Pak Riyanto Rivky Aplikasi Pada Rumah Susun Sederhana
Pak Riyanto Rivky Aplikasi Pada Rumah Susun Sederhana
1
Topik Presentasi
oPendahuluan
oMaksud & Tujuan
oStudi Kasus
oAcuan Normatif
oMetodologi Analisa
oSpesifikasi Material & Beban Desain
oPembebanan Akibat Gempa (EQ)
oPemodelan Struktur
2
Topik Presentasi
oAnalisa Struktur dengan metode Pracetak
oOutput Analisa
oAnalisa Harga Satuan (AHS) Pracetak SNI 7832-2012
oPenerapan SNI 7832-2012
oEfisiensi Struktur
oKesimpulan
oPenutup
3
Pendahuluan
Latar belakang
Penggunaan SNI 1726 – 2012 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung dan non Gedung” terhadap Desain
Gedung untuk dengan Sistem Metode Pracetak
Telah Terbitnya SNI Pracetak SNI 7832-2012
Metode Uji dan kriteria penerimaan sistem struktur pemikul momen
beton bertulang pracetak untuk bangunan gedung (SNI 7834;2012)
Tata Cara Perencanaan Beton Pracetak dan Beton Prategang untuk
BangunanGedung (SNI 7833;2012)
Tara Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak Untuk
Konstruksi Bangunan Gedung (SNI 7832;2012)
Adanya keinginan untuk menghasilkan suatu sistem struktur yang
optimum baik dari segi kehandalan struktur, biaya dan waktu
pelaksanaan terhadap hadirnya SNI terbaru
4
Maksud & Tujuan
Maksud dan tujuan
Untuk melakukan perencanaan struktur beton pracetak dengan
beberapa variasi bahan dan sistem struktur, serta melakukan
estimasi perhitungan harga struktur bangunan dari beberapa
alternatif desain sistem beton pracetak tersebut. Kemudian
dilakukan perbandingan harga struktur terhadap harga struktur
dengan metode beton konvensional.
5
Studi Kasus
Jenis Pekerjaan : Perencanaan Struktur
Jenis Bangunan : Gedung Bertingkat
Nama Proyek : Gedung Rusunawa
Jumlah Lantai : 5 lapis
Lokasi : Jakarta
Fungsi Bangunan : Hunian
Tinggi lantai dasar : 3.25 m
Tinggi lantai tipikal : 2.85 m
Dimensi Kolom : K300x500,
Dimensi Balok : B250x450mm, B250x450mm
Tebal pelat lantai : 130 mm (hunian), 100mm (ruang
koridor),
Roof Garden 200 mm
Tebal Dinding Geser : 200 mm
Kondisi Tanah : Tanah Lunak
6
Studi Kasus
7
Acuan Normatif
☺ Sni 1726:2012, tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dan non gedung
☺ Peraturan pembebanan indonesi untuk gedung 1983
☺ Sni 7832:2012, tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung
☺ Sni 7833:2012, tata cara perancangan beton pracetak dan beton
prategang untuk bangunan gedung
☺ Sni 7834:2012, Metode Uji dan kriteria penerimaan sistem
struktur pemikul momen beton bertulang pracetak untuk
bangunan gedung
☺ Sni 03-2847-2002, tata cara perhitungan struktur beton untuk
bangunan gedung
☺ Sni 7394:2008, tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
beton konvensional
8
Metodologi Analisa
Analisa dan perencanaan struktur dilakukan berdasarkan
peraturan / sni yang berlaku saat ini.
Penentuan dimensi-dimensi awal struktur dan mutu beton
berdasarkan konfigurasi arsitektur atau bentang-bentang
utama dan luas area yang membebani.
