DENGAN
PROGRAM SPSS
2
Tampilan Program SPSS (2)
3
Komponen SPSS
Syarat :
1. Jenis data berskala nominal dan ordinal
2. Variabel independen dan dependen dalam bentuk data
kategori
6
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (2)
Contoh :
Seorang mahasiswa ingin mengetahui , apakah ada pengaruh demensia terhadap
Activity Daily Living (ADL)
(ADL). Lihat : Data Ageing_230
Cara analisisnya :
Ho : tidak ada pengaruh dementia terhadap ADL
Klik Analyze→Descriptive Statistics→Crosstabs
Variabel dependennya : ADL→ masuk ke Column(s)
Variabel Independen : Demensia→ masuk ke Row(s)
7
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (3)
• Klik Statistics dan centang Chi Square dan Risk, kemudian klik continue
8
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (4)
• Kemudian klik Cells dan centang Row dan Column sehingga akan keluar
hasil Row % dan Column %
• Kemudian klik Continue dan klik OK
9
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (5)
Dari tabel diatas → Dari 126 subyek dengan demensia, terdapat 113 subyek
(89.7%) yang tidak mandiri dan dari 104 subyek yang tidak demensia,
terdapat 100 subyek (96.2%) yang tidak mandiri.
Jadi proporsi tidak mandiri pada subyek tanpa demensia lebih besar dari
10
pada proporsi yang tidak mandiri pada subyek dengan demensia
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (5a)
11
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (6)
Hasil analisis :
Chi Square Test (tabel 3), ada beberapa nilai :
- Nilai p Pearson Chi Square : 3.486( nila X2) dan nilai p(0.062)
→ digunakan bila tidak ada 1 kolom yang nilainya <5
- Pada tabel Crosstabulation, karena ada nilai pada salah satu
kolom kurang dari 5 , maka nilai p nya pada Fisher’s Exact Test
(2 sided) yang sesuai dan nilai X2 → 3.703 dan nilai
p (0.077)
Untuk nilai α = ≤0.05 pada 95% Confidence Interval (CI), maka
disimpulkan bahwa : Ho : diterima , berarti tidak ada pengaruh
demensia terhadap ADL (X2 =3.703 dan p value =0.077)
12
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (7)
2. Uji Compare Means
2.A. Uji Independent- Samples Ttest
Syarat :
1. Variabel yang satu dengan variabel yang lain tidak saling
berhubungan (independen)
2. Data pada salah satu variabelnya (variabel independen atau
dependen) merupakan data numerik. Dan variabel yang lain
adalah data kategori yang terdiri dari 2 kategori.
3. Pada data numerik harus berdistribusi normal
Contoh :
Peneliti di FK –Y melakukan penelitian terhadap responden lansia
untuk mengetahui apakah ada hubungan merokok dengan demensia.
Data demensia yang diukur dengan MMSE berdistribusi normal
13
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (8)
Cara analisisnya :
Ho : tidak ada hubungan merokok dengan dementia
Lihat data : Ageing_ 230
1. Klik Analyze→ Compare Means -→ klik Independent Sample T test, sbb:
Data numerik : demensia→ masuk ke Test variable(s)
Data kategori : merokok→ masuk Grouping Variable
14
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (9)
Hasil Analisis
Equal 11.530 0.001 -2.912 228 0.004 -2.424 0.832 -4.065 -0.784
Nilai variances
MMSE assumed
Pemerik- Equal -3.596 128.361 0.000 -2.424 0.674 -3.758 -1.098
saan variances
Mental not
assumed
15
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (9 b)
• Tabel 1, menunjukan dari 177 subyek yang tidak merokok , nilai rata-rata demensia nya
22.86 dan Standard Deviasinya 5.689 , lebih lanjut lagi pada
53 subyek yang merokok , nilai rata-rata demensia nya 25.28 dan Standard Deviasinya
3.795
• Tabel 2. menunjukkan hasil analisis untuk melihat hubungan merokok dengan
demensia , sbb :
Pertama kita melihat varians kedua kelompok, apakah sama atau tidak → p
value pada Levene”s Test for Equality of Variances (p=0.001)→ berarti varians
kedua kelompok berbeda atau tidak sama
Kemudian kita melihat sebelah kiri nilai F → Equal variances assumed ( untuk
varians kedua kelompok sama) dan Equal variances not assumed (untuk
varians kedua kelompok berbeda).
