Olahraga adalah suatu hal atau kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang
mengingat manfaat dari olahraga penting bagi kesehatan tubuh. Setiap orang pasti
menginginkan tubuh yang baik dan sehat. Dengan kondisi tubuh yang baik dan sehat, setiap
orang dapat melakukan aktivitas dengan baik. Bermacam-macam olahraga yang sudah
sering kita dengar atau kita kenal yang dapat kita lakukan.
Namun masih banyak olahraga yang mungkin tidak semua orang bisa melakukannya karena
berbagai macam faktor dalam maupun luar. Salah satu dari sekian banyak cabang olahraga
yang sudah kita kenal dan juga sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang
diperlombakan yaitu sepak bola.
Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian
kemari untuk diperebutkan di antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk
memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak
kemasukan bola. Di dalam permainan sepak bola, setiap pemain diperbolehkan
menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan.
Hanya penjaga gawang atau kiper yang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan
tangan. Sepak bola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri atas
sebelas pemain. Biasanya permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak (2×45 menit)
dengan waktu istirahat (10 menit) di antara dua babak tersebut.
Mencetak gol ke gawang merupakan sasaran dari setiap kesebelasan. Suatu kesebelasan
dinyatakan sebagai pemenang apabila kesebelasan tersebut dapat memasukkan bola ke
gawang lebih banyak dan kemasukan bola lebih sedikit jika dibandingkan dengan lawannya.
Menurut beberapa catatan sejarah, sepak bola dimulai pada tahun 5.000 SM diman
sepakbola dengan nama tsu chu. Pada masa tersebut sepak bola ini dimanfaatkan sebagai
bentuk latihan fisik bagi para tentara, dan sebagai pertunjukan saat kaisar berulang tahun.
Berselang 2.000 tahun berikutnya atau tepatnya pada tahun 3.000 SM terdapat juga catatan
sejarah sepak bola dunia yang mencatatkan bahwa permainan ini pernah dimainkan oleh
masyarakat Jepang yang dinamakan oleh mereka dengan sebutan KEMARI.
Setelah itu terdapat juga sedikit catatan sejarah sepak bola dunia lainnya, yakninya pada
tahun 2.500 SM, dimana orang Mesir kuno melakukan ritual kuno keagamaan yang hampir
sama dengan permainan sepak bola.
Selanjutnya pada tahun 600 M hingga 1600 M permainan sepak bola mulai dimainkan oleh
orang-orang mulai dari Amerika Tengah dan Mexiko hingga pada abad pertengahan negara-
negara eropa lainnya mulai memainkannya. Akan tetapi permainan sepak bolanya masih
berupa gabungan sepak bola, voli dan basket, permainan ini lebih mirip rugby.
Pada tahun 1820-1863 Peraturan sepak bola yang kita kenal sekarang mulai digodok. Dan
pada akhirnya pada tahun 1863 Asosiasi sepak bola di dunia pertama didirikan di Inggris,
yaitu asosiasi sepak bola inggris yang dikenal dengan sebutan FA. Pembentukan asosiasi
ini diawali perbedaan pendapat tentang peraturan dan program pada sepak bola
sebelumnya, sehingga sepak bola yang menggunakan tangan dikenal dengan rugby dan
sepak bola dengan kaki dikenal dengan football Dan pada akhirnya federasi sepak bola
dunia pun didirikan pada tahun 1904 dengan nama FIFA, yang beranggotakan Prancis,
Denmark, Belgia, Belanda, Swiss, Spanyol dan Swedia. Setelah 26 tahu FIFA berdiri, baru
pada tahun 1930 kejuaran sepak bola antar negara di dunia diadakan Uruguay dengan Italia
sebagai juaranya.
Teknik Dasar Sepak Bola
Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain
yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola
dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
Menendang (kicking), Menghentikan atau Mengontrol (stoping), Menggiring (dribbling),
Menyundul (heading), Merampas (tacling), Lemparan Kedalam ( trow-in ) dan Menjaga
Gawang (Goal Keeping). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik:
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya
adalah sebagai berikut :
Badan menghadap sasaran di belakang bola.
Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap
sasaran, lutut sedikit ditekuk.
Kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan).
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan
jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
1. Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm,
2. Ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
3. Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap kedalam.
4. Kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
5. Perkenaan bola tepat di punggung kaki bagian luar, dan tepat pada tengah-tengah
bola.
6. Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.
3. Menendang dengan Punggung Kaki
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di samping
bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan /
sasaran.
Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada tengah-
tengah bola.
Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang
penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola
adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo
permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis
gerakanya sebagai berikut :
1. Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
2. Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekut.
3. Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan
kedepan segaris dengan datangnya bola.
4. Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
5. Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila
memungkinkan.
3. Teknik Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan, oleh
karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki
yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk
mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan
di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian
dalam :
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan. Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai.
Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.
1. Permukaan Lapangan
Pertandingan dapat dilakukan di lapangan permukaannya dilapisi dengan rumput asli atau
buatan / artifisial, sepanjang ketentuan tentang itu ditetapkan dalam peraturan kompetisi
yang berlaku. Warna dari rumput buatan harus hijau.
Apabila lapangan yang permukaannya terbuat dari rumput buatan / artifisal dipergunakan
pada pertandingan antara team-team yang mewakili Asosiasi-asosiasi Anggota yang
berafiliasi kepada FIFA atau pertandingan kompetisi antar klub internasional, permukaan
artifisial itu harus memenuhi persyaratan Konsep Kualitas FIFA dari lempengan tanah yang
dilapisi rumput buatan / artifisial atau memenuhi standart Internasional tentang lempengan
tanah yang dilapisi rumput buatan / artifisial, pengecualian dari itu hanya dapat dilakukan
atas dispensasi yang diberikan FIFA.
2. Marka-Marka Lapangan
Lapangan permainan sepakbola harus berbentuk empat persegi panjang dan ditandai
dengan garis-garis. Garis-garis ini termasuk dalam daerah permainan yang dibatasinya.
Dua garis batas yang panjang disebut garis samping. Dua garis yang pendek disebut garis
gawang.
Lapangan permainan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah, yang bertemu
dengan titik tengah dari kedua garis samping.
Titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah. Lingkaran dengan radius 9,15 m (10
yard) menandai disekelilingnya.
Tanda-tanda boleh dibuat diluar lapangan permainan, 9,15 m (10 yard) dari besar sudut dan
garis tegak lurus dengan garis gawang dan garis samping, untuk memastikan bahwa
pemain bertahan mundur sampai jarak ini ketika tendangan sudut dilakukan.
Dilarang untuk menandai lapangan permainan dengan garis-garis putus atau bengkok-
bengkok.
Apabila seorang pemain dengan kakinya membuat tanda-tanda yang tidak diperbolehkan
pada lapangan permainan, maka dia harus dihukum dengan peringatan (kartu kuning) untuk
perilaku yang tidak sportif. Jika wasit melihat hal itu dilakukan pada saat pertandingan
sedang berlangsung, dia harus menghukum pemain tersebut dengan peringatan (kartu
kuning) pada saat bola meninggalkan lapangan permainan.
Hanya garis-garis yang ditetapkan di dalam peraturan lapangan permainan saja yang boleh
ada di lapangan permainan.
Ukuran
Panjang dari garis samping harus lebih besar dari panjang garis gawang.
1. Panjang (garis samping) :
minimal 90m (100 yard)
maksimal 120m (130 yard)
1. Lebar (garis gawang) :
minimal 45m (50 yard)
maksimal 90m (100 yard)
semua garis harus mempunyai lebar yang sama dan tidak boleh lebih lebar dari 12 cm (5
inci).
Standart Lapangan Sepakbola Internasional
1. Panjang :
minimal 100m (110 yard)
maksimal 110m (120 yard)
2. Lebar :
minimal 64m (70 yard)
maksimal 75m (80 yard)
3. Daerah Gawang
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan kanan gawang,
dengan jarak 5,5m (6 yard) diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang. Kedua garis ini
ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 5,5 m (6 yard)dan dihubungkan
dengan garis yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini
dan garis gawang adalah daerah gawang.
