Anda di halaman 1dari 5

1.

Tuliskan dan terjemahkan perkata, QS Ali imron ayat 190-193 berikan penjelasan
maknanya secara singkat
2. Berikan contoh 5 materi tafakkur masing” 1 dengan dalilnya
3. Tuliskan 3 dzikir pagi dan petang yang dibaca seorang muslim dan berikan penjelasan
fadhilahnya
4. Tuliskan 1 dalil Al Quran dan 1 hadis tentang Al Quran
5. Bedakan antara ibadah madhoh dan ibadah ghairu madhoh berikan contohnya masing’
dalam kehidupan

JAWAB

1. Ayat 190-193

‫السَّمٰ ٰوت‬ ‫ف ْي خ َْلق‬ ‫إ َّن‬


langit dalam penciptaan sesungguhnya
‫الَّيْل‬ ْ ‫َو‬
‫اخت ََلف‬ ‫َو ْاْل َ ْرض‬
malam dan pergantian dan bumi
ْ ‫ِْلُولى‬
ۙ ‫اْل َ ْل َباب‬ ‫َ َٰل ٰيت‬ ‫َوالنَّ َهار‬
bagi orang yang terdapat tanda-tanda
dan siang
berakal (kebesaran Allah)

Ayat 191

‫ق َيا ًما‬ ٰ َ‫َي ْذ ُك ُر ْون‬


َ‫ّللا‬ َ‫اَلَّذيْن‬
(yaitu) orang-orang
sambil berdiri mengingat Allah
yang
َ‫َويَتَفَ َّك ُر ْون‬ ‫َّو َع ٰلى ُجنُ ْوبه ْم‬ ‫َّوقُعُ ْودًا‬
dan mereka atau dalam keadaan
duduk
memikirkan berbaring
‫َو ْاْل َ ْرض‬ ‫السَّمٰ ٰوت‬ ‫ف ْي خ َْلق‬
dan bumi (seraya
langit tentang penciptaan
berkata)
‫بَاط ًَل‬ ‫ٰهذَا‬ َ ‫َما َخلَ ْق‬
‫ت‬ ‫َربَّنَا‬
tidaklah Engkau
sia-sia semua ini ya Tuhan kami
menciptakan
‫النَّار‬ َ َ‫َعذ‬
‫اب‬ ‫فَقنَا‬ ‫س ْبحٰ ن ََك‬
ُ
neraka (dari) azab lindungilah kami Maha Suci Engkau
Ayat 192
َ َّ‫الن‬
‫ار‬ ‫إنَّ َك َم ْن ت ُ ْدخل‬ ‫َربَّنَا‬
sesungguhnya orang
ke dalam neraka yang Engkau ya Tuhan kami
masukkan
َ ‫م ْن أ َ ْن‬
‫صار‬ ٰ ‫َو َما ل‬
َ‫لظلميْن‬ ‫فَقَ ْد أ َ ْخزَ ْيتَه‬
maka
seorang penolong dan tidak ada bagi sungguh, Engkau
pun orang yang zalim telah
menghinakannya

Ayat 193
‫ي‬
ْ ‫ُمنَاديًا يُّنَاد‬ ‫سم ْعنَا‬
َ ‫إنَّنَا‬ ‫َربَّنَا‬
orang yang menyeru mendengar sesungguhnya kami ya Tuhan kami
‫فَ ٰا َمنَّا‬ ‫ب َربِ ُك ْم‬ ‫أ َ ْن ٰامنُ ْوا‬ ‫ل ْْل ْي َمان‬
maka kami pun
kepada Tuhanmu berimanlah kamu kepada iman, (yaitu)
beriman
‫َو َكفِ ْر‬ ‫ذُنُ ْوبَنَا‬ ‫فَا ْغف ْر لَنَا‬ ‫َربَّنَا‬
dan hapuskanlah dosa-dosa kami ampunilah ya Tuhan kami
‫َم َع ْاْلَب َْرار‬ ‫َوت َ َوفَّنَا‬ ‫سيِ ٰاتنَا‬
َ ‫َعنَّا‬
beserta orang-orang kesalahan-kesalahan
dan matikanlah kami dari kami
yang berbakti kami

Maknanya : menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab. Yakni orang-orang yang berakal.
Orang-orang yang mau berpikir. Orang-orang yang mau memperhatikan alam. Orang-orang yang
kritis.

