Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.

2, Oktober 2018

EVALUASI KINERJA VENDOR TRUCKING DENGAN MENGGUNAKAN


METODE TECHNIQUE FOR ORDER PERFORMANCE BY SIMILARITY TO
IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

Sondang Habeahan1, Amri Yanuar, ST., MMGT.2


Program Studi Diploma IV, Jurusan Logistik Bisnis, Politeknik Pos Indonesia
Email : habeahansondang@gmail.com

ABSTRAK

Penilaian perusahaan terhadap kinerja vendor merupakan salah satu faktor dari pemilihan
vendor. Dengan demikian, perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja vendor yang akan
memberikan gambaran tentang performance vendor. Evaluasi kinerja vendor adalah langkah awal
untuk mendapatkan keuntungan dan kepuasan akan kinerja yang dihasilkan dalam suatu
penyelesaian sebuah proyek oleh vendor, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan
kualitas perusahaan dan dapat memberikan efisiensi bagi perusahaan.
Vendor merupakan mitra kerja lembaga atau perorangan, atau pihak ketiga yang
menyediakan bahan, produk, maupun jasa kepada perusahaan untuk digunakan oleh perusahaan
dalam meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. Peran vendor ini sangat penting untuk
mendukung aktivitas perusahaan dalam proses pengangkutan dan pendistribusian barang ke
tempat tujuan dengan tepat waktu, demi tercapainya kegiatan perusahaan tersebut maka pihak
perusahaan harus memperhatikan armada yang digunakan oleh vendor dimana hal ini merupakan
unsur penting yang harus diperhatikan guna untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan dalam
proses pengiriman barang.
Untuk melakukan evaluasi kinerja vendor ini maka digunakan metode technique for order
performance by similarity to ideal solution (TOPSIS) dimana TOPSIS menggunakan prinsip
bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh
dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean
untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Metode TOPSIS
didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.
Berdasarkan hasil penilaian kinerja vendor menggunakan metode TOPSIS maka didapatkan
vendor yang memiliki kinerja terbaik dimana vendor ini merupakan PT.Agung Perkasa Raya yang
menempati nilai tertinggi yaitu 0,6938 yang artinya vendor ini merupakan vendor yang dapat
direkomendasikan sebagai vendor yang memiliki kinerja terbaik di PT.INTI (Persero).

Kata kunci: vendor, technique for order performance by similarity to ideal solution (TOPSIS)