4. Daerah Pinalti
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan kanan gawang
dengan jarak 16,5 m (18 yard) diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang.. Kedua garis
ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 16,5m (18 yard) dan dihubungkan
dengan garis yang sejajar dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini
dan garis gawang adalah daerah pinalti.
Pada setiap daerah pinalti dibuat sebuah titik pinalti yang berjarak 11 m (12 yard) dari titik
tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya dengan tiang gawang tersebut.
Diluar daerah pinalti dibuat suatu garis busur / lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yard)
dari masing-masing titik pinalti.
5. Tiang Bendera
Tiang bendera dengan tinggi kurang dari 1,5 m (5 kaki) yang bagian atasnya tumpul dan
dengan bendera terpasang, ditempatkan pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan diujung garis tengah, tidak kurang dari 1m diluar
garis samping.
Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera sudut dibuat seperempat lingkaran dengan
radius 1 m (1 yard) ke dalam lapangan permainan.
7. Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang. Gawang
terdiri dari dua tiang tegak lurus yang sam jaraknya dari tiang bendera sudut dan
dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar / palang palang gawang.
Tiang gawang dan mistar gawang harus terbuat dari kayu, logam atau bahan lain yang
disetujui. Bentuknya harus bujur sangkar, empat persegi panjang, bulat atau bulat panjang
dan harus tidak berbahaya bagi para keselamatan pemain.
Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling bawah mistar / palang
gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki).
Lebar kedua tiang gawang dan mistar / palang gawang sama, tidak lebih dari 12cm (5 inci).
Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar / palang gawang. Jarring
gawang diikatkan ketiang gawang, mistar / palang gawang dan tanah di bagian belakang
gawang, dengan syarat bahwa jarring gawang tersebut tersanggah dengan baik dan tidak
mengganggu penjaga gawang.
Tiang gawang dan mistar / palang gawang harus berwarna putih. Jika mistar / palang
gawang terjatuh / rusak, pertandingan dihentikan sampai perbaikan / pergantian selesai
dilakukan. Jika tidak mungkin untuk diperbaiki, pertandingan ditunda / dibatalkan.
Penggunaan tali tali sebagai mistar gawang tidak diijinkan. Jika mistar / palang gawang telah
diperbaiki, pertandingan dilanjutkan dengan bola jatuhan di tempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan., kecuali apabila permainan dihentikan di dalam daerah
gawang, untuk kejadian ini wasit harus menjatuhkan bola di garis daerah gawang yang
sejajar dengan garis gawang pada posisi yang terdekat dengan lokasi awal bola pada saat
permainan dihentikan.
8. Iklan Niaga
Iklan niaga harus berada sekurang-kurangnya 1 meter dari garis pinggir lapangan
permainan.
Dilarang memasang iklan komersil, baik secara terang-terangan atau terselubung di
lapangan permainan, ditanah dalam area yang termasuk daerah yang dilingkupi oleh jarring
gawang atau daerah teknik, atau 1 meter (1 yard) dari garis samping mulai dari tim
memasuki lapangan permainan sampai mereka keluar pada saat pertandingan berakhir.
Pada prinsipnya tidak boleh ada barang / tanda yang bersifat promosi pada gawang, jarring
gawang, tiang bendera maupun benderanya, termasuk memasang perlengkapan lainnnya
(seperti kamera, mikropon dan lain-lain) pada perlengkapan tersebut.
Ukuran standar bola sepak adalah berdieameter 68–70 cm dan berat 410–450 g,
Tekanan 8–12 psi.
Apabila bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya jika
dijatuhkan dari ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik setinggi 60 cm.
Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola yang
berwarna hijau. ( meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan resmi
mengenai warna bola ).
Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola berwarna
orange atau merah cerah.
Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk memperjelas
penglihatan jika bola terkena efek berputar.
Wasit dalam Permainan Sepak bola berjumlah 6 orang yang terdiri dari :
1. Pemimpin Pertandingan
2. Asisten wasit atau wasit cadangan
3. Pembantu Wasit 1 atau Hakim Garis 1
4. Pembantu wasit 2 atau Hakim garis 2
5. Pembantu Wasit di pinggir tiang gawang berjumlah 2 orang.
2. ATURAN BOLA
Kualitas dan Ukuran
Bola harus:
1.
