Anda di halaman 1dari 24

PROFIL PENULIS

Pembimbing I
Dr. Afreni Hamidah, S.Pt., M.Si merupa-
kan dosen pada program studi Pendidikan
Biologi Universitas Jambi. Pendidikan tera-
khir beliau adalah Doktor (S3) dengan
bidang keahlian Fisiologi Hewan.

dang keahlian Zooologi.


Distribusi dan Pola Pertumbuhan Kijing
Taiwan (Anodonta woodiana, Lea)
Di Danau Sipin Kota Jambi

Oleh :
Anggi Anggraini | Dr. Afreni HamidaH, S.Pt., M.Si
| Dr. Agus Subagyo, S.Si., M.Si

Pendidikan Biologi-Universitas Jambi

Program Studi Pendidikan Biologi


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2020

i
PRAKATA
Segala puji dan sykhur kehadirat Allah SWT
yang masih memberikan karunia beserta rahmat dan
nikmat nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
materi pengayaan ini dalam bentuk buku saku yang
merupakan salah satu referensi atau bahan ajar yang dapat
digunakan untuk menunjang mahasiswa dalam melakukan
perkuliahan terkait mata kuiah Ekologi Umum. Materi
pengayaan ini terdapat topik mengenai Distribusi dan Pola
Pertumbuhan Kijing Taiwan (Anodonta woodiana, Lea)
yang terdapat di Danau Sipin Kota Jambi dan dilengkapi
dengan materi mengenai biologi dari kijing taiwan secara
umum.
Sebelumnya ucapan terimakasih juga dihaturkan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian materi pengayaan ini terutama kepada ibu
Dr. Afreni Hamidah, S.Pt., M.Si dan Dr. Agus Subagyo,
S.Si., M.Si yang telah meluangkan waktu dan pemikiran
dalam membimbing penulis sehingga terselesaikannya
materi pengayaan dalam bentuk buku saku ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan buku saku ini baik dari segi isi, Bahasa
maupun analisis. Maka dari itu komentar maupun kritik
dan saran yang membangun sangat dibutuhkan oleh
penulis untuk memperbaiki hasil karya kedepannya.

Jambi, Okt 2020


Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Judul i
Prakata ii
Daftar Isi iii
Pendahuluan iv
Danau Sipin Kota Jambi 1
Danau 3
Klasifiikasi Kijing Taiwan 4
Anatomi dan Morfologi Kijing Taiwan 5
Ekologi Kijing Taiwan 7
Makan dan Kebiasaan Makan Kijing Taiwan 8
Pengambilan Sampel Kijing Taiwan 9
Kepadatan Kijing Taiwan 10
Distribusi Kijing Taiwan 11
Pola Pertumbuhan Kijing Taiiwan 14
Faktor Fisika Kimia 16
Daftar Pustaka 17
Profil Penulis 18

iii
PENDAHULUAN

Danau Sipin merupakan danau yang berada di Provinsi


Jambi, terletak di Kecamatan Telanaipura tepatnya di Kelurahan
Legok. Danau ini terbentuk secara alami, bentuknya mirip seperti
tapal kuda (oxbow lake). Luas danau ini 112 hektar, dengan
panjang sekitar 4.500 meter dan lebar rata-rata sekitar 300
meter (Ikhsan, 2007:6).
Kijing oleh masyarakat sekitar Danau Sipin dikenal
dengan kepah. Hewan ini berpotensi sebagai sumber alternatif
gizi terutama sebagai asupan kalsium. Menurut Rahayu
(2012:33), kandungan kalsium kijing lebih tinggi daripada susu.
Dalam 100 gram susu sapi terkandung 143 miligram kalsium,
sedangkan dalam 100 gram kijing taiwan terkandung 366
miligram kalsium. Selain kalsium kandungan protein pada kijing
juga tinggi, setiap 100 gram daging kijing terkandung sekitar
5,67-7,37% protein.
Distribusi kijing taiwan di Danau Sipin masih belum
diketahui, padahal berdasarkan fungsi ekologi, kijing bisa
dijadikan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan perairan,
karena mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan
perairan yang tercemar dan mampu menyerap polutan termasuk
logam berat. Dan juga kijing memiliki peran penting dalam
ekosistem perairan, seperti dapat mengurangi material-material
pada perairan meliputi sedimen bahan organik, bakteri, dan
fitoplankton karena kijing merupakan filter feeders.

