SKRIPSI
Oleh :
TAMZA INDRA
NIM. 1711150077
i
ii
iii
iv
MOTTO
٨ َوإِلَ ٰى َرب َِّك فَ ۡٲر َغب٧ ٲنص ۡب َ فَإ ِ َذا فَ َر ۡغ٦ إِ َّن َم َع ۡٱلع ُۡس ِر ي ُۡس ٗرا
َ َت ف
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,
(Al-Insyirah, 6-8)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdullilah atas izin mu ya Allah dan atas doa ke dua orang tua ku serta
atas dukugan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Skripsi ku ini,
dengan ini aku persembahkan Skripsi ini kepada :
1. Terkhusus kepada kedua orang tua ku yang sudah mendukung dalam setiap
langkah yang ku ambil dan semua doa terbaik yang kalian berikan untukku,
Skripsi ini ku persembahkan untuk kalian mama dan ayah. Alhamdullilah
aku dapat menyelesaikan ini dan insyaallah menjadi ilmu pengetahuan yang
dapat aku terapkan dikehidupan yang berguna bagi keluarga, agama, nusa dan
bangsa.
2. Untuk Suadara-saudara terimakasih sudah menjadi saudara-saudara hebat
yang aku miliki dan semoga bisa membanggakan kedua orang tua kita.
3. Keluarga besarku.
4. RSUD M. Yunus Bengkulu sebagai tempat sarana penelitianku
5. Untuk angkatan Perbankan Syariah Angkatan 2017,
6. Untuk pembimbing I Dr. Khairuddin Wahid, M.Ag. dan pembimbing II
Yovenska, L, Man. M.H.I terimakasih tanpa kalian aku tidak akan pernah
bisa menyelesaikan Skripsi ini, terimakasih untuk koreksi dan masukan yang
selalu kalian berikan untuk ku.
7. Terimakasih buat semua dosen yang terlibat dalam pembuatan skripsi dan
dosen pengajar yang telah memberi ilmu pengetahuannya dan terimakasih
untuk UINFAS Bengkulu yang telah menerima sehingga saya bisa menuntut
ilmu dengan baik.
8. Untuk Agama, Kampus dan Almamaterku.
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
guna untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) Program Studi Hukum
SAW, yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga umat
Islam mendapatkan petunjuk menuju jalan yang benar sesuai syariat islam.
Jurusan Hukum Tata Negara (HTN), Program Studi Hukum Tata Negara
Sukarno Bengkulu.
Skripsi ini tidak mungkin terlaksana. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
1. Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd selaku Rektor UINFAS Bengkulu.
viii
3. Dr. Khairuddin Wahid, M.Ag selaku pembimbing I yang telah sabar
ini.
kritik dan saran dari semua pihak, demi perbaikan Skripsi ini dimasa yang
akan datang. Penulis juga berharap semoga karya ini dapat memberi
Tamza Indra
NIM. 1711150077
ix
DAFTAR ISI
x
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................ 49
A. Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus Bengkulu ............................... 49
1. Sejarah RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu ........................................ 49
2. Visi dan Misi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu ............................... 53
3. Identitas Informan Penelitian ......................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 56
A. Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di RSUD
M. Yunus Bengkulu .............................................................................. 56
B. Perspektif Hukum Islam Mengenai Implementasi Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok di RSUD M. Yunus Bengkulu ........................ 60
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 72
A. Kesimpulan........................................................................................... 72
B. Saran .................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan yang memiliki potensi mencemari udara salah satunya adalah rokok.
