SKRIPSI
Oleh
NIM : A.141.15.0007
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2019
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
segenap semangat, kerja keras dan doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan
LENGKAP (PTSL)”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Semarang. Penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan dari bantuan,
dorongan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segenap
2. Ibu B. Rini Heryanti, S.H., M.H., selaku dekan Fakultas Hukum Universitas
3. Ibu Dhian Indah Astanti, S.H., M.H., selaku Pembimbing I yang telah
iv
4. Bapak Supriyadi, S.H., M.Kn., selaku Pembimbing II yang telah memberikan
kesempatan dan bimbingan kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan
skripsi ini;
berfikir penulis;
keperluan penulis selama penulis menuntut ilmu di universitas yang cintai ini;
7. Kedua orang tua (almarhum) penulis dan mertua yang senantiasa memberikan
dukungan moril maupun materil dengan segenap kasih sayang, doa dan
ini.
8. Orang yang penulis sayangi: isteri dan anak-anak yang telah memberikan
10. Segenap pihak Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang
v
11. Semua teman-teman Fakultas Hukum Universitas Semarang, semoga ilmu
yang kita peroleh bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akherat kelak.
12. Semua pihak dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat berterima kasih bila ada kritik dan saran demi penyempurnaan
penulisan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Semarang,
Penulis,
Khoeron
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Orang Tua (almarhum) dan MErtua yang saya cinta dan sayangi
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala nikmat yang
diberikan untuk penulis. Sehingga tiada alasan bagi penulis untuk berhenti
vii
ABSTRAK
Latar belakang pelaksanaan pendaftaran tanah sistematik lengkap
sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Pokok Agraria bahwa pendaftaran
tanah bertujuan Untuk menjamin kepastian hukum. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu :Bagaimana pelaksanaan pendaftaran tanah pada
pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), hambatan dan
pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) serta upaya yang
dilakukan. Tujuan penelitian ini yaitu : untuk mengetahui pendaftaran tanah
sistematik lengkap dalam mencapai kepastian hukum dan hambatan serta upaya
yang dilakukan pemerintah dalam pendaftaran sistematik lengkap. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis. Data-
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada baik dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah
maupun buku-buku yang dapat melengkapi data. Untuk melengkapi data
penelitian penulis melakukan wawancara kepada pihak terkait sebagai Crosscheck
dari data skunder. Dari data-data yang diperoleh maka dianalisis dengan metode
kualitatif deskriptif yang disajikan dalam bentuk laporan tertulis. Dari hasil
peneltian yang telah dilaksanakan, maka disimpulkan bahwa latar belakang
pendaftaran tanah sistematik lengkap dilaksanakan untuk mencapai kepastian
hukum terhadap kepemilikan hak atas tanah. Hasil dari pendaftaran tanah
sistematik lengkap berupa sertifikat hak atas tanah yang dapat digunakan sebagai
sarana untuk meminjam uang di bank. Pasal 2 ayat (3) UUPA menjelaskan bahwa
tanah digunakan untuk kemakmuran rakyat sebagai kepentingan kebangsaan,
kesejahteraan dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara hukum Indonesia
untuk mencapai negara yang berdaulat, adil dan makmur.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ...........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
x
4. Sistem dalam Pendaftaran Tanah ......................................... 20
xi
2. Tujuan Pendaftaran Tanah Pada Program Pendaftaran
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 77
B. Saran ....................................................................................... 78
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya hubungan antara manusia dan tanah tidak terlepas dari fungsi
berkelompok baik berupa tanah, mata air yang ada di sekitar tanah,
kelompok, fungsi lain dari tanah adanya fungsi ekonomi yang mana
tanah bisa dialihkan seperti adanya jual beli tanah, hibah maupun
waris.
Pada sebutan tanah juga perlu diberi batasan yang mana dalam
hukum tanah kata sebutan “tanah” dipakai dalam arti yuridis, sebagai
suatu pengertian yang telah diberi batasan resmi oleh UUPA. Undang-
meliputi ruang angkasa yaitu ruang di atas bumi dan air yang
1
mengandung tenaga dan unsur-unsur yang dapat digunakan untuk
air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan hal hal
lainnya yang bersangkutan. Dalam hal ini bumi yang dimaksud ialah
Manusia dengan tanah adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan,
1
Erna Sri Wibawanti, Hak Atas Tanah dan Peralihannya, 2013, Liberty, Yogyakarta, hlm.1.