Dimensi dan mutu beton yang dipakai diperhitungkan juga
terhadap unsur kekakuan struktur secara keseluruhan
9
Metodologi Analisa
MODEL 1 : STRUKTUR BETON PRACETAK DENGAN PELAT
PRACETAK : (TERHADAP HARGA 2013 & UPDATE HARGA 2014)
BENTANG UTAMA 4.5 M UTK ARAH PANJANG DAN 5.4 M UNTUK ARAH PENDEK
KOLOM 30/50, LT 1 – LT 5
BALOK 25/45 ; 20/40, LT 2 – LT ATAP
PELAT 12 CM, LT 2 – LT ATAP
SW 20 TEBAL CM, ARAH PENDEK DAN ARAH PANJANG DENAH
( SAMA DENGAN SISTEM STRUKTUR KONVENSIONAL KECUALI PADA PELAT LANTAI )
10
Spesifikasi Material & Beban
Desain
11
Spesifikasi Material & Beban
Desain
12
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
1. Peta Zonasi Gempa
Indonesia Kementerian
Pekerjaan Umum Juli 2010
13
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
2. Menentukan Nilai SS dan S1
Peta Zonasi Gempa
Kota Jakarta
14
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
3. Menentukan Kategori Risiko Bangunan dan Faktor Keutamaan, Ie
15
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
4. Menentukan Kategori Desain Seismik (KDS)
Lokasi Gedung : Kota Jakarta
4. 1. Menentukan Koefisien Situs, Fa dan Fv
Lokasi : kota Jakarta
16
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
Sesuai dengan keterangan Gedung diawal,
SS ~ 0,68g Tipe Tanah Pada Lokasi Gedung :
KOTA JAKARTA
Pasal 6 SNI 1726:2012
S1 ~ 0,29g
17
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
4. 2. Menentukan Nilai SDS dan SD1
SDS = 0,59g
SD1 = 0,544g
18
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
5. Membuat Spectrum Respons Disain
19
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
6. Menentukan Perkiraan Perioda Fundamental Alami
Untuk struktur dengan ketinggian < 12 tingkat dimana sistem penahan
gaya seismik terdiri dari rangka penahan momen beton atau baja
secara keseluruhan dan tinggi tingkat paling sedikit 3 m :
20
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
SD1 = 0,544g
21
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
22
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
7. Batasan Penggunaan Prosedur Analisis Gaya Lateral Ekivalen (ELF)
SDS = 0,59g
SD1 = 0,544g
23
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
8. Menentukan Faktor R, Cd, dan Ω0
24
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
9. Menghitung Nilai Base Shear
25
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
10. Menghitung Gaya Gempa Lateral, Fx
Pasal 7.8.3 SNI 1726:2012
T (sec) k
T ≤ 0.5 1
0.5 ≤ T ≤ 2.5 interpolasi
T ≥ 0.5 1
26
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
Melalui interpolasi didapat nilai k
Nilai T ≤ 0,5, nilai k = 1
27
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
Pasal 7.3.4.2
11. Load Combination Pasal 7.4
SNI 1726:2012
SNI 1726:2012
28
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
12. Menghitung Eksentrisitas
29
Pembebanan akibat Gempa
(EQ)
12. Menghitung Eksentrisitas
30
Pemodelan Struktur
31
Pemodelan Struktur
MODEL : STRUKTUR BETON METODE KONVENSIONAL:
32
Pemodelan Struktur
MODEL 1 : STRUKTUR BETON PRACETAK DENGAN PELAT PRACETAK :
33
Pemodelan Struktur
MODEL 2 : STRUKTUR BETON PRACETAK DENGAN PELAT HCS 15 CM :
34
Pemodelan Struktur
MODEL 3 : STRUKTUR BETON PRACETAK POST TENSIONED
UNBONDED DENGAN PELAT HCS 26 CM :
36
Analisa Struktur dengan Metode
Pracetak
Pembebanan Akibat Gempa (SNI 1726-2012) berbeda dengan sistem struktur
konvensional bergantung dari sistem precast yang digunakan dan parameter hasil Uji Di
laboratorium
37
Analisa Struktur dengan Metode
Pracetak
JENIS TANAH DIASUMSIKAN SEBAGAI TANAH LUNAK.
