Anda di halaman 1dari 67

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI

DAN KESEHATAN

Nama : Syifa Ratma Putri

Kelas : XII.IIS 3
1. Permainan Olahraga

I. Sepak Bola

Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat
dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 orang
pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan
dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput
sintetis.

Secara Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah
pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan
undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti.

● ATURAN

Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang


digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter.
Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat
berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter. Di bagian depan dari gawang
terdapat area penalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang. Area ini merupakan batas kiper
boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran
mendapatkan hadiah tendangan penalti atau tidak

●LAMA PERMAINAN

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama
15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit.

●PELANGGARAN

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat
memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Kartu kuning merupakan
peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar
peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan,
keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari
pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain
yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari
pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa
digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu
merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah
pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha
mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain
kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung
menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar
kotak penalti .

●Wasit dan petugas pertandingan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 3 petugas yang memimpin jalannya


pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah
lapangan.[13] Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai
memainkan bola.[13] Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas
pelanggaran yang terjadi di lapangan.[13] Masing-masing penjaga garis bertanggung
jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan.[13] Mereka membawa bendera dengan
warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[13]
Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[13]

Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti
selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di
akhir setiap babak.[13] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan
menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.[13] Dalam beberapa pertandingan,
teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan
keputusan wasit mulai digunakan.[13] Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah
melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika
mencetak gol.[13]

TEHNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

Menendang ( kicking )

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling


dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan
menembak kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke
bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki
bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung
kaki.

Menendang dengan kaki bagian dalam.


Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya
adalah sebagai berikut :
1. Badan menghadap sasaran di belakang bola.

2. Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm,

3. ujung kaki menghadap sasara, lutut sedikit ditekuk, kaki ditarik kebelakang, dan

ayunkan ke depan, setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow,

(gerakan lanjutan)

Menendang dengan kaki bagian luar


Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan
jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut:

1. posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung

kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.

2. kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap kedalam.

3. kaki ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan

4. Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah – tengah

bola

5. Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat menghadap

sasaran.

Menendang dengan punggung kaki


Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :

1. Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di samping

bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikitditekuk.

2. Kaki berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan / sasaran.

3. Kaki tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.


4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada tengah

– tengah bola.

5. Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.

Menghentikan Bola ( Stopping )


Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang
penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola
adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo
permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis
gerakanya sebagai berikut :

1. Posisi badan segaris dengan datangnya bola.

2. Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut

3. Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan

kedepan segaris dengan datangnya bola

4. Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki

5. Kaki penghenti mengikuti arah bola.

Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila
memungkinkan.

Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh
karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian
kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain
untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah
ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki
bagian dalam :

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.

2. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang

hanya diayunkan kedepan.


3. Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong

bergulir kedepan.

4. Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai

5. Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah

penguasaan bola

6. Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.

UKURAN LAPANGAN SEPAK BOLA

Standar FIFA. Sepakbola merupakan olahraga terpopuler saat ini di dunia karena
mampu menyuguhkan tontonan yang menarik. Olahraga ini dapat dimainkan
semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Dalam memainkan olahraga ini kita tidak membutuhkan peralatan yang banyak
karena hanya membutuhkan lahan terbuka, 2 buah gawang dan 1 buah bola sepak,
maka anda sudah bisa memainkannya. Sebagai cabang nomor 1 di dunia olahraga
tentunya sepakbola mempunyai peraturan-peraturan yang sudah disusun secara
detail dan jelas oleh organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA.
Selain peraturan FIFA juga telah menyusun ukuran lapangan sepakbola yang
standar untuk melakukan pertandingan sepakbola. Sehingga untuk semua
kompetisi di dunia sudah ada standarisasinya. Berikut detail ukuran lapangan
sepakbola :
Ukuran Keseluruhan :
- Panjang lapangan sepakbola minimum 90 meter
- Panjang lapangan sepakbola maksimum 120 meter
- Lebar lapangan sepakbola minimum 45 meter
- Lebar lapangan sepakbola maksimum 90 meter
Sedangkan untuk pertandingan level internasional :
- Panjang lapangan minimum 100 meter
- Panjang lapangan maksimum 110 meter
- Lebar lapangan minimum 64 meter
- Lebar lapangan maksimum 75 meter
Garis tengah : garis tengah lapangan sepakbola diletakkan tepat di tengah
lapangan dan membagi lapangan menjadi 2 bagian dengan ukuran yang sama.
Lingkaran Tengah : lingkaran tengah mempunyai ukuran radius 9,15 meter.
Disini pertandingan sepakbola dimulai atau sering disebut dengan kick off.
Penalty area : sebuah kotak erbentuk persegi panjang yang sering disebut dengan
kotak pinalti. Memiliki panjang 40 meter serta lebar 16,5 meter. Untuk melakukan
tendangan pinalty jaraknya 11 meter dari gawang yang disebut sebagai titik putih.
Gol area / area panjang gawang : daerah ini merupakan area kekuasaan penjaga
gawang sehingga jika ada benturan dengan kiper maka pemain lawan akan
dianggap melakukan pelanggaran.
Ukuran dari area gawang adalah panjang 18,32 meter serta lebar 5,5 meter. Dan
untuk tiang gawang ukurannya harus memiliki perbandingan 3 : 2 dan berbentuk
persegi panjang dengan tinggi 2,4 meter serta lebar 7,3 meter. Itu tadi ukuran
lapangan sepakbola yang sudah standar dari FIFA. Setiap stadion sepakbola
sebenarnya mempunyai ukuran lapangan yang berbeda antara stadion satu dengan
stadion lainnya, namun semuanya masih di dalam range yang sudah ditentukan
oleh FIFA.

PERATURAN PEMAINAN SEPAK BOLA

1. Permulaan Permainan. Untuk memilih tempat dan tendangan permulaan ditetapkan


dengan undian menggunakan uang logam atau sejenisnya yang dilakukakan oleh
wasit, kesebelasan yang memenangkan undian berhak memilih tempat atau
tendangan permulaan.
2. Lama Permainan. waktu yang digunakan untuk bermain sepak bola terbagi atas
dua babak, masing-masing babak 45 menit. Istirahat antara kedua babak adalah 15
menit (2 x 45 menit, istirahat 15 menit). Jika dalam pertandingan terjadi gangguan
maka ditambah waktu perpanjangan tiap babak antara 1-5 menit.
3. Bola di luar dan di dalam permainan. Peraturan Permainan Sepak bola menyangkut
bola di luar apabila bola keluar atau di luar garis lapangan secara keseluruhan, baik
menggelinding di tanah maupun melayang di udara Yang dimaksud garis lapangan
adalah garis batas samping, dan garis batas belakang lapangan.
4. Lemparan ke dalam (trow in). Jika bola keluar dari garis samping lapangan, maka
dilakukan lemparan ke dalam (trow in) dengan cara bola dilempar dengan kedua
tangan di atas belakang kepala dan pelempar harus menghadap kepada daerah
lemparan, kedua kaki harus menapak di tanah saat melakukan lemparan ke dalam.
Catatan: lemparan ke dalam (trow in) tidak dapat langsung mencetak gol.
5. Tendangan Sudut. Tendangan sudut dilakukan apabila bola keluar melewati garis
gawang/garis belakang (kecuali melewati antara dua tiang gawang, atau Gol) dan
terakhir dimainkan oleh pemain bertahan. Tempat untuk melakukan tentangan
sudut adalah sudut antara garis samping lapangan dan garis gawang atau garis
belakang lapangan.
6. Tendangan Gawang. Tendangan ini dilakukan apabila bola keluar melewati garis
gawang (kecuali Gol..) dan terakhir dimainkan oleh pemain penyerang. Tendangan
gawang dilakukan di daerah penjaga gawang.
7. Tentangan Bebas (Free kick). Tendangan bebas terdiri dari 2 jenis yaitu: 1).
Tendangan bebas langsung, yaitu bola dapat ditendang langsung ke gawang atau
dapat mencetak gol langsung tanpa harus menyentuh pemain lainnya. 2).
Tendangan bebas tidak langsung, artinya tendangan bola mati yang tidak dapat
langsung mencetak gol, tetapi harus disentuh/mainkan oleh pemaian lainnya
sebelum masuk ke gawang.
8. Off Side. Seorang pemain berdiri off side, jika saat bola dimainkan ia berada lebih
dekat pada garis gawang daripada bola, kecuali:

• Berada di bagian lapangan sendiri dari lapangan permainan


• sekurang-kurangnya dua orang lawan yang lebih dekat dengan garis gawang
• Jika bola paling akhir disentuh oleh pemain lawan.
• jika ia langsung menerima bola dari suatu tentangan gawang, tendangan sudut,
lemparan ke dalam, atau bola dijatuhkan oleh wasit.

II. VOLLY

SARANA DAN PRASARANA


1. Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18
m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3
m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu,
cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola
voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di
tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama
besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.
2. DaerahServis
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir.
Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di
belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek
tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service
adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm,
tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita
putih selebar 5 cm.
4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun
internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke
atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan
fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
5. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau
kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola
dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 –
0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.

TEKNIK BERMAIN

1. Passing

• Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)


• Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
• tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
• Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
• Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
o Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk
lengkungan setengah bola.
o Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
o Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua
tangan
o Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

2. Smash

a. Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuaidengankebiasaan individu (tergantung s


masher normal atau kidal).Langkahkan kaki satu langkah ke depan (pemain yang baik da
patmengambil ancang-ancang sebanyak 2-4 langkah). Kedua lenganmulai bergerak
ke belakang. Berat badan berangsur-angsur merendahuntuk membantu tolakan.

b. Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agar kedepan sedikit untuk mengerem gerak ke depan dan sebagai persiapan
melompat ke arah vertikal.
Ayunkankedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan kaki ditekuk sehingga lutut
membuat sudut ±110º, badan siap untuk melompatdengan berat badan lebih banyak
bertumpu pada kaki yang di depan.
c. Meloncat

Mulailah melompat dengan tumit dan jari kaki terhentak


lantaidan mengayunkan kedua lengan ke depan atas, saat kedua kakimendorong naik ke
atas, telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan
batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yangsempurna, gerakan
eksplosif dan loncatan vertikal.

d. Memukul Bola

Jarak antara di depan atas sejangkauan lengan memukul,


segeralecutkan lengan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan
sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.

e. Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper, lutut lentur saatmendarat untuk meredam p
erkenaan kaki dengan lantai, mendaratdengan jari-
jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badancondong ke depan.

PERATURAN

1. Dalam permainan bola voli terdapat dua buah tim yang yang saling
berhadapan. Jumlah pemain yang terdapat pada masing-masing tim adalah 6
orang. Selain itu, dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang
pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin
toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya
kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan
diminta untuk menebak gambar sisi koin yang tampak. Bagi yang jawabannya
benar, maka timnyalah yang berhak menjadi server (yang melakukan servis
pertama kali).

2. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di
posisi 1 bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melempar
bola ke udara, kemudian memukulnya hingga melambung dan jatuh di area lawan
(menyeberangi net), dan tidak boleh keluar dari garis lapangan lawan yang telah
ditentukan. Jika keluar garis maka bola tersebut akan dinyatakan keluar atau
“out”, dan pihak lawan akan mendapat satu poin. Setelah bola sampai di area
lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan bola tersebut dengan cara
“bump” atau “pass” (passing). “Bump” atau “pass” adalah menahan bola dengan
menggunakan kedua lengan yang disatukan ke arah depan (passing). Dalam
keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat dilakukan dengan menggunakan
anggota tubuh mana saja.
3. Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga,
maka akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke
tim lawan, dan tim lawan-pun akan memperoleh poin tambahan.

o Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita
kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai

o Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah
musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

4. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.


5. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang
bersangkutan akan dianggap kalah.
6. Setiap pertandingan berlangsung 5 babak (best of five), kecuali pada 3
babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke empat dan lima tidak perlu
dilaksanakan.
7. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri
(24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul
dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.

