Skripsi
RAHMAYANTI
NIM. F 0204017
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2010
1
ABSTRAK
Oleh :
RENY RAHMAYANTI
F0204017
Pemilihan supplier merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas
pembelian bagi perusahaan. Pemilihan supplier merupakan masalah multi kriteria
yang meliputi faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif. Salah satu metode yang bisa
digunakan untuk pemilihan supplier adalah metode AHP (Analytical Hierarchy
Process). Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan kontraktor, PT
Cazikhal, yang akan mengembangkan hubungan kemitraan dengan supplier kayu.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah
urutan prioritas kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier pada PT
Cazikhal? (2) supplier/pemasok manakah yang sebaiknya dipilih oleh PT
Cazikhal berdasarkan metode AHP? Sampel dari penelitian ini adalah para
pengambil keputusan dan pihak-pihak yang berada dalam departemen pembelian
dan gudang yang mengetahui kinerja supplier. Teknik pengambilan sampel
menggunakan judgment sampling karena metode AHP mensyaratkan
ketergantungan pada sekelompok ahli sesuai dengan jenis spesialis terkait dalam
pengambilan keputusan.
Penelitian ini menggunakan metode AHP dibantu dengan software expert
choice. Dari hasil penilaian tingkat kepentingan kriteria dalam pemilihan supplier
menghasilkan skala prioritas/bobot sebagai berikut: prioritas I kualitas (0,486),
prioritas II harga (0,277), prioritas III layanan (0,091), serta ketepatan pengiriman
dan ketepatan jumlah memiliki skala prioritas yang sama yaitu (0,073). Dari hasil
penilaian tingkat kepentingan alternatif dalam pemilihan supplier menghasilkan
skala prioritas/bobot sebagai berikut: prioritas I supplier X (0,467), prioritas II
supplier Z (0,336), prioritas III supplier Y (0,198).
Berdasarkan hasil analisis di atas, saran yang dapat diberikan adalah, jika
perusahaan akan mengembangkan hubungan kemitraan dengan supplier,
perusahaan diutamakan untuk memilih supplier X sebagai supplier kayu bagi
perusahaan karena supplier X merupakan supplier yang memiliki nilai
keseluruhan paling tinggi. Dengan adanya hubungan kemitraan ini, kinerja rantai
pasokan antara supplier dan perusahaan akan semakin baik dan dapat
memperlancar target penyelesaian proyek secara keseluruhan.
2
ABSTRACT
By :
RENY RAHMAYANTI
F0204017
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Akhirnya penulis dapat
(AHP) (Studi Kasus Pada PT Cazikhal)”. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas dan persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Drs. Susanto Tirtoprojo, MM., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
4. Ibu Ervina D.P. selaku direktur utama PT Cazikhal, direktur, manajer, serta
skripsi ini.
Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
C. Pembahasan .......................................................................................... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Dimengerti ...................................................................................... 85
Dimengerti ...................................................................................... 86
Gambar Halaman
keputusan, ada suatu proses dalam otak manusia yang mempengaruhi kualitas
keputusan yang dibuat. Jika keputusan yang akan dibuat mudah, manusia
dapat dengan mudah membuat keputusan. Akan tetapi jika keputusan yang
akan diambil bersifat kompleks dengan risiko yang besar seperti perumusan
supplier harus dilakukan secara hati-hati karena pemilihan supplier yang salah
pada pemilihan supplier ini ada yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Oleh
pengukuran. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier
Sebagai contoh, suatu supplier lebih memilih menawarkan harga lebih rendah
awal dan menyiapkan sebuah shortlist supplier potensial dari suatu daftar
konstruksi, dan sebagainya) yang dibatasi oleh biaya, mutu dan waktu.
jadwal dan volume pekerjaan. Menurut pendekatan supply chain, salah satu
memperkuat unit produksi yaitu antara kontraktor dengan pemasok. Salah satu
kemitraan.
untuk terus meningkatkan kualitas produk maupun jasanya. Salah satu hal
keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada saat ini,
Pada PT Cazikhal)”
B. Perumusan Masalah
untuk :
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
bahan tertentu dapat dipenuhi dari supplier tertentu juga. Dengan begitu
kinerja manajemen rantai pasokan semakin baik yang pada akhirnya dapat
Analisis AHP
Supplier optimal
(best supplier)
Dalam penelitian ini masalah yang akan dianalisis dibatasi agar tepat
sasaran dan tidak terlalu luas. Penelitian ini dilakukan pada PT Cazikhal
masalah yang akan dianalisis yaitu memilih supplier untuk bahan baku kayu.
Hal ini karena pada saat ini perusahaan ingin mencari supplier terbaik untuk
TINJAUAN PUSTAKA
pengangkut, (2) pentransferan kredit dan tunai, (3) pemasok (supplier), (4)
distributor dan bank, (5) utang dan piutang, (6) pergudangan, (7) pemenuhan
Menurut Stock dan Lambert (2001), ada delapan bisnis inti dalam
pengiriman barang.
3. Demand management
4. Order fulfillment
tepat.