Page | 28
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

1. PENDAHULUAN harus lebih baik dari kemarin dan kinerja hari


esok harus lebih baik dari kinerja hari ini.
PT. Industri Telekomunikasi Indonesia sehingga dalam hal ini perlu dilakukan
(Persero) Bandung merupakan salah satu penilaian terhadap kinerja vendor supaya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan
berada di bawah Badan Pengelola Industri kelebihan dari vendor tersebut. Berdasarkan
Telekomunikasi Strategis (BIPS) yang kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh
bergerak di bidang jasa peralatan vendor maka PT.INTI (Persero) harus lebih
telekomunikasi. Seiring dengan perubahan selektif dalam melakukan evaluasi terhadap
zaman dan perkembangan teknologi yang kinerja vendor tersebut.
begitu pesat di Indonesia, serta untuk
mengantisipasi berbagai perubahan maka 2. METODE YANG DIGUNAKAN
PT.INTI (Persero) Bandung telah melakukan Technique For order performance by
perubahan orientasi bisnis dari perusahaan similarity to ideal solution (TOPSIS)
pure manufacture menjadi sebuah industri Penulis melakukan penelitian mengenai
yang berbasis solusi kesisteman, khususnya evaluasi kinerja vendor, menggunakan model
dalam bidang Sistem Infokom dan Integrasi pemecahan masalah yang dikenal dengan
Teknologi (SIIT). Sebagian besar barang dari metode Technique For order performance by
PT.INTI (PERSERO) Bandung ini masih similarity to ideal solution (TOPSIS). TOPSIS
didatangkan dari luar negeri, dimana adalah salah satu metode pengambilan
komponenya diimpor dan sebagian lagi di keputusan multikriteria yang pertama kali
produksi sendiri dengan bahan baku yang diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981).
berasal dari luar negeri. PT.INTI (persero) TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif
memiliki divisi pengadaan dan logistik dimana yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat
divisi ini sangat berperan penting dalam dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi
kegiatan permintaan barang atau jasa yang ideal negatif dari sudut pandang geometris
berasal dari konsumen, pembuatan sistem dengan menggunakan jarak Euclidean untuk
telekomunikasi yang diinginkan konsumen menentukan kedekatan relatif dari suatu
sampai didistribusikan kepada konsumen alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal
sehingga dalam hal ini PT.INTI (persero) positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh
dituntut untuk memberikan pelayanan atau nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap
kinerja yang baik guna untuk menciptakan atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri
perusahaan yang handal dalam bidang industri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk
telekomunikasi. dengan adanya kinerja yang setiap atribut. TOPSIS mempertimbangkan
baik maka pelayanan yang diberikan dapat keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan
memuaskan pelanggan. Untuk memenuhi jarak terhadap solusi ideal negatif dengan
tuntutan ini perusahaan melakukan kerja sama mengambil kedekatan relatif terhadap solusi
dengan pihak ketiga yaitu vendor dimana ideal positif. Metode ini banyak digunakan
vendor ini mempunyai tugas dan tanggung untuk menyelesaikan pengambilan keputusan.
jawab dalam proses pengiriman barang. Adapun langkah-langkah metode TOPSIS ini
Tuntutan ini dapat dipenuhi apabila adalah sebagai berikut :
perusahaan memiliki vendor yang berkualitas 1. membuat matriks perbandingan berpasangan
serta memiliki kinerja dan produktivitas kerja yang mengambarkan nilai kriteria atau pengaruh
yang tinggi. Tjutju Yuniarsih dan Suwatno setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang
(2008:157) mengemukakan bahwa setingkat diatasnya. Matriks yang digunakan
produktivitas kerja merupakan produktivitas bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat
kerja pada dasarnya mencakup sikap mental untuk kerangka konsistensi, mendapatkan
dan perilaku yang beriorentasi pada perbaikan informasi lain yang dibutuhkan dengan semua
berkelanjutan (continuous improvement) dan perbandingan yang mungkin dan mampu
mempunyai pandangan bahwa kinerja hari ini

Page | 29
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

menganalisis kepekaan prioritas secara yang sifatnya keuntungan (benefit) atau


keseluruhan untuk perubahan pertimbangan.
biaya (cost)
2. Mendefinisikanperbandingan berpasangan
sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya Solusi ideal positif : A+ = (y1+,y2+,,yn+);
sebanyak n x [(n-1/2] buah, dengan n adalah Solusi ideal negatif : A- = (y1-, y2-,….,yn-);
banyaknya elemen yang akan dinilai dimana
penilaian ini berupa angka 1sampai 9 yang Dimana :
menunjukkan,perbandingantingkat kepentingan yj + = - max yij, jika j adalah atribut
suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam
matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri keuntungan
maka hasil perbandingan diberi nilai 1. - min yij, jika j adalah atribut
3. Membuat matriks keputusan
biaya
ternormalisasi, adapun rumus yang
yj - = - min yij, jika j adalah atribut
digunakan adalah :
𝑥𝑖𝑗
keuntungan
𝑟𝑖𝑗 =
√∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗
- max yij, jika j adalah atribut biaya

