersalin di fasilitas kesehatan
162. Kenapa orang dewasa tidak perlu diimunisasi lagi? (sebenernya perlu sih WKWK)
Karena reaksi antigen antibodi sudah lebih baik dibanding sistem imun bayi dan anak-anak
164. Apa yang dimaksud dengan insidensi dan prevalensi? Apa perbedaan insidensi dan
prevalensi?
48
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
Insidensi adalah angka kejadian yang sakit sekarang pada periode tertentu.
Prevalensi adalah frekuensi penyakit yang ada pada populasi tertentu dari sebelum periode
yang ditentukan + periode yang sekarang (terutama pada penyakit kronis e.g. TBC)
Perbedaan insidensi dan prevalensi adalah bahwa prevalensi menunjukkan “proporsi
individu yang sakit dari populasi berisiko pada waktu tertentu” sedangkan insidensi
menunjukkan “proporsi kasus baru pada populasi berisiko pada wartu tertentu”
166. Apa itu data primer, data sekunder, dan data tersier?
Data primer adalah data yang diperoleh OLEH PENELITI tanpa mengambil dari literatur
atau hasil penelitian orang lain; data tersebut dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan
diinterpretasi OLEH PENELITI SENDIRI. Contohnya peneliti mengambil data mentah
yang harus diolah. Peneliti harus memilah-milah kembali datanya sesuai dengan apa yang
dibutuhkan/diinginkan (misal data pada kategori umur tertentu)
Data sekunder adalah data yang sudah diolah oleh orang atau instansi lain (misal: data
kependudukan sudah ditabulasikan oleh kelurahan kemudian diolah instansi kesehatan;
peneliti tinggal ambil hasil pengolahan datanya). Peneliti tidak memilah milah lagi karena
sudah ditabulasi
Data tersier adalah data yang dari laporan penelitian atau publikasi jurnal yang sudah
diringkas.
49
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
174. Apa contoh penyakit yang harus terus dipantau oleh surveillance?
DBD karena sifatnya musiman
Apakah COVID-19 termasuk? Tidak, karena oleh faktor manusia (?).
50
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
Banyak nakes dan pasien yang jumlah kesakitan dan kematiannya tinggi, banyak pasien
yang tidak tertangani. Fasilitas kesehatan yang “memadai dan adekuat” masih kurang eg
obat, ventilator, dll. Perbandingan jumlah dokter dan warganya masih jauh.
179. Jelaskan segitiga agen, pejamu, dan lingkungan pada COVID-19 (??)
• Agen: virulensi/varian virus, viral load, lama paparan
• Pejamu: komorbid, respon imun yang berbeda pada setiap orang
• Lingkungan: ruangan tertutup, ventilasi
51
Per 20 Agustus 2021
Soal yang dobel-dobel digabungin; maaf kalau masih ada yang dobel
52