6. Procurement
8. Return
B. Pembelian (Purchasing)
kontribusi. Selain itu mutu barang dan jasa yang dijual secara langsung
eksternal.
pengadaan barang yang dibutuhkan, layanan dan peralatan untuk semua jenis
perusahaan bisnis. Oleh karena itu, fungsi pembelian adalah bagian utama dari
manajemen bisnis. Dalam lingkungan operasi yang kompetitif saat ini, sangat
tidak mungkin untuk bisa sukses berproduksi dengan biaya rendah, dan
awal dan menyiapkan sebuah shortlist supplier potensial dari suatu daftar
literatur:
a. Kualitas (Quality)
b. Pengiriman (Delivery)
f. Harga (Price)
Industry)
l. Hasrat Berbisnis (Desire for Business)
p. Sikap (Attitude)
q. Kesan (Impression)
v. Training Aids
2. Kriteria pemilihan supplier menurut Nydick dan Hill (1992) yaitu sebagai
berikut:
a. Quality / kualitas
b. Price / harga
c. Service / layanan
d. Delivery / pengiriman
a. Kriteria Harga
b. Kriteria Kualitas
untuk dimengerti
pemilihan supplier.
Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan
a. Intelligence
masalah.
b. Design
c. Choice
d. Implementation
yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan
INTELLIGENCE
(Penelusuran Lingkup
Masalah)
DESIGN (Perancangan
Penyelesaian Masalah)
SISTEM
PENDUKUNG
CHOICE KEPUTUSAN
(Pemilihan Tindakan)
IMPLEMENTATION
(Pelaksanaan Tindakan)
2. Pengertian DSS
dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak
terstruktur. DSS sebagai sebuah sistem yang memberikan dukungan
3. Tujuan DSS
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu
4. Keuntungan DSS/SPK
diandalkan.
Saaty pada tahun 1970-an. Metode ini merupakan salah satu model
masalah yang kompleks ke dalam suatu bentuk hirarki atau serangkaian level
kompleks.
keputusan.
c. Responden yang dilibatkan harus memiliki pengetahuan dan
AHP.
a. Decomposition
ini maka proses analisis ini dinamakan hirarki. Ada dua jenis
hirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Disebut hirarki lengkap jika
b. Comparative Judgement
comparison).
c. Synthesis of Priority
d. Logical Consistency
gula, dan gula 2 kali lebih manis dibanding sirup, maka seharusnya
madu dinilai 10 kali lebih manis dibanding sirup. Jika madu dinilai
lebih tepat.
1) Minimum
analisis.
2) Independen
sama.
3) Lengkap
permasalahan.
4) Operasional
b. Penentuan Prioritas
1) Relative Measurement
C A1 A2 A3 …. An
…. ….
atau
Skala
Tingkat Definisi Keterangan
kepentingan
1 Sama Kedua elemen mempunyai
pentingnya pengaruh yang sama
3 Sedikit lebih Pengalaman dan penilaian
penting sedikit memihak satu elemen dib
dengan pasangannya
eigenvector.
Dengan
w = eigenvector
λ = eigenvalue
A = matriks bujursangkar
memecahkannya.
c. Konsistensi
Dengan
CI = indeks konsistensi
n = orde matriks
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CR = CI / RI
CR = Rasio Konsistensi
d. Sintesis Prioritas
Sub 1 1 6 2
Sub 2 1/6 1 1/
Sub 3 1/2 5 1
subtujuan.
Jumlah
Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3 Bob
Baris
Sub 1 0,60 0,50 0,63 1,73 0,5
Sub 1 1 6 2 0,58
CR = CI/RI
= 0,015335/0,58
= 0,026
kebenarannya atau yang pasti terjadi. Ada empat aksioma yang harus
a. Aksioma 1
b. Aksioma 2
c. Aksioma 3
d. Aksioma 4
yang ditimbulkan salah satu bilangan yang terlalu besar atau terlalu
kecil.
Dengan
n = Jumlah partisipan
F. Penelitian Terdahulu
berbeda antara jenis perusahaan yang satu dengan yang lain tergantung pada
jenis perusahaan.
XYZ, yang merupakan salah satu kelompok industri terkemuka di India yang
ini adalah analisis AHP. Kriteria yang digunakan dalam memilih supplier pada
dengan bobot 21,80%, dan supplier 3 dengan bobot 20,40%. Hasil dari
memilih supplier lebih baik dibandingkan dengan sistem yang digunakan oleh
dapat memberikan kinerja yang nyata dari supplier dan menuju pada
perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industri kimia. Tujuan
adalah 22,97%, ketepatan jumlah adalah 17,16%, serta kriteria customer care
prioritas 0,477. Dalam penelitian ini dihasilkan juga suatu sistem informasi
proses pengadaan bahan baku antara supplier dan PT. ABC dapat berjalan
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah
yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini
dari supplier.
C. Sumber Data
1. Data Pimer
baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil
responden.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain
dokumen perusahaan.
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
1. Harga (Price)
2. Kualitas (Quality)
Kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
(S2)
Berpasangan.
