1, Maret 2017 1
Abstract Supplier is one of the most untuk setiap akternatif Suplier A 39% , Suplier
important parts of a construction services B 12% dan Suplier C 49%
provider company. PT. Nuance Prima Cipta
Tangerang is a contracting company that offers Kata kunci: Pemilihan Supplier, Metode
construction services. Since the number of Analytical Hierarchy Process, Sistem
suppliers, PT. Nuance Prima Cipta Tangerang Pendukung Keputusan.
difficulty in choosing suppliers with their
respective advantages. Therefore, use AHP PENDAHULUAN
(Analytical Hierarchy Process) for supplier
selection process to make it more objective. PT. Cipta Nuansa Prima Tangerang
Broadly speaking, AHP (Analytical Hierarchy adalah sebuah perusahaan kontraktor yang
Process) is the process of comparing criteria menawarkan jasa pelaksanaan konstruksi.
into alternatives, the greater the value is Meskipun masih berskala menengah, PT. Cipta
generated, then the main well to the supplier Nuansa Prima Tangerang memiliki kompetensi
selected. By using the AHP method obtained the mengerjakan proyek konstruksi struktural dan
final value for each akternatif Lead A 39%, 12% arsitektural bangunan komersial di pulau jawa.
and Supplier B Supplier C 49% Memiliki peralatan konstruksi yang lengkap,
PT. Cipta Nuansa Prima Tangerang telah
Keywords: Supplier Selection, Methods menyelesaikan banyak proyek besar yang
Analytical Hierarchy Process, Decision Support tersebar di sebagian pulau jawa. Beragamnya
System. tipe proyek pada PT. Cipta Nuansa Prima
Tangerang tentu saja berasal dari kepercayaan
Intisari Supplier merupakan salah satu para konsumen kepada reputasi perusahaan
bagian terpenting dalam suatu perusahaan yang di kenal dapat di andalkan, dengan
penyedia jasa konstruksi. PT. Cipta Nuansa memberikan yang terbaik dan yang terutama,
Prima Tangerang adalah sebuah perusahaan fokus kepada ketepatan waktu yang telah di
kontraktor yang menawarkan jasa tetapkan untuk menyelesaikan proyek dengan
pelaksanaan konstruksi. Karena banyaknya kualitas tinggi demi kepuasan konsumen.
supplier, PT. Cipta Nuansa Prima Tangerang Saat ini PT. Cipta Nuansa Prima
kesulitan dalam memilih supplier dengan Tangerang kesuliatan dalam memilih supplier
kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu yang tepat karena menilai hanya berdasarkan
digunakan metode AHP (Analytical Hierarchy pada harga yang ditawarkan dan kualitas yang
Process) untuk proses pemilihan supplier agar dimiliki barang secara subyektif (Wulandari,
lebih obyektif. Secara garis besar metode AHP 2014), membeli dengan harga barang yang
(Analytical Hierarchy Process) merupakan paling murah persuplier sehingga kualitas
proses membandingkan kriteria kedalam bahan baku yang dibeli kurang baik (Harsono,
alternatif, semakin besar nilai yang dihasilkan, Prassetyo, & Arqom, 2009) mengakibatkan
maka semakin utama pula untuk supplier keluhan dari pelanggan (Hasdi,
tersebut terpilih. Dengan menggunakan Sudarmaningtyas, & Supriyanto, 2014),
metode AHP tersebut didapatkan nilai akhir membutuhkan supplier sebagai penyedia
dengan cara pengisian kuesioner. Setelah hasil Setelah mendapatkan bobot kriteria
kuesioner setiap responden diinput kedalam (vector Priority) masing-masing kriteria. Lalu
expert choice, kemudian hasil kuesioner setiap akan dilakukan pengecekan konsistensi data
responden tersebut harus dijadikan satu untuk menghitung rasio Konsistensi (CR),
kesatuan data untuk melanjutkan perhitungan dibutuhkan I•ƒš (Eigen Maksimum) dan
AHP menggunakan expert choice. Indeks Konsistensi (CI).