iv
Luas danau
sipin ± 112
hektar

Danau Sipin merupakan danau yang berada di Provinsi Jambi,


terletak di Kecamatan Telanaipura tepatnya di Kelurahan
Legok. Luas danau sipin ± 112 hektar dan volume air yang
dapat ditampung sekitar 220.000.000 m³. Danau Sipin
berpotensi sebagai obyek wisata bagi masyarakat setempat
karena panorama alam yang indah, kondisi air yang tenang
dan bentuk danau yang memanjang. Secara ekonomi
masyarakat di sekitar danau ini sejak lama sudah
membudidayakan ikan di danau tersebut dengan menggunakan
keramba jaring apung.
Selain itu masyarakat setempat mendapatkan ikan melalui
tangkapan dengan menggunakan tangkul

1
Berdasarkan hasil pengamatan, pemanfaatan
Danau Sipin belum diiringi dengan pemeliharaan
yang baik oleh masyarakat sekitar dan pemerintah.
Ini dibuktikan dengan masih banyaknya sampah di
pinggiran danau dan tumbuhan eceng gondok yang
tumbuh di perairan danau bisa merusak kehidupan
makhluk hidup di dalamnya dan dapat menurunkan
kualitas perairan tersebut.
Danau merupakan salah satu
bentuk ekosistem yang
menempati daerah yang relatif
kecil pada permukaan bumi
dibandingkan dengan habitat
laut dan daratan. Danau biasanya
berisi air tawar maupun air asin
yang dikelilingi oleh daratan.

Berdasarkan proses terjadinya danau dapat dibedakan


menjadi dua:
 Danau alami merupakan danau yang terbentuk akibat
dari kegiatan alamiah seperti bencana alam, kegiatan
tektonik dan vulkanik,
 Danau buatan adalah danau yang dibentuk dengan
sengaja oleh kegiatan manusia dengan tujuan-tujuan
tertentu.
KIJING TAIWAN

