Anda di halaman 1dari 9

Identifikasi Isu, Penetapan Masalah, dan Gagasan Pemecah Masalah

A.1 Identifikasi Isu/Masalah


Identifikasi masalah ini diperoleh dari penemuan masalah atau
problematika yang terjadi pada instansi penulis yakni di Puskesmas
Wonosalam
Adapun identifikasi masalah dijabarkan dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Identifikasi Isu

Identifikasi Kondisi yang


No. Kondisi Sekarang
Isu Diharapkan

1. ketidaksamaa Ketidak sinkronan Informasi yang


n informasi informasi yang diterima keluarga
yang didapat disampaikan pasien/pasien
keluarga petugas dengan sama dengan yang
pasien dengan yang diterima di sampaikan
informasi yang keluarga pasien petugas
diberikan
petugas

2. Peningkatan Ada beberepa Tidak adanya


kasus covid 19 karyawan yang karyawan yang
di puskesmas mengalami gejala mengalami gejala
covid dan rapid covid atau rapid
antigen positif positif

3. Kurangnya Adanya kesalahan Tidak adanya


identifikasi pemberian obat saat kesalahan
pasien yang pasien banyak pemberian obat
masuk rawat atau tindakan
inap

4. Ketidak Kurangnya rincian Jelasnya rincian


sinkronan pendapatan saat di pendapatan
jumlah setor ke petugas puskesmas saat
pendapatan admin. petugas admin
yang disetor tidak ada.
petugas igd
pagi dengan
Identifikasi Kondisi yang
No. Kondisi Sekarang
Isu Diharapkan

pasien periksa
sore, malam

5. Masih Keluarga pasien Tidak ada keluarga


banyaknya masih banyak pasien yang
keluarga menjenguk di menjenguk di
pasien yang malam hari malam hari.
keluar masuk
saat malam
hari.

Dari beberapa masalah yang ada, langkah selanjutnya adalah


menyeleksi masalah tersebut menggunakan metode AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) dengan skala
penskoran 1 – 5 sesuai skala Likert. Adapun penjelasan dari masing-
masing kriteria adalah sebagai berikut.
1. Aktual
Aktual artinya benar – benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan
Kekhalayakan artinya masalah yang menyangkut hajat
hidup orang banyak.
3. Problematik
Problematik artinya masalah yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya./apakah ada norma atau aturan yg dilanggar
4. Kelayakan
Kelayakan artinya masalah yang masuk akal dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa masalah
tersebut benar terjadi dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga
perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. Jika diperbaiki,
dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik untuk semua orang
serta masalah tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, wewenang dan tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari
hasil pengamatan dan pengalaman selama menjadi Kepala Sekolah.

Tabel 3.2 Seleksi KUALITAS Masalah dg Metode AKPL

No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat

1. ketidaksamaan 4 4 3 4 15 III
informasi yang
didapat keluarga
pasien dengan
informasi yang
diperoleh pasien
atau keluarga
pasien.

2. peningkatan kasus 4 4 5 3 16 II
covid 19

3. Kurangnya 4 5 4 5 18 I
identifikasi pasien
yang masuk rawat
inap.

4. Ketidak sinkronan 2 3 3 3 11 V
jumlah pendapatan
yang disetor
petugas igd pagi
dengan pasien
periksa sore,
malam

5. Masih banyaknya 3 2 2 3 10 IV
keluarga pasien
yang keluar masuk
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat

saat malam hari..

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan
solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya

Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Setelah penetapan masalah dengan menggunakan teknik


AKPL, kemudian menarik 3 masalah yang dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan masalah prioritas atau masalah utama. Ketiga
masalah tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan
teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah
sebagai berikut:
1. Urgency
Urgency artinya seberapa mendesak suatu masalah
harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seriousness artinya seberapa serius suatu masalah
harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth
Growth artinya seberapa besar kemungkinan
memburuknya masalah tersebut jika tidak segera ditangani.

Tabel 3.3 Seleksi PRIOTITAS Masalah dg Metode USG

No Isu U S G Jumlah Peringkat


.

1. ketidaksamaan 4 3 4 11 II
informasi yang
didapat keluarga
pasien dengan
informasi yang
diperoleh pasien atau
keluarga pasien..

2. Peningkatan kasus 5 4 3 12 I
covid 19

3. Kurangnya 5 5 4 14 III
identifikasi pasien
yang masuk rawat
inap.

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting

Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG,
maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada Masalah:
“Kurangnya identifikasi pasien yang masuk rawat inap.”

A.2 Penetapan Masalah utama


Berdasarkan list masalah yang diuji dengan menggunakan
pendekatan teknik AKPL dan USG, maka dapat diperoleh masalah
prioritas atau masalah utama yang harus ditangani terlebih dahulu,
yaitu “Kurangnya identifikasi pasien yang masuk rawat inap.”.
Pemilihan Masalah tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika
hal tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal
berikut ini.
1. Terjadinya kesalahan dalam pemberian obat.
2. Terjadinya kesalahan pemberian tindakan.

A.3. Alternatif Solusi Memecahkan Masalah


Untuk menentukan alternatif solusi dalam memecahkan masalah
menggunakan teknik tapisan Mc Namara.
No Alternatif Efektifitasg Efisiensi Kemudahan Tota Ket
Solusi (Ketepatan) (Biaya) l
1. Menanyakan 4 5 4 13 II
langsung kepada
pasien dengan
pertanyaan
terbuka (minimal
nama dan
tanggal lahir)
2. Memberikan 5 4 5 14 I
gelang
identitas,kepada
setiap pasien
rawat inap

3. Menanyakan 4 5 3 12 III
kepada keluarga
tentang identitas
pasien.

Cara memberikan nilai dengan skala penskoran 1 – 5 sesuai skala Likert.


Alternatif solusi yang terpilih yaitu Memberikan gelang identitas,kepada setiap pasien
rawat inap ( mendapatkan skor tertinggi).
A.4. Gagasan Pemecahan Masalah
Tabel 3.4 Gagasan Pemecahan Masalah

Rekomen
dasi
Akar
No Penyebab Solusi
Masalah Penye Alternatif Solusi
. Masalah (Solusi
Bab
yg
dipilih)

1. Kurangnya 1. Kurangnya Kurang 1. Menanyakan Memberik


identifikasi sosialisasi nya langsung an gelang
mengenai komunika kepada pasien identitas,
pasien identifikasi si kepada dengan kepada
yang pasien. setiap pertanyaan setiap
masuk pasien terbuka pasien
rawat inap. 2. Merasa yang (minimal nama rawat
hafal masuk dan tanggal inap.
dengan rawat lahir)
identitas inap.
setiap 2. Memberikan
pasien gelang
identitas,kepada
3. Kurang nya setiap pasien
komunikasi rawat inap.
kepada
setiap 3. Menanyakan
pasien kepada
yang keluarga
masuk tentang
rawat inap identitas pasien.

4. Belum ada/
belum
dilaksanak
annya sop
identifikasi
pasien

Anda mungkin juga menyukai