(S) Membawa jaringan ke situasi etanol apabila pewarnaan jaringan dilakukan dengan
menggunakan zat warna yang bersifat aquosa (B-S)
(S) Lama perendaman dalam pewarnaan bervariasi tergantung materi dan pengalaman
(B-S)
(C) Material segera dimasukkan ke dalam larutan fiksatif dengan tujuan: 1. Agar
material tetap segar 2. Mematikan jaringan 3. Mengembalikan turgiditas
4. Agar dapat diperoleh jaringan yang kondisinya hampir sama dengan kondisi
jaringan tersebut pada waktu masih hidup
(B) Pada metode pembuatan sediaan sayatan material selalu diembedding dalam
matriks (B-S)
(B) FAA merupakan fiksastif yang umum digunakan pada tumbuhan SEBAB FAA
merupakan fiksatif yang sesuai untuk material yang kedap air
(E) Yang merupakan larutan dehidran adalah seperti yang tersebut di bawah ini,
kecuali: 1. Aseton 2. Khloroform 3. Gliserin 4. Xylol
(D) Jika jenis dehidran yang digunakan bukan pelarut parafin, maka larutan yang
digunakan dalam dealkoholisasi adalah : 1. Benzene 2. Trikloroetilen
3. Toluen 4. Kloroform
(S) Dehidran pelarut parafin sekaligus dapat berfungsi sebagai clearing reagent (B-S)
(E) Yang perlu diperhatikan dalam embedding : 1. Jarak tanam (bila dalam 1 cetakan
berisi beberapa material) 2. Parafin harus bersih dan murni 3. Penanaman
dilakukan dekat oven dan lampu spiritus 4. Pemberian label material yang ditanam
(A) Larutan pengawet yang umum digunakan: 1. Alkohol 70% 2. Formula FAA
dan tembaga sulfat 3. Formalin 5% 4. Formula Hessler
(E) Larutan yang digunakan untuk penjernihan antara lain adalah : 1. Toluen
2. Trikloroetilen 3. Benzene 4. Kloroform
(B) Trikloroetilen dapat digunakan sebagai larutan penjernih, antara lain disebabkan:
1. Tidak mudah terbakar 2. Pelarut kanada balsem 3. Tidak mempengaruhi
pewarnaan 4. Pelarut parafin yang baik
(B) Larutan penjernih yang paling umum digunakan adalah : A. Aceton B. Cedar oil
C. Benzene dan Toluen D. Xylene E. Kloroform
(A) Berikut adalah zat warna asam : 1. Methylen Blue 2. Anilin Blue
3. Pyronin G 4. Orange G
(A) Berikut adalah zat warna basa, kecuali : 1. Methyl Green 2. Toluidin Blue
3. Haematoxylen 4. Eosin
(S) Haematoxylen adalah zat warna sintetis yang bersifat basa (B-S)
(S) Eosin merupakan zat warna asam yang hanya mewarnai 1 bagian jaringan saja
(B-S)
(A) Pewarnaan simultan adalah pewarnaan dengan menggunakan 2 macam zat warna
atau lebih, berdasarkan : A. Ketebalan zat warna yang diberikan B. Cara
pemberian zat warna C. Pengaruh zat warna terhadap bahan yang diwarnai
D. Kemampuan mewarnai jaringan E. Sifatnya
(B) Haematoxylen adalah zat warna asam yang memerlukan oksidator untuk dapat
memberikan warna (B-S)