Anda di halaman 1dari 16

MODUL 12

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai penutup Mata Kuliah Perspektif Pendidikan SD, makalah
ini akan memfasilitasi anda untuk memilki pemahaman yang mantap
tentang sumber daya yang berperan dalam pendidikan SD, sehingga anda
mampu menjelaskan sumber daya di SD secara komprehensif.
Sehubungan dengan itu, dalam makalah ini akan mengkaji potret sumber
daya di SD, yang mencakup jenis-jenisnya, cara pengadaannya perannya,
dalam penyelenggaraan pendidikan SD, serta implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan SD. Anda tentu telah mengenal berbagai
sumber daya yang berperan dalam memutar roda pendidikan di SD. Srana
dan prasarana, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, termasuk yang ada
di Dinas Pendidikan, masyarakat yang berperan melalui Komite Sekolah
dan Dewan Pendidikan, merupakan contoh-contoh sumber daya yang
berperan dalam penyelenggaaraan pendidikan SD, sumber daya tersebut
ada yang terdapat di SD sendiri dan ada yang berasal dari luar SD.

B. Rumusan Masalah
Dari beberapa penjelasan di atas, maka dalam makalah ini penulis
akan merumuskan beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis sumber daya yang tersedia di SD ?
2. Bagaimana profil dan peran sarana dan prasarana di SD ?
3. Bagaimana profil dan sumber daya manusia di SD ?
4. Bagaimana profil dan peran sumber dana di SD ?
C. Maksud dan tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber daya yang tersedia di SD
2. Untuk mengetahui bagaimana profil dan peran sarana dan prasarana di
SD
3. Untuk mengetahui bagaimana profil dan sumber daya manusia di SD
4. Untuk mengetahui bagaimana profil dan peran sumber dana di SD

II. KAJIAN TEORITIS


1. Kegiatan Belajar 1
Sumber daya yang berperan dalam penyelenggaraan pendidikan di
SD dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan dapat pula berdasarkan
asalnya. Berdasarkan jenisnya, sumber daya dapat dipilah menjadi :
a. Sarana dan prasarana di SD
b. Sumber daya manusia di SD
c. Sumber dana di SD
Berdasarkan asalnya, sumber daya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Sumber daya yang berada di SD sendiri
b. Sumber daya yang berasal dari luar SD