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang mengandung kurang lebih 4000
bahan kimia dimana 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi perokok itu sendiri dan orang lain
Walaupun merokok merupakan hak dari setiap orang namun hak ini juga
luas, tidak saja terhadap kualitas kesehatan tetapi juga menyangkut kehidupan
1
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 44
1
2
jumlah perokok aktif terbanyak di Dunia yaitu sebanyak 61,4 juta dengan
rincian 60% pria dan 4,55% wanita. Sementara itu perokok pada anak dan
remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97 juta warga Indonesia adalah
perokok pasif (WHO, 2015). WHO juga menyatakan ada sekitar 600.000
perokok pasif yang meninggal setiap tahunnya. Data dari riset kesehatan
provinsi Bengkulu.
lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial, dan setiap orang
bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum
2
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 45
3
untuk: menciptakan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat, melindungi
perempuan hamil dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan dan promosi
tanpa merokok; dan melindungi kesehatan masyarakat dari asap rokok orang
lain.
layak; bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 115 ayat (2) Undang-
Rokok adalah dengan menganjurkan tempat kerja dan tempat umum dapat
membangun area merokok yang secara teknis harus sesuai dengan peraturan.
peran serta masyarakat dengan supervisi dilakukan oleh tim supervisi yang
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tugas pokok dan fungsinya di bidang
memberikan teguran.4
3
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
4
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
5
B. Rumusan Masalah
Yunus Bengkulu?
C. Tujuan
D. Kegunaan
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
E. Penelitian Terdahulu
kebijakan ini dikatakan sudah berhasil akan tetapi masih kurang optimal
oleh pegawai maupun oleh masyarakat seperti Stasiun Tawang menjadi lebih
rapi dan nyaman dengan berkurangnya polusi udara akibat paparan asap
berkurangnya jumlah iklan rokok. Hal ini tentunya membawa manfaat bagi
F. Metode Penelitian
antara variabel yang dipilih dan dijelaskan dan bertujuan untuk meneliti
sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel yang
dengan Juni 2022. Lokasi Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit
sumber data yang mempunyai hubungan dengan hal yang akan diteliti.6
5
M. Iqbal Hasan, Pokok- pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), h. 11.
6
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2015), h. 67
8
a. Sumber Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
dilakukan dengan:
1) Observasi
7
M. Iqbal Hasan, Pokok- pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), h. 11.
9
dan di teliti sesuai dengan cara ilmiah.8 Dalam hal ini peneliti
2) Wawancara
Yunus Bengkulu.
8
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Perss, 1942), h. 22
9
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Perss, 1942), h. 25
10
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
10
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru, (Jakarta: UIP, 2005), h. 110
11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015), h. 68
11
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015), h. 68
12
BAB II
KERANGKA TEORI
Bengkulu
ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau
13
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
12
13
Nomor 165):
14
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
15
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
14
5001),
50711,
Nomor 3637),
16
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
15
49):
Namor 6).17
17
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
16
Bengkulu.
Memutuskan :
KESATU : Rumah Sakit Umum Daerah dr. M.Yunus Bengkulu
Merupakan Kawasan Tanpa Rokok.
KEDUA : Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana di maksud Diktum
KESATU berlaku untuk setiap orang yang berada di
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. M.Yunus
Bengkulu (Pasien Pengujung, Keluarga Pasien dan
Karyawan ).
KETIGA : Untuk pemberitahuan dilakukan pemasangan
tandatanda dilarang merokok terutama pada tempat-
tempat yang mudah terbaca atau dilihat dengan baik,
oleh semua pihak.
KEEMPAT : Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana di maksud
Diktum KESATU adalah kawasan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan jual-beli, iklan,
promosi dan / atau merokok.
KELIMA : Dalam pelaksanaan keputusan ini harus sesuai dan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal Ditetapkan
dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan di perbaiki sebagaimana
mestinya.18
18
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
17
dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan dan promosi untuk inisiasi
memberikan jaminan perolehan lingkungan udara yang bersih dan sehat bagi
19
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
18
atau Kabupaten/Kota
h. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan olehdaerah sesuai dengan
kewenangannya.20
merokok
20
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
19
RI, yaitu :
21
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
20
dapat diakses oleh masyarakat umum dan/ atau tempat yang dapat
tempat khusus untuk merokok dan merupakan KTR yang bebas dari
22
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
21
a. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap
rokok;
kesehatan
h. Mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang rokok
KTR
masyarakat; dan
23
Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
22
B. Rokok
1. Pengertian Rokok
Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan
spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan
tindakan yang memiliki dua macam hukum yaitu haram dan makruh.