2
disebutkan bahwa: “Untuk menjamin kepastian hukum oleh
rangka memperoleh surat tanda bukti hak atas tanah yang berlaku
kegiatannya meliputi :
hukum kepada pemegang hak atas tanah, dengan alat bukti yang
2
Bachtiar Effendy, Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Pelaksanaannya. (Bandung :
Alumni,1993), halaman 10.
3
AP. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia. (Bandung : Mandar Maju,1990), halaman
8.
3
dan Sertifikat Tanah yang terdiri dari Salinan Buku Tanah dan Surat
pemiliknya, dan fungsinya itu tidak dapat digantikan oleh benda lain.
Fungsi yang pertama dari sertifikat hak atas tanah sebagai alat
pembuktian yang kuat, fungsi yang kedua sertifikat hak atas tanah
hak atas tanah dan fungsi yang ketiga sertifikat hak atas tanah
di kantor pertanahan.
4
Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, (Jakarta : Sinar grafika, 2014),
halaman 112.
4
“Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut
ketentuan-ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah”
Pemerintah memiliki peran dalam penyelenggaraan proses
pemegang hak atas suatu bidang tanah dan hak-hak lain yang
hak atas tanah untuk menuju kepastian hukum namun pemiliknya akan
5
a. Adanya rasa aman dalam memiliki hak atas tanah;
d. Mudah dilaksanakan;
e. Dengan biaya yang bisa dijangkau oleh semua orang yang hendak
dan merupakan dasar dari suatu kegiatan, hal ini berlaku pula pada
5
Adrian Sutedi, Sertifikat Hak Atas Tanah,(Jakarta : Sinar grafika,2014),halaman 206.
6
karena itu dalam pendaftaran tanah ini terdapat asas yang harus
B. Perumusan Masalah
untuk mengatasinya?
1. Tujuan Penelitian
6
Widhi Handoko, Kebijakan Hukum Pertanahan sebuah Refleksi Keadilan Hukum Progresif,
(Yogykarta :Thafa Media,2014), halaman 235.
7
2. Mengetahui hambatan dalam proses Pendaftaran Tanah
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi akademisi
b. Bagi Masyarakat
Pokok Agraria.
D. Keaslian Penelitian
8
spesifik tentang Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam program
angkat, yaitu:
terletak pada subjek yang bersangkutan yang mana dalam hal ini
penelitian ini lebih menekankan pada salah satu asas yaitu asas
9
tanah sistemati lengkap yang didasari dengan asas pendaftaran
terletak pada subjek yang bersangkutan yang mana dalam hal ini
10
penulis. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi landasan
E. Sistematika Penulisan
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
11
BAB III : METODE PENELITIAN
mengatasinya.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari penelitian dan penulisan skripsi ini dari Bab I
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendaftaran Tanah
penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk
haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan Hak
13
rakyat, terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat adil dan
makmur;
ketentuan-ketentuannya.
pertanahan.
8
Ibid, halaman 2.
14
Pendaftaran tanah akan menghasilkan data fisik dan data
mengenai letak, batas, dan luas bidang dan satuan rumah susun yang
satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak
15
1. Adanya serangkaian kegiatan;
4. Secara teratur;
16
Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kalinya nanti akan
tanah tersebut.
17
tanah dapat dijangkau dengan pembebanan biaya yang efisien
hari.
1. Asas Specialiteit
9
Ibid.halaman 16.
18
terhadap hak atas tanah, yaitu memberikan data fisik yang
tentang subjek hak, nama hak atas tanah, peralihan hak dan
c. Tanah wakaf;
e. Hak tanggungan;
19
f. Tanah negara10
lain:
10
Kutipan¹ bersumber dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah
20
1. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, kecuali
2. Panitia Ajudikasi
ikrar wakaf.
Lelang atas hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.
21
5. Kepala Desa/Kepala Kelurahan
11
Ibid., halaman 168.
22
tidak berdasarkan luas tanah yang dimohonkan untuk
didaftar.
lelang
keliru.
23
2. Bagi Pemerintah
menjadi tertib.
24
diperlukan dan langsung datang ke Kantor Pertanahan Kota/Kabupaten
antara lain :
a. Panitia A;
c. Kepala Desa/Kelurahan;
d. Kepala Kecamatan.
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.12 Hal ini juga dapat
25
B. Hak-Hak Atas Tanah
badan-badan hukum.
(2) Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini
26
di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang
Pembagian dari segi asal tanahnya, hak atas tanah dibedakan menjadi
1. Hak atas tanah yang bersifat primer yaitu hak atas tanah yang
berasal dari tanah negara yang terdiri atas Hak Milik, Hak
2. Hak atas tanah yang bersifat sekunder yaitu hak atas tanah yang
berasal dari tanah pihak lain. Macam-macam hak atas tanah ini
Pakai Atas Hak Pengelolaan, Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik,
13
Urip Santoso, Hukum Agraria & hak-hak Atas Tanah,(Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2010), halaman 89.