2.
Pertama, tafakur dalam rangka merenungi ayat-ayat Allah. Dalam tafakur ini, seseorang
harus bertawajuh dan meyakininya.
Kedua, tafakur dalam rangka merenungi nikmat-nikmat Allah. Tafakur ini dapat
melahirkan mahabbah atau cinta pada diri seseorang kepada-Nya.
Ketiga, tafakur dalam rangka merenungi janji-janji Allah. Tafakur ini dapat menyalakan
atau menambah semangat beramal saleh di hati seseorang.
Keempat, tafakur dalam rangka merenungi peringatan Allah. Tafakur ini dapat melahirkan
rasa takut di hati seseorang kepada (siksa)-Nya.
Kelima, tafakur dalam rangka merenungi kelalaian diri dalam menjalankan perintah-Nya.
Tafakur ini dapat menumbuhkan rasa malu di hati seseorang.
3. dzikir pagi dan petang, Membaca Sayyidul Istighfar

‫ش ِر َما‬َ ‫ أَع ُْوذُ بكَ م ْن‬، ُ‫ط ْعت‬ َ َ ‫ َوأَنَا َع َلى َع ْهدكَ َو َوعْدكَ َما ا ْست‬، َ‫ َخلَ ْقت َن ْي َوأَنَا َع ْبد ُك‬، َ‫اَللَّ ُه َّم أَ ْنتَ َربِ ْي َلَ إلَـهَ إَلَّ أ َ ْنت‬
ْ َ َّ
َ‫ب إَل أنت‬ َ ‫ َوأَب ُْو ُء بذَ ْنب ْي فَا ْغف ْر ل ْي فَإنَّهُ َل يَغف ُر الذن ْو‬،‫ي‬
ُ ُّ ْ َ َّ َ‫ أَب ُْو ُء لَكَ بن ْع َمتكَ َعل‬، ُ‫صنَ ْعت‬
َ

(Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala
‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi
ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa
anta)

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku
pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu
(berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku
mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah
aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 kali)

dzikir pagi dan petang

، َ‫ أَنَّكَ أَ ْنتَ للاُ َلَ إلَـهَ إَلَّ أَ ْنتَ َوحْ دَكَ َلَ شَريْكَ لَك‬، َ‫ َو َمَلَئ َكتَكَ َو َجم ْي َع خ َْلقك‬، َ‫صبَحْ تُ أ ُ ْشهد ُكَ َوأ ُ ْشهد ُ َح َملَةَ َع ْرشك‬
ْ َ ‫اَللَّ ُه َّم إنِ ْي أ‬
ُ ‫َوأ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُكَ َو َر‬
َ‫س ْولُك‬

(Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa


jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna
Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk).

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang
memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya
Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu
bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 kali)

dzikir pagi dan petang

َ َ‫ اَللَّ ُه َّم إ ِن ْي أ َ ْسأَلُكَ ْال َع ْف َو َو ْال َعافيَةَ في ديْن ْي َودُ ْني‬،‫اَللَّ ُه َّم إ ِن ْي أ َ ْسأَلُكَ ْال َع ْف َو َو ْال َعافيَةَ في الدُّ ْنيَا َواْآلخ َرة‬
‫اي َوأَ ْهل ْي َو َمال ْي اللَّ ُه َّم‬
ُ‫ َوأَع ُْوذ‬،‫ َوم ْن فَ ْوق ْي‬،‫ َو َع ْن يَميْن ْي َو َع ْن ش َمال ْي‬،‫ َوم ْن خ َْلف ْي‬،‫ي‬ َّ َ‫ظن ْي م ْن بَيْن يَد‬ ْ َ‫ اَللَّ ُه َّم احْ ف‬.‫ا ْست ُ ْر َع ْو َراتى َوآم ْن َر ْو َعاتى‬
ُ َ
‫ظ َمتكَ أ ْن أ ْغت َا َل م ْن تَحْ ت ْي‬ َ َ‫بع‬

