Anda di halaman 1dari 9

GEREJA PROTESTAN MALUKU

(ANGGOTA PGI)
KLASIS KOTA AMBON
JEMAAT EBENHAEZER
Jalan Skip Atas, RT. 003 / RW. 01 Kelurahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon,
Telepon (0911) 355 227, email : jemaatebenhaezer@gmail.com

Renungan
Keluarga
(Disapkan dengan Berdasar pada Kalender Bacaan dari LPJ GPM)
Senin, 25 – Sabtu, 30 Mei 2020
PENGGUNAAN NYANYIAN JEMAAT

DALAM IBADAH BINAKEL SEPEKAN DI JEMAAT GPM EBENHAEZER


(25 s.d. 30 MEI 2020)

"NYANYIAN ROHANI"

NR No. 94 : 1, 2 NR No. 97 : 1, 3
Tata Ibadah NR No. 147 : 1 Tata Ibadah NR No. 11 : 1, 2
SENIN NR No. 154 : 1, 2 SELASA NR No. 135 : 1, 2
NR No. 166 : 2, 3 NR No. 162 : 1, 2

NR No. 9 : 1, 3 NR No. 4 : 2
Tata Ibadah NR No. 14 : 1, 2 Tata Ibadah NR No. 4 : 4
RABU NR No. 14 : 3, 4 KAMIS NR No. 137 : 1
NR No. 131 : 1, 3 NR No. 129 : 1, 3

NR No. 16 : 1, 3
NR No. 3 : 1
NR No. 97 : 2, 4
Tata Ibadah NR No. 3 : 2 Tata Ibadah
NR No. 162 : 1, 3
JUMAT NR No. 165 : 1, 2, 3 SABTU
Yesus Yang Termanis
AMIN, AMIN, AMIN
NR No. 134 : 1

NYANYIAN LITURGIS IBADAH MINGGU V


Minggu, 31 Mei 2020

TATA IBADAH : PENTAKOSTA


NYANYIAN : KIDUNG JEMAAT

KJ No. 240A : 1, 3
KJ No. 7 : 1, 4
KJ No. 237 : 1
Nyanyian Aklamasi : Haleluya
KJ No. 241 : 1-5
KJ No. 412 : 1,
Amin, Amin, Amin
RENUNGAN KELUARGA
SENIN, 25 MEI 2020
Nas Bacaan : Filemon 1 : 1 – 3
Tema Bulanan : Menguatkan Keluarga Menyikapi Tantangan Zaman
Tema Mingguan : Keluarga Mengalami Damai Sejahtera