24
Aula ,L Elisabet. Stop Merokok. (Jogjakarta: Garailmu, 2010), h. 57
23
memang tidak dituliskan secara jelas. Namun, sebagai umat muslim yang
patuh terhadap larangan Allah SWT, tentunya kita wajib mengetahui dan
َِِّب أاْل ُِّم َّي الَّ ِذي َِي ُوُدَهَيُ َمتأتُواع ِنأو َوُد ًُ أ ِ ي الت أَّوَاا ِ ََ أ
ِ ِاِإ أِِج َّ ِول الو َّ ين يَتَّبِعُو َن
َ الر ُس ِ َّ
َ الذ
ِ َف َي أو هعً ن ِن الأمأو َت ِر َُُِي ُّ ََل الطَِِّّب ِ
ثَ ِاْلَبَعئ
عت ََُُيَِّرُم َنلَأِ ِه ُ أ َ ُُ َ ُ َ يَأ ُم ُرًُ أ اعلأ َم أع ُر َ َ َ ُ أ
ِ
ِِ ِ َّ ِ صرًُ َ أاْلَ أغ ََل َل الَِِّت َكعهَ أ ِ
ُص ُرَى
َ َين َآموُوا اي ََ َنَّزُاَىُ ََه َ ت َنلَأِه أ ۚ فَعلذ َ ض ُع َنأو ُه أ إ أ َ أ َ َََي
ك ًُ ُ الأ ُم أفلِ ُحو َن ِ َاتَّب عوا الو
َ ُِّوا الَّذي أُهأ ِزَل َم َعيُ ۚ أََُٰلَئ
َ َُ َ
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-
orang yang beruntung. (QS. al-A’raaf: 157).26
justru menurun. Hal ini dapat diartikan bahwa merokok adalah kebiasaan
a. Tar
saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat asap rokok, setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk
paru-paru.
b. Nikotin
5,5. Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat
terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok. Pada perokok yang
rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak
dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.
25
c. Karbonmonoksida
d. Timah hitam Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok
sebanyak 0,5 µg. Sebungkus rokok isi 20 batang yang habis dihisap
27
Aula ,L Elisabet. Stop Merokok. (Jogjakarta: Garailmu, 2010), h. 58
26
keracunan Pb. Gejala lain dari keracunan ini berupa anemia dan
albuminuria.28
eritrosit.
f. Kadmium
enzim eritropoietin pada saat terjadi hipoksia dan akan berhenti jika
sudah hiperoksia.
g. Amoniak
nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang.
Begitu kerasnya racun yang ada pada amoniak sehingga jika masuk
28
Aula ,L Elisabet. Stop Merokok. (Jogjakarta: Garailmu, 2010), h. 57
27
h. Asam Fomat
bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan
digigit semut.29
i. Hidrogen Sianida
berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling
kematian.
j. Methanol
kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari
29
Aula ,L Elisabet. Stop Merokok. (Jogjakarta: Garailmu, 2010), h. 57
28
sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa
bahan tambahan.30
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain. Menurut, merokok adalah membakar
dibakar adalah 9000 C untuk ujung rokok yang dibakar dan 300 C untuk
Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua
Dengan demikian, asap rokok yang dihisap berupa gas sejumlah 85% dan
sisanya berupa partikel. Asap rokok yang dihisap melalui mulut tersebut
rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke udara oleh
seseorang menjadi perokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang bukan
30
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
31
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Kemenkes RI. Jakarta
29
oleh perokok.
3. Kandungan Rokok
kimia. Satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan
memiliki kadar yang berbeda. Bahkan untuk merk dan jenis antara satu
dalam rokok adalah nikotin dan tar. Nikotin adalah zat, atau bahan
Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dapat
30
12%. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari
ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok. Tar merupakan
Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Tar biasanya berupa cairan coklat tua atau hitam yang bersifat
membuat paru-paru perokok menjadi coklat, begitu juga halnya pada gigi
dan kuku. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok,
sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Tar yang ada di
dalam asap rokok menyebabkan paralise silia yang ada di dalam saluran
4. Dampak Rokok
32
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 56
31
a. Efek tembakau terhadap susunan saraf pusat Hal ini disebabkan karena
daya pikir serasa lebih cemerlang dan mampu menekan rasa lapar.