1. Kuesioner
responden.
2. Wawancara
supplier.
3. Metode Studi Pustaka
teoritis digunakan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode AHP
sebaiknya dipilih.
Memilih supplier terbaik
H1 Q1 S1 D1
H2 Q2 S2 D2
Q3
S3
S4
Ketepatan Jumlah.
Langkah-langkahnya:
Dengan
n = jumlah partisipan
dibagi dengan n.
Dengan
CI = indeks konsistensi
n = orde matriks
CR = CI / RI ………. (III.4)
Dengan :
CR = Rasio Konsistensi
RI = Indeks random
tiga orang yaitu Bapak Sandimin, Ibu Ervina Dwi Prasetyowati dan Raden
rupiah yang terbagi atas 1000 saham bernilai nominal Rp. 1.000.000,00.
8 Februari 2006.
Juli 2008.
Maksud dan tujuan dari perseroan ini adalah bergerak dalam bidang
sebagainya.
supermarket/hypermarket (toserba/swalayan).
c. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi berbagai
dan sebagainya.
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Teknik
Manajer Representatif
Sekretaris
a. Dewan Komisaris
direksi.
kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala hal yang
b. Direktur Utama
dan tujuannya.
dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
c. Direktur Teknik
berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili perseroan.
d. Manager Representatif
e. Sekretaris
f. Bagian Keuangan
h. Bagian Administrasi
l. Pelaksana Gedung
1. Penyusunan hirarki
Setelah permasalahan didefinisikan, langkah selanjutnya adalah
pada PT Cazikhal disusun dalam tiga level hirarki seperti pada gambar
sebaiknya dipilih.
H1 Q1 S1 D1
H2 Q2 S2 D2
Q3
S3
S4
Gambar IV.2
Struktur Hirarki Masalah Pemilihan Supplier PT Cazikhal
Sumber : Thomas L. Saaty, 1994 dimodifikasi
Tabel IV.1
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Kriteria
Dalam Pemilihan Supplier
Ketepatan Ketepatan
Kriteria Harga Kualitas Layanan
Pengiriman Jumlah
Harga 1
Kualitas 1
Layanan 1
Ketepatan
1
Pengiriman
Ketepatan
1
Jumlah
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.2
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Subkriteria
pada Kriteria Harga
Kemampuan
Kepantasan harga dengan
Subkriteria memberikan diskon
kualitas (H1)
(H2)
Kepantasan harga
1
dengan kualitas (H1)
Kemampuan
memberikan diskon 1
(H2)
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.3
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Subkriteria
pada Kriteria Kualitas
Kesesuaian
Kemampuan
barang dengan Penyediaan
memberikan
Subkriteria spesifikasi yang barang tanpa
kualitas yang
ditetapkan (Q1) cacat (Q2)
konsisten (Q3)
Kesesuaian
barang dengan
1
spesifikasi yang
ditetapkan (Q1)
Penyediaan
barang tanpa 1
cacat (Q2)
Kemampuan
memberikan
1
kualitas yang
konsisten (Q3)
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.4
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Subkriteria
pada Kriteria Layanan
Cepat
Kemampua n Kecepatan
tanggap
Kemudah- an memberi- kan menanggap i
menyelesai
untuk informasi permintaan
Subkriteria -kan keluhan
dihubungi secara jelas pelanggan
pelanggan
(S1) (S2) (S3)
(S4)
Kemudahan
untuk dihubungi 1
(S1)
Kemampuan
memberikan
informasi secara 1
jelas (S2)
Kecepatan
menanggapi
1
permintaan
pelanggan (S3)
Cepat tanggap
menyelesaikan
1
keluhan pelanggan
(S4)
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.5
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Subkriteria
pada Kriteria Ketepatan Pengiriman
Kemampuan
Kemampuan
mengirimkan barang
Subkriteria menanganani sistem
sesuai tanggal yang
transportasi (D2)
disepakati (D1)
Kemampuan
mengirimkan barang
1
sesuai tanggal yang
disepakati (D1)
Kemampuan
menanganani sistem 1
transportasi (D2)
Sumber: data primer diolah
c. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Pada Pemilihan
Supplier
1) Kriteria Harga
Tabel IV.6
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.7
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kemampuan Memberikan Diskon
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
2) Kriteria Kualitas
Tabel IV.8
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi yang
Ditetapkan
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.9
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Penyediaan Barang Tanpa Cacat
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.10
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kemampuan Memberikan Kualitas yang
Konsisten
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
3) Kriteria Layanan
Tabel IV.11
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kemudahan Dihubungi
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.12
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Memberikan Informasi Secara Jelas
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.13
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kecepatan Menanggapi Permintaan
Pelanggan
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.14
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Cepat Tanggap Menyelesaikan Keluhan
Pelanggan
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.15
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kemampuan Mengirimkan Barang Sesuai
Tanggal yang Disepakati
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.16
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
pada Subkriteria Kemampuan Dalam Menangani Sistem
Transportasi
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
5) Kriteria Ketepatan Jumlah
Tabel IV.17
Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan Antar Alternatif
Kriteria Ketepatan Jumlah
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1
Supplier Y 1
Supplier Z 1
Sumber: data primer diolah
rumus III.1. Hal ini dilakukan karena AHP hanya memerlukan satu
IV.18.