Keluarga yang dikasihi Tuhan! Jumlah Positif Covid di Indonesia pada 24 Mei 2020
mencapai 22.271 orang. Jumlah sebanyak ini telah menimbulkan kepanikan dan
kekhawatiran terhadap sanak-saudara di tempat yang dikategorikan zona merah, bahkan
kepada semua pihak baik pasien maupun tenaga medis yang sedang berjuang. Mematuhi
pemerintah dengan “Di Rumah Aja” merupakan salah satu cara untuk mencegah
bertambahnya angka positif, serta meringankan tugas tenaga medis dalam upaya
menyembuhkan para pasien yang kian meningkat jumlahnya. Selain itu, Turut memberi
penguatan dan doa baik secara langsung ataupun melalui media sosial merupakan
rutinitas yang terjadi disetiap kalangan umat beragama yang juga dilakukan oleh setiap
keluarga Kristen di Gereja Protestan Maluku saat ini. Inisiatif dari gereja ini merupakan
bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam pencegahan Covid-19, tetapi juga turut
peduli dan saling menopang lewat penguatan dan doa kepada sesama.
Keluarga yang dikasihi Tuhan! Memberi perhatian, mendoakan serta meminta berkat dari
Tuhan bagi orang lain walaupun dalam penderitaan adalah sikap yang tetap dilakukan
oleh rasul Paulus dalam pelayanan pekabaran injil. Pembacaan kita menjelaskan tentang
hubungan antar Paulus, Timotius, Filemon, Apfia, dan Arkhipus yang saling menopang dan
mendoakan walau dalam kejauhan. Mereka adalah rekan kerja yang turut memberitakan
injil tentang Yesus Kristus. Paulus yang pada saat itu sedang mendekam dalam penjara
karena memberitakan Injil memberi salam, mendoakan serta meminta berkat dari Tuhan
bagi rekan-rekannya. Paulus tidak ingat dirinya sendiri yang ada dalam kesulitan ataupun
menyesali keadaannya dalam penjara serta bersungut-sungut, namun ia tetap teguh,
setia, taat dan sukacita melakukan tugas pelayanannya dengan terus memberi nasehat,
dukungan serta mendoakan dan meminta berkat bagi rekan-rekan sekerjanya. Paulus ingin
supaya hidupnya tetap berarti bagi orang lain. Sebab dengan melakukan semuanya itu,
bagi Paulus ada damai tersendiri dan ia telah mengalaminya dalam hidup secara pribadi
dengan Tuhan
Keluarga yang dikasihi Tuhan! Keteladan Paulus ini juga menjadi contoh bagi kita sebagai
keluarga kristen dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Sikap saling
memperhatikan, memberi dukungan, menasehati dan mendoakan satu dengan yang lain
antara suami-istri serta orang tua dan anak-anak akan mampu menolong dan memberi
penguatan bagi keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan serta persoalan. Orang
Tua memiliki peranan penting yang bukan hanya sebagai pemberi nasehat tentang
kebenaran, tetapi juga sebagai teladan dan agen kebenaran yang dapat dicontohi oleh
anak-anak. Orang tua dapat menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak dengan
saling bercerita dan mendengarkan, bersama-sama melaksanakan aktivitas rumahan
seperti bernyanyi, bermain, memasak, dan sebagainya, serta mengajak anak untuk terlibat
dalam ibadah dan mendoakan sesama. Sama seperti Paulus yang tidak sendiri melakukan
pemberitaan Firman dan turut menopang rekan-rekannya, maka keluarga Kristen juga
dapat menjadi keluarga yang saling menopang hal-hal baik di dalam keluarga, maupun
terhadap sesama agar terciptanya damai sejahtera dan sukacita bagi orang lain. Kiranya
Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus
Menyertai kita semua. Amin !
RENUNGAN KELUARGA
SELASA, 26 MEI 2020
Nas Bacaan : Roma 14 : 19
Tema Bulanan : Menguatkan Keluarga Menyikapi Tantangan Zaman
Tema Mingguan : Keluarga Mengalami Damai Sejahtera

Keluarga yang diberkati Tuhan ! Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam
satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan dll. Mereka saling
berinteraksi satu sama lain dengan peran masing-masing. Sedangkan keluarga kristen
adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak yang telah percaya dan
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta berusaha
untuk meneladani hidup Yesus dalam kehidupan setiap hari. Keluarga yang hidup dalam
damai sejahtera adalah keluarga yang selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap kehidupan
mereka masing-masing. Pertanyaannya, apakah keluarga kita selama ini ada dalam damai
sejahtera?, bahkan kita sudah melakukan damai sejahtera itu dalam kehidupan kita tiap
hari?
Keluarga yang diberkati Tuhan ! Pada pasal sebelumnya, Rasul Paulus memberi arahan
kepada kita bagaimana kita harus berperilaku seorang terhadap yang lain. Ia juga
menggariskan kepada kita hukum mengenai keadilan, kerukunan, dan ketertiban, untuk
kita taati. Sekarang dalam pasal ini dan sebagian dari pasal berikutnya ini, dengan cara
serupa Paulus mengarahkan perilaku kita satu sama lain dalam hal-hal kudus, yang lebih
berkaitan langsung dengan hati nurani dan agama, yang harus kita jalani sebagai anggota
jemaat. Secara khusus, Paulus memberikan ketetapan mengenai cara mengatasi
perbedaan di dalam hal-hal sepele. Tampaknya di kalangan orang Kristen Roma waktu itu,
yaitu yang kepada mereka Paulus menulis surat ini. Namun semua peraturan tersebut
bersifat umum, dan selalu dipakai di jemaat, untuk memelihara kasih Kristen yang telah
ditekankannya sedemikian rupa dalam pasal-pasal sebelumnya sebagai kegenapan hukum
Taurat.
Keluarga yang diberkati Tuhan ! Dalam pembacaan kita terdapat 2 hal penting yaitu : 1.
Kita harus mengusahakan kedamaian bersama. Banyak orang berharap ada damai dan
banyak orang juga bicara tentang hal tersebut tetapi tidak melakukan hal-hal yang
mendatangkan damai malah yang sebaliknya. Kita bisa lihat contohnya sendiri pada
Jemaat kita, banyak kepala keluarga yang sering melakukan hal-hal yang tidak membawa
damai dalam keluarga contohnya minum dengan anak di satu tempat minuman,
mengeluarkan kata-kata kasar bahkan makian terhadap istri dan anak-anak dan lain
sebagainya. (2) Kita harus mengusahakan sikap saling membangun. Mengusahakan damai
membuka jalan bagi sikap saling membangun. Kita tidak bisa saling membangun satu
sama lain jika dalam keluarga kita saling bertengkar dan berbantahan. Ada banyak cara
yang bisa kita lakukan untuk saling membangun, jika kita benar-benar serius terhadap hal
ini, yaitu dengan nasihat, teguran, petunjuk dan teladan yang baik, yang tidak hanya
membangun diri sendiri tetapi juga satu sama lain dalam iman kita. Permasalahan yang
kita hadapi sekarang harus membawa perubahan bagi selaku kepala keluarga agar dapat
menjadi contoh dan teladan yang baik agar dengan begitu kita dapat menghadirkan damai
sejahtera bagi kehidupan keluarga masing-masing. Tuhan memberkati dan menolong kita,
Amin.
RENUNGAN KELUARGA
RABU, 27 MEI 2020
Nas Bacaan : Amsal 29 : 17
Tema Bulanan : Menguatkan Keluarga Menghadapi Tantangan Zaman
Tema Mingguan : Keluarga Mengalami Damai Sejahtera