KATEGORI DESAIN SEISMIK, KDS = D
SISTEM STRUKTUR YANG DIPAKAI ADALAH SISTEM GANDA DENGAN NILAI FAKTOR
MODIFIKASI RESPON R = 7 (SNI 1726:2012)
PETA RESPON SPEKTRUM GEMPA WILAYAH JAKARTA
38
Analisa Struktur dengan Metode
Pracetak
Parameter Faktor Reduksi kekuatan Berbeda dengan sistem struktur
konvensional yang di ambil 0,8 sedangkan sistem pracetak nilai yang di ambil
0,9
39
Analisa Struktur dengan Metode
Pracetak
Pasal 7.3.4.2
SNI 1726:2012
Pasal 4.10.1.2.1
SNI 7833:2012
Kombinasi Pembebanan
sistem pracetak Berbeda Pasal 7.4
SNI 1726:2012
BangunanGedung (SNI
7833;2012)
40
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
Output Penulangan Kolom Desain
konvensional
Precast
41
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
konvensional
Precast
Output Penulangan Kolom Desain
42
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
Output
Penulangan
Balok Desain
konvensional
Precast
43
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
konvensional Precast
Perbandingan
Output Penulangan
KOLOM Desain
44
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
konvensional Precast
45
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
Perbandingan
Output Penulangan
konvensional PELAT Desain
Precast
46
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
DAFTAR KOMPONEN KOLOM PRECAST
Pekerjaan : RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
Lokasi : JAKARTA
6 K-1S 300x500 L=3,83 M 0.3 0.5 3.85 1 1.00 - PELAT = 492.00 unit
7 K-1T 300x500 L=3,83 M 0.3 0.5 3.85 1 1.00
8 K-1Ta 300x500 L=3,83 M 0.3 0.5 3.85 1 1.00 II. RENCANA TOTAL JUMLAH MOULDING :
9 K-1Tb 300x500 L=3,83 M 0.3 0.5 3.85 1 1.00 - KOLOM = 20.00 unit
10 K-1R 300x300 L=3,83 M 0.3 0.3 3.85 2 2.00 - BALOK = 32.00 unit
11 K-2 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 30 30 30 90.00 - PELAT = 32.00 unit
12 K-2A 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 4 4 4 12.00 - TOTAL = 84.00 unit
13 K-2B 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 4 4 4 12.00
14 K-2C 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 4 4 4 12.00 III. REPETISI RATA-RAT PEMAKAIAN MOULDING :
15 K-2D 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 19 19 19 57.00
- KOLOM = 19.80 kali
16 K-2S 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 1 1 1 3.00
- BALOK = 18.88 kali
17 K-2T 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 1 1 1 3.00
- PELAT = 15.38 kali
18 K-2Ta 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 1 1 1 3.00
19 K-2Tb 300x500 L=2,80 M 0.3 0.5 2.85 1 1 1 3.00
47
Perbandingan Vol Beton & Vol
Tulangan
Konvensional vs Pracetak
DAFTAR KOMPONEN BALOK PRECAST
KOMPONENISASI
Pekerjaan : RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PRACETAK
Lokasi : JAKARTA
48
Output Analisis
Konvensional vs Pracetak
GRAND TOTAL ANALISA VOLUME BETON (Vc) + VOLUME BAJA TULANGAN (kg)
49
Total 973.24 1,370.52 912.12 7,069.57 75,751.71 1,905.54 29,545.47 1,050.60 0.00 2,324.70
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
50
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
51
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (SNI
7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
1 m2 bekisting untuk plat beton pracetak (5 kali pakai)
(analisa 6.10 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
Bahan