III. BULU TANGKIS

Peraturan permainan Bulutangkis

Peraturan permainan yang berlaku dalam permainan bulutangkis harus sesuai dengan
peraturan IBF. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi perlengkapan dan peralatan yang
digunakan saja, tetapi partai yang berkepentingan pun harus mengikutinya. Misalnya,
produsen peralatan.

Pemain. Pemain dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi beberapa partai. Partai-
partai tersebut, yaitu partai tunggal dan ganda. Partai tersebut berlaku untuk putra dan putri.
Namun, pada partai ganda terdapat ganda campuran.

Pegangan raket (grip)

Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap
pemain bulutangkis ialah pegangan raket. Cara dan teknik pegangan raket yang benar
merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis. Pegangan raket yang benar
merupakan dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam
permainan bulutangkis. Teknik pegangan raket dalam permainan bulutangkis dibedakan
menjadi dua, yaitu pegangan forehand dan pegangan backhand.

1. Pegangan forehand. Cara melakukannya pegangan forehand sebagai berikut.1)


Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket
dengan cara seperti “jabat tangan”. Bentuk “V” tangan diletakkan pada bagian
gagang raket.2) Tiga jari, yaitu jari tengah, jari manis, dan kelingking
menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.3) Letakkan ibu jari di
antara tiga jari dan telunjuk.
2. Pegangan backhand. Untuk backhand grip, geser “V” tangan ke arah dalam.
Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang
lebar.

Footwork

Footworkadalah gerakan kaki yang berfungsi sebagai penyangga tubuh untuk


menempatkan badan dalam posisi yang memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan
yang efektif. Untuk dapat memukul dengan posisi baik, seorang pemain harus memiliki
kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak dapat dicapai jika gerakan kaki tidak teratur.

Hitting position

Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada
masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan.
Karena itu, posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan baik dalam upaya
menghasilkan pukulan berkualitas. Hal yang perlu diperhatikan dalam hitting
position,yaitu:

Overhead untuk pegangan tangan kanan

Cara melakukan overheaduntuk pegangan tangan kanan sebagai berikut.

• Posisi badan menyamping arah net.


• Kaki kanan berada di belakang kaki kiri.
• Saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke
kaki kiri.
• Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.

Untuk pukulan underhand net

Cara melakukan pukulan underhand netsebagai berikut.

• Salah satu kaki di depan.


• Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun.
• Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul.
• Sedangkan, saat bola dipukul posisi kaki kiri harus tetap berada di belakang dan
hanya bergeser ke depan sedikit.

Servis
Servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali permainan bulutangkis. Selain itu,
servis juga dilakukan setelah bola mati. Apabila terjadi kesalahan dalam servis maka akan
menguntungkan lawan di antaranya poin untuk lawan bila servis menyangkut atau gerakan
servis salah. servis yang tanggung untuk ganda sehingga menyebabkan lawan dapat
merusak pertahanan kita dengan pengembalian dari servis yang susah dicapai oleh kita.
Oleh karena itu, teknik ini harus mendapat perhatian utama sebelum memberikan teknik
yang lain dalam permainan
bulutangkis.Dalam permainan bulutangkis, terdapat tiga jenis servis, yaitu servis
pendek, servis tinggi, dan flickatau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis
digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehanddan backhand. Masing-
masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

Servis forehand

1. Servis forehandpendek. Servis pendek bertujuan untuk memaksa lawan supaya


tidak dapat melakukan serangan, sehingga lawan dipaksa berada dalam posisi
bertahan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.a) Kok harus dipukul dengan
ayunan raket yang relatif pendek.b) Saat perkenaan kepala (daun) raket dan kok,
posisi siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga
pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
2. Servis forehand tinggi. Servis forehandtinggi biasanya digunakan dalam
permainan tunggal. Cara melakukannya sebagai berikut.a) Kok harus dipukul
dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak
lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.b) Saat memukul kok, kedua kaki
dibuka selebar bahu dan kedua kaki senantiasa kontak dengan lantai.c) Perhatikan
gerakan ayunan raket. Lakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik
berat badan dari kaki belakang ke kaki depan yang harus berlangsung kontinu dan
harmonis.d) Konsentrasi sebelum memukul kok.

Servis backhand

Servis ini biasanya digunakan dalam permainan ganda. Cara melakukannya sebagai
berikut.1) Salah satu kaki di depan, ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang
diinginkan. 2) Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan. Sikap badan tetap
rileks dan konsentrasi.3) Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong
dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak
kontinu dan harmonis. 4) Arahkan bola dengan tepat.

Underhand(pukulan dari bawah)

Untuk dapat melakukan teknik pukulan dari bawah. Anda harus terampil berlari dengan
langkah lebar, kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok. Sikap
menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh
tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk. Fungsi pukulan dasar ini, antara
lain sebagai berikut.
1. Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
2. Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam
permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok
tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
3. Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.

Cara melakukan pukulan underhandsebagai berikut.

1. Pegangan raket forehanduntuk underhand forehand, dan pegangan backhanduntuk


underhand backhand.
2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.
3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu
pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.
4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.
5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.

Overhead clear/lob

Pukulan overhead clear atau pukulan lob harus benar-benar dikuasai, karena pukulan ini
sama dengan beberapa pukulan lainnya. Pukulan lob merupakan pukulan jauh dengan hasil
pukulan melambung. Terdapat dua jenis pukulan lob, antara lain:

1. deep lob/clear, bolanya tinggi ke belakang;


2. attacking lob/clear, bolanya tidak terlalu tinggi.

Cara melakukan pukulan lob sebagai berikut.

1. Gunakan pegangan forehand, pegang raket di samping bahu.


2. Badan menyamping ke arah net.
3. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus
terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
4. Posisi badan harus selalu berada di belakang bola saat memukul.
5. Bola dipukul seperti gerakan melempar.
6. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus.
7. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, lalu dilepas, sedang raket jatuh di depan
badan.
8. Lecutkan pergelangan (raket) saat perkenaan dengan bola.

Smash

Pukulan smash merupakan pukulan yang keras dan tajam. Tujuan dari pukulan ini adalah
untuk memetikan lawan secepat-cepatnya. Dalam praktik permainan, pukulan smashdapat
dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (king smash). Teknik pukulan
smashtersebut secara bertahap harus dikuasai oleh setiap pemain dengan sempurna.
Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan. Cara melakukan
smashsebagai berikut.
1. Perhatikan pegangan raket.
2. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi
pada kok.
3. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara
meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan
tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
4. Lakukan gerak l anjutan dengan mengayun raket yang sempurna ke depan badan.

Dropshot

Pukulan dropshot adalah pukulan yang meluncurkan kok ke daerah lawan sedekat
mungkin dengan net. Dropshotyang baik yaitu apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan
tidak melewati garis ganda. Karakteristik pukulan potong ini ialah kok senantiasa jatuh
dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu, pukulan ini harus memakai
perasaan supaya jatuhnya kok setipis dan sedekat mungkin dengan garis serang lapangan
lawan. Pukulan jenis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pegangan raket,
gerak kaki yang cepat, posisi badan, dan proses perpindahan berat badan yang harmonis
pada saat memukul. Cara melakukannya sebagai berikut.

1. Pergunakan pegangan forehand.


2. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
3. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada di
belakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan
dari kaki kanan ke kaki kiri.
4. Posisi badan harus selalu berada di belakang bola.
5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus menjangkau bola dan dorong dengan
sentuhan halus.
6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.
7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul
kok.

Netting

Netting merupakan pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke depan
net di daerah lapang lawan. Karakteristik pukulan netting ialah kok senantiasa jatuh
bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Beberapa faktor
yang memengaruhi pukulan ini, antara lain koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan
tubuh, posisi raket, dan kok saat perkenaan, serta daya.

Cara melakukannya sebagai berikut.


1. Pegangan raket forehanduntuk forehandnet dan backhanduntuk backhandsamping
net.
2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi
setinggi mungkin.
4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan.
Pukullah bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola.
Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.

Drive

Drive adalah pukulan cepat dan mendatar. Drivebiasanya digunakan dalam permainan
ganda. Tujuannya, untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan
mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini memerlukan kekuatan otot
bahu. Selain kekuatan bahu, gunakan lecutan pergelangan pada saat bola dipukul.

2. Bela diri

I.Karate (空 手 道)
Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk
ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti
seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat
itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa
(Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih
mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama
adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang
dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan


oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan
pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud
AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan
Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan)
di Indonesia, Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh
dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga
Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti
Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman
yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa
tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah
pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini
antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971)
dan Oyama (Kyokushinkai-1967).

Latihan Dasar Karate


Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
a. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang
dan menangkis.
b. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
c. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.

Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran
olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara
aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.

Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata
(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan
senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

a. Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi
Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan
bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah
menguasai seluruh kihon dengan baik. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate
seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan Kihon terdiri dari:

Kuda-kuda (dachi) : adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena
Kuda-kuda merupakan tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam
kuda-kuda yang di pelajari dalam Karate.
Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka selebar bahu )
Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan
Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Hangetsu )
Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah tatapi kedua kaki rapat ( dalam
Kata Unsu )
Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang ( dalam Kata Unsu )
Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Sochin )
Pukulan (Zuki) adalah gerakan yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena
pukulan sangat kita perlukan untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut
ini macam-macam pukulan ( Zuki ) dalam Karate.
Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu hati
Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi kaki tidak melangkah
Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi kaki tidak melangkah
Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Soto-Ude-Uke
Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian dalam dan bentuknya seperti
Agi-Uke
Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan Kuda-kudaHachiji-Dachi
Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata Tekki Shodan
Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Uchi-Ude-Uke
Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan ganda dengan kedua tangan
Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan
Tetsui-Uchi : Tangan palu
Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
Haishu-Uchi : Tangan pedang
Haito-Uchi : Tangan pedang
Empi : Sikutan
Shuto-Uchi : Tangan pedang
Tate-Shuto : Tangan pedang

Tendangan (Geri): Dalam menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam
Karate bisa juga dengan mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk yang
beragam sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya Geri
digunakan pada pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah
macam-macam Geri dalam Karate.
Mae-Geri: Tendangan ke arah Perut atau Kepala dengan arah ke depan
Mawashi-Geri: Tendangan dengan Kaki bagian atas
Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di sodok
)
Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di snap )
Usiro-Geri: Tendangan ke belakang
Tangkisan (Uke):Tidak seperti tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan
kita haruslah menyamping atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini dimaksudkan agar
apabila pukulan atau tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita.
Berikut ini adalah istilah tangkisan dalam karate :
Gedan Barai : Tangkisan bawah atau tangkisan Mae-Geri.
Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari belakang telinga.
Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari bawah ketiak.
Agi-Uke : Tangkisan atas
Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang
Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua tangan disilang
Morote-Uke : Tangkisan yang bentuknya seperti Morote-Zuki

b. Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak
hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang
prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan
dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata.
Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran
Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.

c. Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite
dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada
dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum
melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon
kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan
Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah
mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya
supaya tidak mencederai kawan bertanding. Untuk aliran "kontak langsung" seperti
Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru
strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat
tenaganya ke arah lawan bertanding. Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang
tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua
macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang
diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri,
semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan
menyerang titik vital.

2.4. Pertandingan Karate


Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :
a. Kumite (perkelahian) putera dan puteri
b. Kata (jurus) putera dan puteri

a. Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat
badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem
pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali
kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu
babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam
pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak
perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang
paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

b. Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik
untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan
pertandingan. Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan
mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan. Pertandingan dibagi
menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang.
Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari
Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk
dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8
Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and
Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
Shotokan : Kankudai dan Jion.
Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF
dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh
perguruan 4 besar di atas.