27
Hak Sewa untuk Bangunan, Hak Gadai (Gadai Tanah), Hak
1. Wewenang umum
juga tubuh bumi, air, dan ruang yang ada di atasnya sekedar
2. Wewenang Khusus
14
Urip Santoso,Pendaftaran dan Peralihan hak Atas Tanah, (Jakarta :Kencana Prenada Media
Group, 2010), halaman 49.
28
untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang
Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan (2)
(1).
(1) Hak-hak atas tanah sebagai dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
adalah :
a. Hak milik
d. Hak pakai
e. Hak sewa
29
Dalam ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960
yaiut :
b. Hak Milik
Hak Milik menurut Pasal 20 ayat (1) UUPA adalah Hak turun
tanah dengan mengingat ketentuan lain. Hak milik dapat beralih dan
dialihkan kepada pihak lain. Subjek yang dalam hak milik sesuai
30
atau hilangnya kewarganegaraan itu. Jika sesudah jangka
beberapa cara antara lain yaitu : 1) melalui hukum adat yang diatur
dapat hapus atas hak milik dalam Pasal 27 UUPA tersebut diakibatkan
31
terakhir adalah karena ketentuan Pasal 21 ayat (3) dan Pasal 26 ayat
atau lebih maka harus memiliki investasi modal yang layak dan
kepada pihak lain. Jangka waktu yang diberikan pemegang hak guna
usaha paling lama 25 tahun dan dapat diberikan waktu lebih lama
Hak guna usaha dapat dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan
maka hak guna usaha juga dapat hapus kerena beberapa hal yaitu
32
b. Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena
waktunya berakhir;
e. Ditelantarkan;
f. Tanahnya musnah.
dengan pihak yang akan memperoleh hak guna bangunan itu, yang
33
4) dicabut untuk kepentingan umum; 5) ditelantarkan; 6) tanahnya
musnah.
e. Hak Pakai
dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang
Sistem pembayaran uang sewa dapat dilakukan satu kali atau pada
34
tiap-tiap waktu tertentu baik sebelu atau sesudah tanahnya
dipergunakan.
tanah mempunyai fungsi sosial memiliki arti bahwa hak atas tanah
35
dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu sifat hak
atas tanah adalah dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.
1. Beralih
sebagai subjek hak dari objek hak atas tanah yang diwariskan.
2. Dialihkan
pada pemegang hak atas tanah karena dalam kepemilikan hak atas
15
Urip Santoso, Op Cit, halaman 63.
36
tanah dapat di jaminkan utang dengan dibebani hak tanggungan.
Ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemegang hak atas tanah
16
Ibid.,halaman 62.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe/Jenis Penelitian
permasalahan penelitian.
B. Spesifikasi Penelitian
38
kesimpulan yang bersifat umum17. Deskriptif yaitu bahwa
sebagai berikut19:
kemudian dianalisa.
17
Ashofa Burhan, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta :Rineka Cipta, 2000), halaman 19.
18
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan praktiknya, (Jakarta : Bumi
Aksara,2003), halaman 14.
19
WinarnoSurachmad, Dasar dan Teknik Research : Pengertian Metodolgi Ilmiah,(Bandung :
CV Tarsito,1973), halaman 39.
39
Undang-undang Pokok Agraria nomor 5 tahun 1960 Tentang
data yang tepat agar sumber data yang didapat sesuai dengan
permasalahan yang ada , dan apabila sumber data tidak lengkap akan
masalah yang ada. Dan hal ini dapat menimbulkan kekeliruan dalam
40
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang
mencakup :
perundang-undangan diantaranya :
Agraria
Agraria
41
2) Buku-Buku yang membahas tentang Pendaftaran
Tanah
1) Kamus Hukum
sebagainya.
Semarang
42
E. Metode Analisis Data
responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata,
20
SoerjonoSoekanto Dan Abdurahman,Metode Penelitian Suatu pemikiran dan
penerapan(Jakarta : PT Rineka Cipta,1990), halaman 24
43
BAB IV
didaftar dalam satu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya
44
Proyek Operasi nasional Agraria (PRONA) berdasarkan Keputusan
Tanah Sistematik Lengkap ini telah dijelaskan pada Pasal 114 yaitu
terdiri atas :
21
Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehensif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2012, halaman.297
45
didelegasikan kepada Ketua Panitia Ajudikasi Pendaftaran
Lengkap, meliputi:
BidangPerumahan Sederhana.