3 bh dinabolt Φ12 @ Rp. 12,100 = Rp 46,972.20 Bahan (analisa 6.12 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
3.882
Sub total : = Rp 219,910.59 0.004 m3 Kaso 5/7 @ Rp. 2,970,000 = Rp 11,880.00
Upah (analisa 6.10 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.048 Lbr Phenol film 12mm @ Rp. 209,000 = Rp 10,032.00
0.007 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 686.13
0.076 Oh Tukang kayu @ Rp. 115,457 = Rp 8,774.73 0.046 m3 Paku 5-7cm @ Rp. 21,681 = Rp 997.33
0.008 Oh Kepala tukang @ Rp. 132,928 = Rp 1,063.42 0.200 lbr minyak bekisting @ Rp. 7,700 = Rp 1,540.00
0.001 Oh Mandor @ Rp. 150,382 = Rp 150.38
0.693 BH dinabolt Φ12 @ Rp. 12,100 = Rp 8,385.30
Sub total : = Rp 10,674.67
1 m2 bekisting untuk balok beton pracetak (10-12 kali pakai) 0.004 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 392.08
Bahan (analisa 6.11 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.) 0.038 Oh Tukang kayu @ Rp. 115,457 = Rp 4,387.37
0.005 m3 Kaso 5/7 @ Rp. 2,970,000 = Rp 14,850.00
0.004 Oh Kepala tukang @ Rp. 132,928 = Rp 531.71
0.043 Lbr Phenol film 12mm @ Rp. 209,000 = Rp 8,987.00
0.001 Oh Mandor @ Rp. 150,382 = Rp 150.38
0.046 m3 Paku 5-7cm @ Rp. 21,681 = Rp 997.33
Upah (analisa 6.11 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.004 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 392.08
Sub total :
Total upah+bahan :
=
=
Rp
Rp
5,461.54
40,221.16
AHS Pek Bekisting Pracetak
52
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (SNI
7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
Upah pemasangan + buka bekisting 1 bh komponen untuk pelat pracetak
Upah (analisa 6.13 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.053 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 5,195.01
53
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (SNI
7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
Upah tuang/tebar 1 M3 komponen untuk pelat pracetak
Upah (analisa 6.16 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
54
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
Erection untuk 1bh komponen pelat pracetak Erection untuk 1bh komponen kolom pracetak
Bahan (analisa 6.19 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.) Bahan (analisa 6.21 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.067 unit/hari Sewa Crane @ Rp. 2,200,000 = Rp 147,400.00 0.083 unit/hari Sewa Crane @ Rp. 2,200,000 = Rp 182,600.00
6.676 L Solar @ Rp. 6,050 = Rp 40,389.80 8.277 L Solar @ Rp. 6,050 = Rp 50,075.85
1.100 unit/hari Sewa pipe support @ Rp. 440 = Rp 484.00 2.200 unit/hari Sewa Scafolding @ Rp. 1,540 = Rp 3,388.00
Upah (analisa 6.19 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.) Upah (analisa 6.21 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.067 Oh Operator crane pekerja @ Rp. 150,382 = Rp 10,075.59 0.083 Oh Operator crane pekerja @ Rp. 150,382 = Rp 12,481.71
11 13
0.067 Oh Pembantu Operator crane @ Rp. 115,457 = Rp 7,735.62 0.083 Oh Pembantu Operator crane @ Rp. 115,457 = Rp 9,582.93
0.067 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 6,567.27 0.083 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 8,135.58
0.067 Oh Tukang batu @ Rp. 115,457 = Rp 7,735.62 0.083 Oh Tukang batu @ Rp. 115,457 = Rp 9,582.93
0.134 Oh Tukang Perakitan @ Rp. 115,457 = Rp 15,471.24 0.166 Oh Tukang Perakitan @ Rp. 115,457 = Rp 19,165.86