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii
as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur
‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa
‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

4. Dalam hukum Islam, Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan utama, tidak
boleh ada satu aturan pun yang bertentangan dengan Al-Quran, sebagaimana firman Allah
dalam Surah An-Nisa [4] ayat 105 berikut.
Allah SWT berfirman:

ٰ َ‫ـق لتَحْ ُك َم بَيْنَ النَّاس ب َم ۤا اَ ٰرٮك‬


‫ّللاُ َو ََل تَ ُك ْن لِ ْـل َخآئنيْنَ خَص ْي ًما‬ َ ‫انَّ ۤا ا َ ْنزَ ْلن َۤا الَيْكَ ْالك ٰت‬
ِ ‫ب ب ْال َح‬

innaaa anzalnaaa ilaikal-kitaaba bil-haqqi litahkuma bainan-naasi bimaaa arookalloh, wa


laa takul lil-khooo`iniina khoshiimaa

"Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa


kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena
(membela) orang yang berkhianat,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 105)

Surah An Nisa [4] ayat 59

Allah SWT berfirman:

‫س ْول ا ْن‬ ُ ‫الر‬ ٰ ‫ش ْيء فَ ُرد ُّْوهُ الَى‬


َّ ‫ّللا َو‬ َ ‫س ْو َل َواُولى ْاَلَ ْمر م ْن ُك ْم فَا ْن تَنَازَ ْعت ُ ْم ف ْي‬
ُ ‫الر‬ ٰ ‫ٰۤيـاَيُّ َها الَّذيْنَ ٰا َمنُ ۤ ْوا اَطيْـعُوا‬
َّ ‫ّللاَ َواَطيْـعُوا‬
‫سنُ تَأْوي ًَْل‬
َ ْ‫اَلخر ٰذلكَ َخيْر َّواَح‬ ٰ ْ ‫اّٰلل َو ْاليَ ْـوم‬
ٰ ‫ُك ْنـت ُ ْم تُؤْ منُ ْونَ ب‬

yaaa ayyuhallaziina aamanuuu athii'ulloha wa athii'ur-rosuula wa ulil-amri mingkum, fa in


tanaaza'tum fii syai`in fa rudduuhu ilallohi war-rosuuli ing kuntum tu`minuuna billaahi
wal-yaumil-aakhir, zaalika khoiruw wa ahsanu ta`wiilaa

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan
ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya),
jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)

Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bersabda
sebagai berikut.

ُ ‫سنَّةَ َر‬
‫س ْوله‬ َّ ‫ت ََر ْكتُ ف ْي ُك ْم أ َ ْم َريْن لَ ْن ت َضلُّ ْوا َما ت َ َم‬
َ ‫ كت‬: ‫س ْكت ُ ْم به َما‬
ُ ‫َاب للا َو‬

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang
kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi,
H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim
al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
5. Ibadah Mahdhah atau Ibadah Khusus Yang dimaksud dengan ibadah mahdhah adalah
hubungan manusia dengan Tuhannya, yaitu hubungan yang akrab dan suci antara seorang
muslim dengan Allah SWT yang bersifat ritual (peribadatan),.
contohnya
Shalat,zakat,puasa,ibadah haji,umrah,bersuci dari hadast besar dan kecil

Ibadah Ghairu Mahdhah

ibadah ghairu mahdhah sering disebut sebagai ibadah umum atau muamalah, yaitu segala
sesuatu yang dicintai dan diridhoi oleh Allah baik berupa perkataan atau perbuatan, lahir
maupun batin yang mencakup seluruh aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, sosial,
politik, budaya, seni dan pendidikan. Seperti qurban, pernikahan, jual beli, aqiqah, sadaqah,
wakaf, warisan dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai