TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN ICRA (INFECTION CONTROL RISK
ASSESMENT)
DI RS. PANTI WILASA "Dr. CIPTO" SEMARANG
MEMUTUSKAN
Kedua : Panduan ICRA (Infection Control Risk Assesment) Di RS. Panti Wilasa
"Dr. Cipto" Semarang yang dimaksud sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini
Dalam panduan ini ICRA sebagai proses untuk menentukan potensial terjadinta
resiko penularan infeksi dari udara dan air melalui kontaminasi biologis pada
fasilitas pelayanan kesehatan selama ada kegiatan pemeliharaan, kontruksi, renovasi
bangunan diuraikan dengan ruang lingkup sebagai berikut :
1. Definisi meliputi : manajemen resiko, identifikasi resiko, ICRA
2. Tata laksana meliputi :
a. ICRA
a.1. Tujuan ICRA
a.2. Macam ICRA
a.3. Petugas yang terlibat
a.4. Peran komite PPI
a.5. Skema ICRA
b. ICRA survailens
c. ICRA Renovasi
d. ICRA Unit penunjang : ISS, Laundry, pengelolaan sampah, pengelolaan
makanan kamar jenasah.
e. ICRA prosedur dan asuhan invasive yang terdiri dari : pencampuran obat
suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi lumbal
BAB III
TATA
LAKSANA
Analisa resiko
menentukan resiko :
Akibat yang terjadi yang terjadi Kemungkinan
Treat risk
-mengidentifikasi pilihan pengobatan
-evaluasi
-memilih
-mempersiapkan rencana pengobatan
-melaksanakan rencana
b. PENILAIAN PROBABILITAS/FREKUENSI
TINGKAT RISIKO DESKRIPSI
0 Tidak pernah
1 Jarang
2 Kadang
3 Agak sering
4 Sering
c. PENILAIAN REGULASI
REGULASI DEFINISI
1 Ada regulasi, ada fasilitas, selalu dilaksanakan
2 Ada regulasi, ada fasilitas, tidak selalu dilaksanakan
3 Ada regulasi, ada fasilitas, tidak dilaksanakan
4 Ada regulasi, tidak ada fasilitas, tidak dilaksanakan
5 Tidak ada regulasi
d. SKOR RISIKO
SKOR RISIKO = (FREKUENSI X 5) +( DAMPAK X 5) + ( REGULASI X 5 )
(yang jantung
Newborn
dilewati pasien, Intensive Care
suplai, dan Unit (NICU)
linen)
Semua Intensive
Care Unit
c. Langkah 3 : Cocokkan Grup Risiko Pasien dengan Tipe Konstruksi untuk
menentukan tindakan yang diperlukan untuk pencegahan infeksi.
1. Pastikan sistem aliran udara dan 1. Penutup kayu lapis atau plastic
HVAC di area kontruksi dicabut setelah ada inspeksi dari
tertutup Tim PPI dan setelah dibersihkan
2. Pertahankan tekanan negative di oleh Petugas Kebersihan
area konstruksi 2. Hati-hati saat melepas penutup
3. Menyediakan alat penghisap kayu/plastic agar tidak ada
debu atau exhoust fan yang kotoran yang berceceran
secara otomatis dapat 3. Pel basah dengan cairan
difungsikan desinfektan dan/atau vakum
4. Tutup rapat kontainer yang sebelum meninggalkan area
membawa puing reruntuhan konstruksi
atau bahan-bahan konstruksi 4. Lakukan pemeriksaan bakteri
5. Lokasi konstruksi harus ditutup udara setelah selesai dibersihkan
dengan kayu lapis atau plastik 5. Setelah selesai fungsikan kembali
untuk menutupi area konstruksi sistem HVAC
dari area non konstruksi
LEVEL 4
Direktur,
RS. PANTI WILASA “Dr. CIPTO”