II. Pencak Silat


Pencak silat adalah olahraga bela diri yang terdiri dari gerakan jasmani yang lemah
gemulai namun penuh tenaga dan dilandasi dengan rohani yang berbudi luhur. Dalam bela
diri pencak silat ini mengandung unsur bela diri, olahraga, seni dan budaya yang berisi
teknik pembelaan
dan penyerangan
Pencak silat merupakan olahraga bela diri khas dari Indonesia. Pencak silat telah
popular di negara kita melalui wadah IPSI. Sekarang setiap daerah di Indonesia telah
memiliki kepengurusan IPSI cabang daerah.
Bahkan pencak silat sejak kepengurusan Edi M. Nalapraya telah berkembang pesat di
seluruh dunia dengan wadah PERSILAT (Persekutuan Silat Antarbangsa) bahkan
pendekar pencak silat sudah bermunculan di Eropa dan Amerika.
Pencak silat yang asli Indonesia berkembang pesat di Vietnam dan negara tersebut
sekarang memiliki pesilat-pesilat yang hebat dan juga memiliki tempat dan fasilitas pencak
silat terbaik di Asia. Maka tak heran pesilat kita sering mengadakan tempat berlatih di
Vietnam.
Pencak silat selain bela diri juga sebagai pembentuk sikap ksatria dan meningkatkan
percaya diri. Hal ini dapat dikembangkan dalam kejuaraan yang meliputi kategori wiralaga
dan kategori wiraloka.
Dalam pencak silat teknik pembelaan dapat dilakukan dengan cara: langkah, hindaran,
elakan, dan tangkisan.

1. Langkah
Langkah dalam pencak silat digunakan untuk mengadakan serangan ataupun
pembelaan dengan arah sesuai yang dikehendaki. Dalam pencak silat, gerakan langkah
ada beberapa bentuk pola, yaitu lurus, gergaji, ladam tunggal, ladam rangkap, segitiga
tunggal, segitiga rangkap, segi empat lurus, dan segi empat potong serta langkah huruf S.

2. Hindaran
Hindaran adalah teknik pembelaan untuk mengalihkan bidang sasaran dari lawan
dengan cara memindahkan badan diikuti dengan langkah. Hindaran dalam pencak silat
meliputi hindaran hadap, hindaran samping, dan hindaran belakang.

3. Bentuk Latihan Tangkisan


Tangkisan yaitu teknik pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan
serangan lawan. Tangkisan dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan kaki.
Berikut ini beberapa contoh tangkisan dengan tangan:
a. Latihan tangkisan luar dilakukan dengan satu tangan.
b. Latihan tangkisan dalam dilakukan dengan satu tangan.
c. Latihan tangkisan silang tinggi/halang rintang atas dilakukan dengan dua tangan.
d. Latihan tangkisan halang rintang bawah dilakukan dengan dua tangan.

4. Bentuk Latihan Elakan


Elakan yaitu teknik pembelaan dalam pencak silat menghindari serangan lawan tanpa
melangkahkan kaki. Elakan dalam pencak silat dapat dibedakan menjadi 5, yaitu elakan
hadap, elakan samping, elakan belakang, elakan atas, dan elakan bawah. Di bawah ini ada
contoh teknik elakan belakang.
a. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan samping.
b. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan belakang. Elakan dilakukan dengan
meluruskan kaki depan (merendah) dan berat badan pindah ke kaki belakang. Kedua
tangan siap dalam sikap menangkis, satu tangan di muka satu lurus ke bawah sejajar
badan. Tangkisan digunakan untuk menangkis serangan dari tendangan dan dilakukan
berpasangan.

Gerakan Serangan Tangan atau Kaki


1. Jenis Serangan Tangan/Pukulan
Jenis serangan tangan/pukulan dibedakan sebagai berikut.
a. Serangan arah depan, meliputi pukul depan, dorong/tebak, totok, sodok, dan bandul.
Serangan ini digunakan untuk lawan yang berada di depan. Arah sasaran adalah dada.
b. Serangan tangan dari bawah, meliputi pukulan saduk, canggah, dan tusuk. Serangan ini
digunakan lawan yang berada di depan. Arah sasaran adalah ulu hati, dagu, dan
tenggorokan.
c. Serangan tangan dari atas, meliputi cambuk, gebang/pedang, ketok, patuk, dan tebak.
Sasaran dalam serangan ini adalah leher, dada, dan pundak
e. Serangan siku depan, samping, belakang, serong, dan bawah. Serangan siku dapat
digunakan untuk menyerang lawan dari beberapa arah, serangan ini sekaligus dapat
digunakan sebagai tangkisan dari serangan kaki lawan.

2. Jenis Serangan Kaki/Tendangan


Jenis serangan kaki/tendangan dibedakan sebagai berikut.
a. Serangan kaki dapat menggunakan punggung kaki/sabit, telapak kaki/ tendangan A,
ujung kaki/gajul, pisau kaki/ tendangan T, dan tendangan belakang/tumit.
b. Serangan lutut terdiri atas bawah dan samping.

Tangkapan
1. Tangkapan tangan
Tangkapan tangan terdiri atas tangkapan dari dalam ke luar dan dari luar ke dalam.
Tangkapan dapat digunakan untuk menangkap serangan lawan yang berasal dari pukulan.
2. Tangkapan dengan lengan
Tangkapan dengan lengan meliputi tangkapan dari luar ke dalam dan dari dalam ke
luar. Tangkapan ini digunakan untuk lawan yang menggunakan serangan dengan
tendangan.

Perlengkapan Silat
● Gelanggang
○ Dapat dilantai/ dipanggung dengan dilapisi matras setebal max. 5cm, permukaan
rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak licin berukuran 9×9 m.
○ Gelanggang terdiri dari bidang gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar
dengan ukuran 7×7 m, bidang laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang.
○ Batas gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar 5cm ke arah luar
dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang
○ Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan garis tengah 2m,
sebagai batas pemisah saat akan dimulai pertandingan
○ Sudut pesilat adalah ruang bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh
lingkaran bidang laga. Sudut-sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.

● Perlengkapan Gelanggang
○ Ember, gelas, kain pel, dan keset, diletakkan di sudut merah dan biru
○ Jam pertandingan
○ Gong atau alat suara lain yang fungsinya sama
○ Lampu babak/ tanda lain untuk menentukan babak/ ronde
○ Lampu pemenang berwarna merah dan lampu biru/ alat kode lain untuk
menentukan pemenang
○ Bendera juri, merah dan biru

● Perlengkapan Bertanding
○ pakaian pencak silat berwarna hitam-hitam
○ pelindung dada
○ pelindung kemaluan putra dan putri.

Peraturan Silat
1. Pembagian kelas :
a. Menurut umurnya, peserta dibagi 3 golongan :
● Golongan remaja berumur di atas 14 s/d 17 tahun
● Golongan teruna berumur di atas 17 s/d 21 tahun
● Golongan dewasa berumur di atas 21 s/d 35 tahun

b. Menurut berat badan, pesilat dibagi dalam kelas-kelas :


○ Golongan Remaja :
■ Kelas A, 33 – 39 kg
■ Kelas B, di atas 36 – 39 kg
■ Kelas C, di atas 39 – 42 kg
■ Kelas D, di atas 42 – 45 kg
■ Kelas E, di atas 45 – 48 kg
■ Kelas F, di atas 48 – 51 kg
■ Kelas G, di atas 51 – 54 kg
■ Kelas H, di atas 54 – 57 kg
■ Kelas I, di atas 57 – 60 kg

○ Golongan Taruna :

■ Kelas A, 40 – 45 kg
■ Kelas B, di atas 45 – 50 kg
■ Kelas C, di atas 50 – 55 kg
■ Kelas D, di atas 55 – 60 kg
■ Kelas E, di atas 60 – 65 kg
■ Kelas F, di atas 65 – 70 kg
■ Kelas G, di atas 70 – 75 kg
■ Kelas H, di atas 75 – 80 kg
■ Dengan seterusnya selisih 5 kg
■ Kelas bebas, berat di atas 65 kg

2.Ketentuan Bertanding
Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan kaidah pencak silat dalam hal
menolak, menangkis, menghindar, memukul, menendang, menjatuhkan, dan mengunci
lawan.
Sasaran perkenaan yang sah:
1. Dada
2. Perut
3. Pinggang kanan & kiri
4. Punggung
Sedangkan tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran untuk menjatuhkan dan mengunci,
tetapi tidak bernilai jika serangan tidak berhasil.

3.Waktu Bertanding
Pertandingan dilaksanakan dalam 3 babak/ ronde. Setiap babak dilaksanakan dalam
waktu 2 menit. Antara babak satu dengan babak yang lain diberi istirahat 1 menit.

4.Penilaian
a. Didapat dari pukulan yang masuk sasaran tanpa terhalang tolakan, tangkisan/ hindaran
b. Didapat dari tendangan yang masuk sasaran tanpa terhalang tolakan, tangkisan/ hindaran
c. Didapat dari jatuhan yang sah
d. Didapat dari jatuhan yang didahului oleh hindaran atau tolakan
e. Didapat dari kuncian yang berhasil dilakukan dalam 5 detik
Nilai 1+1 didapat dari pukulan didahului tolakan
Nilai 1+2 didapat dari tendangan yang didahului tolakan

5. Pelanggaran
1. Pelangggaran berat
● Menyerang bagian badan yang tidak sah, yaitu:
○ Kepala
○ Persendian
○ Kemaluan
○ Leher
○ Belakang kepala
● Usaha mematahkan persendian secara langsung
● Sengaja melempar lawan keluar gelanggang
● Membenturkan kepala/ menyerang dengan kepala
● Menyerang lawan sebelum aba-aba mulai
● Menyerang sesudah aba-aba berhenti dari wasit, yang menyebabkan lawan cidera
● Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram, menjambak
● Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan
● Memancing lawan dengan suara yang berlebihan

2. Pelanggaran ringan
● Keluar dari gelanggang berturut-turut
● Merangkul lawan dalam proses pembelaan
● Tidak menggunakan kaidah bertanding pencak silat
● Memakai barang yang terlarang dan membahayakan permainan

6. Hukuman

1. Teguran
Teguran diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran ringan berlaku 1 babak. Nilai -
1.

2. Peringatan
○ Peringatan 1, diberikan apabila pesilat melakukan:
● pelanggaran berat
● mendapat teguran yang ke-3 akibat pelanggaran ringan. Nilai -5.
○ Peringatan 2, diberikan apabila pesilat dapat peringatan setelah peringatan 1. Nilai -10

Diskualifikasi diberikan apabila pesilat mendapat peringatan setelah peringatan ke-2, yaitu
:
a. Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur-unsur kesengajaan &
bertentang-an dengan norma sportifitas
b. Melakukan pelanggaran tingkat 1 dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan (unfit)
c. Setelah penimbangan 15 menit sebelum pertandingan, berat badan tidak sesuai dengan
kelas yang diikuti.

7. Menentukan kemenangan

1. Menang angka
● Adalah apabila jumlah juri yang menentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak
daripada lawan
● Bila terjadi hasil nilai yang sama, pemenang ditentukan berdasarkan sedikit yang
mendapatkan teguran.
● Jika masih sama, ditentukan dengan nilai prestasi teknik lebih banyak.
● Bila masih sama, pertandingan dilanjutkan 1 babak lagi.
● Bila ternyata masih sama, maka diadakan penimbangan berat badan, yang ringan adalah
yang menang.
● Jika masih sama, maka undian.
2. Menang Teknik
● Adalah, lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas permintaan pesilat
● Karena keputusan dokter pertandingan
● Atas permintaan pelatih
● Atas keputusan wasit
3. Menang Mutlak
Penentuan menang mutlak adalah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan menjadi
tidak sadara setelah hitungan wasit ke-10. Setelah hitungan ke-10 tidak dapat berdiri tegak.
4. Menang RSC (Referee Stop Contact)
Adalah kiarena pertandingan yang dianggap tidak seimbang oleh wasit.
5. Menang WO
Karena lawan tidak muncul di gelanggang setelah panggilan ke-3

8. Tata Cara Bertanding


I. Setiap pesilat yang akan bertanding ketika memasuki gelanggang diharuskan memberi
hormat kepada wasit, ketua pertandingan, serta diwajibkan melakukan salam pembukaan
pencak silat menurut adat masing-masing.
II. Wasit memanggil pesilat untuk memeriksa kesiapan ke-2 pesilat
III. Setelah semua petugas siap (juri, ketua pertandingan, timer, dokter pertandingan) wasit
memanggil ke-2 pesilat untuk memulai pertandingan.
IV. Pada waktu istirahat babak, pesilat harus kembali ke tempat masing-masing dan
membantu pesilat memberikan instruksi jalannya pertandingan, serta memberi koreksi.
V. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing-masing untuk
menunggu penentuan kemenangan. Wasit memanggil ke-2 pesilat untuk memanggil
pemenang. Peme-nang diangkat tangan oleh wasit lalu hormat kepada ketua pertandingan.
VI. Selesai hormat kepada ketua pertandingan, ke-2 pesilat saling berjabat tangan dan
penutup

III.Taekwondo (Makalah Olahraga/ Beladiri)


Taekwondo termasuk olahraga bela diri modern berasal dari Korea. Taekwondo
berasal dari kata tae, yaitu kaki artinya menghancurkan dengan tendangan; kwon, yaitu
tangan artinya menghantam dan mempertahankan diri dengan tangan, dan do, yaitu seni
artinya cara mendisiplinkan diri. Dengan demikian, taekwondo artinya seni bela diri yang
menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.
Taekwondo Indonesia (TI) didirikan pada tanggal 26 Maret 1981 di Jakarta. PBTI
sekarang telah mengikuti pertandingan internasional, antara lain SEA Games XV/1989
dan XVI/1991, kejuaraan dunia di Jerman tahun 1989, di Athena tahun 1992, dan
ekshibisi di Olympic Games Barcelona XXV/1992.

1. Lapangan
Untuk arena pertandingan berukuran 12 x 12 m, terbuat dari matras elastis. Di dalam
arena pertandingan berukuran 8 x 8 m disebut contest area. Di luar contest area berukuran
12 x 12 m disebut alert area. Ada garis berwarna putih 5 cm, wasit berjarak 150 cm ke
belakang ke arah juri.

2. Teknik Dasar
a. Teknik pukulan (jireugi)
Teknik dasar pukulan adalah:
1. Posisi sikap kuda-kuda saat melakukan pukulan.
2. Dari sikap berdiri, tangan memukul ke arah depan.
3. Sasaran lurus. Macam-macam pukulan, yaitu:
1. Montong jireugi (pukulan lurus)
- Berdiri dengan kedua tangan mengepal di pinggang.
- Pukulan lurus ke depan.
- Arah pukulan ke atas atau ke bawah.
2. Yeop jireugi (pukulan lurus ke samping)
- Berdiri dengan kedua tangan mengepal di samping pinggang.
- Pukulan diawali dari pinggang.
- Pandangan ke arah pukulan.
3. Dangkyo teok-jireugi (pukulan ke rahang dan sambil menarik)
- Berdiri dengan kuda-kuda.
- Pukulan diawali dengan menarik baju lawan, lalu melakukan pukulan ke arah rahang.
b. Teknik tendangan (chagi)
Tendangan dalam olahraga bela diri taekwondo terdiri atas:
1. Ap chagi (tendangan lurus ke depan)
- Berdiri dengan kuda-kuda, kedua tangan satu di pinggang, satu mengepal di depan dada,
kaki kiri di
depan.
- Lutut kaki kiri ditekuk.
- Kaki kanan diangkat dan dibawa ke depan bersamaan ditendangkan ke
depan.
- Kaki kanan kembali ke posisi semula.
3. Doe chagi (tendangan ke arah belakang)
4. Yeop chagi (tendangan ke arah samping)
2. Doe yo chagi (tendangan melingkar)
- Berdiri dengan kedua lengan lurus ke bawah di samping badan dan tangan
mengepal.
- Kaki kanan menendang, berat badan pada kaki kiri.
- Putar kaki tumpuan ke arah sasaran.
- Kaki kanan menendang ke depan.
- Perkenaan pada kaki bagian telapak.
- Sasaran kepala lawan.
- Kaki yang menendang kembali ke semula.
- Berdiri kedua kaki sejajar.
- Berat badan pada kaki tumpu (kaki kiri).
- Bersamaan tendangan kaki kanan.
- Putar badan, lalu kaki kanan tendang ke arah belakang.
- Kaki kanan kembali ke posisi semula.
- Berdiri, salah satu kaki di depan.
- Kaki tendang di belakang.
- Putar badan, dengan memutar kaki tumpuan.
- Tendangan kaki ke depan.
- Perkenaan pada ujung kaki kiri.
- Kaki tendangan kembali ke semula.
5. Deol o chagi (tendangan mencangkul)
- Berdiri dengan kedua kaki sejajar.
- Angkat lutut tendang.
- Lemparkan kaki, tendang setinggi mungkin.
- Gerakan seperti mencangkul.
- Kedua tangan tetap di samping.
- Kaki tendang kembali semula.
c. Teknik elakan/tangkisan
Teknik elakan/tangkisan dalam taekwondo terdiri atas:
1. Area makki (tangkisan bawah)
- Bagian lengan sisi luar.
- Tangkisan di samping bahu.
- Ayunan bahu.
2. Edlgal makki (tangkisan ke atas)
- Berdiri dengan satu tangan di atas.
- Tangkisan dilakukan dari samping badan.
3. Momtong an makki (tendangan ke tengah)
- Berdiri dengan satu tangan ditekuk ke depan dada.
- Tangkisan digunakan dari sisi dalam disertai putaran pinggang.
- Tangan lain ditarik di pinggang.
4. Sonnan momtong makki (tangkisan dengan irisan pisau)
- Berdiri kuda-kuda, dengan telapak tangan.
- Gerakan tangan serentak.
- Arah tangkisan ke bawah.
- Tangkisan bisa saru tangan atau dua tangan.

3.Atletik

1. Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah lomba antar tim. Inilah satu-satunya
lomba beregu yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap timnya.
Pelari tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat kepada
pelari berikutnya. Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik terbuang
percuma.

2. Lompat Gala

Walaupun cabang atletik satu ini tidak terlalu terkenal, lompat gala mempunyai
tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang dipakai dapat saja
mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius. Gala yang mempunyai panjang
4-5 meter terbuat dari fiberglass -dulunya terbuat dari bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk melewati mistar yang
dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga gagal, maka pelompat tersebut didiskualifikasi.

3. Maraton
Olahraga atletik ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat. Saking
terkenalnya olahraga yang biasanya menempuh jarak 42 km, 195 meter, sehingga ada
perlombaan maraton yang mampu menyedot ribuan orang untuk menontonnya.
Misalnya lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts;
London, Inggris; Berlin, Jerman; and New York. Hadiah yang disediakan oleh
penyelenggara pun cukup menggiurkan. Bisa jutaan rupiah atau ribuan dolar Amerika.

4. Sprint atau Lari Jarak Dekat

Bila diadakan dalam ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 50 meter, 60 meter,
100 meter, 200 meter, 400 meter. Di luar ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 100
meter, 200 meter, dan 400 meter. Sprint merupakan olah raga utama di atletik. Begitu
banyak sensasi yang terjadi di olah raga ini.
Pemecahan rekor dunia yang mencapai di bawah 10 detik, benar-benar membuat
mata para penonton tidak berkedip melihat para pelari tercepat dunia berlaga di arena
lintasan lari.mTubuh-tubuh atlet yang tipis dengan rambut cepak untuk mempermudah
aliran udara, pakaian khusus yang bisa membuat para pelari berlari lebih cepat dan cepat
lagi, membuat sprint semakin tegang dan menantang untuk dilihat

5. Lompat Jauh

Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi kenyataannya tidak mudah
untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Atlet lompat
jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan yang telah ditentukan. Banyak
atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis lompatan.

6. Lempar Lembing

Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk dibicarakan. Atlet
memegang lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan hanya sejauh 4 meter.
Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet wanita, 220 meter aja.
Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik yang sempurna untuk
mampu melemparkan lembing tersebut sejauh-jauhnya.

7. Jalan cepat

Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan
tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut
harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.

8. Lari Gawang

Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk
putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan
cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama
sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam
keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 –
1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan
diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan
dipergunakan untuk menjaga keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha
dari kaki yang diayunkan ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan
badan dipertahankan.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi
kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di
atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas
gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan
bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi
seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star
harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat
mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil gawang pertama ini sangat
berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.

4. Renang
Dasar Belajar Renang
1. Pengenalan Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat –
sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.
Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain,
misalnya :
• Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal
• Saling mencipratkan air ke muka teman
• Memasukkan kepala dan badan ke dalam air
• Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman
2. Meluncur
Setelah mengetahu sifat – sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan
mengapun, caranya adalah :
• Berdiri dengan kedua tanganlurus, bungkukkan badan ke depan.
• Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan
dalam sikap mengembang dan meluncur.
3. Latihan Pernafasan
a. Teknik Gerakan Pernafasan
1) Sikap Permulaan
Berdiri kongkang di kolam dasar
• Membungkukkan tubuh rata dengan air
• Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dilurukjan ke
depan.
2) Gerakan
• Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kokan,
sehingga mulut mengambil nafas.
• Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada
di belakang samping tubuh.
b.Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas
• Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tanmgan
memegang dinding kolam.
• Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata
melihat ke depan sedikit.
• Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan
kepala ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut
di atas permukaan air.

Macam – Macam Gaya Dalam Olahraga Renang


1. Renang Gaya Bebas
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian
dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah
menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari
air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil
napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya
berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju
lebih cepat di air.
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi
Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang
kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada,
gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik
renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal
oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya
bebas.
a. Posisi Badan Gaya Bebas
Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
• Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
• Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
• Otot – otot perut dan leher rilek.
b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh.
Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
• Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
• Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
• Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan
air.
• Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
c. Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
• Gerakan menarik (pull)
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku
dibengkokkan.
• Gerakan mendorong (push)
Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai
lengan lurus ke belakang.
• Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan
mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser
ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.

2. Renang Gaya Dada


Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan
maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah
satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi
tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran
berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor
renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.
a. Gerakan Kaki
• Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)
• Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan
kaki kanan saling berjauhan)
• Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan
kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
b. Gerakan Tangan
• Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu &
menempel)
• Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping
(cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
• Luruskan tangan kembali.
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
• Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.
• Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan,
kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.

3. Renang Gaya Punggung


Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke
permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi
tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan
menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga
mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga
perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang
dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start
dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara
kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno.
Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya
renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
a. Gerakan Kaki
• Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang
berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
• Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok
b. Gerakan Tangan
• Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
• Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
• Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada
masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum,
karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan
menghitung gerakan tangan.
4. Renang Gaya Kupu – Kupu
Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-
lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari
air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan


kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang
lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari
ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru
dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba
renang pada tahun 1933.
Berbeda dari gaya bebas, gaya dada, dan gaya punggung yang umumnya dapat
mudah dikuasai, pemula perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan
tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya
kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang
lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan
besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.

a. Gerakan Kaki
• Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
• Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
• Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan
dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
b. Gerakan Tangan
• Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi
tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
• Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.
• Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali depan.
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan
kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang
1. Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang
• Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat
berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan
badan (senam kecil) atau dengan berlari – lari kecil.
• Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh
dapat menyesuaikan dengan suhu air.
• Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan lainnya.
2. Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang
• Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di
dalam kolam renang biasanya kotor.
• Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat –
loncat atau dengan cara yang lain.
• Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)

Manfaat Renang Bagi Tubuh


1. Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah
2. Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru
3. Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi

5.Senam

I. Senam Lantai

2.2 Pengertian Senam Lantai


Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu
peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk
meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m
untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan
ringan,sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan,
keluwesan,dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu
90detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap
statissekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
2.3 Macam-Macam Bentuk Senam Lantai
a) Berguling ke depan (Roll Depan)
Cara melakukannya sebagai berikut :
· Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
· Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
· Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipatrapat pada
dada.
· Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
· Kembali berusaha bangun.
Kesalahan dalam guling depan(roll depan) :
· Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat(dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu
jauh atau terlalu dekat).
· Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan badan kurang
sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping
· Bahu tidak diletakkan di atas matrass saat tangan dibengokkan.
· Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

Cara memberi bantuan guling ke depan(roll depan) :


· Pegang kepala bagian belakang pelaku.
· Membantu mendorong punggung pelaku saat aan duduk.
· Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.
· Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara kedua
tangan.
b) Guling ke belakang (Back Roll)
Posisi awal guling ke belakang :
· Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
· Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
· Kedua tangan berada di samping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
Geraan selanjutnya adalah :
· Jatuhkan pantat ke belakang badan tetap bulat.
· Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala.
· Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan
matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
· Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
· Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak.
· Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh
kurang bulat.
· Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk
menumpu diatas matras.
· Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh kesamping
· Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak).

c)
Berdiri Dengan Tangan (HANDS STAND)
Cara melakukanya sebagai berikut:
· Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
· Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke
depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
· Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
· Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan diantara
tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
· Perhatikan keseimbangan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan handstand yaitua.
· Pinggang terlalu melenting, Kepala kurang menengada
· Siku-siku bengkok.
· Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
· Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
· Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut di bengkokkan).
· Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang
menengadah.
· Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
· Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa saat, sehingg cepat roboh.
· Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk mengguling
ke depan).
Cara memberikan bantuan handstand yaitu:
· Menopang/menahan panggul, belak ang paha, kedua pergelangan kaki, danbahu
si pelaku.
· Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk pelaku yang
b a h u , lengan, dan tangannya belum cukup kuat.
· Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempar/mengayun satu kaki ke atas, dapat
dilakukan pada tembok dengan dibantu mengangkat satu kaki.
d) Berdiri dengan Kepala (Head Stand)
Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan
ditopang oleh kedua tangan.
1. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan
tangan membentuk segitiga sama sisi.
2. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar
badantidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
3. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan headstand yaitu:
· Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
· Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
· Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
· Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
· Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.Terlalu
cepat/kuat pada saat menolak Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
Cara memberi bantuan dalam gerakan headstand yaitu :
Karena panggul menjadi titik berat yang utama dalam bentuk sikap berdiri dengankepala, maka
bantuan yang utama adalah :
· Mengangkat dan menarik panggul.
· Menopang panggul bagi pelaku yang dapat memindahkan panggul kedepan.
· Memegang dan menahan kedua kaki pelaku, pegang pada ujung pergelangan kaki dan belakang paha
atau panggul.
e) Kayang
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang yang membusur bertumpu pada kedua tangan
dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang akan mudah dilakukan apabila :
1. Memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
2. Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul.
3. Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.
Sikap kayang dapat dilakukan dari sikap tidur dan berdiri :
Kayang dari sikap tidur
1. Sikap awal :
a) tidur telentang.
b) kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada pinggul.
c) kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras/lantai, ibu jaridisamping telinga.
2. Gerakan ;
a) Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus.
b) Masukkan kepala diantara 2 tanganb.

Kayang dari sikap berdiri


1. Sikap awal
a) Berdiri tegak .
b) Kedua tangan disamping kaki.
2. Gerakan
a) Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan ke belakang, kepala tengadah dan badan melenting ke
belakang.
b) Tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak pada matras/lantai.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu :
a) Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh.
b) Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu.
c) Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya bagian punggung dan
kekakuan pada otot perut.
d) Sikap kepala yang terlalu menengadah.
e) Kurang keseimbangan.
Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang:
a) Posisi penolong disamping anak yang melakukan garakan kayang.
b) Membantu mengangkat dan agak membawa punggung/bahu pelaku.
c) Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya perlahan ke bawah.
f) Loncat Harimau (Tiger Sprong)
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke
depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat
melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.

Cara melakukannya sebagai berikut :


1. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
2. Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat ke depan atas dengan tolakan dua kaki,
saat melayang kedua lengan lurus ke depan.
3. Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk ke dada antara kedua tangan, sehingga bahu dan
tengkuk menyentuh matras, lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling ke depan dengan tangan lurus.
4. Sikap akhir jongkok terus berdiri.
g) Meroda (Ratslag)
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat hitungan, tangandan kaki
berputar seperti baling-baling.Meroda merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai (floor
exercise), dimana terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan
tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan latihan :
1) Lakukan latihan hand stand dengan baik dan sempurna.
2) Setelah Latihan hand stand , pindahkan berat badan ke kaki kanan bila meroda ke kanan ataukaki kiri
bila meroda ke kiri.
3) Berurutan kaki kiri atau kanan menumpu kembali gerakanhand stand dan seterusnya.
Gerakan meroda atau ratslag:
Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas, telapak tangan menghadap keatas depan,
kepala tegak, kedua kaki dirapatkan. Tendangkan kaki lurus ke samping dangerakanlah ke arah matras atau
lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri sambil letakkan tangan kiri pada matras yang diikuti tangan
kanan.Angkatlah kaki kanan ke atas dengan hentakkan kakikiri pada matras untuk bisa membuat sikap
kangkang di atas kepala. Kembalikan denganmendaratkan kaki kanan, kemudian kaki kiri dan sebaliknya
hentakkan tangan anda agar bisakembali tegak.
Cara memberikan pertolongan :
1) Hand stand di tembok, kemudian kaki kiri dibuka lurus, selanjutnya jatuhkan ke sampingbadan dengan
menekan tangan kanan. Kaki tetap dibuka hingga mendarat dilantai, diikutidengan bantuan guru dan teman
yang lain dengan cara mengangkat badan ke sebelah kanandan menjaga pinggang.
2) Setelah dapat melakukan sendiri, latihan dilakukan dengan menempatkan rintangan di antarakaki dan
tangan.
Hal yang harus diperhatikan :
1) Saat melakukan meroda, kedua tangan dibuka lebar sama dengan lebar kaki.
2) Jalannya kaki dan tangan berurutan secara teratur ke arah samping kanan.
h) Lompat Kangkang
Lompat kangkang di atas peti lompat ada dua macam:a. Lompatan dengan panggul ditekuk atau
menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi.
2) Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka gerakanke samping.
3) Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
4) Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.5.
5) Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
Teknik pelaksanainnya sebagai berikut :
1) Sambil mengangkat panggul, ayun tungkai tinggi di atas garis horisontat.
2) Pada saat tangan bertumpu pada peti, badan merupakan satu garis lurus dan membuat sudutantara 20° -
30° dengan garis horizontal.
3) Setelah badan lurus, tekuk panggul dan buka kaki. Bersamaan dengan itu, tolakkan tangankuat-kuat pada
peti lompat.
4) Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti.
5) Saat kedua kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan angkat lengan ke depan atas.
6) Mendarat dengan menekukkan lutut dan condongkan badan sedikit ke depan (menekuk panggul, akhiri
dengan sikap sempurna).
Kesalahan yang sering terjadi pada lompat kangkang :
1) Panggul kurang diangkat tinggi, sehingga tidak berhasil membuat sikap kangkang di atas peti lompat.
2) Lutut bengkok, kepala dan dada tidak terangkat pada saat tangan rnenyentuh peti.
3) Kedua lengan tidak lurus dan kepala terlalu ke depan, sehingga menyebabkan tangan tidak lurus dengan
badan.
i) Lompat Jongkok( Squat Voult)
Gerakan lompat jongkok sebenarnya hamper sama dengan lompat kangkang tetapi padalompat
jongkok kedua kaki rapat, jika lompat kangkang sudah di kuasai maka mudah untuk melakukan lompat
jongkok.
Cara melakukan lompat jongkok :
1) Ambil ancang awalan, kemudian berlari, selanjutnya lakukan kedua kaki meloncat ke atas.Kemudian
kedua lengan menumpu pada peti lompat.
2) Kedua tangan menolak kuat-kuat dan panggul di angkat tiggi, kemudian kedua kaki di tekuk dalam sikap
jongkok pada saat melewati peti lompat kepala tegak.
3) Luruskan kedua kaki,kedua lengan di ayun ke atas sesaat sebelum mendarat.
4) Kemudian mendarat lunak, lutut di tekuk sedikit, dan jaga keseimbangan.
j) 10. Round off
Sikap awal : Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan disamping badan.
Cara melakukan gerakan round off:
1) Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.
2) Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping kiri.
3) Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu, lemparkankaki kanan
lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi handstand.
4) Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
5) Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.
Sikap akhir : Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas serong kedepan, pandangan menghadap kearah
permulaan mengambil awalan.
2.4 Peraturan senam
Peraturan senam adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk menyelenggarakan kejuaraan
senam, mengatur mekanismenya, serta membatasi atau menentukan siapa saja yangboleh turut serta di
dalamnya, dan bagaimana nilai senam dihasilkan.
Untuk kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat Internasional, peraturan yang berlaku adalahperaturan
yang dikeluarkan oleh FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yaitu badansenam Internasional.
Peraturan itu dirangkum dalam buku yang dinamakan technical regulation(peraturan teknik) yang berlaku
atau mencakup aturan untuk semua disiplin senam dan code of points yang berlaku khusus untuk masing-
masing disiplin.
1. Jenis Pertandingan
Dalam kejuaraan senam biasa diberlakukan empat jenis kompetisi, yang biasa disebut sebagai
kompetisi I, kompetisi II, kompetisi III, dan kompetisi IV. Kompetisi I, atau disebut juga kompetisi
penyisihan, diselenggarakan untuk mencari regu atau peserta individual yang bias berlanjut ke kompetisi
selanjutnya. Pada kompetisi ini baik peserta beregu maupun peserta individual harus bertanding di semua
alat, dengan menampilkan rangkaian bebas. Yang dimaksud peserta beregu adalah enam orang pesenam
yang mewakili satu negara/daerah. Hasil kompetisi ini akan menentukan :
1) 36 pesenam putra dan 24 pesenam putri terbaik yang akan menjadi finalis serba bisa dikompetisi II.
2) 8 pesenam terbaik (baik putra maupun putri) dari setiap alat, yang akan menjadi finalisdisetiap alat,
di kompetisi III.
3) 8 regu terbaik, yang akan melaju ke final beregu di kompetisi IV.
Kompetisi II (kejuaraan perorangan serba bisa). Kompetisi II dimaksudkan untuk mencari
juara perorangan serba bisa (seluruh alat), dengancara menjumlahkan nilai pesenam dari seluruh alat.
Pesenam yang nilainya tertinggi dalamseluruh alat menjadi juara serba bisa atau sering juga disebut All
Around Champion. Sepertidikatakan sebelumnya, finalis di kompetisi II ini berjumlah 36 orang (pa) dan
24 orang (pi),dengan ketentuan dari satu daerah tidak boleh lebih dari 3 orang pesenam.
Kompetisi III (kejuaraan perorangan peralat). Kompetisi ini akan menentukan juara dari
setiap alat yang dipertandingkan: 6 alat Artistik putra, 4 alat Artistik putri dan 4 alat senam ritmik. (Khusus
untuk senam ritmik walaupun alatnyaada 5 alat, tetapi yang dipertandingkan dalam kejuaraan besar hanya
4 alat. Biasanya, tiap tahunalat yang dipertandingkan berubah-ubah). Peserta kompetisi III pada setiap alat
adalah 8 orang

II. Senam Irama


Senam irama merupakan gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi
dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur
yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan
ketepatan irama. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari,
melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.
Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam
yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara
berirama.Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat
yang sering digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.
Unsur – Unsur Senam Irama
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan
senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang
harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
Macam Macam Aliran Senam Irama
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 –
1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat
itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat
kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan
system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang
guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya
sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode,
berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya
terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan
penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat
seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung:
- Dressur
- Prestasi olahraga

Gerakan Dasar Senam Irama


1. Gerakan Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.
a. Langkah biasa (looppas)
Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah dengan
kaki kiri secarabergantian.Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut.
1) Kaki mengeper pada sendi lutut.
2) Gerakan dilakukan dengan rileks.
3) Gerakan disesuaikan dengan irama.
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke
depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang
terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah lutut harus
mengeper, tumit harus dijatuhkan.
b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki
rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Gerakan kaki mengeper pada lutut.
2) Dilakukan dengan rileks dan luwes.
3) Gerakan disesuaikan dengan irama.
c. Langkah keseimbangan (ballanspas)
Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan
dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih
terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:
1) Tidak ada saat berhenti;
2) Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
3) Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.
d. Langkah depan (galoppas)
Sikap tegak anjur kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki
kanan.Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini dilakukan dengan
irama 2/4.