33
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 56
32
Penyempitan yang berat atau penyambutan dari satu atau lebih arteri
paru-paru. Orang yang merokok lebih dari dua puluh batang tembakau
perhari memiliki risiko enam kali lebih besar terkena infark miokard
c. Arteriosklerosis
34
Aula ,L Elisabet. Stop Merokok. (Jogjakarta: Garailmu, 2010), h. 61
33
obliteran).35
gejala, tingkat II kaki sakit saat latihan misalnya berjalan lebih dari
200 meter dan kurang 200 meter, keluhan hilang bila istirahat, tingkat
III keluhan yang timbul saat istirahat umumnya saat malam hari dan
gangguan ereksi.
usus dua belas jari. Perokok menderita gangguan dua kali lebih tinggi
35
Aula ,L Elisabet. Stop Merokok. (Jogjakarta: Garailmu, 2010), h. 62
34
hubungan tembakau dan daya ingat juga dilakukan baru-baru ini. Dari
digunakan untuk berpikir pada orang yang merokok jauh lebih rendah
bila darah tidak mengalir bebas ke penis. Oleh karena itu pembuluh
darah dan tekanan darah menuju penis. Efek ini meningkat bersama
kemih, dan usus. Tipe kanker yang umumnya terjadi pada pemakai
36
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 63
35
menunjukkan gejala batuk berat selama paling kurang tiga bulan pada
bronchitis kronik. Hal ini sering terjadi pada separuh perokok diatas
umur 40 tahun.
obat lebih cepat dari pada non perokok yang disebabkan enzim-enzim
misalnya analgetik.
37
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 64
36
baik dampak langsung maupun efek menahun.Dampak ini bisa terkena pada
perokok aktif maupun pasif. Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain :
yang tidak terkendali dari sel abnormal yang ada dibagian tubuh.Hubungan
merokok dan kanker paruparu telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.
paru-paru.
dengan factor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak, gula darah yang
pada pembuluh darah koroner jantung jauh lebih banyak bagi perokok
PJK yang lain tentu perokok akan meningkatkan kadar kolesterol didalam
agregasi trombosit lebih cepat terjadi, yang merupakan salah satu factor
3) Bronkitis
adalah cairan lengket yang terdapat dalam tabung halus, yang disebut
dengan bantuan rambut halus yang disebut silia.Silia ini terus menerus
sistemnya tidak lagi bekerja sebaik semula, seorang perokok lebih mudah
38
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 65
38
4) Penyakit Stroke
oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak serta
menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang
diastole secara akut, namun tidak tampak lebih sering di antara perokok,
dan tekanan diastole sedikit berubah bila orang berhenti merokok. Hal
lebih ringan dari pada bukan perokok yang sama umur, tinggi badan dan
naik. Dua kekuatan, turunnya tekanan diastole akibat adanya nikotin dan
39
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 66
39
6) Penyakit Diabetes
7) Impotensi
jaringan darah dan syaraf. Dan karena seks yang sehat memerlukan
masih menyala namun sedang tidak dihisap oleh pemiliknya atau yang
ini mengandung kadar tembakau dan gas berbahaya yang sangat tinggi,
lebih dari kadar yang ada pada asap yang dihasilkan dari rokok yang sedang
kali lipat dari kandungan yang ada pada asap Mainstream dan juga
kandungan nikotin dan tar tiga kali lipat dari kandungan yang ada pada asap
Mainstream.41
7. Kategori Perokok
a. Perokok Pasif
asap rokok atau pasif smoker. Asap rokok tersebut bisa menjadi polutan
bagi manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok yang terhirup oleh
40
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 66
41
Aditama, Yoga Tjandra. Tuberkolosis, Rokok. (Jakarta: Balai Penerbit,2016),h. 120
41
b. Perokok aktif
C. Siyasah Dusturiyah
42
Aditama, Yoga Tjandra. Tuberkolosis, Rokok. (Jakarta: Balai Penerbit,2016),h. 120
42
sebagainya.