0.067 Oh Kepala tukang @ Rp. 132,928 = Rp 8,906.18 0.083 Oh Kepala tukang @ Rp. 132,928 = Rp 11,033.02
0.067 Oh Mandor @ Rp. 150,382 = Rp 10,075.59 0.083 Oh Mandor @ Rp. 150,382 = Rp 12,481.71
55
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
langsir 1bh komponen untuk pelat pracetak (±20m) langsir 1bh komponen untuk balok pracetak (±20m)
Bahan (analisa 6.22 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.) Bahan (analisa 6.23 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.019 unit/hari Sewa Crane @ Rp. 2,200,000 = Rp 41,800.00 0.019 unit/hari Sewa Crane @ Rp. 2,200,000 = Rp 41,800.00
1.897 L Solar @ Rp. 6,050 = Rp 11,476.85 1.897 L Solar @ Rp. 6,050 = Rp 11,476.85
Sub total : = Rp 53,276.85 Sub total : = Rp 53,276.85
Upah (analisa 6.22 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.) Upah (analisa 6.23 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
14 15
0.019 Oh Operator crane pekerja @ Rp. 150,382 = Rp 2,857.26 0.019 Oh Operator crane pekerja @ Rp. 150,382 = Rp 2,857.26
0.019 Oh Pembantu Operator crane @ Rp. 115,457 = Rp 2,193.68 0.019 Oh Pembantu Operator crane @ Rp. 115,457 = Rp 2,193.68
0.038 Oh Tukang batu @ Rp. 115,457 = Rp 4,387.37 0.038 Oh Tukang batu @ Rp. 115,457 = Rp 4,387.37
0.019 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 1,862.36 0.019 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 1,862.36
56
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
Bahan 1m3 grout
Bahan (analisa 6.26 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
Bahan (analisa 6.25 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.) 0.004 m3 Papan cor @ Rp. 3,223,000 = Rp 12,892.00
1200.000 kg Semen grouting @ Rp. 2,860 = Rp 3,432,000.00 0.264 kg Paku 5-7 cm @ Rp. 21,681 = Rp 5,723.78
18 650.000 kg screening @ Rp. 187 = Rp 121,387.40
Sub total : = Rp 54,255.78
400.000 L Air @ Rp. 110 = Rp 44,000.00
20 Upah (analisa 6.28 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
Sub total : = Rp 3,597,387.40
0.147 Oh Pekerja @ Rp. 98,019 = Rp 14,408.79
Total bahan : = Rp 3,597,387.40
0.147 Oh Tukang kayu @ Rp. 115,457 = Rp 16,972.18
Upah 1 titik pekerjaan grouting pada join beton pracetak
0.015 Oh Kepala tukang @ Rp. 132,928 = Rp 1,993.92
Bahan (analisa 6.27 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhit.Harga Sat.Pek. Beton Pracetak u/ Konstruksi Bang. Ged.)
0.005 Oh Mandor @ Rp. 150,382 = Rp 751.91
0.367 Oh Tukang batu @ Rp. 115,457 = Rp 42,338.08
19 0.074 Oh Kepala tukang @ Rp. 132,928 = Rp 9,836.67
Sub total : = Rp 34,126.80
57
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
Ereksi + Langsir 1 buah komponen pelat beton pracetak Upah Grouting bh 1 Rp 57,738.89 Rp 57,738.89
Total Rp 86,014.39
58
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(SNI 7832-
7832-2012)
Konvensional vs Pracetak
ANALISA UNTUK 1 KOMPONEN BETON KONVENSIONAL ANALISA UNTUK 1 KOMPONEN BETON PRACETAK
Beton Readymix K-350 m3 0.58 Rp 1,235,111.09 Rp 713,276.65 Beton Readymix K-350 m3 0.58 Rp 1,235,111.09 Rp 713,276.65
Baja tulangan Kg 96.35 Rp 13,367.47 Rp 1,288,020.68 Baja tulangan Kg 84.01 Rp 13,367.47 Rp 1,122,952.64
Buat bekisting m2 6.16 Rp 241,446.71 Rp 1,487,311.75 Buat bekisting m2 6.16 Rp 38,296.16 Rp 235,904.36
Buka pasang bekisting bh 1 Rp 12,939.31 Rp 12,939.31 Beton Readymix K-350 m3 0.76 Rp 1,235,111.09 Rp 933,743.98