Dengan i=1..2..m danj=1…2…n


6. Menentukan jarak antara setiap alternatif
dengan matriks solusi ideal positif dan solusi
Dimana :
ideal negatif. Jarak antara alternatif Ai
Rij = matriks ternormalisasi (ixj)
dengan solusi ideal positif dihitung dengan
Xij = matriks keputusan (ixj)
cara
4. Membuat matriks keputusan
ternormalisasi terbobot S+i= √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖 + )2
Sebelum membuat matriks keputusan
tentunya harus menentukan terlebih dahulu
S-i= √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖 − )2
nilai preferensi bobot yang menunjukkan
tingkat antar kriteria. Perhitungan membuat Dimana :
matriks keputusan yang ternormalisasi
terbobot menggunakan persamaan sebagai Si+ = jarak alternatif ke-I dengan solusi

berikut : ideal positif

Yij = wi.rji : dengan I = 1,2,……………m yi+ = elemen solusi ideal positif (i)
;
j= 1,2………,n yij = elemen matriks ternormalisasi terbobot

5. Menentukan matriks solusi ideal positif si- = jarak alternatif ke-i dengan solusi
dan solusi ideal negatif perhitungan solusi ideal negatif
ideal negatif ini dihitung dari matriks
keputusannormalisasi terbobot. Namun yi- = elemen solusi ideal negatif (i)

harus menentukan terlebih dahulu apakah


yij = elemen matriks ternormalisasi terbobot

Page | 30
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

7. Menentukan nilai referensi setiap untuk mempermudah perhitungan TOPSIS.


alternatif dengan cara sebagai berikut ; rumus sebagai berikut :
𝑉 𝐷−
𝑖= − 𝐼 + 𝑥𝑖𝑗
𝐷𝑖 +𝐷𝑖 𝑟𝑖𝑗 =
√∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗
Dimana :

Vi = Kedekatan tiap Dibawah ini merupakan perhitungan untuk

alternatifterhadap solusi ideal mendapatkan matriks keputusan


ternormalisasi, adapun rumus menentukan
Si+ = jarak alternatif ke-dengan solusi ideal matriks keputusan adalah sebagai
positif
𝑥2
Si- = jarak alternatif ke-I dengan solusi berikut : √∑𝑚
𝑖=1 𝑖𝑗
ideal negatif

Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan


bahwa alternatif Ai lebih dipilih.
Perhitungan untuk tiap kriteria berdasarkan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN rumus

Tabel 1. Hasil Perhitungan Matriks Harga


Keputusan
√(2)2 + (5)2 + (4)2 + (3)2

= 7,4

Keterlambatan
√(4)2 + (4)2 + (2)2 + (3)2

= 6,7

Penjadwalanakurat

√(4)2 + (4)2 + (1)2 + (2)2

= 6.9

A. Setelah matriks keputusan dibuat


Kecepatan : √(3)2 + (4)2 + (3)2 + (4)2
selanjutnya matriks keputusan tahap sebelumnya
akan menjadi input dalam membuat matriks = 7,8
keputusan ternormalisasi R yang fungsinya
Keamanan : √(4)2 + (3)2 + (4)2 + (4)2
untuk memperkecil range data, dengan tujuan

Page | 31
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

= 7,5

Keramahan : √(4)2 + (3)2 + (3)2 + (3)2

= 6,6

Kelengkapan armada:

√(1)2 + (2)2 + (1)2 + (1)2

= 2,6

Tingkat responsibilitas :

√(4)2 + (4)2 + (3)2 + (3)2 A. Setelah matriks keputusan


ternormalisasididapatkan,selanjutnya membuat
= 7,7 matriks keputusan ternormalisasi terbobot V
yang elemennya ditentukan dengan
B. Selanjutnya setelah hasil matriks menggunakan rumus sebagai berikut :

didapatkan kemudian hasil matriks ini Vij = wj . rij


dibagi dengan nilai hasil kuisoner
dimana :
berdasarkan hasil tiap kriteria. berikut
vij = elemen dari matriks keputusan yang
merupakan rumus dan contoh perhitungan
ternormalisasi terbobot V
𝑥𝑖𝑗 Wj= bobot dari kriteria ke j
𝑟𝑖𝑗 =
√∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗 rij= elemen dari matriks keputusan yang
ternormalisasi R.
= 2/7,4 = 0,2702
Tabel 3. Matriks Ternormalisasi
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat Terbobot
pada tabel matriks keputusan
ternormalisasi dibawah ini :