peradilan
Kata siyasah berasal dari kata sasa berarti mengatur, mengurus dan
43
Dr. Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah ‚Konstektualisasi Doktrin Politik Islam‛. Jakarta,
Prenadamedia Group. 2014, hlm. 177
44
A. W. Munawir, Kamus Almunawir Indonesia dan Arab, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 2014), h. 87
43
Sedang kata “dusturi” berasal dari bahasa Arab. Semula artinya adalah
seorang yang memiliki otoritas, baik dalam bidang politik maupun agama.
kaedah yang mengatur dasar dan hubungan kerja sama antara sesama anggota
masyarakat dalam sebuah negara baik yang tidak tertulis (konvensi) maupun
Dari dua takrif ini dapat disimpulkan bahwa kata dustur sama dengan
mustahil berasal dari kata dustur tersebut di atas. Dengan demikian, Siyasah
45
A. Djazuli, Fiqh Siyasah, Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-
Rambu Syari’ah, (Jakarta: Kencana, 2019), h. 52
46
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
Gaya Media pratama, 2013), h. 3
44
Qur’an dan yang dijelaskan sunnah Nabi, baik mengenai akidah, ibadah,
jaminan atas hak asasi manusia setiap anggota masyarakat dan persamaan
manusia yang merupakan prinsip Fiqh Siyasah akan tercapai. Atas hal-hal di
ataslah siyasah dusturiyah dikatakan sebagai bagian dari Fiqh Siyasah yang
pembagian kekuasaan.47
Dari ulama Indonesia T.M Hasbi membagi ruang lingkup fiqih siyasah
perundang-undangan);
47
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi ..., h. 3
45
hukum)
sebelumnya dapat dilihat ruang lingkup dalam fiqih siyasah secara pokok
warga negara non muslim yang berasal dari negara lain dan juga permasalah
tentang politik peperangan atau Siyâsah Harbiyyah. Ketiga dan yang terakhir
negara.48
48
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam (Jakarta:
Prenamedia Group, 2014), hlm.181
46
hal pokok: pertama, dalil-dalil kully, baik ayat-ayat al-Qur’an maupun hadits,
situasi dan kondisi, temasuk di dalamnya hasil ijtihad para ulama, meskipun
tidak seluruhnya.
dasar yang kukuh dan tidak berubah bagi semua prinsip-prinsip etik dan
moral yang perlu bagi kehidupan ini. Menurut Muhammad Asad, al-Qur’an
di akhirat.49
pemerintahan atas dasar persamaan hak. Piagam Madinah ini juga merupakan
49
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi ..., h. 3
47
Nabi Muhammad. Piagam Madinah dianggap oleh para pakar politik sebagai
Undang-Undang Dasar pertama dalam negara Islam yang didirikan oleh Nabi
Muhammad.
Setelah Nabi wafat, tidak ada konstitusi tertulis yang mengatur negara
dalam sunnahnya. Pada masa khalifah empat, teladan Nabi masih dapat
Namun pasca khulafa’ ar-Rasidun tepatnya pada abad ke-19, setelah dunia
timbul sebagai reaksi atas kemunduran umat Islam dan respon terhadap
kolonialisme terhadap dunia Islam. Sebab salah satu aspek dari isi konstitusi
Kekuasaan itu dikenal dengan istilah “Majlis Syura” atau “ ahl al-halli wa al-
aqdi” atau seperti yang disebut Abu A’la al-Maududi sebagai “Dewan
50
Imam Musbikin, Qowaid al-Fiqhiyah...h. 124
48
BAB III
1994 dan Surat Keputusan Gubernur Nomor 655 Tahun 1995 tanggal
4
50
pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia yang ada di RSUD Dr.
data baik berasal dari setiap instalasi maupun dari bagian lainnya.