1. Menentukan nilai Eigen maksimum (I•ƒš)
&•ƒš diperoleh dari menjumlahkan
seluruh hasil perkalian antara bobot
kriteria (Vector Priority) dengan jumlah
matriks Pairwise Comparisson. I•ƒš µ 5,05
2. Menghitung Indeks Konsistensi (CI)
Sumber: Handayani & Darmianti (2015)
CI = 0.012
Gambar 2 Pairwise Comparisson Antar Kriteria
3. Menghitung Rasio Konsistensi (CR)
(Combined)
CR = CI/IR, nilai IR untuk n=5 adalah 1.12
(lihat pada tabel 1. Daftar Random Indeks
Perhitungan rata-rata geometrik
Konsistensi)
pairwise comparisson Pengiriman-Pelayanan:
CR = 0.01 => 0.01 (konsisten)
Rata-rata geometrik = Ù¥T5 ® T6 ® å Tá Perhitungan manual telah
= §u ® u ® ® membuktukan hasil Expert Choice pada Gambar
0 5 5
7 6 3 Grafik Normalisasi Matriks Antar Kriteria
Hasil Combined = 1.10668 adalah benar.
Perhitungan Konsistensi:
1. Menentukan nilai Eigen maksimum (I•ƒš)
&•ƒš diperoleh dari menjumlahkan
seluruh hasil perkalian antara bobot
kriteria (Vector Priority) dengan jumlah
Sumber: Handayani & Darmianti (2015) matriks Pairwise Comparisson.
Gambar 5 Grafik Normalisasi Matriks Antar Imax= ((1,4823 x 0.669)+(7,8104 x
Alternatif berdasarkan kriteria pengiriman 0.1232)+(5,1049 x 0.2078)) = 3,015
2. Menghitung Indeks Konsistensi (CI)
Perhitungan Konsistensi CI = (3,015 - 3) / (3-1)
1. Menentukan nilai Eigen maksimum (I•ƒš) = 0.007
&•ƒš diperoleh dari menjumlahkan 3. Menghitung Rasio Konsistensi (CR)
seluruh hasil perkalian antara bobot CR = CI/IR, nilai IR untuk n=3 adalah 0.58
kriteria (Vector Priority) dengan jumlah (lihat pada tabel 1. Daftar Random Indeks
matriks Pairwise Comparisson. Konsistensi)
Imax = ((2,0938 x 0.4938)+(8,5732 x CR = CI/IR
0.1193)+(2,4819 x 0.3869)) = 3,017 = 0.007/0.58
2. Menghitung Indeks Konsistensi (CI) = 0.013 => 0.01 (konsisten)
CI = (3,017 - 3)/(3-1) Perhitungan manual telah
= 0.009 membuktukan hasil Expert Choice pada
3. Menghitung Rasio Konsistensi (CR) Gambar 8 Grafik Normalisasi Antar Alternatif
CR = CI/IR, nilai IR untuk n=3 adalah 0.58 Berdasarkan Kriteria Pelayanan adalah benar.
(lihat pada tabel 1 Daftar Random Indeks
Konsistensi) 3. Penilaian Supplier Alternatif Menurut
CR = CI/IR Kriteria Produk
= 0.009/0.58
= 0.015 => 0.01 (konsisten)
Perhitungan manual telah
membuktukan hasil Expert Choice pada
Gambar 5 Grafik Normalisasi Antar Alternatif Sumber: Handayani & Darmianti (2015)
Berdasarkan Kriteria Pengiriman adalah benar. Gambar 9
Pairwise Comparisson Berdasarkan Kriteria
2. Penilaian Supplier Alternatif Menurut Produk
Kriteria Pelayanan
Setelah penginputan data
perbandingan antar kriteria selesai dimasukan
kedalam Expert choice, akan menghasilkan
normalisasi matriks antar alternatif yang akan
menentukan bobot setiap alternatif
Sumber: Handayani & Darmianti (2015) berdasarkan kriteria produk.
Gambar 6 Pairwise Comparisson Berdasarkan
Kriteria Pelayanan
REFERENSI
Sumber: Handayani & Darmianti (2015) Handayani, I. & Darmianti, Y. (2015). Laporan
Akhir Penelitian Mandiri. Jakarta: AMIK
BSI Jakarta