Pada analisis ini, varians kedua kelompok berbeda → p value nya = 0.000
Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang
dependen.
Design studi : penelitian experimental/ yang memberikan perlakuan /
intervensi
17
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (11)
Contoh :
Seorang peneliti melakukan penelitian dengan design experimental . Tujuan
penelitian untuk mengetahui apakah ada peningkatan tinggi badan kelompok
remaja dengan permainan basket selama 1 tahun.
Hasil Analisis
Paired Samples Statistics Paired Samples Correlations
Std. Std. Error
N Correlation Sig.
Mean N Deviation Mean
Pair 1 tinggi badan sebelum
Pair 1 tinggi badan 153.2
40 9.13986 1.44514 basket & tinggi badan
sebelum basket 125 40 .792 .000
sesudah basket
tinggi badan 156.8
40 9.50273 1.50251
sesudah basket 250
Dif f erence
Mean Std. Dev iation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
20
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (14)
3. One Way Anova
Anova merupakan singkatan dari “analysis of varian“.
Analysis of Varian adalah salah satu uji komparatif yang digunakan untuk
menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok.
Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata IQ antara
siswa kelas SLTP kelas I, II, dan kelas III.
Ada dua jenis Anova, yaitu analisis varian satu faktor (one way anova) dan
analisis varian dua faktor (two ways anova).
Yang akan dibahas disini adalah analisis varian satu faktor.
• Setelah kita pahami sedikit tentang One Way Anova, maka mari kita
lanjutkan dengan mempelajari bagaimana melakukan uji One Way
Anova dengan SPSS
Contoh :
Rumah Sakit Z ingin mengetahui pengaruh tingkat CD4 pada subyek dengan
HIV-AIDS terhadap kualitas hidup domain kesehatan Fisik (Physical Domain).
23
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (17)
• Klik Analyze →Compare Means→One Way Anova
• Masukkan data numerik ( Physical domain) pada Dependent List dan
data kategori (CD4 kelompok = dibagi 3 kategori) : a) Kategori A=< 200;
b) Kategori B= 200-500 ; c) Kategori C= > 500 masuk ke Factor. Kemudian
klik OK
24
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (17a)
Hasil Analisis :
ANOVA
Physical Domain
Sum of Mean
Test of Homogeneity of Variances Squares df Square F Sig.
Physical Domain Betw een (Combined) 2083.024 2 1041.512 5.962 .004
Levene Statistic df1 df2 Sig. Groups Linear Unw eighted 2049.264 1 2049.264 11.731 .001
.886 2 85 .416 Term Weighted 2070.479 1 2070.479 11.852 .001
Deviation 12.545 1 12.545 .072 .789
Within Groups 14848.472 85 174.688
Total 16931.496 87
25
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (18)
• Kalau kita pilih CD4 < 200 (Katergori A) sebagai indikator , maka kita lihat
pada CD4 200-500 (kategori B)→ tidak menunjukkan hubungan bermakna
( p=0.086) dan pada CD4 >500 (kategori C) , menujukkan hubungan
bermakna (p= 0.001) dan nilai mean Difference = - 13.84 →
Disimpulkan :
• Subyek dengan CD4 pada kategori C (>500) mempunyai kualitas hidup
pada domain kesehatan fisik/ physical domain lebih tinggi dibanding
dengan subyek yang CD4 kategori A (<200) dengan perbedaan skor 13.84 .
• Kalau kita pilih CD4 > 500( kategori C) sebagai indikator, maka pada CD4
< 200 (kategori C) menujukkan hubungan bermakna (p=0.001) demikian
pula pada CD4 200-500( kategori B) menujukkan hubungan bermakna
( p=0.026)→
27
ANALISIS DATA DENGAN
PROGRAM SPSS (20)
Disimpulkan :
Atau :
• Makin tinggi CD4 subyek, makin tinggi skor kualitas hidup pada domain
kesehatan fisik/physical domain dengan perbedaan skor 7.67-18.84.
28