KepolisianRepublik Indonesia.
Republik Indonesia.
profit.
7. Nazhir, atau
46
8. Masyarakat hukum adat.
lainnya.
peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
47
untuk setiap bulan dan disampaikan kepadaBupati/Wali
Kota.
dan
48
a. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah
tersebut;
sebagai berikut:
ditunjuk.
Nasional;
49
Seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional
50
dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis
dari:
infrastruktur pertanahan;
Pertanahan;
51
5. Kepala Desa/Kelurahan setempat atau seorang
tanah;
ataukuasanya;
52
12. Memfasilitasi penyelesaian sengketa antara pihak-
diumumkan;
53
meliputi kegiatan pengukuran dan pemetaan, termasuk di
yaitu:
d. penyuluhan;
54
e. pengumpulan Data Fisik dan Data Yuridis bidang
tanah;
f. pemeriksaan tanah;
atas Tanah;
d. Dana desa;
e. Swadaya masyarakat;
(CSR);
55
g. Dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku.
meliputi:
bidang tanah;
56
2. Tahapan data yuridis
meliputi:
kebutuhan;
57
5. Satu orang pengumpul data yuridis mempunyai target
kerja.
58
1) Tanah Milik Adat
59
d. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang
yaitu:
langsung;
60
h. Dalam hal tanah yang diajukan merupakan harta
2) Tanah Negara
penguasaan fisik;
61
dibuktikan dengan adanya sur perjanjian
sewa/perjanjian lainnya;
bersama;
sebagai berikut:
pemegang haknya;
yang berhak;
62
tahun anggaran kegiatan pendaftaran tanah
sertifikat karena:
PTSL;
Ulayat,Tanah Absente;
sudah bersertifikat.
63
Berdasarkan Petunjuk Teknis Nomor 01/JUKNIS-
sporadik;
dilaksanakan;
wilayah desa/kelurahan;
suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang
64
pemegang hak yang bersangkutan serta Pendaftaran Tanah Secara
hak atas tanah. Pada penjelasan Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA
yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat, namun dengan satu
kedudukan sertfikat sebagai alat bukti yang kuat, akan tetapi dengan
22
Soejono dan Abdurrahman, Prosedur Pendaftaran Tanah tentang Hak milik, Hak sewa
Guna, dan Hak Guna Bangunan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1995, hlm. 37.
65
e. Sertifikat Hak Pakai atas tanah negara
dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam
sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang
66
Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak
merupakan surat tanda bukti hak yang bersifat kuat dan bukan
merupakan surat tanda bukti hak yang bersifat mutlak. Hal ini berarti
bahwa data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam sertifikat
keterangan yang benar selama dan sepanjang tidak ada alat bukti lain
dengan data fisik dandata yuridis yang telah di daftar dalam buku
tanah. Jika dalam buku tanah terdapat catatan yang menyangkut data
67
terhadap tanah yang sudah dibuatkan berita acara penyelesaian proses
terbitkan Serfikat Hak atas Tanah oleh Kepala Kantor Pertanahan atau
Perumahan Sederhana;
68
sipil/ Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia/Purnawirawan
g. Nazhir; atau
asli;
69
c. Peralihan atau perubahan data Sertipikat Hak atas Tanah hanya
Mengatasinya
70
b. Kurangnya keasadaran masyarakat dalam membantu proses
Pertanahan Nasional.
71
yang akan dimasukkan dalam program Pendaftaran Tanah
tanah tesebut.
72
peralihan hak yang dilakukan oleh masyarakat hal ini terkait
73
Perolehan Hat atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta
PTSL, bagi yang tidak atau belum mampu membayar PPh dan
jika ada Peralihan hak atau perubahan atas Buku Tanah dan
74
Tahun 2007 adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,
dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun
PTSL dalam (zero tax) atau pajak nol persen, sebagai suatu
75
BAB V
PENUTUP
1. SIMPULAN
kepastian hukum.
lengkap
76
pihak Badan Pertanahan Nasional untuk melengkapi berkas
2. SARAN
77
Lengkap yang saling bersinergi dalam mewujudkan reforma agraria
yang baik.
78
DAFTAR PUSTAKA
Buku
AP. Parlindungan.Pendaftaran Tanah di Indonesia. Bandung : Mandar
Maju,1990.
Erna Sri Wibawanti, Hak Atas Tanah dan Peralihannya, Liberty, Yogyakarta,
2013
79
MetodolgiIlmiah. Bandung : CV Tarsito, 1973.
Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
Lengkap
80
81
82
83