Tabel IV.18
Penilaian Prioritas Kepentingan Kriteria Dalam
Pemilihan Supplier
Ketepatan Ketepatan
Kriteria Harga Kualitas Layanan
Pengiriman Jumlah
Harga 1 0,357 3,651 4,336 4,190
Kualitas 2,801 1 4,476 5,441 5,479
Layanan 0,274 0,223 1 1,346 1,219
Ketepatan
0,231 0,184 0,743 1 1,060
Pengiriman
Ketepatan
0,239 0,183 0,820 0,944 1
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.19
Prioritas Kepentingan (Bobot) Kriteria dalam Pemilihan Supplier
Kriteria Bobot Prioritas
Harga 0,277 II
Kualitas 0,486 I
ketepatan pengiriman dan ketepatan jumlah dengan bobot yang sama yaitu
0,073.
level 2 (subkriteria)
rumus III.1. Hal ini dilakukan karena AHP hanya memerlukan satu
Tabel IV.20
Penilaian Prioritas Kepentingan Subkriteria pada Kriteria Harga
dalam Pemilihan Supplier
Kemampuan
Kepantasan harga dengan
Subkriteria memberikan diskon
kualitas (H1)
(H2)
Kepantasan harga
1 1,723
dengan kualitas (H1)
Kemampuan
memberikan diskon 0,581 1
(H2)
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.21
Prioritas Kepentingan (Bobot) Subkriteria pada Kriteria Harga
dalam Pemilihan Supplier
Subkriteria Bobot Prioritas
Kepantasan harga
0,633 I
dengan kualitas (H1)
Kemampuan
memberikan diskon 0,367 II
(H2)
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
b. Kriteria Kualitas
Tabel IV.22
Penilaian Prioritas Kepentingan Subkriteria
Pada Kriteria Kualitas Dalam Pemilihan Supplier
konsisten (Q3) dengan nilai bobot 0,305, dan prioritas terakhir adalah
Cepat
Kemampua n Kecepatan
tanggap
Kemudah- an memberi- kan menanggap i
menyelesai
untuk informasi permintaan
Subkriteria -kan keluhan
dihubungi secara jelas pelanggan (S3)
pelanggan
(S1) (S2)
(S4)
Kemudahan
untuk
1 3,557 0,599 0,401
dihubungi
(S1)
Kemampuan
memberikan
informasi secara 0,281 1 0,265 0,226
jelas (S2)
Kecepatan
menanggapi
permintaan 1,669 3,769 1 0,774
pelanggan (S3)
Cepat tanggap
menyelesaika n
keluhan 2,494 4,430 1,292 1
pelanggan (S4)
Tabel IV.26
Penilaian Prioritas Kepentingan Subkriteria
Pada Kriteria Ketepatan Pengiriman Dalam Pemilihan Supplier
Kemampuan
Kemampuan menanganan
mengirimkan barang sesuai
Subkriteria sistem transportasi (D2)
tanggal yang disepakati
(D1)
Kemampuan
mengirimkan barang sesuai
1 2,826
tanggal yang disepakati
(D1)
Kemampuan
menanganani sistem 0,354 1
transportasi (D2)
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.27
Prioritas Kepentingan (Bobot) Subkriteria Pada Kriteria
Ketepatan Pengiriman Dalam Pemilihan Supplier
Subkriteria Bobot Prioritas
Kemampuan mengirimkan
0,739 I
barang sesuai tanggal yang
disepakati (D1)
Kemampuan menanganani 0,261 II
sistem transportasi (D2)
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
masing subkriteria
rumus III.1. Hal ini dilakukan karena AHP hanya memerlukan satu
Tabel IV.28
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kepantasan Harga dengan Kualitas
Supplier X
1 3,173 2,918
Supplier Y
0,315 1 1,042
Supplier Z
0,343 0,959 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.29
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Kepantasan Harga dengan Kualitas
Supplier X 0,603 I
Tabel IV.30
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Memberikan Diskon
Supplier X
1 2,188 0,580
Supplier Y
0,457 1 0,314
Supplier Z
1,723 3,180 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.31
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Memberikan Diskon
Supplier X 0,321 II
Suppplier Z 0,523 I
0,155.
