Anda di halaman 1dari 7

CHECK LIST

PERSEPSI BAHAYA ROKOK TERHADAP PERILAKU MEROKOK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Observasi


Dosen Pengampu:
Anugrah Sulistiyowati, M.Psi., Psikolog

Oleh

Kelompok 9:

1. Riski Rahayu D20185049

2. Sayful Rizal D20185067

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
Mei 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW. Berkat rahmat dan limpahnya, penyusun mampu menyelesaikan laporan ini guna
memenuhi tugas mata kuliah metode observasi.

Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumber pemikiran kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan laporan
ini akan kami terima dengan senang hati guna menyempurnakan laporan ini. Akhir kata
semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun pembacanya.
CHECK LIST
PERSEPSI BAHAYA ROKOK TERHADAP PERILAKU MEROKOK

A. PENGERTIAN
a. Persepsi
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak
manusia. Persepsi merupakan keadaan dari individu terhadap stimulus yang
diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan,
pengalamn-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses
persepsi. Menurut Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana
seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.
b. Bahaya Rokok
Merokok mempunyai banyak efek negatif yang berbahaya kepada kesehatan manusia,
dan kebiasaan merokok tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, tetapi juga
mengancam masyarakat disekitarnya. Asap rokok yang dihirup oleh perokok atau
mereka yang berada di sekelilingnya, akan memasuki rongga mulut dan hidung
melalui kerongkongan, bronkus, dan paru-paru. Kandungan asap rokok akan
menyebabkan kerusakan tisu di sepanjang perjalanan di ruang ini, dan boleh
menyebabkan berbagai penyakit di mulut seperti periodontis (infeksi pada gusi),
penyakit kerongkongan seperti faringitis (infeksi faring). Bahaya rokok selain
secara fisik juga bahaya merokok secara emosional.
c. Perilaku merokok
Menurut Oskap 1984 mengatakan perilaku merokok adalah menghisap asap tembakau
yang telah menjadi cerutu kemudian disulut api. Menurutnya ada dua tipe rokok.
Pertama adalah menghisap rokok secara langsung yang disebut perokok aktif, dan
yang kedua mereka yang secara tidak langsung menghisap rokok. Namun turut
menghisap asap rokok disebut perokok pasif.
B. DEFINISI OPERASIONAL
1. Persesi individu tentang bahaya merokok
Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indra
terhadap bahaya merokok.
2. Perilaku merokok
Perilaku adalah respon atau reaksi perokok terhadap stimulus yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung.

C. PERILAKU YANG DIOBSERVASI


Perilaku yang akan diobservasi terkait perilaku merokok pada persepsi individu tentang
bahaya rokok.

D. SITUASI OBSERVASI
Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum
observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek.
Observasi dilakukan dalam situasi perilaku unik yang dianggap penting.

E. WAKTU OBSERVASI
Teknik check list tidak membutuhkan waktu yang lama karena observe hanya meng check list
perilaku yang sesuai dengan gambaran dirinya.

F. TABEL PANDUAN OBSERVASI

Instrumen Lembar Observasi (chek list)

Tema : Kesehatan
Sub Tema : Perilaku merokok
Hari/Tanggal :

Aspek Penilaian
Kemampuan Kemampuan Keadaan individu
Nama individu individu Merasa terganggu
No
Anak membatasi merokok di jika tidak
jumlah batang tempat-tempat menghisap satu
rokok yang tertentu batang rokok saja
dihisap setiap dalam sehari
harinya
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. DMS
2. CHLS
3. NFL
4. SFL
5. MNR
6. FDN
7. RBY
8. JBBR
9. BRHN
Jumlah
Prosentase

Kisi-kisi observasi persepsi bahaya rokok terhadap perilaku merokok

No Indikator Skor
3 2 1
1. Kemampuan individu membatasi jumlah batang rokok yang
dihisap setiap harinya

2. Kemampuan individu merokok di tempat-tempat tertentu

3. Keadaan individu merasa terganggu jika tidak menghisap satu


batang rokok saja dalam sehari

Rubrik penilaian kemampuan individu membatasi jumlah batang rokok yang


dihisap setiap harinya

No Kriteria Deskripsi Skor Keterangan


1. Individu mampu Jika individu sudah 3 Individu mampu
membatasi jumlah batang mampu membatasi membatasi jumlah
rokok yang dihisap setiap jumlah batang rokok batang rokok
harinya yang dihisap setiap yang dihisap
harinya setiap harinya 3
kali atau 4 kali

2. Individu kurang mampu Jika individu kurang 2 Individu hanya 1


membatasi jumlah batang mampu membatasi kali atau 2 kali
rokok yang dihisap setiap jumlah batang rokok dalam membatasi
harinya yang dihisap setiap jumlah batang
harinya rokok yang
dihisap setiap
harinya

3. Individu tidak mampu Jika individu tidak 1 Anak sama sekali


membatasi jumlah batang mampu membatasi tidak mampu
rokok yang dihisap setiap jumlah batang rokok membatasi jumlah
harinya yang dihisap setiap batang rokok
harinya yang dihisap
setiap harinya

Rubrik penilaian kemampuan individu merokok di tempat-tempat tertentu

No Kriteria Deskripsi Skor Keterangan


1. Individu mampu merokok Jika individu sudah 3 Individu mampu
di tempat-tempat tertentu mampu merokok di merokok di
tempat-tempat tertentu tempat-tempat
tertentu
2. Individu kurang mampu Jika individu kurang 2 Individu kurang
merokok di tempat-tempat mampu merokok di mampu merokok
tertentu tempat-tempat tertentu di tempat-tempat
tertentu sesuai
situasi dan
kondisi

3. Individu tidak mampu Jika individu tidak 1 Individu merokok


merokok di tempat-tempat mampu merokok di di sembarang
tertentu tempat-tempat tertentu tempat

Rubrik penilaian keadaan individu merasa terganggu jika tidak menghisap satu
batang rokok saja dalam sehari

No Kriteria Deskripsi Skor Keterangan


1. Individu merasa tidak Jika individu merasa 3 individu merasa
terganggu jika tidak tidak terganggu jika tidak terganggu
menghisap satu batang tidak menghisap satu jika tidak
rokok saja dalam sehari batang rokok saja menghisap satu
dalam sehari batang rokok saja
dalam sehari
dimana pun berada
2. Individu kurang merasa Jika individu kurang 2 individu kurang
tidak terganggu jika tidak merasa tidak terganggu merasa tidak
menghisap satu batang jika tidak menghisap terganggu jika
rokok saja dalam sehari satu batang rokok saja tidak menghisap
dalam sehari satu batang rokok
saja dalam sehari
(jarang)

3. Individu merasa terganggu Individu merasa 1 individu merasa


jika tidak menghisap satu terganggu jika tidak terganggu jika
batang rokok saja dalam menghisap satu batang tidak menghisap
sehari rokok saja dalam sehari satu batang rokok
saja dalam sehari
seperti
kebingungan,
cemas

Anda mungkin juga menyukai