review jurnal
DISUSUN OLEH :
Nama : Sri Rahmalia
Nim : 201972041
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
Vol.1, No.3
7 halaman
Tahun 2013
Reviewer Sri Rahmalia
Tanggal 2 Juli 2021
Bahan Dan Metode Bahan yang digunakan dalam jurnal penelitian ini adalah
menyelesaikan penelitian ini dengan menghitung vektor
bobot kriteria dan random consistency indexmenggunakan
AHP, inputan yang berasal dari kuesioner yang diisi oleh tim
pengadaan yaitu manajer admin keuangan, manajer pemasaran
dan engineering, manajer produksi, manajer PP & P dan seksi
pengadaan, kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengisi
kuesioner adalah harga, ketepatan pengiriman dan fleksibiltas
pembayaran, kriteria tersebut di dapat dari hasil wawancara.
Setelah matriks perbandingan berpasangan dikatakan konsisten
maka dilakukan perhitungan selanjutnya dengan menggunakan
metode SAW, WP dan TOPSIS. Pada perhitungan dengan
menggunakan SAW, langkah-langkah yang dilakukan adalah
menghitung matriks keputusan dari nilai setiap kriteria-kriteria
yang didapatkan, setelah itu menghitung normalisasi matriks
atribut keuntungan dan atribut harga dari hasil matriks
keputusan yang didapat.
Pada perhitungan dengan menggunakan WP langkah-
langkah yang dilakukan adalah menghitung matriks keputusan
keputusan dari nilai setiap kriteriakriteria yang didapatkan,
setelah itu menghitung nilai preferensi untuk alternatif dari
matriks keputusan yang dibuat, setelah itu menghitung nilai
vektor yang akan digunakan untuk perangkingan dari nilai
preferensi yang didapat, lalu dibuat perangkingan alternatif
berdasarkan nilai tertinggi. Pada perhitungan dengan
menggunakan TOPSIS langkah-langkah yang dilakukan adalah
menghitung matriks keputusan keputusan dari nilai setiap
kriteriakriteria yang didapatkan, setelah itu menghitung
matriks keputusan ternormalisasi dari matriks keputusan yang
didapat, setelah itu menentukan solusi ideal positif dan solusi
ideal negatif dari matriks keputusan ternormalisasi., setelah itu
menghitung jarak antara nilai terbobot alternatif dengan solusi
ideal positif dan solusi ideal negatif, setelah itu menghitung
nilai preferensi untuk perangkingan dari setiap alternatif dari
hasil jarak antara nilai terbobot alternatif dengan solusi ideal
positif dan solusi ideal negatif, lalu dibuat perangkingan
alternatif berdasarkan nilai tertinggi.
Pada penelitian ini digunakan metode kuantatif untuk
menghitung hasil nilai prefensi.
Pembahasan Dari hasil penelitian dengan Perhitungan konsistensi
dilakukan untuk mengetahui matriks perbandingan
berpasangan yang diperoleh dari hasil kuesioner konsisten atau
tidak. Jika matriks perbandingan berpasangan tidak konsisten,
maka perlu menentukan responden yang lain atau melakukan
kuesioner kembali. Untuk melakukan perhitungan konsistensi
dilakukan beberapa tahap yaitu menghitung nilai eigen,
menghitung consistency index, randomindex dan CRDari hasil
perhitungan didapatkan nilai eigen sebesar 3,034, karena
matriks yang digunakan berordo 3, maka indeks konsistensi
yang diperoleh sebesar 0,017. Untuk Random Index diperoleh
sebesar 0,58 dan CR sebesar 0,029. matriks perbandingan
berpasangan dapat dilanjutkan untuk pengolahan data
selanjutnya.
Setelah dilakukan perhitungan konsistensi matriks
perbandingan berpasangan, maka dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan metode SAW, adapun material yang
diteliti adalah material untuk pembuatan sinter plant bin PT
ABC yaitu plate pl 2 x 4’ x 8, plate chp 6 x 4’ x 8, plate fb 6 x
50 x 6, angle l 70 x 7 x 6, h beam h 150x150x7x10x 12, pipe
dia 15 a x 6 dan rb dia 15 x 6.
Didapatkan hasil supplier PT Sinarindo sebesar 0,022,
supplier PT Sentra Karya Mandiri sebesar 0,483 dan supplier
PT Constructa Jaya Prima sebesar 0,841. Dari hasil
perangkingan maka supplier yang diprioritaskan untuk
material Plate PL # 2 x 4’ x 8 adalah PT Constructa Jaya
Prima.