Kebahagiaan, ketentraman, dan sukacita merupakan tiga hal mendasar, menunjuk ke


suatu keadaan yang baik atau dalam istilah kekristenan yaitu ‘Damai Sejahtera’. Hal
tersebut sangat di dambakan oleh setiap keluarga Kristen secara khusus, namun
bagaimana cara untuk mewujudkannya ?

Keluarga yang diberkati Tuhan, sesuai dengan teks pembacaan kita disaat ini, salah satu
cara untuk mewujudkan Damai Sejahtera di dalam keluarga yaitu dengan “Didikan” untuk
mempersiapkan anak-anak kita agar mereka bisa hidup sesuai dengan perintah Tuhan dan
hidup mereka akan menjadi berarti. Kata “Didiklah” yang artinya memelihara,
menyediakan dengan penuh perhatian sampai anak tumbuh menjadi dewasa. Ayat ini
berisi kalimat perintah yang ditujukan kepada orangtua untuk dilakukan, karena ada
manfaat dan keuntungan bagi para orang tua, yaitu berupa ketentraman dan sukacita.
Menghadirkan damai sejahtera bukanlah perkara yang mudah, pendidikan yang baik
dimulai dari keluarga. Orang tua yang tidak menjadi contoh yang baik, nasehat dan
ajarannya tidak akan diikuti oleh anak-anak, bahkan bisa saja mereka dapat beralasan
untuk tidak mau melakukannya. Jika anak memperoleh didikan yang baik dari orang tua,
maka anak itu akan berkarakter yang baik, maka dari itu Salomo menganjurkan dalam
Amsal ini agar setiap orangtua mendidik anaknya.

Keluarga yang diberkati Tuhan, anak di-didik dan menerima pendidikan melalui telinga dan
mata, melalui telinga ia mendengar, melalui mata ia melihat teladan yang kita berikan
sehari-hari. Berhati-hatilah dalam mendidik anak, sebab kedapatan selaku orang tua kita
kurang melakukan pendidikan yang benar (tidak menyediakan waktu dan memberikan
ajaran yang baik) akibatnya ? kita juga akan kecewa mendapati anak yang suka marah,
tawuran, tidak sopan, suka mabuk, malas belajar, bahkan jatuh dalam jeratan narkoba,
dan melawan perintah kita. Untuk itu selaku orang tua terkusus perempuan gereja para
ibu selaku tiang doa dan penyeimbang dalam keluarga Kristen didiklah mereka dengan
didikan yang benar, antara lain : Ingatkan dan ajarkan suami serta anak-anak
membaca/mendengar Firman Tuhan, karena Iman tumbuh dari pendengaran akan Firman,
kemudian ajaklah mereka agar terus ada dalam persekutuan beribadah dalam keluarga di
rumah saja menyikapi pandemic ini, dan juga menopang pergumulan kusus dalam jemaat
ini, hal yang berikut ialah berilah keteladanan hidup ramah pada semua orang, sopan,
menghormati/menghargai orang lain, saling mengasihi, murah hati, penuh kesabaran,
suka memaafkan, disiplin, dan sebagainya yang baik.
Dengan melakukan didikan yang benar mereka akan bertumbuh menjadi anak yang
berkarakter baik, dan membawa ketentraman didalam keluarga, mereka akan membawa
sukacita bagi orang tua dan orang lain. Amin !
RENUNGAN KELUARGA
KAMIS, 28 MEI 2020
Nas Bacaan : Mazmur 37 : 37
Tema Bulanan : Menguatkan Keluarga Menyikapi Tantangan Zaman
Tema Mingguan : Keluarga Mengalami Damai Sejahtera