1. Bundar/bulat.
2. Terbuat dari kulit atau bahan yang cocok lainnya.
3. Penggantian bola yang rusak/cacat.
Jika bola pecah atau menjadi rusak dalam pertandingan maka :
pertandingan dihentikan
pertandingan dilanjutkan dengan wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan
dropball) di tempat dimana bola sebelumnya, kecuali jika permainan dihentikan di
dalam daerah gawang, dalam hal ini wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan
dropball) di garis daerah gawang, sejajar dengan garis gawang pada titik terdekat
dimana bola berada ketika asli bermain dihentikan.
Jika bola pecah atau menjadi rusak tidak dalam permainan yakni saat kick-off,
tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan penalti atau
lemparan ke dalam:
pertandingan dimulai/dilanjutkan sesuai aturan.
Bola tidak dapat diubah/diganti selama pertandingan tanpa otoritas/izin dari wasit.
Perlengkapan Dasar
Perlengkapan dasar wajib pemain terdiri dari item yang terpisah sebagai berikut:
1. Jersey atau kemeja dengan lengan – jika menggunakan pakaian dalam, warna
lengan harus menjadi warna utama yang sama dengan lengan jersey atau baju.
2. Celana pendek – jika menggunakan pakaian dalam, harus dari warna utama yang
sama dengan celana pendek.
3. Kaus kaki.
4. Shinguards atau pelindung tulang kering.
5. Sepatu.
Formasi yang dikenal pada 1900 ini dikenal dengan istilah formasi WM. Dalam penggunaan
formasi ini keseimbangan merupakan tolak ukur saat kondisi menyerang maupun bertahan.
Ketika bertahan, dua penyerang mundur membantu pertahan. Formasi ini mempunyai dua
bek, tiga gelandang, dan lima penyerang.
2. Formasi 4-2-4
Formasi ini dikenal pada 1930. Formasi ini bertujuan untuk memperkokoh lini pertahanan
tanpa mengurangi kualitas lini depan. Namun, dalam skema ini peran 2 gelandang sangatlah
berat. Pasalnya, gelandang harus mempunyai kemampuan menyerang dan bertahan yang
mumpuni selain itu harus mempunyai stamina yang kuat.
3. Formasi 4-3-3
Formasi ini adaptasi dari pola 4-2-4. Satu penyerang diubah menjadi gelandang untuk
membantu memperkuat lini pertahanan dan menyerang. Cikal-bakal formasi ini digunakan
oleh Timnas Inggris dan Timnas Jerman pada 1962. Pola ini sering disebut dengan istilah
Total Football. Rinus Michels mempopulerkannya bersama Timnas Belanda.
4. Formasi 4-4-2
Ini merupakan formasi yang mengandalkan lini sayap sebagai poros serangan sebuah tim.
Skema ini sangat ideal bagi sebuah tim yang memiliki pemain sayap dengan skill yang
mumpuni. Keseimbangan dalam menyerang dan bertahan merupakan kunci dalam formasi
ini. Ketika menyerang, tim bisa memiliki delapan pemain, yakni dua striker, dua gelandang
tengah, dua sayap, dan dibantu dua bek sayap yang merangsek ke depan.
5. Formasi 3-5-2
Formasi ini cocok menjadi counter dari pola 4-4-2. Kekuatan lini tengah menjadi poros
serangan sebuah tim ditambah satu libero menjadi komando. Skema ini berhasil dipakai
Timnas Jerman pada 1974. Kala itu, Der Panzer menjadi juara dunia dengan liberonya yang
terkenal, Franz Beckenbauer.
6. Formasi 4-2-3-1
Formasi ini sangat menekankan keseimbangan permainan. Pola ini mulai sering digunakan
pada 2010. Kala itu, bermodal skema ini, Pelatih Timnas Spanyol Vicente Del Bosque
membawa La Furia Roja juara Piala Dunia 2010. Dalam pola ini, dua gelandang yang berdiri
di depan empat bek bertugas sebagai jangkar. Kemudian, dua pemain sayap dituntut aktif
menyerang dan juga bertahan saat dibutuhkan.