2. Gerakan Ayunan Tangan


a. Ayunan satu lengan depan belakang.
b. Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.
c. Variasi ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.
d. Ayunan dua lengan depan belakang.
e. Ayunan dua lengan silang depan di muka badan.
3. Bentuk-Bentuk Gerakan Variasi
a. Variasi langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas.
b. Variasi langkah ke samping dengan gerakan tangan memutar.

Senam Irama Dengan Alat


Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada masa
sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain
mempertandingkan rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang
dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat tersebut terdiri atas:
bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada (clubs).
Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara
beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.
Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-jari
tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat dari karet atau plastik.
Kompetisi berat
bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.
Cara memainkannya:
Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di lantai
maupun pada tubuh si pesenam sendiri.
Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang
khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara mengukurnya,
tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh
tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya:
Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua tangan. Tali bebas untuk
dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat,
boleh di lempar ke atas, yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah
ditentukan.
Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai tidak
lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran (belang-
belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-
90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya:
Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan. Sebelum
dapat memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya.
Misalnya: Reguler grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh
digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan 35
gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber
glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat angka
delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral dan macam-macam lemparan.
Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang gada
40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada:
- Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan
yang
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh matras
yang berukuran 12 X 12 cm.

Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama


Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh
putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.
1. Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah
Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.
2. Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan akan
makan waktu yang cukup lama.
3. Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah
disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang
tekun dan cukup lama.Maka demi terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai
secara matang.

Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam


Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau
membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam
perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada
empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan
kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan
dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.
1. Kekuatan otot
2. Kelentukan
3. Daya tahan
a. Daya tahan otot
b. Daya tahan cardio vascular respiratory
4. Relaksasi

Manfaat Senam Irama


1. Manfaat Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan kemampuan
daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan dan keseimbangan.
2. Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan
berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.
3. Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan terwujud
interaksi sosial.

6. NARKOBA
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi
(termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas
Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut
adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan
pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan
adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan
psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan
pengembangan pengetahuan.Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997,
narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki,
memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan
psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.

JENIS – JENIS NARKOBA


a. Jenis narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
b. Jenis-jenis psikotropika :

1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

c. Jenis zat adiktif ada 3 yaitu:


Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari
– hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3
golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor,
dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus
Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat. Dalam upaya penanggulangan narkoba di masyarakat, pemakaian rokok
dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena
rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba lain yang
berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari narkoba dapat
digolongkan menjadi 3 golongan :
1.
Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis narkoba yang berfungsi mengurangi
aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan
membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin,
Codein), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).

2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis narkoba yang merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar
dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3.
Golongan Halusinogen. Adalah jenis narkoba yang dapat menimbulkan efek
halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya
pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (
ganja ).
NARKOBA YANG SERING DIGUNAKAN:
Di dalam masyarakat narkoba yang sering disalahgunakan adalah :

1. OPIODA, terdapat 3 golongan besar :


a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni
berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan
dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan
putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik
mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah
zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya
pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin
menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan
kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai
akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi
musuh.
2. KOKAIN :
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus
diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan
menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan
tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar
lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar,
kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit
dan lelah.

3. KANABIS :
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal
dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara
dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari
kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira
berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan
tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.

4. AMPHETAMINE :
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk bubuk
warna putih dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup.
Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara penggunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap
atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).

5. LSD ( Lysergic Acid ).


Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar
seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil
dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi
setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam. Efek rasa: terjadi
halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan
bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.

6. SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :


Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian : dengan
diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk
pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat
tidur.

7. SOLVENT / INHALASI :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem,
Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.Biasanya digunakan
dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang
mampu.Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual,
muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

8. ALKOHOL :
Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang
mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses
penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %. Nama
jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

D. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN


Penyalahgunaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa
jenis narkoba secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah narkoba yang makin bertambah ( toleransi
), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (
withdrawal symptom ).
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang
mempunyai resiko lebih besar menggunakan narkoba :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan : Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan
pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Ø Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
Ø Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c.Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri
secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna narkoba.

Ø Lingkungan Teman Sebaya :


a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Ø Lingkungan Masyarakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA

1. Perubahan Fisik :

• Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ),


apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
• Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
• Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus,
diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
• Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku :

• Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering


membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
• Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas
atau tempat kerja.
• Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
• Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu
dengan anggota keluarga yang lain.
• Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota
keluarga yang lain.
• Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau
keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
• Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan
pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

7. Seks Bebas

Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka
bumi ini. Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau
suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks
untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain
itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam
kehidupan (bagi manusia).
Hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex).
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks bebas
merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh
masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
1. Survei Komnas Anak Di 12 Provinsi (4500 remaja sebagai responden)
93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
2. 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan
3. 21,2% remaja SMA pernah aborsi
Survey Perkumpulan Keluarga Berencana (100 remaja SMP & SMA Di Samarinda)
56% Pelajar sudah berhubungan seks. Bahkan ada yang terang terangan mengaku
berhubungan seks dengan pekerja seks.
Survey Synovate Researc
1. 44% mengaku punya pengalaman seks di usia 16-18 tahun.
2. 16% mengaku pengalaman seks di dapat di usia 13-15 tahun.
3. Tempat melakukan seks di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)
Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia
1. 32% remaja 14 – 18 tahun pernah berhubungan seks
2. 21,2% remaja putri pernah melakukan aborsi
3. 97% penyebab remaja melakukan seks yaitu dari internet.
Dari survey di atas dapat dikatakan bahwa seks bebas bukanlah lagi hal yang tabu
dikalangan remaja saat ini. Maraknya seks bebas di kalangan pelajar seolah menjadi trend
bahwa jika seorang siswi masih perawan maka akan tergolong siswi yang "nggak gaul"
dan terkucilkan dalam pergaulan anak zaman sekarang.
1. Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Seks Bebas
Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh para remaja. Faktor-faktor yang
mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar nikah, adalah :
Karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks
adalah bentuk penyaluran kasih sayang.
Karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai
dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama
dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
Kematangan biologis yang tida disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung
berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya
kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa
kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual
pranikah.
Factor lain yang menyebabkan orang melakukan seks bebas:
Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam
kurangnya perhatian orangtua
merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks dianggap ”Gaul”
cueknya masyarakat akan situasi linkungan
taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar
terlupakannya intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat
pengaruh globalisasi.
Adapun tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan
hubungan seks diluar nikah:
1. pegangan tangan
2. ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. ciuman bibir
4. pelukan
5. petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. meraba bagian yang sensitive (mulai berani buka-bukaan)
7. melakukan hubungan seks

2. Dampak Seks Bebas


Seks bebas banyak sekali dampak negative yang di timbulkan terutama bagi
individu yang melakukannya dan lingkungannya. Dampak tersebut dianataranya :
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan
penyakit lainnya.
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih
kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun
takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan
untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
3. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan
datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi
masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan
anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin
bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

3. Cara Mencegah Hubungan Seks Bebas


Perilaku seks bebas dapat dicegah dengan cara salah satunya dengan pendidikan
seks.
1. Pendidikan seks
Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang
diuraikan oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut anda perhatikan:
Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.
Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak,
seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh
atau simbol seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh
diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional.
Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan
tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun t belum perlu
menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin,
karena perkembangan dari seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap
kematangan untuk dapat menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.
Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan
dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan
pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus
anak.
Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu
diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu
pengertian baru dapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat
(reinforcement) apa yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari
pengetahuannya.
Pendidikan seks ada dua jenis yaitu , pencegahan menurut agama, pencegahan seks bebas
dalam keluarga
a. Pencegahan Seks Bebas Menurut Agam
Pencegahan menurut agama antara lain :
Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan tempat
tidur anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh tahun.
Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak-anak sudah diajarkan
untuk selalu meminta izin ketika akan masuk ke kamar orang tuanya pada saat-saat
tertentu.
Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam
memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang
sangat khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga. Mereka tidak
boleh menceritakan kekurangan pasangannya kepada orang lain, apalgi terhadap anggota
keluarga terutama anak-anaknya.
b. Pencegahan Seks Bebas Dalam Keluarga
Pencegahan seks bebas dalam keluarga antara lain :
Keluarga harus mengertitentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-
anak mereka.
Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan
dalam menjelaskan masalah seks.
Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang
sopan.
Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka
dengan berbagai aktivitas.
Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan
sesuata yang paling berharga.
Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.

Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu:


o Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga
manusia merasa takut untuk berbuat zina.
o Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
o Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.

8. Penyakit akibat seks bebas


1. Penyakit kelamin
adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh kuman yang ditularkan melalui hubungan seks oral
maupun melalui hubungan kelamin. Jenisnya bermacam-macam, dari gonorhea, sifilis,
herpes, HIV/AIDS, dll.

Sebagian penyakit kelamin sudah dapat disembuhkan, namun untuk penyakit-penyakit tertentu
seperti HIV/AIDS sampai kini belum ditemukan obatnya.

Penularan penyakit kelamin dapat dihindari dengan jalan menghindari hubungan kelamin
secara sembarangan (seks bebas), dengan setia kepada satu orang pasangan saja, atau
dengan menggunakan alat-alat pencegahan seperti kondom.

Penyakit kelamin tertentu dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur, misalnya
dengan antibiotika. Namun demikian, mutasi kuman dapat menghasilkan kuman-kuman
yang kebal terhadap pengobatan yang diberikan, sehingga kemudian malah muncul varian
yang lebih ganas seperti misalnya Vietnam rose yang muncul di masa Perang Vietnam.

HIV/AIDS dapat pula ditulari melalui penggunaan jarum suntik yang telah tercemar oleh
kuman HIV/AIDS, misalnya seperti yang sering dilakukan oleh para pemakai obat bius.
Sampai sekarang HIV/AIDS belum dapat disembuhkan. Obat-obatan yang diberikan
kepada penderita HIV sampai sekarang baru mampu memperpanjang hidup si pasien.
Macam-Macam Penyakit Kelamin
GONORRHEA & CHLAMYDIA
* Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah
hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
* Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil
dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali.
* Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali,
tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan
* Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini.

HERPES
* Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan
* Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit
ini
* Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
* Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang
* Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering
* Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes akrena lecet terjadi di dalam vagina.

INFEKSI JAMUR
* Disebabkan oleh jamur
* Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat
* Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal
* Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur

SYPHILIS
* Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan
intim dengan penderita penyakit ini
* Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak
terasa sakit
* Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan
penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang
juga, dan virus akan menyerang bagiantubuh lain
* Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin
* Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina

BISUL atau kutil PADA ALAT KELAMIN


* Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV)
* Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut
* Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada
pria karena terlalu kecil. Dapat diuji dengan lapisan cuka
* Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix
* Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali
berganti pasangan intim.

KUTU KELAMIN
* Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap
pada rambut kemaluan.
* Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin.

KUTU DI BAWAH KULIT


* Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit
* Menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh
* Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh
* Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah pengobatan, karena kutu dapat menetap pada
kain-kain terebut

AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV DISEASE


* Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya sistim
kekebalan tubuh
* Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah
* Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi
pengobatan telah ditemukan
* Disebarkan melalui hubungan intim [berciuman, making love], hubungan dengan lendir
penderita dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.

PENYAKIT KELAMIN PADA WANITA :


Berikut beberapa penyakit umum yang wanita hadapi dan cara menjamin kesehatan
kewanitaan tetap sehat:

Human papillomavirus (HPV)


Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu infeksi virus yang disebabkan oleh hubungan
seksual paling umum. Sebagian besar penyakit ini tidak begitu berbahaya tetapi jika test
smear nampak tidak normal, dokter akan menyarankan untuk test lab.

Cara untuk mengatetahui HPV adalah dengan cervical smear atau screening kesehatan seksual.
Yakinlah untuk memeriksa secara teratur setidaknya satu kali setiap tiga tahun. Berhenti
merokok karena penelitian menemukan hubungan antara merokok dan kanker vulva dan
gunakan kondom.