b. Kriteria Kualitas
Ditetapkan (Q1)
Tabel IV.32
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi yang
Ditetapkan
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 0,615 0,494
Supplier Y
1,626 1 0,695
Supplier Z
2,026 1,439 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Supplier Y 0,331 II
Suppplier Z 0,455 I
Tabel IV.34
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Penyediaan Barang Tanpa Cacat
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 3,891 3,954
Supplier Y
0,257 1 1,000
Supplier Z
0,253 1,000 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Dari hasil perhitungan perbandingan berpasangan antar
Tabel IV.35
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Penyediaan Barang Tanpa Cacat
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier X 0,662 I
Konsisten(Q3)
Tabel IV.36
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif Pada Subkriteria
Kemampuan Memberikan Kualitas Yang Konsisten
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 4,254 1,150
Supplier Y
0,235 1 0,346
Supplier Z
0,869 2,889 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
IV.37 berikut:
Tabel IV.37
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Memberikan Kualitas Yang
Konsisten
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier X 0,486 I
Suppplier Z 0,389 II
c. Kriteria Layanan
Tabel IV.38
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kemudahan Untuk Dihubungi
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 2,068 2,617
Supplier Y
0,483 1 1,104
Supplier Z
0,382 0,906 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.39
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Kemudahan Untuk Dihubungi
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier X 0,537 I
Supplier Y 0,248 II
Tabel IV.40
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Memberikan Informasi Secara
Jelas Dan Mudah Dimengerti
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 3,732 1,668
Supplier Y
0,268 1 0,464
Supplier Z
0,599 1,768 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Supplier X 0,537 I
Suppplier Z 0,318 II
bobot 0,146.
3) Subkriteria Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan
Pelanggan (S3)
Tabel IV.42
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kecepatan Dalam Hal Menanggapi
Permintaan Pelanggan
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 0,472 0,301
Supplier Y
2,120 1 0,701
Supplier Z
3,324 1,426 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.43
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Kecepatan Dalam Hal Menanggapi
Permintaan Pelanggan
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier Y 0,341 II
Suppplier Z 0,503 I
0,156.
Pelanggan (S4)
Tabel IV.44
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan
Keluhan Pelanggan
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 2,773 2,064
Supplier Y
0,361 1 0,774
Supplier Z
0,484 1,292 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Supplier X 0,542 I
Suppplier Z 0,259 II
Tabel IV.46
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Mengirimkan Barang Sesuai
Dengan Tanggal Yang Telah Disepakati
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 2,712 0,405
Supplier Y
0,369 1 0,253
Supplier Z
2,469 3,952 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Tabel IV.47
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Mengirimkan Barang Sesuai
Dengan Tanggal Yang Telah Disepakati
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier X 0,285 II
Suppplier Z 0,590 I
Transportasi (D2)
Tabel IV.48
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Subkriteria Kemampuan Dalam Hal Penanganan Sistem
Transportasi
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 0,590 0,795
Supplier Y
1,694 1 1,292
Supplier Z
1,258 0,774 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Supplier Y 0,423 I
Supplier Z 0,323 II
Tabel IV.50
Penilaian Prioritas Kepentingan Alternatif
Pada Kriteria Ketepatan Jumlah
Alternatif Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X
1 3,221 2,246
Supplier Y
0,310 1 0,492
Supplier Z
0,445 2,035 1
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
Dari hasil perhitungan perbandingan berpasangan antar variabel
Tabel IV.51
Prioritas Kepentingan (Bobot) Alternatif
Pada Kriteria Ketepatan Jumlah
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier X 0,563 I
pembobotan kriteria dan alternatif dapat dilihat dalam tabel IV.52 berikut :
Tabel IV.52
Prioritas Global (Global Priority)
Level 0 Level 1 Level 2
Bobot Alternatif Bobot
(Tujuan) (Kriteria) (Subkriteria)
Supplier X 0,105
H1 0,175 Supplier Y 0,035
Harga Supplier Z 0,035
(0,277) Supplier X 0,033
H2 0,102 Supplier Y 0,016
Supplier Z 0,053
Supplier X 0,024
Q1 0,111 Supplier Y 0,037
Supplier Z 0,050
Supplier X 0,150
Kualitas
Q2 0,226 Supplier Y 0,038
(0,486)
Supplier Z 0,038
Supplier X 0,072
Q3 0,148 Supplier Y 0,018
Supplier Z 0,058
Supplier X 0,010
Memilih
S1 0,019 Supplier Y 0,005
supplier
Supplier Z 0,004
optimal
Supplier X 0,004
(best
S2 0,007 Supplier Y 0,001
supplier)
Layanan Supplier Z 0,002
(0,091) Supplier X 0,004
S3 0,028 Supplier Y 0,010
Supplier Z 0,014
Supplier X 0,020
S4 0,037 Supplier Y 0,007
Supplier Z 0,010
Supplier X 0,015
D1 0,054 Supplier Y 0,007
Ketepatan
Supplier Z 0,032
Pengiriman
Supplier X 0,005
(0,073
D2 0,019 Supplier Y 0,008
Supplier Z 0,006
Supplier X 0,041
Ketepatan Jumlah (0,073) Supplier Y 0,011
Supplier Z 0,021
Sumber : Hasil pengolahan AHP
Setelah global priority didapatkan, bobot masing-masing alternatif
Tabel IV.53
Bobot Alternatif secara Keseluruhan
Alternatif Bobot Prioritas
Supplier X 0,467 I
Supplier Y 0,198 III
Supplier Z 0,336 II
Sumber : Hasil Pengolahan AHP
beberapa kriteria yaitu kriteria harga dengan bobot 0,490, kriteria kualitas
dengan bobot 0,479, kriteria layanan dengan bobot 0,479, dan kriteria
prioritas kedua adalah supplier Z dengan nilai bobot 0,334 dan prioritas
Prioritas kedua adalah supplier X dengan nilai bobot 0,274, dan prioritas
7. Konsistensi
Tabel IV.55
Consistensi Ratio (CR) Penilaian Responden
Perbandingan Berpasangan CR Keterangan
Antar kriteria (level 1) 0,02 Konsisten
Antar subkriteria harga 0,00 Konsisten
Antar subkriteria kualitas 0,00 Konsisten
Antar subkriteria layanan 0,02 Konsisten
Antar subkriteria ketepatan pengiriman 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria H1 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria H2 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria Q1 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria Q2 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria Q3 0,01 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria S1 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria S2 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria S3 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria S4 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria D1 0,03 Konsisten
Antar alternatif terhadap subkriteria D2 0,00 Konsisten
Antar alternatif terhadap kriteria ketepatan jumlah 0,01 Konsisten
Sumber : Hasil pengolahan AHP
Dari hasil analisis AHP di atas, kriteria yang paling berpengaruh dalam
bobot 0,277, kriteria layanan dengan bobot 0,091, serta kriteria ketepatan
pengiriman dan ketepatan jumlah dengan nilai bobot yang sama yaitu 0,073.