Keluarga yang diberkati Tuhan ! Kejujuran adalah suatu sikap yang tulus dari hati,
menyatakan yang sebenar-benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi
apa yang terjadi (fakta). Jujur juga bisa bermakna kesesuaian antara niat dengan ucapan
dan perbuatan seseorang. Sedangkan ketulusan merupakan tanda kebaikan seseorang
yang bisa diraba, atau dirasakan dengan perasaan. Jika kejujuran dan ketulusan selaku
orang-orang muda kita dapat lakukan dengan baik tanpa harus memilih dari salah satunya
maka kedamaian akan kita dapatkan dan kita rasakan baik itu dalam kehidupan keluarga,
lingkungan, atau pribadi kita masing-masing.
Keluarga Yang diberkati Tuhan ! Daud memulai mazmur ini dengan satu kalimat yang
menunjuk pada persoalan tentang bagaimana respons kita kepada ketidakadilan dalam
hidup ini: "Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang
yang berbuat curang". Memang banyak orang yang jujur dan hidup tulus merasakan
kecemburuan yang besar, ketika melihat betapa nyaman dan makmurnya hidup orang-
orang yang melakukan kejahatan. Sedangkan ia sendiri harus berjuang dan mengalami
kesusahan, meski hidup tulus dan jujur. Melalui firman Tuhan ini, pemazmur
mengingatkan kita bahwa di tengah kesusahan dan ketidakadilan yang kita hadapi dalam
hidup ini, Allah tidak pernah tinggal diam dan mengabaikan kesusahan umat-Nya. Ia
peduli dan memperhatikan, meski tidak selalu kita melihat jalan dan karya-Nya atas hidup
kita. Tetapi itu tidak mengubah fakta bahwa Allah sedang bekerja di dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kedamaian bagi diri kita.
Keluarga yang diberkati Tuhan ! Banyak hal yang sering kita temui bahkan kita rasakan
menyangkut dengan kejujuran dan ketulusan. Kita bisa lihat pada Jemaat bahkan
lingkungan dimana kita tinggal. Dalam kehidupan keluarga khusunya, kita sering
melakukan tindakan-tindakan di luar kejujuran dan ketulusan tersebut bahkan tanpa kita
sadari setiap permasalahan yang terjadi antara orang tua (mama dan papa) karena tidak
ada kejujuran di antara mereka, bahkan permasalahan antara anak dan orang tua karena
di antara mereka tidak saling terbuka satu dengan yang lain resikonya anak lebih sering
terbuka kepada pacar, teman, bahkan orang-orang yang dekat dengan anak tersebut. Dan
tanpa kita sadari peran kita sebagai orang tua untuk menjadi contoh dan teladan yang
baik kepada anak-anak, menjadi orang yang pertama mengetahui masalah yang di hadapi
oleh anak malah menjadi orang yang terakhir mengetahui masalah anak. Akibatnya tidak
ada kedamaian yang dirasakan di dalam keluarga. Corona virus yang kita hadapi bersama-
sama ini menjadi salah satu alasan untuk kita dapat memperbaiki keutuhan keluarga kita
masing-masing untuk lebih menjalankan peran dan fungsi anggota keluarga dengan baik.
Selaku orang-orang muda kita dapat menjalankan kejujuran dan ketulusan dalam keluarga
agar dengan begitu kita dapat menghadirkan kedamaian bagi kehidupan keluarga atau
orang-orang yang berada di sekitar kita. Kiranya Tuhan selalu memampukan kita untuk
selalu melakukan kejujuran dan ketulusan di setiap kehidupan kita, Amin
RENUNGAN KELUARGA
JUMAT, 29 MEI 2020
Nas Bacaan : Bilangan 6 : 22 – 27
Tema Bulanan : Menguatkan Keluarga Menyikapi Tantangan Zaman
Tema Mingguan : Keluarga Mengalami Damai Sejahtera

