Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KLIPING PENJASKES

SEPAK BOLA DAN LARI JARAK PENDEK

Disusun Oleh :

ZAMZAM GALIH FATKHUR ROHMAN

Kelas :

V (Lima)

SDN 4 SUKAMAJU
Tahun Ajaran 2020/2021
SEJARAH SEPAKBOLA
Sepak bola (bahasa Inggris: Association Football, Football, atau Soccer), secara resmi
dikenal sebagai sepak bola asosiasi, adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang
umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Memasuki abad
ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang
menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam
lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau
lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diizinkan
menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada
untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak
pada akhir pertandingan menjadi pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir
imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, bergantung pada
format penyelenggaraan kejuaraan. Dari sebuah pertandingan resmi, 3 poin diberikan kepada tim
pemenang, 0 poin untuk tim yang kalah dan masing-masing 1 poin untuk dua tim yang bermain
imbang. Meskipun demikian, pemenang sebuah pertandingan sepak bola dapat dibatalkan
sewaktu-waktu atas skandal dan tindakan kriminal yang terbukti di kemudian hari. Sebuah laga
sepak bola dapat dimenangkan secara otomatis oleh sebuah tim dengan 3-0 apabila tim lawan
sengaja mengundurkan diri dari pertandingan (Walk Out).

Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi
sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun
sekali.
ATURAN DALAM SEPAKBOLA
1. Lapangan sepak bola.

Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang


digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Di
bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran
dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter. Di bagian depan dari gawang terdapat area penalti
yang berjarak 16.5 meter dari gawang. Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola
dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan
penalti atau tidak.

2. Lama permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 X 45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu
selama 2 X 15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu
penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti
dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan,
ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.

3. Pelanggaran

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan
peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan sesaat dan wasit
menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam
buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara
terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai
kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak
menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke
dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari
pertandingan. Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa
digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah
adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan,
meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol,
menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang,
dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi
sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .

4. Wasit dan petugas pertandingan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu
wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan serta wasit gawang yang
berada di pinggir gawang. Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau
memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas
pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab
mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang
untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan
bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
5. Posisi pemain

Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-5 orang
pemain bertahan, 2-5 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga
gawang (kiper) adalah satu-satunya pemain dalam sebuah tim yang boleh
menggunakan tangan untuk menghalangi bola menuju gawang dari serangan tim
lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian (jersey) yang berbeda
dengan pemain lainnya. Pemain bertahan (back) memiliki tugas utama untuk
menghalangi dan menutup pergerakan tim lawan. Pemain tengah
(gelandang/playmaker) biasanya terdiri dari pemain tengah serang yang bermain
dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan
pemain bertahan. Tugas utama pemain tengah adalah mengatur tempo permainan
dan menjadi penyokong peran bek dan striker dalam tim. Terdapat pula pemain
sayap (winger) yang bertugas di sisi kanan atau kiri lapangan. Penyerang (striker)
memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Sejarah Olahraga Lari Jarak Pendek
(SPRINT)

Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah cabang
olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban-peradaban manusia kuno.
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana
satu- satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar
selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di
Argolid setiap
dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap
dua tahun.
Pada zaman Kekaisaran Roma juga ada pertandingan ini. Sayangnya, pertandingan lari ini
tidak berlangsung lama karena Kekaisaran Roma jatuh. Untuk lari modern mulai diorganisasikan
200 tahun lalu. Pada olimpiade modern yang pertama pada tahun 1896, olahraga lari dilombakan
untuk pertama kalinya.

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)


Lari jarak pendek atau lari sprint dilakukan dengan kecepatan penuh, lari dengan secepat-
cepatnya, hal ini berbeda dengan lari marathon.
Lari jarak pendek menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter (ada 3
kategorinya). Karena jaraknya yang tidak jauh, maka faktor utama yang menentukan
kemenangan dari lombalari jarak pendek adalah kecepatan.

Teknik lari jarak pendek, pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan
lari, dan teknik memasuki garis finish.

Tips (Teknik) berlari lebih cepat dan efisien

Atur nafas dengan baik


Nafas yang paling baik adalah bernafas dalam-dalam walaupun sedikit lebih lama. Hal ini
bertujuan untuk memperbanyak volume udara yang masuk sampai paru-paru dalam satu
hembusan.

Sementara ritme nafas yang baik adalah mengikuti langkah kaki, sehingga gerakan seluruh
tubuh serasa harmonis. Umumnya, ritme pernafasan adalah 3 -3, maksudnya menghirup selama
3 langkah kaki, menghebuskan selama 3 langkah kaki. Sementara atlet professional juga banyak
yang menggunakan ritme 2 - 2.

Adapun secara umum, perpaduan ritme dan dalamnya nafas tergantung pada kemampuan
masing-masing pelari.

Postur tubuh yang baik


Postur tubuh ketika berlari sangat menentukan performa berlari. Postur tubuh yang baik
bsa membuat berlari cepat tanpa kelelahan yang terlalu cepat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan;
Langkah yang lebar diutamakan digunakan untuk yang lari sprint saja, berbeda dengan lari
jarak jauh, menggunakan langkah yang pendek.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi menginjakkan kaki. Selalu langkah kaki
tegak lurus di bawah pinggang (saat ingin memantulkan kaki) .Jika kaki terlalu di depan (saat
dipantulkan), akan menyebabkan tubuh ‘mengerem’ karena menghasilkan pantulan yang justru
mengarah ke belakang, yang membuat lari menjadi lambat.Titik injakan yang paling tepat adalah
pada bagian tengah telapak kaki. Jika terlalu belakang mendekati tumit menyebabkan otot betis
cepat lelah dan kecepatan tidak maksimal.
Gunakan telapak bagian depan yaitu sekitar persendian pangkal jari sebagai titik dorong.
Dalam melangkah, jangan terlalu lama menginjak permukaan tanah. Jika terlalu lama, akan
meperlambat lari.
Jangan meremehkan lengan, karena inilah yang menjadi penyeimbang gerakan kaki. Saat
berlari, tekukan lengan yang baik adalah 90 derajat dengan ayunan lengan juga 90 derajat.
Ketika tangan diayunkan saat lari, usahakan ayunan selurus mungkin dengan sudut tangan
90 derajat. Ayunan tangan juga jangan terlalu tinggi.
Sekitar jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai
kemenangan dalam perlombaan lari...
maka semakin maksimalkan kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan
jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finis.

Anda mungkin juga menyukai