Pekerjaan Ereksi + Langsir bh 1 Rp 298,042.90 Rp 298,042.90 Baja tulangan Kg 110.52 Rp 13,367.47 Rp 1,477,421.13
Pekerjaan Joint Kolom + Balok bh 1 Rp 34,662.57 Rp 34,662.57 Buat bekisting m2 7.73 Rp 244,746.71 Rp 1,891,402.60
Grand Total Harga 1 Komponen Balok Terpasang Rp 3,081,923.28 Buka pasang bekisting bh 1 Rp - Rp -
59
Penerapan SNI 7832-
7832-2012
Konvensional vs Pracetak
II. PEKERJAAN STRUKTUR II. PEKERJAAN STRUKTUR
60
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
REKAPITULAS I
RE NCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) - P EKERJAAN STRUKTUR
61
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
Harga Yang Di Gunakan Untuk Analisa adalah Harga Satuan DKI Periode 2013
62
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
63
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
64
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
STRUKTUR BETON PRACETAK
MODEL 2 : STRUKTUR BETON PRACETAK DENGAN PELAT HCS 15 CM :
ESTIMASI HARGA STRUKTUR RUSUN PU TYPE 24, METODE PRACETAK MODEL 2
VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA TOTAL HARGA
KOLOM
BETON 149.06 M3 1,241,226 185,018,380 614,675,261
BESI 27004.26 KG 13,367 360,978,580
BEKESTING 1357.77 M2 38,296 51,997,303
ERECTION 149.06 M3 111,907 16,680,998
BALOK
BETON 234.30 M3 1,241,226 290,824,569 867,319,632
BESI 35578.54 KG 13,367 475,594,978
BEKESTING 1978.35 M2 40,221 79,571,476
ERECTION 234.30 M3 91,030 21,328,610
PELAT
HCS + ERECTION 3,149.12 M2 350,000 1,102,192,000 1,739,043,076
TOPING 5 CM
BETON 154.03 M3 1,241,226 191,183,549
BESI 6644.77 KG 21,281 141,407,626
65
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
ESTIMASI HARGA STRUKTUR RUSUN PU TYPE 24, METODE PRACETAK MODEL 3
VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA TOTAL HARGA
KOLOM
BETON 150.79 M3 1,241,226 187,161,356 578,164,362
BESI 24921.19 KG 13,367 333,133,218
BEKESTING 1070.49 M2 38,296 40,995,582
ERECTION 150.79 M3 111,907 16,874,206
BALOK
BETON 260.73 M3 1,241,226 323,623,809 920,785,390
BESI 36200.03 KG 13,367 483,902,753
BEKESTING 1964.45 M2 40,221 79,012,301
ERECTION 260.73 M3 91,030 23,734,054
STRAND 350.42 KG 30,000 10,512,473
PELAT
HCS + ERECTION 3,245.47 M2 350,000 1,135,914,500 1,772,765,576
TOPING 5 CM
BETON 154.03 M3 1,241,226 191,183,549
BESI 6644.77 KG 21,281 141,407,626
66
Efisiensi Struktur
Konvensional vs Pracetak
67
Kesimpulan
Dari hasil yang telah dilakukan Terdapat penghematan/efisiensi terhadap
volume struktur khususnya di pembesian antara metode konvensional
dengan metode pracetak
Dari segi volume beton (Vc), efisiensi tidak terlalu besar karena tidak
dilakukan perubahan terhadap dimensi komponen struktur
Dari segi volume besi tulangan (Ws), efesiensi yang terjadi 11% - 22%
dibandingkan dengan metode konvensional
Dari Hasil Penerapan SNI 7832-2012, efesiensi yang terjadi +/- 30%
dibandingkan dengan metode konvensional dikarenakan penggunaan
bekisting pracetak lebih lama
Penghematan Besar Terjadi Karena Desain Prototipe Integratif antara
Arsitektur, Sipil dan Utilitas. Desain Arsitektur disusun berdasarkan Modul
Struktur yang Efisien
68
Penutup
Dari hasil Analisa desain yang dilakukan dapat diketahui
Penggunaan sistem pracetak terdapat efisiensi selain dari
waktu serta penggunaan cetakkan
69
Sekian & Terima Kasih
Jakarta, 05 November 2014
70