Keluarga Yang diberkati Tuhan ! tanpa terasa, sudah 9 minggu kita beribadah di rumah
saja sebagai bagian dari upaya mematuhi protokoler pemerintah dan Pesan Gembala MPH
Sinode GPM demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun sampai dengan saat
ini, kondisi Kota Ambon secara Umum dan Provinsi Maluku Secara khusus terus
menunjukan gerakan pertambahan angka orang positif corona. Masyarakat sering
menyalahkan pemerintah dan begitu sebaliknya. Tanpa semua kita sadari, bahwa berkat
Tuhan masih terus IA anugerahkan sekalipun kita berada di tengah tantangan zaman ini.

Keluarga yang diberkati Tuhan! Teks alkitab yang kita baca hari ini dari Bilangan 6 : 22-27
agaknya menjadi teks yang tidak lazim ditelinga kita. Sebab, teks ini sering dipakai sebagai
formula berkat dalam peribadahan. Ini bukan sekedar kerangka kalimat berkat, tetapi di
dalamnya terdapat kata-kata yang begitu menggambarkan betapa besar kuasa Allah atas
manusia. Teks ini bisa menjadi bahan refleksi bagaimana TUHAN mau memberkati
manusia yang telah mencemarkan dunia ini. Berkat Perlindungan (ayat 24) Pemberian
berkat Allah adalah bertujuan untuk melindungan umat-Nya dari kuasa-kuasa kejahatan
dan segala sesuatu yang merugikan kesejahteraan hidup mereka. Di tengah-tengah dunia
yang semakin jahat sekarang ini kita membutuhkan berkat perlindungan dari Allah. Sebab
hanya Allah yang sanggup menghindarkan kita dari segala bentuk kejahatan. Allah adalah
tempat perlindungan yang paling aman dan Dia layak diandalkan. Berkat anugerah (ayat
25). Sinar wajah Tuhan, yaitu kebaikan hati, kehendak baik, dan kasih karunia Allah
kepada umat-Nya. Hal ini dikontraskan dengan murka Allah. Kasih karunia Allah adalah
pengampunan, kasih, dan kuasa penyelamatan. Hanya lewat bekat anugerah Allah kita
bisa menikmati hidup dan diselamatkan. Semua hal yang tersedia di dalam berkat
anugerah ini tidak akan mungkin bisa kita dapatkan kecuali Allah berkenan
menganugerahkan-Nya kepada kita. Berkat Damai sejahtera (ayat 26). Damai
sejahtera berarti tidak ada kekurangan apa-apa dan menerima segala sesuau yang
diperlukan untuk menjadikan hidup ini sungguh-sungguh hidup termasuk di dalamnya
adalah harapan akan masa depan. Berkat damai sejahtera menjadi jaminan untuk bisa
menikmati hidup ini apapun keadaannya, bahkan ditengah kondisi pandemic ini pun.
Karena seseorang memiliki damai bukan ditentukan dari pencapaian hidup dan apapun
yang dimiliki seseorang di dunia ini tetapi karena Tuhan menganugerahkan-Nya Dan
berkat itu hanya bisa kita nikmati apabila Allah mencurahkan berkat-Nya dalam kehidupan
seseorang. Hal ini tentu akan menjadi bagian dari setiap manusia yang hidup sesuai
dengan ketetapan dan rencana-Nya.
Keluarga yang diberkati Tuhan ! jika kita di pekan ini diajak untuk memaknai bagaimana
menjadi keluarga yang mengalami damai sejahtera, maka dari perspektif Bilangan 6 kita
belajar untuk di masa-masa pandemic ini kita tidak perlu membuang waktu terlalu banyak
untuk saling mempersalahkan, antara pemerintah dan masyarakat. Tetapi marilah kita
menjadi pribadi dan keluarga yang terus menyadari bahwa ada perlindungan, anugerah
dan berkat Tuhan yang selalu kita terima dan kita dituntut untuk sanggup menjadi berkat
bagi sesama dan lingkungan. Biarlah tanggung jawab menjadi berkat itu dapat sungguh-
sungguh kita lakukan dengan berbekal damai sejahtera yang dianugerahkan Tuhan bagi
kita. Amin !
RENUNGAN KELUARGA
SABTU, 30 MEI 2020
Nas Bacaan : Kolose 4 : 7 – 18
Tema Bulanan : Menguatkan Keluarga Menyikapi Tantangan Zaman
Tema Mingguan : Keluarga mengalami Damai Sejahtera Allah