Volume 9 Nomor 1
12 halaman
Tahun 2012
Reviewer Sri Rahmalia
Tanggal 2 Juli 2021
Abstrak St 42 is a type of steel construction having a minimum tensile
strength of 42 Kg / mm ² up to 50 Kg / mm ². This steel has a
carbon content (C) below 0.35%, to be included in the low
carbon steel. Addition of solid carbon method is the simplest
way to improve the quality of steel St 42, in order to expand its
use. In the process of increasing the hardness value is used
carburizing process by varying the amount of grain on solid
pack carburizing. The results obtained after conducting
research using a mixture of carbon (charcoal nani) by 70% and
beef bones (CaCO3) at 30% of 1 Kg carburizing media with a
detention time of 15 minutes. Where increasing values of force
for a grain size of 40.73 mm catalyst 1 HRC, catalyst 3 grain
size of 42.98 mm and the catalyst grain size of 5 mm by 43.35
HRC. Research has shown that the use of local media in this
regard Beef Bones (CaCO3) can be used as an alternative
catalyst BaCO3 (Barium carbonate) in Solid carburizing
process where the rate of increase in the average value of the
greatest violence occurred in the catalyst grain size of 5 mm by
2.89 or 35.90%. so that Beef Bones (CaCO 3) can be used as an
alternative to BaCO3 (Barium carbonate)
Pengantar Baja adalah material yang banyak digunakan dalam
kunstruksi mesin, karena memiliki sifat ulet mudah dibentuk,
kuat maupun mampu keras. Selain itu baja dengan unsur utama
Fe dan C bisa dipadukan dengan unsur lain seperti Cr, Ni, Ti,
dan sebagainya, untuk mendapatkan sifat mekanik seperti yang
diinginkan. Jumlah karbon dalam struktur baja dapat
menentukan sifat mekanis dan unjuk kerja (performance) nya.
struktur baja akan berpengaruh terhadap sifat mampu keras.
Sifat ini dibutuhkan untuk komponen mesin yang saling
bergesekan atau karena fungsinya harus mempunyai kekerasan
tertentu. Selanjutnya kekerasan pada komponen mesin yang
terbuat dari baja, dapat diperoleh melalui proses perlakuan
panas atau perlakuan permukaan. Proses peningkatan
kekerasan menggunakan panas merupakan cara yang banyak
dilakukan untuk baja karbon medium dan tinggi. Namun
demikian tidak semua jenis baja bisa dikeraskan secara
langsung dengan cara ini.
Pengerasan langsung hanya dapat dilakukan pada baja
dengan kandungan karbon di atas 0,3 %. Sementara untuk baja
dengan kandungan karbon dibawah 0,3 %, harus melalui proses
penambahan karbon. (Schonmetz, Gruber, 1985) Baja dengan
kadar karbon menengah sampai tinggi dengan kandungan
karbon di atas 0,3 %, dapat ditingkatkan kekerasannya, dengan
metode perlakuan panas (heat treatment). Seperti pengerasan
(hardening) yang dilakukan dengan metode pengejutan
(quenching) dilanjutkan temper
(tempering).
Pengerasan dilakukan dengan memanaskan baja dalam
dapur pemanas (furnace), sampai temperature austenit dan
didinginkan secara tiba-tiba. St 42 adalah jenis baja konstruksi
yang mempunyai kekuatan tarik minimal 42 Kg/ mm² sampai
50 Kg/ mm². Baja ini mempunyai kandungan karbon ( C )
dibawah 0,3 %, jadi termasuk dalam baja karbon rendah.
Metoda penambahan karbon padat merupakan cara yang paling
sederhana untuk meningkatkan kualitas baja St 42, agar dapat
memperluas penggunaanya. Pada akhirnya melalui proses pack
carburizing penggunaan baja karbon rendah untuk bahan baku
(rawmaterials) dapat memperluas penggunaannya.
Bahan Dan Metode Bahan yang digunakan dalam jurnal penelitian ini adalah
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelat
Baja St-42,
oli SAE 20-50, serbuk karbon (arang kayu nani), dan Tulang
Sapi (CaCOз). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
oven Pemanas (Barmsteal Thermolyne Type F6000), mesin Uji
Kekerasan Mitutoyo Type AR-20, tang Jepit, sarung tangan,
jaket tahan api, gancu, wadah penampung oli, majun, ampelas,
kotak baja.
Kelemahan jurnal Banyaknya data dari hasil penelitian tetapi minim penjelasan.