Berdasarkan Jenisnya :
1. POTRET SARANA DAN PRASARANA SD
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Pasal 42 menetapkan bahwa sarana dan
prasarana yang harus ada pada setiap satuan pendidikan, termasuk SD
meliputi :
1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
2. Sedangkan prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan/kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah
raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
Kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana
di SD sangat bervariasi, dari yang paling lengkap dan ideal sampai
yang paling minimal. Banyak SD yang memiliki sarana dan prasarana
belajar seadanya, bahkan ada yang sangat mengkhawatirkan, sehingga
menimbulkan keluhan dari masyarakat karena keterbatasan sarana dan
prasarana ini membuat kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan
rendah.
Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan sangat tergantung
dari kemampuan dan kreativitas guru dan kepala sekolah. Oleh karena
itu, tidak mengherankan jika terdapat sarana dan prasaranayang tidak
dimanfaatkan secara maksimal, disamping ada sarana dan prasarana
yang terbatas yang dapat dimanfaatkan secara optimal.
2. POTRET SUBER DAYA MANUSIA DI SD
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Pasal 35 menetapkan bahwa : “tenaga kependidikan pada
SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas
kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan
tenaga kebersihan sekolah/madrasah.” Pada kenyataannya, banyak SD
yang tidak memilikitenaga administrasi dan tenaga perpustakaan.
Guru atau pendidik dan kepala sekolah dapat dikatakan merupakan
motor berputarnya roda pendidikan di SD. Idealnya, pada satu SD yang
memiliki 6 kelas ( kelas 1 s.d 6) terdapat 6 orang guru kelas, guru
pendidikan agama, guru Pendidikan Jasmani dan Kepala Sekolah. Namun
pada kenyataannya, penyebaran guru SD ini tidak merata. Ada SD yang
mempunyai guru yang melimpah,terutama di kota. Adapula SD yang
mempunyai guru terbatas, terutama daerah-daerah terpencil.
Jika kondisi SDM di SD seperti itu, tentu kita akan berpikir keras
bagaimana mungkin kita menyamakan kualitas lulusan SD di kota besar
dengan kualitas lulusan di daerah terpencil. Bukan rahasia umum lagi,
bahwa lulusan SD di daerah tertentu belum dapat membaca, menulis, dan
berhitung, bahkan lulusan SMA pun ada yang belum lancar menulis dan
membaca.
Sebagaimana ditetapkan dalam UU No. 14/2005 tentang Guru dan
Dosen, “ Guru adalah pendidik professional yang bertugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Kemampuan guru dalam
melaksanakan tugas professional tersebut sangat tergantung dari
kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki guru. Kualifikasi dan kompetensi
guru yang bervariasi akan bermuara pada variasi kualitas layanan ahli
yang dapat diberikan guru.
Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Pasal 38 Ayat 2, kriteria untuk menjadi Kepala SD / MI
adalah :
1. Berstatus sebagai guru SD/MI
2. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun di
SD/MI
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang
kependidikan
3. POTRET SUMBER DAYA DI SD
Sesuai dengan Standar Pembiayaan Pasal 62 PP No. 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mencantumkan ketentuan-ketentuan :
1. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal
2. Biaya investasi satuan pendidikan pada ayat 1 meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya
manusia, dan modal kerja tetap
3. Biaya personal sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
4. Biaya operasi satuan pendidikan pada ayat 1 meliputi :
a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji
b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa biaya, air, jasa
telekomunikasi,pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
trasportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan sebagainya.
Ketersediaan dana pendidikan sering digunakan sebagai alasan lancar
tidaknya penyelenggaraan suatu usaha, termasuk dalam penyelenggaraan
pendidikan. Ketersediaan dana pendidikan di SD juga sangat bervariasi,
dari yang melimpah sampai yang hanya mampu beroperasi seadanya.
Banyaknya pungutan yang harus dibayar orang tua siswa
merupakan masalah yang ditemukan dalam satu survei, dan dikeluhkan
oleh orang tua siswa yang berdomisili di kota karena kualitas pelayanan
pendidikan yang diberikan masih rendah.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa potret sarana dan
prasarana, SDM, dan dana diberbagai SD sangat bervariasi atau beragam.
Kesenjangan yang besar tedapat antara SD unggulan atau SD favorit
dengan SD yang berada di daerah terpencil. Sebagai implikasinya,
pelayanan pendidikan yang diberikan pun sangat bervariasi. Dampak dari
semua ini adalah kualitas lulusan SD yang sangat bervariasi pula.