bahan baku yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan bahan baku yang
penyediaan barang tanpa cacat (nilai bobot 0,466) dianggap paling penting
kualitas yang konsisten (nilai bobot 0,305), dan subkriteria terakhir adalah
bobot 0,229).
Pada subkriteria penyediaan barang tanpa cacat, supplier X dianggap
paling baik oleh para responden dengan nilai bobot 0,662. Selanjutnya
supplier Y dengan nilai bobot 0,169 dan supplier Z dengan nilai bobot 0,168.
lubang pada kayu) ke perusahaan, sementara produk kayu dari supplier Y dan
supplier X juga dinilai paling baik oleh responden dengan nilai bobot 0,486.
Selanjutnya supplier Z dengan nilai bobot 0,389, dan Supplier Y dengan nilai
pertama dengan nilai bobot 0,479, sedangkan prioritas kedua adalah supplier Z
dengan nilai bobot 0,198. Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan ingin
memilih supplier berdasarkan kriteria kualitas saja, maka supplier yang dipilih
adalah supplier X karena supplier X adalah supplier yang paling unggul pada
kriteria ini. Berdasarkan kriteria ini, perusahaan bisa mengambil bahan baku
tinggi, misal untuk kerangka atap, mebelair (furniture) atau untuk ornamen-
dianggap tertentu.
(nilai bobot 0,277) memiliki peran yang cukup penting karena pembelian
bahan baku merepresentasikan porsi yang cukup besar dari nilai penjualan
produk jadinya. Dengan harga bahan baku yang lebih murah, diharapkan
keuntungan.
diskon (H2), supplier Z yang paling memenuhi subkriteria ini dengan bobot
0,523. Prioritas selanjutnya pada subkriteria ini adalah supplier X dengan nilai
bobot 0,321, kemudian supplier Y sebagai prioritas terakhir dengan nilai
bobot 0,155.
bobot 0,329), dan terakhir supplier Y (nilai bobot 0,181). Hal ini menunjukkan
membutuhkan kualitas yang bagus (kualitas super) misal untuk kerangka atap
meskipun dengan harga yang cukup mahal tetapi harganya sebanding dengan
diskon yang cukup besar. Dari supplier Z, perusahaan bisa mengambil kayu
untuk kualitas menengah yang biasa digunakan untuk kusen, daun pintu, dan
jendela.
dengan nilai bobot 0,091. Dalam penelitian ini, terdapat empat subkriteria
0,310), subkriteria S1 (nilai bobot 0,204), dan yang terakhir adalah subkriteria
mempunyai prioritas pertama untuk dipilih dengan nilai bobot 0,537. Prioritas
prioritas pertama untuk dipilih adalah supplier X dengan nilai bobot 0,537.