52
Profil RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 2022
51
Bengkulu tahun 2017 ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama
DEREKTUR
Dr. Zulkimaulub
Ritonga
WADIR
JANGDIK&KEPENDIDIKAN
Mariani
Bidang
Kesling, K3 KA. INSTALASI K3RS
dan Jangdik Dr. Ferdi
KARU K3RS
DEBBY AMELIA
Penaggung Jawab
1. Pengawasan pengelolaan bahan
beracun
2. 2. Pengawasan kesehatan
lingkungan
3. Pelarihan dan pendidikan K3RS
1. EVA
HASANAWANTRI STAF K3RS
2. Harsi
3. Zuryati
52
kendala, peluang, dan tantangan yang mungkin timbul, RSUD Dr. M. Yunus
kesehatan, obat dan vaksin; 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan
53
Profil RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 2022
53
Visi
Misi
Sakit
pelayanan
pengembangan
54
Profil RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 2022
54
sumber data yang mempunyai hubungan dengan hal yang akan diteliti,
Table 3.1 Sumber Informan K3RS Rumaha Sakit M.Yunus Kota Bengkulu
55
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015), h. 67
55
BAB IV
Bengkulu
Dalam penerapan kawasan tanpa rokok juga harus adanya peran serta
Rokok.
(KTR). 56
56
Edwards III, George C. Implementing Public Policy. (Jakarta, 2013), hal. 56
56
57
observasi dan dokumentasi yang peneliti peroleh, saat ini tidak ditemukan lagi
Begitu juga dengan hasil penelitian yang peneliti peroleh di Kota Bengkulu.
terjadi penolakan, namun dengan berjalannya waktu seluruh staf rumah sakit
sudah terbiasa dengan adanya sanksi tersebut. Hal ini bisa terlihat dari hasil
menetapkan dan menerapkan sanksi yang tegas atas segala kegiatan yang
57
Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. (Yogyakarta: Fitramaya, 2018), h. 66
58
adanya kepatuhan dikarenakan belum ada sanksi yang tegas yang akan
sebagai berikut:
informan berikut:
“Himbauan dan dutaan anti rokok yang akan dilaksanakan oleh security
yang akan mengawasi dan adanya sepanduk seperti, kawasan tanpa
rokok”59
informan berikut:
“Sudah tetapi Ada juga pasien yang bandel dan bisa juga sampai 3-4 kali
ditegur”60
58
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
59
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
60
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
59
berikut:
berikut:
informan berikut:
“Masih belum terpantau karena area cukup luas dan ada juga yang
melanggar dengan cara sembunyi dan tidak ada sanksinya hal ini yang
menyebabkan mereka bandel terhadap aturan”63
61
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
62
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
63
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
60
Apakah ada tindakan dari pihak rumah sakit M. Yunus Bengkulu terhadap
“Jadi memang untuk disini rumah sakit ini kami yang patroli
untuk melihat sekeliling lingkungan rumah sakit jadi saya yang di
tugaskan untuk melarang orang merokok di sekitar rumah sakit
namun masih saja ada yang melanggar walaupun itu tidak banyak.
Misalkan dalam 1 bulan itu ada 2 kasus.”65
anti rokok yang dilaksanakan oleh security yang mengawasi dan adanya
melaksanakan kebijakan ini telah tercukupi dengan baik ataukah masih ada
kekurangan dikarenakan ada pasien yang bandel dan bisa juga sampai 3-4
kali ditegur. Dan security sudah memberitahu pasien dan juga keluarga
64
Debby Amelia, (Karu K3RS). Wawancara Pada 16 Juni 2022
65
Bapak Gusti Mahendra, (Satpam ). Wawancara Pada 16 Juni 2022
61
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok, dan secara khusus,
Kawasan Tanpa Rokok ini perlu dilakukan pada tempat umum, tempat
pelayanan kesehatan.