Pelvic Inflammatory Disease (PID)


Pelvic Inflammatory Disease (PID) mempangaruhi satu dari 10 wanita dan jika dibiarkan akan
menyebabkan ketidaksuburan. Gejala yang mungkin timbul pinggul sakit saat hubungan
seks, pendarahy ang tidak teratur atau perubahan bau pada vagina. Segera periksa ke dokter
jika anda menemukan gejala itu. Penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan dengan
antibiotik.
Upaya pencegahan PID adalah lakukan seks yang aman dan memeriksakan secara teratur.
Kadang-kadang gejala tidak begitu jelas sampai semua terlambat.
Bacterial vaginosis
Bacterial vaginosis adalah salah satu infeksi vagina yang paling umum diantara wanita diusia
beranak. Penyakit ini sering dianggap hanya infeksi karena memiliki gejala yang sangat
umum dengan infeksi biasa.
Gejala dari ketidakseimbangan bakteri dalam vagina termasuk gatal, aroma amis dan
perubahan dalam vagina. Jangan biarkan gejala-gejala tersebut dan yakinlah untuk
diperiksa dan disembuhkan dengan baik. Jika dibiarkan, ini akan meningkat resiko
berkembang menjadi PID

2.Penyakit radang pelvis


Penyakit radang pelvis (bahasa Inggeris: Pelvic inflammatory disease) ialah sejenis penyakit
berjangkit yang progresif berlaku pada tiub Fallopio, rahim, serviks dan/atau ovari.
Penyakit radang pelvik selalu dikaitkan dengan penyakit kelamin kerana ia selalunya
berjangkit melalui seksual.
Gejala penyakit radang pelvis
Gejala penyakit radang pelvis pelbagai, meliputi tiada gejala kepada gejala yang teruk. Gejala-
gejala ini termasuklah:
• Sakit di bawah bahagian abdomen
• Lelehan vagina yang banyak, berbau busuk dan berwarna tidak normal
• Sakit semasa hubungan seks
• Darah haid yang terlalu banyak dengan kesakitan yang berlebihan
• Perdarahan antara kitaran haid
• Menggigil, demam dan muntah
• Kepenatan yang berlebihan
• Hilang selera makan
• Sakit pinggang
• Kencing sakit dan lebih kerap

3.HIV/AIDS
SEKSOLOG Dr. Boyke Dian Nugraha menjelaskan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah salah
satu penyakit mematikan yang saat ini belum ditemukan obatnya. Namun menurutnya, ada
lima langkah yang dapat dilakukan guna mencegah penularan penyakit tersebut :
1. Hindari hubungan seks bebas
Seseorang yang sering melakukan hubungan seks bebas, menurut Boyke dipastikan akan
tertular penyakit HIV / AIDS ini
2. Setiap pria atau wanita harus setia kepada pasangan masing-masing. Sehingga diharapkan
dapat mengurangi masuknya virus HIV yang dapat menghancurkan sistem kekebalan
tubuh manusia. Setiap pasangan harus selalu menjaga hubungan mereka agar harmonis
sehingga hubungan seks dengan yang bukan pasangannya dapat dihindarkan.
3. Apabila langkah 1 dan 2 tidak dapat dilakukan, sebaiknya saat melakukan hubungan seks
selalu menggunakan kondom. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya virus dari
pasangan seks mereka.
4. Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian khususnya bagi para generasi muda,
karena jarum yang digunakan belum tentu seteril.
5. Hindari penularan melalui transfusi darah dengan cara selektif dan ketat.

9. Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang
secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan
tradisional. (Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan)
Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatannya yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku dalam masyarakat.
Obat tradisional Peraturan menurut Menteri Kesehatan RI.No.
179/Men.Kes/Per/VII/1976 Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisionil adalah obat
jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan
atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data
klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman :
- bahan alam
- bedasarkan pengalaman
obat tradisional menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI.No.246/Men.Kes/Per/V/1990 Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.T Dan
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan Adalah bahan atau ramuan
bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
Sejarah obat tradisional :
Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh berkembang, terpeliharah
pada sekelompok / golongan masyarakat, yang pada akhirnya melahirkan satu budaya
Kebiasaan lahir dari pengalaman
Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, antara lain :
mencoba-coba
signatura
petunjuk dari yang kuasa
Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan
dibentuknya direktorat pengawasan obat tradisional, pada direktorat pengawan obat dan
makanan, departemen kesehatan.
Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu
Peraturan Menteri Kesehatan R.I :
1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan Distribusi Obat TradisionL
2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional
3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan dan Penandaan Obat Tradisional.

1.1 Izin Edar


Obat tradisional yang diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar yang
diberikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pemberian izin edar
dilaksanakan melalui mekanisme registrasi sesuai dengan tatalaksana yang ditetapkan dan
berlaku selama 5(lima) tahun. Dikecualikan dari ketentuan kewajiban memiliki izin edar
di berlakukan terhadap:
a. obat tradisional yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan usaha jamu gendong
b. simplisia dan sediaan galenik untuk keperluan industri dan keperluan layanan pengobatan
tradisional
c. obat tradisional yang digunakan untuk penelitian, sampel untuk registrasi dan pameran
dalam jumlah terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Obat tradisional yang dapat diberikan izin edar harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu
b. dibuat dengan menerapkan CPOTB
c. memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia atau persyaratan lain yang diakui
d. berkhasiat yang dibuktikan secara empiris, turun temurun, dan/atau secara ilmiah,
penandaan berisi informasi yang objektif, lengkap, dan tidak menyesatkan.

• Kewajiban Pemegang Nomor Izin Edar

Pemegang nomor izin edar wajib melakukan pemantauan terhadap keamanan,


khasiat/manfaat, dan mutu produk yang beredar. Dalam hal terjadi ketidaksesuaian
terhadap keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk, pemegang nomor izin edar wajib
melakukan penarikan produk dari peredaran dan melaporkan kepada Kepala BPOM.

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:


a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 181/Menkes/Per/VII/1976 tentang Pembungkusan
dan Penandaan Obat Tradisional
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 230/Menkes/IX/1976 tentang Wajib Daftar
Simplisia Impor
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha
Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional sepanjang yang mengatur
pendaftaran obat tradisional sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 661/Menkes/Per/VII/1994 tentang Persyaratan
Obat Tradisional
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1297/Menkes/Per/XI/1998 tentang Peredaran Obat
Tradisional Impor.
Obat tradisional dilarang mengandung:
a. etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk sediaan tingtur yang pemakaiannya
dengan pengenceran
b. bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat
c. narkotika atau psikotropika
e. dan atau bahan lain yang berdasarkan pertimbangan kesehatan dan/atau berdasarkan
penelitian membahayakan kesehatan yang jenisnya ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makan.
Obat tradisional dilarang dibuat dan/atau diedarkan dalam bentuk sediaan:
a. Intravaginal
b. tetes mata
c. parenteral

Registrasi Obat Tradisional


Registrasi Obat Tradisional Produksi Dalam Negeri hanya dapat dilakukan oleh
Industri Obat Tradisional, Usaha Kecil Obat Tradisional atau Usaha Mikro Obat
Tradisional yang memiliki izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Registrasi Obat Tradisional Kontrak hanya dapat dilakukan oleh pemberi kontrak
dengan melampirkan dokumen kontrak. Obat tradisional kontrak adalah obat tradisional
yang seluruh atau sebagian tahapan pembuatan dilimpahkan kepada industri obat
tradisional atau usaha kecil obat tradisional berdasarkan kontrak.
Registrasi Obat Tradisional Lisensi hanya dapat dilakukan oleh Industri Obat
Tradisional, Usaha Kecil Obat Tradisional penerima lisensi yang memiliki izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Obat tradisional lisensi adalah obat tradisional
yang seluruh tahapan pembuatan dilakukan oleh industri obat tradisional atau usaha kecil
obat tradisional di dalam negeri atas dasar lisensi.
Registrasi Obat Tradisional Impor hanya dapat dilakukan oleh Industri Obat
Tradisional, Usaha Kecil Obat Tradisional, atau importir obat tradisional yang mendapat
penunjukan keagenan dan hak untuk melakukan registrasi dari industri di negara asal. Obat
tradisional impor adalah obat tradisional yang seluruh proses pembuatan atau sebagian
tahapan pembuatan sampai dengan pengemasan primer dilakukan oleh industri di luar
negeri, yang dimasukkan dan diedarkan di wilayah Indonesia.
Registrasi Obat Tradisional Khusus Ekspor dilakukan oleh Industri Obat Tradisional,
Usaha Kecil Obat Tradisional atau Usaha Mikro Obat Tradisional yang memiliki izin
sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

1.2 Kelebihan dan kekurangan obat tradisional


A. Keuntungan obat tradisonal
1. Efek samping OT relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
OT/TO akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan tepat, baik takaran, waktu dan
cara penggunaan, pemilihan bahan serta penyesuai dengan indikasi tertentu.
2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat
tradisional/komponen bioaktif tanaman obat. Dalam suatu ramuan OT umumnya terdiri
dari beberapa jenis TO yang memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk
mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat
mungkin agar tidak menimbulkan kontra indikasi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang
saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki. Sebagai ilustrasi dapat
dicontohkan bahwa suatu formulasi terdiri dari komponen utama sebagai unsur pokok
dalam tujuan pengobatan, asisten sebagai unsur pendukung atau penunjang, ajudan untuk
membantu menguatkan efek serta pesuruh sebagai pelengkap atau penyeimbang dalam
formulasi. Setiap unsur bisa terdiri lebih dari 1 jenis TO sehingga komposisi OT lazimnya
cukup komplek.
3. Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi
Zat aktif pada tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu
tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder; sehingga memungkinkan
tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek tersebut adakalanya
saling mendukung (seperti pada herba timi dan daun kumis kucing), tetapi ada juga yang
seakan-akan saling berlawanan atau kontradiksi (sperti pada akar kelembak). Sebagai
contoh misalnya pada rimpang temu lawak (Curcuma xanthoriza) yang disebutkan
memiliki beberapa efek farmakologi, antara lain : sebagai anti inflamasi (anti radang), anti
hiperlipidemia (penurun lipida darah), cholagogum (merangsang pengeluaran produksi
cairan empedu), hepatoprotektor (mencegah peradangan hati) dan juga stomakikum
(memacu nafsu makan).
4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.
Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia (bahkan di dunia) telah
mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke bawah) ke
penyakit-penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga sekarang). Hal ini
seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai penemuan baru yang
bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia.Pada periode
sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan
penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu
jika hanya mengunakan OT atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang bermakna dan
pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya hinga sekarang sudah
cukup banyak ditemukan turunan antibiotika baru yang potensinnya lebih tinggi sehingga
mampu membasmi berbagai penyebab penyakit infeksi. Akan tetapi timbul penyakit baru
yang bukan disebabkan oleh jasad renik, melainkan oleh gangguan metabolisme tubuh
akibat konsumsi berbagai jenis makanan yang tidak terkendali serta gangguan faal tubuh
sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit metabolik
dan degeneratif. Yang termasuk penyakit metabolik antara lain : diabetes (kecing manis),
hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal dan hepatitis; sedangkan penyakit
degeneratif diantaranya : rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak
lambung), haemorrhoid (ambaien/wasir) dan pikun (Lost of memory).
B. Kelemahan obat tradisonal
Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang lemah,
bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji
klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme. Menyadari akan hal ini maka
pada upaya pengembangan OT ditempuh berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan
tertentu, sehingga ditemukan bentuk OT yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa
dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis; yaitu kelompok
obat fitoterapi atau fitofarmaka Akan tetapi untuk melaju sampai ke produk fitofarmaka,
tentu melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik) hingga bisa
menjawab dan mengatasi berbagai kelemahan tersebut.
Efek farmakologis yang lemah dan lambat karena rendahnya kadar senyawa aktif dalam
bahan obat alam serta kompleknya zat balast/senyawa banar yang umum terdapat pada
tanaman. Hal ini bisa diupayakan dengan ekstrak terpurifikasi, yaitu suatu hasil ekstraksi
selektif yang hanya menyari senyawa-senyawa yang berguna dan membatasi sekecil
mungkin zat balast yang ikut tersari.