secara jelas dan mudah dimengerti (S2), prioritas pertama untuk dipilih adalah
supplier X dengan nilai bobot 0,537. Prioritas kedua adalah supplier Z dengan
dipilih berdasarkan subkriteria ini dengan nilai bobot 0,146. Pada subkriteria
subkriteria ini dengan nilai bobot 0,542. Selanjutnya prioritas kedua adalah
supplier Z dengan nilai bobot 0,259, dan prioritas terakhir yaitu supplier Y
bobot 0,334, dan yang terakhir supplier Y dengan nilai bobot 0,251. Hasil ini
saja, dan mengabaikan kriteria yang lain maka supplier yang dipilih oleh
barang sesuai dengan tanggal yang telah disepakati (D1) dengan nilai bobot
0,739, dan kemampuan dalam hal penanganan sistem transportasi (D2) dengan
yang telah disepakati (D1) supplier Z dengan nilai bobot 0,590 merupakan
0,285 merupakan prioritas kedua, dan supplier Y dengan bobot kriteria 0,125
dalam hal penanganan sistem transportasi (D2), supplier Y dengan nilai bobot
adalah supplier Z dengan nilai bobot 0,323, dan prioritas terakhir yaitu
Z (nilai bobot 0,502), selanjutnya supplier X (nilai bobot 0,274), dan yang
terakhir adalah supplier Y (nilai bobot 0,224). Hasil ini menunjukkan bahwa
karena supplier ini yang paling baik berdasarkan kriteria ini. Akan tetapi jika
nilai bobot 0,563. Selanjutnya adalah supplier Z dengan nilai bobot 0,282, dan
yang terakhir supplier Y dengan nilai bobot 0,156. Hasil ini menunjukkan
bobot 0,467. Selanjutnya adalah supplier Z dengan nilai bobot 0,336 dan
supplier Y dengan nilai bobot 0,198. Hasil ini menunjukkan bahwa secara
A. Kesimpulan
Cazikhal adalah kriteria kualitas dengan bobot 0,486. Prioritas kedua yang
bobot 0,007.
dengan nilai bobot 0,479, prioritas kedua adalah supplier Z dengan nilai
bobot 0,322 dan prioritas terakhir adalah supplier Y dengan nilai bobot
dengan bobot 0,490, supplier Z dengan bobot 0,329, dan terakhir supplier
nilai bobot 0,334, dan yang terakhir supplier Y dengan nilai bobot 0,251.
0,336 dan prioritas terakhir adalah supplier Y dengan nilai bobot 0,198.
Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan supplier kayu terbaik bagi
B. Saran
supplier yang tepat, perusahaan bisa menghemat waktu dan biaya serta
bisa mendapatkan kualitas, jenis, serta jumlah yang tepat. Dengan begitu
2. Bagi perusahaan di masa yang akan datang, jika terdapat kriteria ataupun
subkriteria baru yang relevan bagi perusahaan atau yang sesuai dengan
kriteria dan subkriteria yang digunakan saat ini. Selain untuk pemilihan
keputusan.
Fitria & Fitriana, Indah. 2008. ”Sistem Penunjang Keputusan Pemenang Tender
Proyek Menggunakan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) Pada
Dinas Bina Marga Provinsi Lampung” Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi-II 2008.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Nydick, Robert L and Ronal Paul Hill. 1992. Using the Analitic Hierarchy
Process to Structure the Supplier Selection Procedure. International
Journal of Purchasing and Materials Management 28 (2) 31-36.
Supriyono, Wisnu Arya Wardana, dan Sudaryo. 2007. Sistem Pemilihan Pejabat
Struktural dengan Metode AHP. Seminar Nasional III. STTN-BATAN.
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/30-supriyono-ahp-
hal-311-322.pdf didownload tanggal 11 Februari 2009.
Surjasa, Dadang, Pudji Astuti, dan Hario Nugroho. Usulan Supplier Selection
Dengan Analytical Hierarchy Process Dan Penerapan Sistem Informasi
Dengan konsep Vendor Managed Inventory Pada PT ABC.
http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S3PP06.pdf
didownload tanggal 11 Februari 2009.
Weber, Charles A., John R. Current and W.C. Benton. 1991. Vendor Selection
Criteria and Methods. European Journal of Operations Research 50 (1991)
2-18.
132
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Pendahuluan
Di bawah ini terdapat kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier yang
mengacu pada penelitian Robert L Nydick & Ronal Paul Hill dan penelitian
Surjasa dkk. Apabila terdapat kriteria yang kurang sesuai dengan kebijakan
perusahaan maka dapat dihilangkan atau diganti dengan kriteria yang menurut
Bapak/Ibu perlu dipertimbangkan atau yang sesuai dengan kebijakan perusahaan.
133
4. Ketepatan Pengiriman (Delivery)
a. kemampuan untuk mengirimkan barang sesuai dengan tanggal yang telah
disepakati
b. kemampuan dalam hal penanganan sistem transportasi
c. ……………………….
d. ……………………….
5. Ketepatan Jumlah (Quality)
a. ketepatan dan kesesuaian jumlah dalam pengiriman
b. kesesuaian isi kemasan
c. ………………………..
d. ……………………….
6. ……………………………
a. ……………………….
b. ……………………….
Lampiran 2. Kuesioner
Kepada Yth.
Responden PT Cazikhal
Dengan hormat,
Saat ini saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret (UNS) yang sedang mengadakan penelitian dengan judul “Analisis
Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
(Studi Kasus pada PT Cazikhal)” guna penyusunan skripsi sebagai tugas akhir.
Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk meluangkan waktu
guna mengisi kuesioner ini.
Jawaban Bapak/Ibu/Saudara bersifat rahasia dan tidak akan disebarluaskan
untuk konsumsi publik karena penelitian ini bersifat akademis/keilmuan semata
dan hasilnya tidak akan disebarluaskan.
Atas kesediaan, perhatian, dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan
terima kasih.
