Penjaga gawang (kiper) adalah satu-satunya pemain dalam tim sepak bola yang
dapat memegang bola dengan tangan untuk menghadang bola yang berasal dari
serangan lawan masuk ke gawang.
Pemain bertahan (back) adalah pemain yang bertugas menghalangi dan menutup
pergerakan tim lawan.
Pemain tengah (gelandang/playmaker) adalah pemain yang bertugas mengatur
tempo permainan dan menjadi penyokong peran bek dan striker dalam tim.
Pemain sayap (winger) adalah pemain yang bertugas di sisi kanan dan kiri lapangan.
Penyerang (striker) adalah pemain yang bertugas untuk mencetak gol ke gawang
lawan.
2. Lapangan Permainan
Ukuran lapangan sepak bola internasional untuk dewasa yaitu memiliki panjang sekitar
100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Pada bagian tengah kedua ujung lapangan terdapat area
gawang berbentuk persegi empat dengan lebar sekitar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter. Pada
bagian depan gawang terdapat area penalti yang berjarak sekitar 16.5 meter dari gawang.
Area tersebut adalah batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan
kapan pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan penalti atau tidak.
3. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal yaitu 2 x 45 menit, dengan ditambah waktu
istirahat selama 15 menit diantara kedua babak. Jika kedudukan seimbang maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2 x 15 menit hingga didapatkan pemenang, Tapi jika masih sama
kuat maka dilakukan adu pinalti. Wasit dapat menentukan waktu tambahan setiap akhir babak
sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang
membutuhkan pertolongan, atau penghentian lainnya. Waktu tambahan tersebut disebut
dengan injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak pada perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir
pertandingan, sedangkan gol yang dicetak saat adu penalti hanya menentukan jika sebuah tim
dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak.
4. Pelanggaran
Jika pemain sepak bola melakukan pelanggaran yang cukup keras, maka wasit dapat
memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Kartu peringatan tersebut
akan ditunjukkan ke depan pemain yang pelanggar dan wasit akan mencatat nama pelanggar
tersebut dalam buku, saat itu permainan akan dihentikan sesaat.
Kartu kuning diberikan sebagai peringatan pada pelanggaran seperti bermain tidak
sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata atau tindakan, menunda
memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun
tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau
lemparan ke dalam.
Jika pemain mendapatkan 2 kartu kuning maka pemain tersebut akan mendapatkan
kartu merah dan harus keluar dari pertandingan tanpa dapat digantikan dengan pemain
lainnya. Tindakan pemain yang biasanya akan diberi kartu merah yaitu pelanggaran berat
yang membahayakan atau menyebabakan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan
kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan
tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan
bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga
gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti.
a) Menendang Bola
Menendang bola (kicking) dapat dilakukan dengan semua bagian kaki, tapi secara
teknis agar bola dapat ditendang dengan baik, menendang dilakukan dengan menggunakan
pungung kaki atau kura-kura kaki, sisi kaki bagian dalam, sisi kaki bagian luar, punggung
kaki bagian dalam, dan punggung kaki bagian luar.
Tujuan dari menendang bola:
b) Mengontrol Bola
Mengontrol atau menghentikan bola atau stopping dapat dilakukan dengan tungkai
bawah, kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki (penuh atau bagian luar), sol
sepatu, tumit kaki (jarang digunakan), telapak kaki, tulang kering, paha, perut,dada, dan
kepala.
Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, termasuk untuk mengatur
tempo permainan, mengalihkan laju permainan atau mengubah arah permainan dan
memudahkan untuk melakukan passing.
c) Menggiring Bola
Tujuan menggiring bola atau Dribbling adalah untuk melewati lawan, untuk
mendekati daerah pertahanan lawan, untuk membebaskan diri dari kawalan lawan, untuk
mencetak gol, dan untuk meleawati daerah bebas.Ada beberapa macam cara menggiring bola
diantaranya dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam, kura-kura kaki penuh dan
kura-kura kaki bagian luar.
d) Menyundul Bola
Tujuan menyundul bola atau heading adalah untuk mengoper bola ke teman,
menghalau bola dari daerah gawang atau daerah berbahaya, meneruskan bola ke teman atau
daerah yang kosong, dan untuk membuat gol ke gawang lawan. Teknik menyundul bola
dapat dilakukan dalam posisi sikap berdiri, berlari dan melompat.
e) Merebut Bola
Merebut bola atau tackling adalah teknik merampas bola dari lawan yang sedang
menguasai bola. Teknik ini biasanya dilakukan oleh pemain bertahan atau pemain belakang
untuk menghentikan gerak lawan. Cara merebut bola dapat dilakukan dengan berdiri,
melayang atau bisa juga dengan menjatuhkan tubuh baik dari depan ataupun samping pemain
dengan memperhitungkan waktu yang tepat agar bola benar-benar dapat direbut dan bukan
sebuah pelanggaran.
g) Gerak Tipu
Gerak tipu ini dilakukan dengan tujuan untuk mengganggu dan menghilangkan
keseimbangan lawan.
Selanjutnya bidang III PB PERBASI (2008:96) menjelaskan peraturan 3 detik, 8 detik dan 24
detik sebagai berikut :
1. Peraturan 3 detik. Seorang pemain tidak boleh berada dalam daerah terlarang lawan
lebih dari 3 detik, di saat timnya sedang menguasai bola di daerah lawan dan jam
permainan sedang berjalan.
2. Peraturan 8 detik. Tim yang menguasai bola di backcour harus membawa bola ke
front cour dalam waktu 8 detik. Namun bila dalam 8 detik ini bola keluar lapangan
karena lawan, maka 8 detik akan dihitung dari waktu terjadinya gangguan.