Tabel 2. Matriks Keputusan


Ternormalisasi

Page | 32
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

Berikut merupakan perhitungan untuk Rumus untuk solusi ideal negatif adalah
menentukan matriks keputusan sebagai berikut :
ternormalisasi terbobot berdasarkan tiap
kriteria, adapun rumus untuk perhitungan 𝐴− = {(max 𝑣𝑖𝑗 | 𝑗 ∈ 𝐽) . (min 𝑣𝑖𝑗 | 𝑗 ∈ 𝐽′ ), 𝑖
matriks ternormalisasi terbobot adalah = 1,2,3
sebagai berikut :
= { v1-, v2-, v3-……..v-n}
Rumus vij = wj . rij
Berikut merupakan hasil matriks
Kriteria harga solusi ideal positif dan solusi ideal
A1 = wj.rij negatif dimana solusi ideal positif
merupakan nilai tertinggi dari hasil
= 0,4033 x 0,2702 perhitungan matriks keputusan
= 0,1089 ternormalisasi terbobot sedangkan solusi
ideal negatif merupakan nilai terendah
A2 = wj.rij dari matriks keputusan ternormalisasi
terbobot :
= 0,4033 x 0,6756
Tabel 4. Hasil Penentuan Solusi Ideal
= 0,2724
Positif dan Solusi Ideal Negatif
A3 = wj.rij

= 0,4033 x 0,5405

= 0,2179

A4 = wj.rij

= 0,4033 x 0,4057

= 0,16349

C. Demikian seterusnya untuk menghitung Lanjutan Tabel 4. Hasil Penentuan


kriteria lainnya. Langkah selanjutnya Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal
yaitu menentukan matriks solusi ideal
Negatif
positif (A+) dan solusi ideal negative
(A-) adapun rumus untuk menentukan
solusi ideal positif dan solusi ideal
negatif adalah sebagai berikut :
𝐴+= {(max 𝑣𝑖𝑗 | 𝑗 ∈ 𝐽) . (min 𝑣𝑖𝑗 | 𝑗 ∈ 𝐽′ ), 𝑖
= 1,2,3

= { v1+, v2+, v3+……..v+n}

Page | 33
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

Setelah hasil solusi ideal positif dan negatif


didapatkan selanjutnya menghitung jarak
alternatif dari solusi ideal positif (s+) dan
solusi ideal negatif (s-) berikut rumus untuk
menentukan jarak antara nilai setiap
alternatif.

D. Selanjutnya menentukan nilai preferensi


S+i= √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖 +)2 untuk setiap alternatif. Adapun rumus
menentukan nilai preferensi untuk setiap
S-i= √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖 −)2 alternatif adalah sebagai berikut :

𝑉 𝐷−
Contoh perhitungan untuk solusi ideal 𝑖= − 𝐼 +
𝐷𝑖 +𝐷𝑖
positif (s+)

𝑠+ =
Dimana :

(0,1089 − 0,2724)2 + (0,1111 − 0,5533)2 Vi = Kedekatan tiap alternatif



+(0,0874 − 0,0874)2 𝑑𝑠𝑡 … !
terhadap solusi ideal
= 1,5588
Si+ = jarak alternatif ke-I dengan
𝑠− solusi ideal positif

(0,1089 − 0,01089)2 + (0,1111 − 0,1111)2Si- = jarak alternatif ke-I dengan


=√
+(0,0874 − 0,0203)2 𝑑𝑠𝑡 … !
solusi ideal negatif

= 3,5156 Setelah menghitung jarak


alternatif dari solusi idea positif dan
Jarak antar nilai bobot setiap alternatif
terhadap solusi ideal positif dan negatif solusi ideal negatif selanjutnya
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : menentukan

Tabel 5. Jarak Antar Nilai Bobot kedekatan setiap alternatif terhadap


Alternatif (s+) dan (s-) solusi ideal.