2. Kegiatan Belajar 2
Berdasarkan asalnya :
A. SARANA DAN PRASARANA DARI LUAR SD
Keterbatasan sarana dan prasarana di SD dapat diatasi dengan berbagai
cara, antara lain dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di
lingkungan sekolah, yang dapat dijangkau oleh SD. Sarana dan prasarana
tersebut antara lain sumber belajar yang ada di lingkungan seperti gejala
alam, sanggar seni, balai budaya, perpustakaan, lapangan olah raga, ruang
pertemuan/ruang kelas, atau tempat ibadah. Agar dapat memanfaatkan
sarana dan prasarana tersebut, sekolah harus menjalin komunikasi
professional dengan pihak-pihak yang memiliki atau bertanggung jawab
terhadap sarana dan prasarana yang akan dimanfaatkan.
B. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di SD, SDM dan lembaga
yang sangat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan SD meliputi :
a. Pengawas SD
b. Kepala Dinas Pendidikan
c. Menteri Pendidikan Nasional
Yang semuanya merupakan pejabat pemerintah, serta Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah yang anggota-anggotanya merupakan representasi
dari masyarakat yang peduli pendidikan.
a. Pengawas SD
Adalah “Tenaga Kependidikan Profesional berstatus PNS yang diberi
tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat
berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan pada
sekolah/satuan pendidikan”.
Seorang pengawas SD harus berpengalaman sebagai guru SD minimal
selama 8 tahun atau kepala SD selama minimal 4 tahun. Tugas utama
pengawas SD adalah sebagai supervisor akademik manajerial bagi guru
dan kepala sekolah.
Kenyamanan di lapangan menunjukkan bahwa kualifikasi dan
kompetensi Pengawas Satuan Pendidikan, termasuk Pengawas SD.
Pembinaan yang disediakan bagi para pengawas dianggap belum
memadai, sehingga para pengawas banyak yang merasa ketinggalan dari
para guru yang harus di supervisinya. Oleh karena itu, pengawasan yang
dilakukan lebih banyak bersifat teknis administratif.
b. Kepala Dinas Pendidikan
Di tingkat provinsi maupun kabupaten bertugas menjabarkan dan
melaksanakan kebijakan nasional sesuai dengan kondisi daerah masing-
masing. Jabaran kegiatan tersebut tercermin dalam rencana tahunan
pemerintah daerah.
Menteri Pendidikan Nasional bertanggung jawab atas pengelolaan
sistem Pendidikan Nasional, pemirintah pusat menentukan Kebijakan
Nasional dan Standar Nasional Pendidikan.
c. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
Merupakan lembaga mandiri yang beranggotakan unsur masyarakat
yang peduli pendidikan. Kedua lembaga ini dibentuk dan berperan dalam
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
Dalam menjalankan perannya, Dewan Pendidikan memberikan
pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hierarkis.
Komite Sekolah menjalankan perannya dengan memberikan
petimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan/sekolah. Komite
Sekolah melakukan pengambilan keputusan dalam bidang non akademik,
seperti struktur organisasi sekolah dan biaya operasional satuan
pendidikan dengan dihadiri oleh kepala sekolah. Komite Sekolah juga
dapat memberi pertimbangan pada tata tertib satuan pendidikan dan
rencana tahunan satuan pendidikan/sekolah.
Kenyataannya memnunjukkan bahwa masih banyak orang tua
siswa yang belum tahu tentang keberadaan Komite Sekolah, disamping
perannya yang belum tampak dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan.
C. DANA
Dana penyelenggaraan pendidikan di SD berasal dari pemerintah
daerah berupa DOP, dari pemerintah pusat berupa Dana BOS, disamping
sumbangan dari orang tua siswa yang disalurkan melalui Komite Sekolah.
Dana BOS merupakan program pemerinth yang berasal dari dana
subsidi BBM yang bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi
siswa yang tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain dalam rangka
menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Sehubungan dengan itu, yang berhak
menerima dana BOS adalah semua sekolah tingkat SD dan SMP, baik
negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
Besar dana BOS dihitung berdasarkan jumlah siswa per tahun
ajaran di satu sekolah, dan hanya boleh digunakan untuk pembiayaan
komponen-komponen yang sudah ditentukan secara ketat. Jika dana BOS
dikelola dengan benar, siswa SD semestinya bebas dari segala pungutan.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak pungutan yang
dikenakan kepada siswa SD.
III. PERMASALAHAN
1. Apa fungsi sarana dan prasarana yang ada disekolah anda. Kemudian
bandingkan dengan sarana dan prasarana yang semestinya ada di SD !
2. Setelah membandingkannya, kita dapat memilih dan memilah jenis
sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran proses
pembelajaran,jelaksan !
Jawaban
1. Data perbandingan sarana dan prasarana
Dukungan / Manfaat dalam
pembelajaran
Kuran
No. Sarana & Prasarana
Sangat g Tidak
Penting
penting pentin penting
g
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst.
Isi dengan (√)
Dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
untuk.......................bisa diganti dengan ......... agar pemanfaatannya
lebih tepat terhadap peningkatan proses pembelajaran.

2. Dari perbandingan data bisa kita tentukan yaitu untuk .................sangat


menunjang sekali untuk proses pembelajaran , karena dapat
dimanfaatkan sebagai...........................................
1.
2.

IV. KAJIAN DILAPANGAN


Ilustrasi
Sekolah Dasar Pelita Bangsa terletak disebuah desa pinggiran kota.
Meskipun letaknya tidak begitu jauh dari kota, namun sarana dan
prasarana yang dimiliki berbeda dari SD di kota. Jumlah siswa mencapai
180 orang, terdiri dari 6 kelas namun SD tersebut hanya memiliki 3 ruang
kelas, satu ruang guru ukuran 4x5 m, dan satu ruang kepala sekolah. Oleh
karena itu , anak – anak SD ini ada yang masuk pagi dan ada yang masuk
siang. Lapangan olahraga tidak ada karena halaman sekolah sangat sempit.
Dekat pintu masuk sekolah ada warung kecil yang menjual makanan bagi
anak – anak. Disetiap ruang kelas ada papan tulis hitam yang sudah
keputih – putihan, sebuah almari yang berisi buku dan alat – alat IPA yang
tampaknya jarang digunakan.
Sekitar 150 meter dari sekolah terdapat lapang bola desa yang
biasa digunakan oleh pemuda desa tersebut. Desa tersebut terkenal
sebagai penghasil sayur dan kolam ikan. Selain itu desa tersebut juga
memiliki perpustakaan kecil yang dikelola oleh para pemudanya serta
balai desa yang cukup luas.

