Anda di halaman 1dari 2

SEGERA

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA


di Riyadh, Arab Saudi
Diplomatic Quarter, P.O. Box 94343 - Riyadh 11693, Kingdom of Saudi Arabia
Telepon: +966-11-4882800. Faksimil: +966-11-4882966. E-mail: riyadh.kbri@kemlu.go.id

a.n Kepala Perwakilan R.I.


BERITA BIASA

Arief Hidayat
Wakil Kepala Perwakilan RI

Nomor : B-
Kepada : Menteri Luar Negeri; Menteri Perdagangan; Menteri Agama
Yth.
U.p Yth. : Dirjen Asia Pasifik & Afrika; Dirjen Hukum Perjanjian Internasional; Kepala
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) – Kementerian Agama;
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); Dirjen PEN – Kemdag;
Sekjen Kemdag; Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Info Yth. : Direktur Timur Tengah; Direktur Hukum dan Perjanjian Ekonomi; Kepala Biro
Kerja Sama Luar Negeri – BPOM; Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan
Jaminan Produk Halal – BPJPH; Kepala Pusat Kerja Sama dan Standarisasi
Halal – BPJPH; dan Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal – BPJPH.
Dari : Kepala Perwakilan RI
Jumlah :
Perihal : Pertemuan Pembahasan Sertifikat Halal antara Indonesia dan Arab Saudi

Merujuk perihal tersebut di atas, bersama ini dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pada 22 Maret 2021 telah dilakukan pertemuan antara Saudi Food & Drug Authority (SFDA)
dengan Pihak Indonesia yang mewakili dalam hal ini Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal (BPJPH), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan KBRI Riyadh.
2. SFDA diwakili oleh Yousif Alharbi – Director of Halal Centre yang merupakan pemegang
kewenangan terkait aspek halal pada SFDA dan Alaa Sindi – Head of Agreement and Joint
Committees Section yang akan menindaklanjuti aspek kerja sama SFDA dengan negara lain.
3. Pertemuan dimaksudkan untuk menjajaki kerja sama halal antara Indonesia dan Arab Saudi,
mengingat transaksi perdagangan kedua negara dalam kategori makanan termasuk kepentingan
Pemerintah Indonesia (Pemri) untuk memenuhi pasokan jamaah umrah dan haji setiap
tahunnya.
4. Pada kesempatan tersebut, Pemri menyampaikan pembentukan otoritas halal Indonesia, yaitu
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang dibentuk berdasarkan PP No
39/2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. Selain itu, BPJPH yang
diwakili oleh Kapus Kerja Sama dan Standarisasi Halal, memaparkan mekanisme sertifikasi
produk dan registrasi sertifikat halal produk luar negeri dan keterbukaannya dalam kerja sama
dengan negara lain.
5. SFDA dalam hal ini menyambut baik pembentukan tersebut, dan menyampaikan bahwa
pembentukan BPJPH sebagai otoritas negara akan memberikan kepastian dalam pembahasan
isu Halal dengan Pemri.
6. Selanjutnya, SFDA menyampaikan keinginannya untuk memiliki kerja sama dengan Pemri terkait
sertifikasi halal dan sepakat untuk melakukan pembahasan tindak lanjut pada level teknis terkait
halal. Pada pertemuan selanjutnya SFDA akan mengusulkan Roadmap pembentukan Mutual
Recognition Agreement (MRA).
7. SFDA dan BPJPH dalam hal ini sepakat meminta KBRI Riyadh sebagai focal point komunikasi
yang menjembatani pembahasan halal tersebut.
8. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kiranya arahan pusat terkait hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam tahapan pembentukan MRA dimaksud.

Demikian, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Petugas Komunikasi Pejabat Pembuat

I W Nugroho
PF Ekonomi II

Anda mungkin juga menyukai