 PT. Agung Perkasa Raya

Page | 34
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

𝑉 keinginan PT.INTI (Persero), adapun


𝐷−
𝑖= − 𝐼 + nilai untuk evaluasi kinerja berdasarkan
𝐷𝑖 +𝐷𝑖
nilai preferensi dengan menggunakan
3,5156 metode TOPSIS, secara perhitungan
𝑉1 = 3,5156+1,5588
diketahui PT.agung perkasa raya
= 0,6938 memiliki nilai preferensi tertinggi yaitu
0,6938 dimana vendor ini memiliki
 PT. Benua Trans Maju
harga yang mahal tetapi keterlambatan

𝑉 𝐷−
dalam pengiriman vendor ini selalu tepat
𝑖 = −𝐼 + waktu. Penjadwalan sangat akurat dalam
𝐷𝑖 +𝐷𝑖
pengiriman. Kecepatan dalam
3,2969 pengiriman lebih cepat 1 hari, keamanan
𝑉2 = 3,2969+4,0743
pada saat pengiriman dianggap aman,
= 0,4472 keramahan vendor trucking dianggap
sangat ramah dalam bidang pelayanan,
 PT. Mega Trans
tetapi vendor ini dalam bidang armada
2,8425 dianggap kurang lengkap tetapi dari sisi
𝑉3 = 2,8425+5,2345
lain vendor ini lebih unggul disbanding
= 0,3519 vendor yang lain dan tingkat
responsibilitas tinggi vendor ini tinggi.
 PT. Handal
Selanjutnya PT. Handal merupakan
4,5639 vendor yang memiliki nilai preferensi
𝑉4 = 4,5639+3,7868
kedua yaitu dengan nilai 0,5465 vendor
= 0,5465 ini memiliki kriteria harga yang cukup
mahal, dalam bidang pengiriman juga
Dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V1
terlambat 1 hari , penjadwalan dianggap
memiliki nilai terbesar, sehingga dapat
kurang akurat, kecepatan dalam
disimpulkan bahwa Vendor PT. agung
pengiriman 2 hari, dari segi keamanan
Perkasa raya yang akan direkomendasikan
dianggap aman, pelayanan dari pihak
sebagai vendor terbaik.
vendornya ramah, kelengkapan armada
4. KESIMPULAN dan tingkat responsiblitas dianggap
hasil pengolahan data menggunakan kurang.
metode TOPSIS maka diperoleh vendor Selanjutnya PT. Benua trans maju
trucking dengan kinerja yang sesuai memiliki nilai prefernsi 0,4472 dimana

Page | 35
Jurnal Logistik Bisnis, Vol 10, No.2, Oktober 2018

vendor ini memiliki kriteria harga yang Ervinna Bayu saragih, Wayan, 2014,
sedang , pengiriman selalu tepat waktu, Pemilihan vendor trucking
penjdawalan sangat akurat, kecepatan prioritas untuk delivery project
lebih cepat 1 hari, pengiriman dianggap
grocery goods menggunakan
aman, pelayanan vendor ramah,
metode topsis. Bandung.
kelengkapan armada lengkap PT.benua
trans maju ini unggul di kriteria
kelengkapan armada, sedangkan tingkat
responsibilitasnya tinggi.
Terakhir PT. Mega trans memiliki nilai
prefensi 0,3519 dimana vendor ini
memiliki harga yang cukup murah,
pengiriman terlambat 3 hari,
penjadwalan akurat buruk, kecepatan
pengiriman 1 hari, keamanan dianggap
aman, pelayanan vendor trucking
ramah, kelengkapan armada pada saat
proses pengiriman dianggap kurang, dan
tingkat responsibilitas juga dianggap
kurang.
Dari nilai preferensi ini dapat
disimpulan bahwa vendor yang
memiliki kinerja terbaik adalah PT.
Agung perkasa raya dimana vendor ini
memiliki nilai preferensi tertinggi yaitu
0,6938. Vendor ini dapat
direkomendasikan sebagai vendor yang
memiliki kinerja terbaik.

5. REFERENSI
Kusumadewi, 2006, Sistem Pendukung
Keputusan, Yogyakarta, Graha
Ilmu.

Page | 36

Anda mungkin juga menyukai