Solusi :
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki SD Pelita Bangsa, tidak
menutup kemungkinan siswa siswinya memperoleh pengalaman suasana
belajar yang mengasyikkan seperti halnya yang dimiliki SD Kota.dengan
adanya kerjasama semua pihak,seperti kepala sekolah ,dewan guru,komite
dan perangkat desa,berbagai sarana dan prasarana yang ada dilingkungan
sekolah dan desa dapat dimanfaatkan.seperti lapangan olahraga desa dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga anak – anak, perpustakaan kecil
desa juga dapat dimanfaatkan untuk membaca, lahan kebun sayur dan
kolam ikan milik penduduk dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
berupa laboratorium alam bahkan mungkin lebih menarik daripada
laboratorium dalam ruangan, dan balai desa yang cukup luas dapat
dipergunakan oleh sekolah untuk kegiatan perpisahan atau acara lain yang
melibatkan seluruh siswa sekolah.
V. PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Beberapa kesimpulan sebagai hasil pembahasan dari permasalahan
yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Keterbatasan sarana dan prasarana di SD dapat di atasi dengan
berbagai cara, antara lain dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
yang adad dilingkungan sekolah, yang dapat dijangkau oleh SD.
Sarana dan prasarana tersebut antara lain sumber belajar yang ada
dilingkungan seperti gejala alam, sanggar seni, balai budaya,
perpustakaan, lapangan olah raga, ruang pertemuan, kelas atau tempat
ibadah. Agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana tersebut,
sekolah harus menjalin komunikasi profesional dengan pihak-pihak
yang memiliki aau bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana
yang akan dimanfaatkan. Prakarsa dari guru dan kepala sekolah
merupakan awal proses pemanfaatan tersebut.
2. Disamping sumber daya manusia yang ada di SD, SDM dan lembaga
yang sangat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan SD, meliputi
pengawas SD, kepala Dinas Pendidikan, Menteri Pendidikan Nasional,
yang semuanya merupakan pejabat pemerintah, serta dewan
pendidikan dan komite sekolah yang anggota-anggotanya merupakan
representasi dari masyarakat yang peduli pendidikan.
3. Dana penyelenggaraan pendidikan di SD berasal dari pemerintah
daerah berupa DOP, dari pemerintah pusat berupa dana BOS.
Disamping sumbangan dari orang tua siswa yang disalurkan Komite
Sekolah.

b. Kritik & Saran


Saran-saran yang perlu penulis kemukakan sehubungan dengan
pembahasan isi makalah ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah merupakan pimpinan satuan pendidikan yang sangat
menentukan iklim kerja dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.
Oleh karena itu seorang kepala sekolah hendaknya berpengalaman
sebagai guru SD minimal selama 5 tahun dan memiliki kemampuan
kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan dan harus
menguasai standar kompetensi kepala sekolah.
2. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah
yang dapat di jangkau oleh SD untuk mengatasi keterbatasan sarana
dan prasarana.
3. Pengelolaan BOS dengan benar sesuai denga ketentuan-ketentuan
yang sudah ditetapkan, karena jika pengelolaan dana BOS sudah
dilakukan dengan benar maka semestinya siswa SD bebas dari segala
pungutan.
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN..............................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................

C. Maksud dan tujuan.......................................................................

II. KAJIAN TEORITIS...........................................................................

A. Kegiatan Belajar 1........................................................................

B. Kegiatan Belajar 2 .......................................................................

III. PERMASALAHAN...........................................................................

IV. KAJIAN DILAPANGAN..................................................................

V. KESIMPULAN..................................................................................
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim
Alhamdulillahirobil’alamin segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kekuatan serta kesabaran, karena atas Ridha-
Nya lah kelompok kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perspektif
Pendidikan Sekolah Dasar Modul 12.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan makalah ini,terutama Kepada Tutor Mata Kuliah Perspektif
Pendidikan Sekolah Dasar Bapak Bambang Santoso, H, Drs, M.Pd.
Pada dasarnya semua manusia tiada yang sempurna, kelemahan dan
kesalahan menjadi sebagian sifat manusia. Seperti pepatah mengatakan “Tiada
gading yang tak retak”, kami menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan,maka dari itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami
tampung sebagai masukan dan perbaikan di masa mendatang.

Majalengka, April 2019

Penyusun
MAKALAH
SUMBER DAYA SEKOLAH DASAR
MODUL 12

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Perspektif Pendidikan SD
Tutor : Bambang Santoso, H, Drs, M.Pd

Disusun Oleh:
JUHARIAH NIM 835635156
LENA HANIFAH NIM 835633715

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TERBUKA
2019

Anda mungkin juga menyukai