Reny Rahmayanti
F0204017
KUESIONER PENETAPAN BOBOT/PRIORITAS KEPENTINGAN DARI
KRITERIA-KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER
Berikut ini kriteria yang dipakai perusahaan dalam memilih supplier kayu :
2. Kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kriteria
Harga Kualitas
Harga Layanan
Ketepatan
Harga
Pengiriman
Ketepatan
Harga
Jumlah
Kualias Layanan
Ketapatan
Kualitas
Pengiriman
Ketepatan
Kualitas
Jumlah
Ketepatan
Layanan
Pengiriman
Ketepatan
Layanan
Jumlah
Ketepatan Ketepatan
Pengiriman Jumlah
Sisi kiri lebih penting Sisi kanan lebih penting
KUESIONER PENETAPAN BOBOT/PRIORITAS KEPENTINGAN
MASING-MASING SUBKRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER
1. Kriteria Harga
Pada kriteria harga, ada dua subkriteria yaitu
a. Kepantasan harga dengan kualitas barang (H1)
b. Kemampuan memberikan diskon pada pemesanan dalam jumlah tertentu
(H2)
Sub Sub
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
kriteria kriteria
H1 H2
Sisi kiri lebih penting Sisi kanan lebih penting
2. Kriteria Kualitas
Pada kriteria kualitas, ada tiga subkriteria yaitu:
a. Kesesuaian barang dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan (Q1)
b. Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)
c. Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten(Q3)
Sub Sub
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
kriteria kriteria
Q1 Q2
Q1 Q3
Q2 Q3
Sisi kiri lebih penting Sisi kanan lebih penting
3. Kriteria Layanan
Pada kriteria layanan, ada empat subkriteria yaitu:
a. Kemudahan untuk dihubungi (S1)
b. Kemampuan untuk memberikan informasi secara jelas dan mudah untuk
dimengerti (S2),
c. Kecepatan dalam hal menanggapi permintaan pelanggan (S3)
d. Cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pelanggan (S4)
Sub Sub
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
kriteria kriteria
S1 S2
S1 S3
S1 S4
S2 S3
S2 S4
S3 S4
Sisi kiri lebih penting Sisi kanan lebih penting
Sub Sub
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
kriteria kriteria
D1 D2
Sisi kiri lebih penting Sisi kanan lebih penting
KUESIONER PENETAPAN PRIORITAS KEPENTINGAN/BOBOT DARI
MASING-MASING SUPPLIER BERKENAAN DENGAN MASING-
MASING SUBKRITERIA PEMILIHAN SUPPLIER
1. Kriteria Harga
a. Subkriteria : Kepantasan harga dengan kualitas barang (H1)
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
2. Kriteria Kualitas
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
3. Kriteria Layanan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
142
d. Subkriteria : Cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pelanggan (S4)
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
143
5. Kriteria Ketepatan Jumlah
Supplier 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Supplier
Supplier Supplier
X Y
Supplier Supplier
X Z
Supplier Supplier
Y Z
Sisi kiri lebih memuaskan Sisi kanan lebih memuaskan
Lampiran 3. Tabulasi Data
Harga .277
Kualitas .486
Layanan .091
Ketepatan Pengiriman .073
Ketepatan Jumlah .073
Inconsistency = 0.02
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:22:58 AM Page 1 of 1
reny
3/4/2010 7:23:39 AM Page 1 of 1
reny
3/4/2010 7:24:09 AM Page 1 of 1
reny
3/9/2010 6:22:38 AM Page 1 of 1
reny
3/4/2010 7:25:51 AM Page 1 of 1
Supplier X .603
Supplier Y .198
Supplier Z .198
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:26:12 AM Page 1 of 1
Supplier X .321
Supplier Y .155
Supplier Z .523
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:26:39 AM Page 1 of 1
Supplier X .214
Supplier Y .331
Supplier Z .455
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:27:11 AM Page 1 of 1
Supplier X .662
Supplier Y .169
Supplier Z .168
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:27:30 AM Page 1 of 1
Supplier X .486
Supplier Y .124
Supplier Z .389
Inconsistency = 0.01
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:27:58 AM Page 1 of 1
Supplier X .537
Supplier Y .248
Supplier Z .215
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:28:20 AM Page 1 of 1
Supplier X .537
Supplier Y .146
Supplier Z .318
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:28:42 AM Page 1 of 1
Supplier X .156
Supplier Y .341
Supplier Z .503
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:29:02 AM Page 1 of 1
Supplier X .542
Supplier Y .198
Supplier Z .259
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:29:24 AM Page 1 of 1
Supplier X .285
Supplier Y .125
Supplier Z .590
Inconsistency = 0.03
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:29:44 AM Page 1 of 1
Supplier X .253
Supplier Y .423
Supplier Z .323
Inconsistency = 0.00
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:30:14 AM Page 1 of 1
Supplier X .563
Supplier Y .156
Supplier Z .282
Inconsistency = 0.01
with 0 missing judgmen ts.
reny
3/4/2010 7:30:41 AM Page 1 of 1
Synthesis: Summary
Supplier X .467
Supplier Y .198
Supplier Z .336
reny