Klasifikasi Kijing Taiwan


menurut IUCN
(International Union for
Conservation of Nature)
Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Ordo : Unionoida
Famili : Unionidae
Genus : Anodonta
Spesies : Anodonta woodiana
(Lea, 1834)
 Seperti anggota pelcypoda yang
lain tubuhnya terdiri dari dua
keping cangkang yang cembung
hampir bulat berwarna hijau
kebiru-biruan dan kecoklat-
coklatan.
 Cangkang ini terdiri dari tiga
lapis, meliputi lapisan luar
(periostracum), lapisan tengah
(prismatic) dan lapisan dalam
(nacreas). Lapisan luar memberi
warna cangkang juga berfungsi
sebagai pelindung lapisan
dibawahnya supaya tidak larut
oleh asam carbonat. Lapisan
tengah terbuat dari Kristal
CaCO3 dan Lapisan dalam yang
terbuat dari beberapa lapisan
tipis CaCO3 yang berwarna
pelangi (Elyani, 1990:5).
a. Bagian permukaan tubuh
b. Cangkang bagian dalam
(Elyani, 1990:7)
Keterangan:
(1) Kaki, (2) Garis pertumbuhan, (3) Sifon dorsal, (4)
Sifon ventral, (5)Umbo, (6) Otot aduktor posterior, (7)
Engsel, (8) Otot anterior dan protractor, (9)Otot aduktor
anterior
Kijing taiwan termasuk ke dalam kijing air tawar
yang hidup di kolam, danau, sungai atau perairan
tawar lainnya. Perairan yang sangat disukainya adalah
perairan dengan dasar lumpur sedikit pasir dan tidak
terlalu dalam. Menurut Suwignyo dkk. (2005:149)
kijing umumnya membenamkan dirinya di dalam
sedimen berlumpur atau berpasir dan beberapa jenis
menempel erat pada benda seperti kayu, batu,
cangkang moluska lain dan karang dengan
menggunakan byssus.
Berdasarkan cara
makannya, kijing taiwan termasuk
ke dalam hewan “filter-feeding”
yaitu pemakan dengan cara
menyaring zooplankton,
fitoplankton dan detritus (Douda
dkk., 2017:3). Bahan-bahan
makanan dimasukkan, digerakkan,
dipilih dan dicerna dengan
bantuan gerakan cilia pada
tubuhnya.
Pengambilan sampel kijing taiwan dilakukan pada saat
kondisi surut. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu
dengan menancapkan patok kayu yang dibatasi oleh tali
raffia sehingga membentuk plot ukuran 3x3m 2. Kemudian
kijing yang berada di dalam bagian plot-plot diambil
dengan menggunakan serok. Selanjutnya sampel yang
telah tertangkap dihitung jumlahnya dan dimasukkan ke
dalam ember, diberi identitas dengan menggunakan kertas
label. Kemudian dicatat stasiun lokasi pengambilan serta
didokumentasikan melalui pemotretan.
Berdasarkan data lapangan,
total keseluruhan kijing taiwan
yang ditemukan di Danau Sipin
Kota Jambi sebanyak 173
individu

10
Pola sebaran organisme merupakan karakter penting dalam
suatu ekologi komunitas. Ini biasanya yang pertama kali
diamati dalam melihat beberapa komunitas dan salah satu
sifat dasar dari kebanyakan kelompok organisme hidup. Dua
populasi mungkin saja memiliki kepadatan yang sama, tetapi
mempunyai perbedaan yang nyata dalam pola sebaran
spasialnya.

pola distribusi adalah struktur yang diakibatkan oleh


penyebaran organisme di alam dan organisme tersebut
membentuk sebuah interaksi dengan lingkungannya.
Distribusi atau dispersi adalah pola penjarakan antara individu
dalam perbatasan evolusi.

11
Pola distribusi individu dalam
populasi secara umum dapat di bedakan
atas 3 pola utama yaitu:
a. Distribusi secara acak (random), yaitu jarang
terdapat di alam, penyebaran yang tidak dapat
diprediksi dan tidak berpola

b. Distribusi secara mengelompok (clumped), merupakan


penyebaran yang paling umum terjadi di alam terutama
pada hewan. Individu-individu hidup mengelompok
dalam lingkungan dan sumber makanan yang tidak
pernah seragam

c. Distribusi seragam (uniform) terjadi pada kondisi lingkungan


cukup seragam di seluruh area dan ada kompetisi yang kuat
antar individu anggota populasi
Pola distribusi di stasiun penelitian dapat diketahui
dengan cara menghitung nilai indeks distribusi
Morisita (id). Pola distribusi suatu jenis dapat bersifat
seragam jika id<1, acak jika id=1, atau mengelompok
jika id>1. Distribusi kijing taiwan di danau sipin
didapatkan pola yang berbeda yaitu seragam dan
berkelompok.