Kawasan Tanpa Rokok harus menjadi norma, terdapat empat alasan kuat
anak-anak dan bukan perokok dari risiko terhadap kesehatan, mencegah rasa
tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang rokok, untuk mengembangkan
opini bahwa tidak merokok adalah perilaku yang lebih normal, dan Kawasan
Apabila tujuan dan sasaran dalam kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak
kebijakan agar pelaku kebijakan dapat memahami apa yang menjadi isi,
66
Edwards III, George C. Implementing Public Policy. (Jakarta, 2013), hal. 60
67
Subana, M. dan Sudrajat. Dasar- dasar Penelitian Ilmiah. (Bandung:
Pustaka Setia, 2012), hal. 70
63
aktivitas dasar manusia, sehingga dapat berhubungan satu sama lain dalam
dalam masyarakat atau dimana saja menusia berada. Tidak ada manusia
kebijakan dapat berjalan dengan baik, berhasil dan begitu juga sebaliknya,
berantakan.68
perintah yang diterima oleh pelaksana tidak boleh bertentangan satu sama
lain. Oleh karena itu mereka yang akan melaksanakan keputusan harus
68
Edwards III, George C. Implementing Public Policy. (Jakarta, 2013), hal. 61
64
komunikasi yang akurat dan dapat dimengerti dengan cermat oleh para
pelaksana.
mewujudkan kemaslahatan tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang
menerangkan untuk mematuhi Allah, Rasul dan Ulil amri (pemimpin) QS. An-
Nisa ayat 59
Artinya :Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-nya dan
Ayat ini menunjukkan bahwa apa yang menjadi keputusan atau kebijakan
pemimpin/Pemerintah (ulil amri) wajib di ikuti atau dituruti dan ditati oleh
pandangan manusia terhadap suatu perbuatan atau sesuai materi, yaitu apakah
dinyatakan bahwa RSUD.Myunus dalam hal ini telah sesuai dengan ketetapan
siyasah dusturiyah.
tidak merokok.
fungsinya.
69
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54295/perda-prov-bengkulu-no-4-
tahun-2017
70
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54295/perda-prov-bengkulu-no-4-
tahun-2017
67
(KTR); dan
tempat tertentu.
71
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54295/perda-prov-bengkulu-no-4-tahun-
2017
68
diperlukan.
kerjanya.
(KTR) berwenang:
72
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54295/perda-prov-bengkulu-no-4-
tahun-2017
69
(3);
sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya financial. Hal ini cenderung menjadi tidak efektif, meskipun perintah-
implementor, dan sumber daya financial. Sumber daya adalah faktor yang
daya ini mencakup sumber daya manusia, anggaran, fasilitas, informasi dan
pada akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa karena terhalang oleh struktur
organisasi dimana mereka bekerja. Birokrasi baik secara sadar atau tidak
71
iklan yang menayangkan kisah seorang ibu yang menjadi korban dari
menghirup asap rokok. Menurut riset kesehatan dasar tahun 2003, perokok
hakekat rokok itu sendiri. Adapun yang mengharamkan rokok karena dalil
ي ِِ ُّ َح ِسوُوا ۚ إِ َّن اللَّ َي ُُِي ِ َأَهأِف ُقوا ِ ي سبِِ ِ اللَّ ِي َََل تُأل ُقوا اِأَي ِوُدي ُت إِ ََل الت
َ ب الأ ُم أحسو َّهلُ َتة ۚ ََأ أ
أ أ أ َ َ َ
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik”
Rokok dianggap membawa kepada kebinasaan baik bagi perokok
maupun orang yang berada disekitar orang merokok. Banyak ahli kesehatan
tidak bisa dijadikan sebagai dalil untuk mengharamkan merokok, tidak ada
75
Riant Nugroho, Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi, Edisi ke-
3, (Jakarta:Elex Media Komputindo, 2014), hal. 79
72
bebas berperilaku.76
76
Riant Nugroho, Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi, Edisi ke-
3, (Jakarta:Elex Media Komputindo, 2014), hal. 79
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pasien yang bandel dan bisa juga sampai 3-4 kali ditegur. Sosialisasi dari
73
74
rokok sehingga dapat dinyatakan bahwa RSUD M.yunus dalam hal ini
Islam, ada yang mengatakan hukum rokok itu haram dan ada yang
maupun orang yang berada disekitar orang merokok. Ayat tersebut tidak
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka penulis
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Erwan dan Dyah. 2015. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Nedia
Jones, Charles O. 2014. Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy), Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Perundang-undangan:
Tanpa Rokok
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Sumber Lain:
Sindonews.com https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54295/perda-prov-bengkulu-
no-4-tahun-2017
79