1.3 Cara poduksi obat tradisional yang baik


Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang
menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang
dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan
pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani. Penerapan
CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu
yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan
dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat
dicapai. Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat
tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di
pasar dalam negeri maupun internasional. Mengingat pentingnya penerapan CPOTB maka
pemerintah secara terus menerus memfasilitasi industri obat tradisional baik skala besar
maupun kecil untuk dapat menerapkan CPOTB melalui langkah-langkah dan pentahapan
yang terprogram. Dengan adanya perkembangan jenis produk obat bahan alam tidak hanya
dalam bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga dalam bentuk Obat Herbal Terstandar
dan Fitofarmaka, maka Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ini dapat
pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi Obat Herbal Terstandar dan
Fitofarmaka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam CPOTB adalah:
1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran daribahan tersebut, yang
secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatanberdasarkan pengalaman.
2. Bahan awal adalah bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan dalam pembuatan
suatu produk obat tradisional.
3. Bahan baku adalah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau bahan lainnya, baik
yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah maupun yang tidak berubah,
yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional,walaupun tidak semua bahan tersebut
masih terdapat didalam produk ruahan.
4. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain merupakan bahan yang
dikeringkan.
5. Bahan pengemas adalah semua bahan yang digunakan untuk pengemasan produk ruahan
untuk menghasilkan produk jadi.
6. Produk antara adalah bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih
tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan.
7. Produk ruahan adalah bahan atau campuran bahan yang telah selesai diolah yang masih
memerlukan tahap pengemasan untuk menjadi produk jadi.
8. Produk jadi adalah produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan obat
tradisional.
9. Pembuatan adalah seluruh rangkaian kegiatan yang meliputi pengadaan bahan awal
termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan, pengemasan, pengawasan mutu sampai
diperoleh produk jadi yang siap untuk didistribusikan.
10. Produksi adalah semua kegiatan pembuatan dimulai dari pengadaan bahan awal termasuk
penyiapan bahan baku, pengolahan, sampai dengan pengemasan untuk menghasilkan
produk jadi.
11. Pengolahan adalah seluruh rangkaian kegiatan mulai dari penimbangan bahan baku sampai
dengan dihasilkannya produk ruahan.
12. Pengemasan adalah kegiatan mewadahi, membungkus, memberi etiket dan atau kegiatan
lain yang dilakukan terhadap produk ruahan untuk menghasilkan produk jadi.
13. Pengawasan dalam proses adalah pemeriksaan dan pengujian yang ditetapkan dan
dilakukan dalam suatu rangkaian proses produksi, termasuk pemeriksaan dan pengujian
yang dilakukan terhadap lingkungan dan peralatan dalam rangka menjamin bahwa produk
akhir (jadi) memenuhi spesifikasinya.
14. Pengawasan mutu (quality control) adalah semua upaya pemeriksaan dan pengujian
selama pembuatan untuk menjamin agar obat tradisional yangdihasilkan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
15. Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin kebersihan sarana
pembuatan, personil, peralatan dan bahan yang ditangani.
16. Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang formula, prosedur, perintah dan catatan
tertulis lainnya yang berhubungan dengan pembuatan obat tradisional.
17. Verifikasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
perlengkapan, prosedur kegiatan yang digunakan dalam pembuatan obat tradisional
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.
18. Inspeksi diri adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai semua aspek, mulai dari
pengadaan bahan sampai dengan pengemasan dan penetapan tindakan perbaikan yang
dilakukan oleh semua personal industri obat tradisional sehingga seluruh aspek pembuatan
obat tradisional dalam industri obat tradisional tersebut selalu memenuhi CPOTB.
19. Bets adalah sejumlah produk obat tradisional yang diproduksi dalam satu siklus
pembuatan yang mempunyai sifat dan mutu yang seragam.
20. Lot adalah bagian tertentu dari suatu bets yang memiliki sifat dan mutu yang seragam
dalam batas yang telah ditetapkan.
21. Kalibrasi adalah kombinasi pemeriksaan dan penyetelan suatu instrumen agar memenuhi
syarat batas keakuratan menurut standar yang diakui.
22. Karantina adalah status suatu bahan atau produk yang dipisahkan baik secara fisik maupun
secara sistem, sementara menunggu keputusan pelulusan atau penolakan untuk diproses,
dikemas atau didistribusikan.
23. Nomor bets atau nomor lot adalah suatu rancangan nomor dan atau huruf yang menjadi
tanda riwayat suatu bets atau lot secara lengkap, termasuk pemeriksaan mutu dan
pendistribusiannya.
24. Diluluskan (released) adalah status bahan atau produk yang boleh digunakan untuk
diproses, dikemas atau didistribusikan.
25. Produk kembalian adalah produk yang dikembalikan dari semua mata rantai distribusi ke
pabrik.
26. Penarikan kembali (recall) adalah kegiatan menarik kembali produk dari semua mata
rantai distribusi apabila ditemukan adanya produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanan dan penandaan atau adanya efek yang merugikan kesehatan.
27. Keluhan adalah suatu pengaduan dari pelanggan atau konsumen mengenai kualitas,
kuantitas, khasiat dan keamanan.
Menurut Material Medika (MMI, 1995), simplisia dapat digolongkan dalam tiga
kategori, yaitu:
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman. Eksudat adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi
sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia.
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan atau bagian hewan zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. Simplisia pelikan (mineral)
Simplisia pelikan adalah simplisia yang berupa bahan-bahan pelican (mineral) yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia.
Zat kimia berkhasiat (obat) tidak diperbolehkan digunakan dalam campuran obat
tradisional karena obat tradisional diperjual belikan secara bebas. Dengan sendirinya
apabila zat berkhasiat (obat) ini dicampurkan dengan ramuan obat tradisional dapat
berakibat buruk bagi kesehatan (Dirjen POM, 1986).
Sumber simplisia :
1. tumbuhan liar
Kerugian : a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
Keuntungan : a. Ekonomis

2. tanaman budidaya (tumpangsari, toga, perkebunan)


Keuntungan : a. bibit unggul
b. pengolahan pascapanen
c. tempat tumbuh
Kerugian : a. tanaman manja
b. residu pestisida

SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI

1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan


2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
PELIKAN : Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan
asing lainnya

2.2 Tanaman Obat

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat ini sudah lama dimiliki oleh nenek
moyang kita dan hingga saat ini telah banyak yang terbukti secara ilmiah. Dan Pemanfaatan
tanaman obat Indonesia akan terus meningkat mengingat kuatnya keterkaitan bangsa
Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai jamu.
Bagian-bagian yang digunakan sebagai bahan obat yang disebut simplisia. Simplisia:
a. Kulit (cortex)
Kortek adalah kulit bagian terluar dari tanaman tingkat tinggi yang berkayu.
b. Kayu (lignum)
Simplisia kayu merupakan pemanfaatan bagian dari batang atau cabang.
c. Daun (folium)
Folium merupakan jenis simplisia yang paling umum digunakan sebagai bahan baku
ramuan obat tradisional maupun minyak atsiri.
d. Herba
Simplisia herba pada umumnya berupa produk tanaman obat dari jenis herba yang bersifat
herbaceous.
e. Bunga (flos)
Bunga sebagai simplisia dapat berupa bunga tungga atau majemuk, bagian bunga majemuk
serta komponen penyusun bunga.
f. Akar (radix)
Akar tanaman yang sering dimanfaatkan untuk bahan obat dapat berasal dari jenis tanaman
yang umumnya berbatang lunak dan memiliki kandungan air yang tinggi.
g. Umbi (bulbus)
Bulbus atau bulbi adalah produk berupa potongan rajangan umbi lapis, umbi akar, atau
umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macam tergantung dari jenis tanamannya.
h. Rimpang (rhizoma)
Rhizoma atau rimpang adalah produk tanaman obat berupa potongan-potongan atau irisan
rimpang.
i. Buah (fructus)
Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula yang keras. Buah yang lunak akan
menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yang sangat berbeda, khususnya bila
buah masih dalam keadaan segar.
j. Kulit buah (perikarpium)
Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia kulit buah pun ada yang lunak, keras bahkan
adapula yang ulet dengan bentuk bervariasi.

k. Biji (semen)
Semen (biji-bijian) diambil dari buah yang telah masak sehingga umumnya sangat keras.
Bentuk dan ukuran simplisia biji pun bermacam- macam tergantung dari jenis tanaman
(Widyastuti, 2004).

2.3 Bentuk sediaan Obat Tradisional


Obat tradisional tersedia dalam berbagai bentuk yang dapat diminum atau
ditempelkan pada permukaan pada permukaan kulit. Tetapi tidak tersedia dalam bentuk
suntikan atau aerosol. Dalam bentuk sediaan obat- obat tradisional ini dapat berbentuk
serbuk yang menyerupai bentuk sediaan obat modren, kapsul, tablet, larutan, ataupun pil
(BPHN, 1993).

2.3.1 Larutan
Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka
padat tadi terbagi secara molekuler dalam cairan tersebut. Zat cair atau cairan biasanya
ditimbang dalam botol yang digunakan sebagai wadah yang diberikan. Cara melarutkan
zat cair ada dua cara yakni zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan pemanasan
(Anief, 2000).

2.3.2 Serbuk
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang disebukkan. Pada
pembuatan serbuk kasar, terutama serbuk nabati, digerus terlebih dahulu sampai derajat
halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih 500C.
Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan
dengan pertolongan bahan pengering yang cocok, setelah itu diserbuk dengan jalan
digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk yang mempunyai derajat halus
serbuk (Anief, 2000).

2.3.3 Tablet
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau
cempung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa zat tambahan. Zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah. Contohnya
yaitu tablet antalgin (Anief, 2002).

2.3.4 Pil
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandung satu
atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antara 100 mg sampai 500 mg. untuk membuat pil
diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi untuk memperbesar volume, zat pengikat dan
pembasah dan bila perlu ditambah penyalut (Anief, 2002).

2.3.5 Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat
dari pati dan bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor
paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), dan ada juga kapsul gelatin keras ukuran
0 dengan bentuk memanjang ( dikenal sebangai usuran OE), yang memberikan kapasitas
isi yang lebih besar tanpa peningkatan diameter. Contohnya kapsul pacekap (Farmakope
IV, 1995).

2.4 Simplisia yang terdapat dalam jamu

a. Coriandri Fruktus
Ketumbar adalah Coriandrum sativum suku Apiaceae
Ketumbar berkhasiat untuk meredakan pusing, muntah- muntah, influensa, wasir, radang
lambung, campak, masuk angin, terkena darah tinggi, dan lemah syahwat.
b. Myristicae semen
Buah pala adalah myristica fragrans suku Myristicaceae
Mengandung minyak atsiri, zat samak, dan zat pati.
Buah pala berkhasiat sebagai obat diare, kembung, mual serta untuk menetapkan daya
cerna dan selera makan, yang kaya akan vitamin C, kalsium, dan posfor.
Senyawa kimia buah pala tersebut terdapat dikulit, daging, biji pala hingga bunganya.
c. Piperis Nigri Fruktus
Lada hitam adalah piper nigrum suku Piperaceae
Mengandung saponim, flavonoid, minyak atsiri, kavisin, resin, amilum.
Lada hitam berkhasiat untuk memperlancar menstruasi, meredakan serangan asma,
meringankan gejala ramatik, mengatasi perut kembung serta menyembuhkan sakit kepala.
d. Andrographis Herba
Tanaman sambiloto adalah Andrograpis Peniculata suku Acanthaceae. Mengandung
flavinoid, alkane, keton, aldehid, dan beberapa mineral seperti kalium, kalsium, dan
natrium. Tanaman ini berkhasiat sebagai antiradang , analgetik, dan penawar racun.

e. Curcumae Rhizoma
Temulawak adalah Curcuma Xanthorrhiza suku Zingiberaceae. Mengandung pati,
kurkuminoid, dan minyak atsiri. Temulawak berkhasiat antiradang, antisembelit, tonikum,
dan diuretik.

Anda mungkin juga menyukai