Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS BIOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


UNIVERSITAS NASIONAL
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

MATA KULIAH : Mikroteknik


HARI/TANGGAL : Rabu 18 November 2020
WAKTU : 18.30-20.10
KELAS : B
DOSEN PENGUJI : Dra. Endang Wahjuningsih, MSi

NAMA : AGUNG KURNIA


NO.MHS : 143112620120083
PETUNJUK SOAL :
1. Jawaban ditulis di sebelah kiri dari lembar soal ini dengan menuliskan
jawaban yang saudara anggap benar A, B, C, D atau E
2. Petunjuk pengerjaan masing-masing tipe soal adalah sebagai berikut :
Tipe I : Pilih satu jawaban yang paling benar
Tipe II : Tulislah B untuk pernyataan yang saudara anggap benar dan S untuk pernyataan
yang saudara anggap salah
Tipe III : Pilihlah
A.Jika 1, 2 dan 3 betul
B.Jika 1 dan 3 betul
C.Jika 2 dan 4 betul
D.Jika 4 saja yang betul
E. Jika betul semua/salah semua
Tipe IV : Soal terdiri dari 3 bagian yaitu pernyataan, kata sebab dan alasan,
yang disusun berurutan. Pilihlah:
A. Jika pernyatan betul, alasan betul dan keduanya menunjukkan sebab akibat
B. Jika pernyataan betul, alasan betul, tetapi tidak menunjukkan sebab akibat
C. Jika pernyatan betul, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan betul
E. Jika pernyataan dan alasan keduanya salah
(A) Yang perlu diperhatikan pada tehnik pewarnaan sediaan sayatan antara lain adalah:
1. Membawa jaringan ke situasi pelarut zat warna 2. Membuang parafin dari
sayatan 3. Merendam sayatan dalam xylol 4. Membawa jaringan ke situasi cair

(S) Membawa jaringan ke situasi etanol apabila pewarnaan jaringan dilakukan dengan
menggunakan zat warna yang bersifat aquosa (B-S)

(S) Lama perendaman dalam pewarnaan bervariasi tergantung materi dan pengalaman
(B-S)

(B) Untuk mempertahankan struktur detail sebuah sel/jaringan tanaman sangat


dipengaruhi oleh kondisi tanaman pada saat pengambilan dan fiksasi (B-S)

(C) Material segera dimasukkan ke dalam larutan fiksatif dengan tujuan: 1. Agar
material tetap segar 2. Mematikan jaringan 3. Mengembalikan turgiditas
4. Agar dapat diperoleh jaringan yang kondisinya hampir sama dengan kondisi
jaringan tersebut pada waktu masih hidup

(B) Pada metode pembuatan sediaan sayatan material selalu diembedding dalam
matriks (B-S)

(B) Tahapan sebelum embedding pada metode parafin tumbuhan adalah:


A. Dehidrasi, fiksasi, infiltrasi B. Dealkoholisasi, dehidrasi, infiltrasi C.
Infiltrasi, dehidrasi, dealkoholisasi D. Fiksasi, infiltrasi, dealkoholisasi E.
Dehidrasi, dealkoholisasi, infiltrasi
(B) Yang perlu diperhatikan dalam persiapan bahan/material: 1. Material dipotong sesuai
kebutuhan 2. Material jangan dibiarkan layu 3. Segera masukkan dalam
fiksatif 4. Setiap material diberi label

(B) FAA merupakan fiksastif yang umum digunakan pada tumbuhan SEBAB FAA
merupakan fiksatif yang sesuai untuk material yang kedap air

(E) Yang merupakan larutan dehidran adalah seperti yang tersebut di bawah ini,
kecuali: 1. Aseton 2. Khloroform 3. Gliserin 4. Xylol

(D) Jika jenis dehidran yang digunakan bukan pelarut parafin, maka larutan yang
digunakan dalam dealkoholisasi adalah : 1. Benzene 2. Trikloroetilen
3. Toluen 4. Kloroform

(S) Dehidran pelarut parafin sekaligus dapat berfungsi sebagai clearing reagent (B-S)
(E) Yang perlu diperhatikan dalam embedding : 1. Jarak tanam (bila dalam 1 cetakan
berisi beberapa material) 2. Parafin harus bersih dan murni 3. Penanaman
dilakukan dekat oven dan lampu spiritus 4. Pemberian label material yang ditanam
(A) Larutan pengawet yang umum digunakan: 1. Alkohol 70% 2. Formula FAA
dan tembaga sulfat 3. Formalin 5% 4. Formula Hessler

(C) Untuk membuat jaringan menjadi transparan perlu dilakukan :


1. Dehidrasi 2. Dealkoholisasi 3. Fiksasi 4. Clearing

(E) Larutan yang digunakan untuk penjernihan antara lain adalah : 1. Toluen
2. Trikloroetilen 3. Benzene 4. Kloroform

(B) Trikloroetilen dapat digunakan sebagai larutan penjernih, antara lain disebabkan:
1. Tidak mudah terbakar 2. Pelarut kanada balsem 3. Tidak mempengaruhi
pewarnaan 4. Pelarut parafin yang baik

(B) Larutan penjernih yang paling umum digunakan adalah : A. Aceton B. Cedar oil
C. Benzene dan Toluen D. Xylene E. Kloroform

(E) Penjernihan dilakukan pada tahap sebelum: A. Dealkoholisasi B. Embedding


C. Dehidrasi D. Fiksasi E. Infiltrasi

(B) Yang merupakan larutan dehidran adalah : 1. Etanol 2. Dietilen Dioksida


3. Normal Butanol 4. Glycerin

(C) Proses mematikan jaringan dikenal dengan istilah : A. Infiltrasi B. Dehidrasi


C. Fiksasi D. Dealkoholisasi E. Fiksatif

(B) Clearing dilakukan : 1. Sesudah perekatan 2. Sesudah staining 3. Sesudah


dehidrasi 4. Sesudah dealkoholisasi

(A) Berikut adalah zat warna asam : 1. Methylen Blue 2. Anilin Blue
3. Pyronin G 4. Orange G

(A) Berikut adalah zat warna basa, kecuali : 1. Methyl Green 2. Toluidin Blue
3. Haematoxylen 4. Eosin

(S) Haematoxylen adalah zat warna sintetis yang bersifat basa (B-S)

(A) Pewarnaan Mallory Triple Stain merupakan : 1. Pewarnaan rangkap 3


2. Kombinasi Acid Fuchsin, Anilin Blue, Orange G 3. Merupakan zat warna
asam 4. Merupakan zat warna basa

(S) Eosin merupakan zat warna asam yang hanya mewarnai 1 bagian jaringan saja
(B-S)
(A) Pewarnaan simultan adalah pewarnaan dengan menggunakan 2 macam zat warna
atau lebih, berdasarkan : A. Ketebalan zat warna yang diberikan B. Cara
pemberian zat warna C. Pengaruh zat warna terhadap bahan yang diwarnai
D. Kemampuan mewarnai jaringan E. Sifatnya

(B) Haematoxylen adalah zat warna asam yang memerlukan oksidator untuk dapat
memberikan warna (B-S)

Telah Diperiksa Tim Prodi Dosen Pengampu/Koordinator

(Drs. Gautama Wisnubudi, MSi) (Dra. Endang Wahjuningsih, MSi)

Anda mungkin juga menyukai