Keluarga yang diberkati Tuhan ! Siapakah yang mau damai sejahtera? Pasti jika seseorang
bertanya apa yang diingini di dunia ini, pasti semuanya akan menjawab, “saya ingin damai
sejahtera! Saya ingin keluarga saya di berkati!”. Sesungguhnya untuk memiliki damai
sejahtera itu tak memerlukan biaya yang mahal, karena damai sejahtera tidak ada
hubungannya dengan berapa besar uang atau kekayaan yang dimiliki, di mana kita
tinggal, atau dalam situasi yang bagaimana. Tetapi mengalami damai sejahtera Allah
maksudnya adalah hidup dalam persekutuan atau kebersamaan dengan Allah secara
harmoni.
Keluarga yang diberkati Tuhan ! Dalam teks bacaan kita saat ini yaitu kolose 4 :7-18 di di
mana Rasul Paulus menyampaikan salam lewat suratnya dari dalam penjara di Roma
kepada jemaat di Kolose, dimana Rasul Paulus berupaya menghibur dan menguatkan
jemaat lewat kehadiran Tikhikus dan Onesimus, untuk menjelaskan tentang keadaan
dirinya di penjara dan teman-teman seperjuangannya agar jemaat tetap hidup dalam
kebersamaan dan saling menguatkan. Salam ini juga disampaikan kepada jemaat tetangga
yaitu jemaat Laodikia dan orang-orang yang pernah berjumpa dengannya. Rasul Paulus
juga tidak pernah melupakan siapapun yang pernah ia layani. Karena itu ketika ia tidak
dapat mengunjungi mereka, ia menulis surat disertai salam dengan harapan agar jemaat
hidup di dalam damai dan sejahtera dari Allah.
Keluarga yang diberkati Tuhan ! Salah satu tantangan zaman yang kita hadapai bersama
ialah pandemic covid-19 yang berakibat pada setiap aspek kehidupan. Dari sini, sikap
Rasul Paulus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kita saling menguatkan dan
juga ada di dalam kebersamaan antar kehidupan keluarga dan juga lingkungan kita. Di
mana dalam kehidupan keluarga untuk menghadirkan damai sejahtera Allah merupakan
tugas dan tanggungjawab dari orang tua (papa dan mama). Orang tua harus menjadikan
diri sebagai teladan hidup yang benar bagi anak-anak dan semua orang yang ada di dalam
keluarga. Apa yang di dikatakan ataupun juga di lakukan. Begitupun dalam lingkungan
kita, dimana untuk mengalami damai sejahtera Allah merupakan sebuah tindakan dalam
hal ucapan ataupun tindakan kita yang dikehendaki oleh Allah dan bukan melanggar dari
ajaran-Nya. Sikap ini hendaklah menjadi teladan bagi setiap orang percaya teristimewa
bagi keluarga-keluarga Kristen dalam upaya membangun kasih persaudaraan unruk
menikmati damai sejahtera Allah. Oleh karena itu, kebersamaan yang di bangun oleh
setiap keluarga dan juga kehidupan antar sesama dapat menciptakan kehidupan yang
menguatkan, menghibur, mendoakan dan menolong untuk memelihara lerasi antara
kehidupan keluarga dan juga lingkungan sekitar dan bertumbuh bersama melewati suka
dan duka. Damai sejahtera yang sejati akan kita dapatkan ketika kita hidup benar, ketika
hati kita bersih dan terbebas dari segala kejahatan. Sekalipun kita sedang dalam
pergumulan hidup yang berat, sekalipun kita tinggal di tengah situasi yang gawat, tetapi
kalau kita tetap menjaga hidup kita seturut dengan kehendak Tuhan, maka damai
sejahtera yang sejati akan kita rasakan. Tuhan memberkati dan menolong kita semua.
Amin !

Anda mungkin juga menyukai