Anda di halaman 1dari 1

MATERI RENUNGAN MINGGU “ HUT KE- 85 GPM” Namun berbeda dengan pemimpin dalam hal dunia , seorang gembala

mimpin dalam hal dunia , seorang gembala adalah pemimpin rohani, yang
Minggu, 06 September 2020 justru harus banyak berkorban dan melayani domba-dombanya ketimbang dilayani oleh domba-
dombanya. Itulah mengapa seorang gembala yang baik, justru akan banyak berkorban bagi domba-
Nas Bacaan : 1 Petrus 5 : 1 - 11 dombanya, misalnya dalam hal memberi perhatian, memberi pertolongan, memberi pinjaman, dan
Tema Bulanan : Menjadi Gereja Yang Menghamba memberi waktu bagi domba-domba yang membutuhkannya. Berbeda dengan pemimpin dunia yang
Tema Mingguan : Menjadi Gereja Yang Menghamba Kepada Allah ketika menjadi pemimpin justru banyak mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, seorang gembala
justru harus siap berkorban dan harus mencari keuntungan bagi domba-dombanya.
Persekutuan Keluarga Terkasih,
III. Kita seharusnya menggembalakan dengan memberi teladan, bukan dengan memerintah (ay. 3).
Hari ini, bersama semua Warga gereja Protestan Maluku, kita bersyukur di usia ke – 85 tahun Gereja kita.
Gembala bukan jabatan politik seperti pemerintah. Gembala memang harus memimpin domba-
Perjalanan panjang yang telah ditempuh, melewati berbagai persoalan dan tantangan bahkan ancaman;
dombanya, tetapi mandat untuk memimpin itu bukan diberikan dari domba-dombanya, melainkan
baik yang berasal dari luar Persekutuan Gereja maupun persoalan yang terjadi dalam Persekutuan ber
diberikan dari Tuhan sendiri.
gereja kita.
Itulah sebabnya kita tidak dapat menerapkan secara mutlak seluruh prinsip-prinsip kepemimpinan
Rasul Petrus menggambarkan Persekutuan Gereja sebagai “Kawanan Doma Allah”. Tuhan Yesus
dunia (entah di bidang pemerintahan maupun di swasta) ke dalam gereja, karena prinsip
mengandaikan Persekutuan Jemaat sebagai Domba-dombaNya ( cf. Yoh. 21 : 15-19) dan Ia sendiri
kepemimpinan dunia tidak 100% dapat diterapkan dalam prinsip penggembalaan. Kita seharusnya
menyediakan dirinya sendiri menjadi Gembala Domba (Cf. Yoh. 10 : 1-20).
menggembalakan dengan menunjukkan teladan atau contoh, bukan memerintah dengan tangan besi
(Mat 20:25-27).
Persekutuan Keluarga Terkasih,
Dalam bacaan kita, tanggungjawab untuk menggembalakan “kawanan domba” dalam arti “Jemaat Persekutuan Keluarga Terkasih,
Tuhan “ dipercayakan Tuhan kepada para pelayanNya. Tetapi kemudian bagi Gereja, termasuk Gereja
Keluarga merupakan tempat Pertama dana Utama untuk melaksanakan tanggungjawab
kita – Gereja Protestan Maluku – sampai pada usia ke- 85 ini Pelayan yang diberi tanggungjawab untuk
“Menghamba/Menggembalakan/Melayani “ Kawanan Domba Allah. Bukanlah anak-anak dan semua
melaksanakan Penggembalaan adalah tanggung jawab semua orang beriman untuk hidup saling
orang yang ada dalam keluarga kita adalah “domba-domba Allah yang harus juga digembalakan dalam
menggembalakan satu dengan yang lainnya. Penggembalaan atau tugas Mengembalakan (dalam tema
pelayanan yang Menghamba kita kepada Tuhan Allah melalui Gereja supaya mereka terus belajar dan
HUT kali ini dapat diartikan dengan Tugas Menghamba) akhirnya menjadi nafas gereja dan semua warga
menghayati nilai-nilai hidup kristiani yang baik ?
gereja sehingga akhirnya diharapkan dapat menjadi gaya hidup setiap orang yang percaya dan yang
Dengan demikian kita selaku Orangtua atau dalam status apapun kita di Keluarga dan Masyarakat dan
beriman kepada Yesus Krisstus selaku Tuhan dan Juselamat Dunia.
Gereja di jemaat kita ini mempunyai tanggungjawab untuk “Menggembalakan yaitu dengan terus :
mengajar, mendidik, Membina, Mengasuh dan Mendewasakan Anak-anak dalam Iman kepada Yesus dan
Persekutuan Keluarga Terkasih, terus kuat lalu tidak mudah digoyahkan keadaan zaman.
Sekali lagi, kita juga Orangtua dan atau dalam status apapun kita – Kita adalah Gembala – yang harus
Merayakan HUT ke- 85 Gereja Protestan Maluku saat ini Tugas”MENGHAMBA” kepada Allah kita
terus rendah hati. Yang mengasuh/mendidik tanpa kekerasan namun dengana kelemah-lembutan dan
terpanggil untuk melakukan tugas Menghamba (Menggembalakan) Kawanan Domba; Petrus yang
penuh kasih sayang. Masa depan Gereja protestan Maluku, Masa Depan keluarga, Jemaat dan msyarakat
merasa mendapat Mandat (cf. Yoh. 21 : 15 – 17) untuk menggembalan Domba-domba mencoba
kita bukankah sangat ditentukan dengan Pertumbuhan Iman Spiritualaitas Baik Generasi Baru Gereja kita
memberikan beberapa hal prinsip tentang tugas Penggembalaan kepada “Jemaat secara Umum” tetapi
yaitu : Anak-anak kita. Amin.
juga akepada “para pelayan Khusus = Pendeta, penatua dan Diaken) antara lain :
I. Kita seharusnya Menggembalakan (Menghamba) dengan sukarela, tidak dengan paksa (ay. 2a).
Selamat Ulang Tahun ke - 85
Pelayanan selaku Hamba harus dilakukan dengan sukarela, karena mengerti akan kehendak Allah.
GEREJA PROTESTAN MALUKU
Semua pelayanan memang seharusnya tidak dilakukan dengan rasa terpaksa, tetapi khusus terhadap
pelayanan penggembalaan, dimana kita nantinya akan dipercayakan “domba-domba” untuk kita
Tetaplah pada moto kita:
gembalakan, maka hal tersebut butuh kesadaran bahwa pelayanan tersebut tidak dapat dipaksakan.
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan”
Ketika kita menggembalakan dengan rasa terpaksa, maka domba-domba kita – apakah itu Keluarga
(1 Korintus 3 : 6)
Kita atau orang lain dalam Sektor, Unit atau Jemaat kita akan merasakan dampaknya.

II. Kita seharusnya menggembalakan (Menghamba) dengan pengabdian diri, tidak dengan motivasi
mencari keuntungan. Seorang gembala adalah seorang pemimpin (Minimal Pemimpin bagi dirinya
sendiri, keluarga sendiri atau juga orang lain).

Anda mungkin juga menyukai