3. Peraturan 24 detik. Pelanggaran terjadi bila ketika tembakan ke keranjang dilakukan
mendekati waktu 24 detik dan sinyal berbunyi saat bola melayang di udara dan tidak
berhasil masuk. Namun, pelanggaran ini tidak dianggap bila lawan segera
mendapatkan dan menguasai bola.
D. Lapangan Bola Basket
Dalam permainan yang sebenarnya atau pertandingan resmi, permainan Bola Basket
dilakukan di sebuah lapngan empat persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :
Ukuran Lapangan Bola Basket
Secara teknis, setiap pemain bola basket akan menampilkan segala kemampuan yang
dimilikinya untuk membawa tim memenangkan pertandingan. Pola permainan individu dan
tim pun diterapkan. Namun keberhasilan dari suatu penyerangan untuk meraih angka
bergantung pada kemampuan individual yang akan menggambarkan kemampuan secara tim.
Oleh karena itu setiap pemain harus menguasai tiga teknik bermain bola basket yaitu
menangkap dan melempar bola (catch and pass), menggiring bola (dribble) dan menembak
(shoot).
Salah Satu Teknik Melempar bola
Permainan bola voli merupakan permainan yang cukup terkenal di Indonesia. Bola
voli dimainkan oleh 2 regu yang tiap regu terdiri atas 6 pemain. Regu yang dinyatakan
menang adalah yang pertama berhasil mengumpulkan nilai 25 poin yang akan dimainkan
dalam 3 atau 5 babak pertandingan. Poin akan diperoleh ketika pemain mampu menembus
pertahanan lawan, mampu menahan serangan iawan, dan dapat mematikan gerakan lawan.
B. Sejarah Permainan Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan oleh William C. Morgan, tahun 1895. Morgan adalah
seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA) di
Kota Hoyoke, Amerika Serikat. Permainan ini memiliki tujuan awal untuk mengembangkan
kebugaran jasmani. Permainan bola voli merupakan pengembangan dari permainan bola
basket. Bola basket dianggap menghabiskan tenaga yang cukup besar hanya dapat dilakukan
oleh para pemuda saja. Sementara itu, bagi orang tua permainan bola basket tersebut sangat
melelahkan. Suatu saat, Morgan mencoba menciptakan sebuah permainan yang lebih ringan,
Misalnya, dengan menggunakan bola yang ukurannya lebih kecil daripada ukuran bola
basket. Akhirnya, ia pun menemukan permainan tersebut, kemudian dinamakan mintonette,
artinya bola pantul.
Tahun 1896 nama mintonette diganti oleh Alfred T. Halstead dengan nama volley ball
yang artinya melambungkan bola. Setelah diujicobakan, permainan tersebut ternyata sangat
digemari masyarakat. Oleh karena itu, dibentuklah badan pervolian dunia. Badan tersebut
dikenal dengan FIVB (Federation Internationale de Volley Ball). Di Indonesia, tanggal 22
Januari 1955 didirikan suatu badan pervolian. Badan tersebut dinamakan PBVSI. PBVSI
singkatan dari Persatuan Bola Voii Seluruh Indonesia. Saat itu bersamaan dengan kejuaraan
nasional pertama. Sejak saat itu juga, permainan voli semakin berkembang. Dengan
perkembangannya itu, permainan voli menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan pada PON II (Pekan Olahraga Nasional) di Jakarta.
Taktik Penyerangan
Pada taktik penyerangan prinsipnya adalah berusaha mematahkan bola di lapangan lawan
dengan cara apa pun sesuai dengan peraturan yang ada dengan sportivitas yang tinggi.
Taktik Pertahanan
Regu bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan dari lawan dengan harapan lawan
akan membuat kesalahan dengan sendirinya. Prinsipnya agar dalam bertahan dapat
melakukan serangan balik terhadap lawan.
Taktik Perorangan
Siasat perorangan dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental dengan
cepat untuk menghadapi situasi tertentu, tentu saja dengan sportif.
Taktik Kelompok
Sebuah siasat yang diaturdan dijalankan oleh dua sampai lima orang pemain dalam
bentuk bertahan dan menyerang untuk mencari kemenangan secara sportif.
Taktik Regu
Sebuah siasat yang diperankan oleh tim dalam bekerja sama untuk mencari kemenangan
secara sportif. Taktik ini merupakan tujuan akhirtim sebagai usaha mencapai prestasi
maksimal.
2) Aba-aba “siap”
· Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi dari bahu.
· Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah, lengan
tetap lurus dan siku tetap lurus.
· Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
· Pusatkan perhatian pada aba-aba “ya”.
3) Aba-aba “ya”
· Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
· Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat
mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
· Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan
ada gerakan ke samping.
· Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan penuh.
b. Teknik badan pada saat lariTeknik badan pada saat lari sebagai berikut.
· Kaki menolak sekuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul,
tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar.
· Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-30o
terhadap lutut.
· Lengan di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90o. Tangan menggenggam
kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus wajar, gerakan lengan
makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat pula.
Sejarah tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria
Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan masih berupa batu
bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman pertengahan, meriam adalah salah satu
senjata paling mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni
perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai
diperlombakan dalam kejuaraan amatir. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru
dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani.
Kemajuan terbesar dalam sejarah tolak peluru terjadi di tahun1950, ketika Parry O’Brien
memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode
O’Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat popularitas
adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru
bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O’Brien dan kedua teknik ini
sama-sama mencapai keberhasilan. Perry O’Brien atau lengkapnya William Parry O’Brien
terlahir pada tanggal 28 Januari 1982 di Santa Monica, California dan meninggal dunia pada
21 April 2007 di Santa Clarita, California.