Distribusi seragam terjadi pada kondisi


lingkungan cukup seragam di seluruh area dan ada
kompetesi yang kuat antar individu anggota populasi
dalam mendapatkan makanan yang terbatas dan tempat
berlindung. Sedangkan pola sebaran mengelompok
menandakan bahwa hewan tersebut hanya dapat hidup
pada habitat tertentu saja dengan kondisi lingkungan yang
cocok.
Untuk mengetahui pola pertumbuhan kijing
taiwan di Danau Sipin Kota Jambi, maka dilakukan
pengukuran panjang dan berat. Pola pertumbuhan terbagi
menjadi pola pertumbuhan isometrik, dan allometrik. Pola
pertumbuhan allometrik terbagi atas allometrik positif dan
allometrik negatif.
 Jika nilai b<3, pertambahan berat kijing lebih kecil
dari pertambahan panjangnya, dengan pola
pertumbuhan Allometrik Negatif.
 Jika nilai b>3, pertambahan panjangnya lebih kecil
dari pertambahan beratnya, dengan pola pertumbuhan
Allometrik Positif.
 Jikan nilai b=3, pertambahan berat kijing sama dengan
pertambahan panjangnya, dengan pola pertumbuhan
Isometrik.
Dari hasil tersebut dapat diketahui nilai b<3
maka pola pertumbuhan kijing taiwan di Danau Sipin
Kota Jambi pada masing-masing stasiun bersifat
Allometrik Negatif artinya pertumbuhan panjang cangkang
kijing taiwan lebih cepat dibandingkan pertambahan
bobotnya. Hal tersebut sesuai dengan Kastoro (dalam
Ningsih, 2016:45) menyatakan bahwa pada molluska
terdapat bagian yang paling menonjol yaitu cangkangnya,
maka pertumbuhan molluska adalah pertambahan panjang
cangkang yang dilanjutkan dengan pertambahan
tubuhnya.
uhan yang bersifat relatif artinya dapat berubah menurut waktu. Apabila terjadi perubah
Masing-masing stasiun penelitian di Danau Sipin Kota
Jambi diambil data lingkungan yang meliputi,
parameter fisika dan parameter kimia. Parameter fisika
yaitu suhu, kedalaman, kecepatan arus dan jenis
substrat. Parameter kimia yaitu pH dan DO (Oksigen
terlarut).

Faktor fisika kimia dapat


menggambarkan kondisi perairan di
Danau Sipin Kota Jambi.
Berdasarkan data lapangan faktor
lingkungan dari keenam stasiun
tersebut masih dalam batas toleransi
yang sesuai dengan habibtat kijing
taiwan
16
Ikhsan, A.I. 2007. Arah Pengembangan Danau Sipin
Sebagai Kawasan Obyek Wisata Di Kota Jambi.
Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung.
Rahayu, Y.S. 2012. Kijing Taiwan (Anodonta woodiana)
sebagai sumber kalsium tinggi dalam mencegah
osteoporosis. Jurnal Fitofarmaka, 2(1): 27-35..
IUCN (International Union for Conservation of Nature
and Natural Resources). 2011. The IUCN Red
List of Threatened Species.
Http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/search
Elyani, E. 1990. Tingkat Pertumbuhan Kijing Taiwan
(Anodonta woodiana, Lea) di Berbagai Habitat
Perairan. [Skripsi]. Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakutas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor:Bogor.
Douda, K., Cadkova, Z. 2017. Water clearance efficiency
indicates potential filter-feeding interactions
between invasive Sinanodonta woodiana and
native freshwater mussels. Jurnal Biol
Invasions.
Suwignyo, S., Widigdo, B., Wardiatno, Y., Krisanti, M.
2005. Avertebrata Air Jilid I. Jakarta:Swadaya.

17
Penuli
s Anggi Anggraini, lahir pada 5 Juni
1998 di Jakarta, merupakan mahasiswa
program studi Pendidikan Biologi
Universitas Jambi angkatan 2016.

Pembimbing I
Dr. Afreni Hamidah, S.Pt., M.Si
merupakan dosen pada program studi
Pendidikan Biologi Universitas Jambi.
Pendidikan terakhir beliau adalah
Doktor (S3) dengan bidang keahlian
Fisiologi
Hewan.

Pembimbing II
Dr. Agus Subagyo, S.Si., M.Si
merupakan dosen pada program studi
Pendidikan Biologi Universitas Jambi.
Pendidikan terakhir beliau adalah Doktor
(S3) dengan bidang keahlian Zooologi.

18

Anda mungkin juga menyukai