Anda di halaman 1dari 24

1

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
BAGIAN ANESTESI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAGAKARSA

JL.Moh. Kahfi I No. 27A Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan


Telp. (021) 78882455, 22708072, 78882476 Fax : (021) 22708072
Email: rsukecjagakarsa@gmail.com
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAGAKARSA

DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAGAKARSA

NOMOR 21 TAHUN 2019

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR NOMOR 37 TAHUN 2018


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN ANESTESI

PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAGAKARSA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAGAKARSA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa, maka
diperlukan Pemberlakukan Panduan Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif;

b. bahwa agar Pelayanan Anestesiologi dan Terapi


Intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Panduan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di
Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Pelayanan dan
Penatalaksanaan Anestesiologi dan Terapi Intensif di
Rumah Sakit Umum Jagakarsa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Jagakarsa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

a) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan;

a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

b) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/ 1999


tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

c) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 383/Menkes/III/2007 tentang


Pedoman Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Fasilitas
Kesehatan;

d) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 519 Tahun 2011 tentang


penyelenggaran pelayanan anestesiologi dan terapi intensif;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH


JAGAKARSA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN BAGIAN ANESTESI.

KESATU : Pemberlakuan Pedoman pengorganisasian Bagian


Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


Pedoman pengorganisasian Bagian Anestesi di
Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa dilaksanakan
oleh Dokter Anestesiologi dan Dokter Bedah.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal, 18 Maret 2019

Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Jagakarsa

Dr. DEWI MUSTIKA M.Kes


NIP 196901112000122022
i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Pelayanan Pasien
dengan sebaik-baiknya. Buku ini diperuntukkan untuk seluruh pemberi
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa, agar dapat memberikan
pelayanan terbaik bagi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa.

Dalam penyusunan panduan ini penulis telah berusaha untuk


menyajikan dengan sebaik mungkin, tetapi penulis menyadari bahwa
kemungkinan buku ini masih banyak kekurangan sehingga penulis membuka
diri untuk segala masukan dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga panduan ini memberikan manfaat bagi seluruh pemberi asuhan


pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Jagakarsa.

Jakarta, 18 Maret 2019

Tim Penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................


4
DAFTAR ISI .............................................................................................................
5
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................
6
BAB II GAMBARAN UMUM RSUD JAGAKARSA ...................................................
7
BAB III VISI, MISI, NILAI-NILAI, DAN TUJUAN RSUD JAGAKARSA ....................
8
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD JAGAKARSA .......................................
9
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT ANESTESI ..............................................
10
BAB VI URAIAN JABATAN ......................................................................................
11
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ........................................................................
15
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ............................
16

a) Jenis Tenaga dan Kualifikasi .......................................................................


16
b) Pengaturan jaga ............................................................................................
17
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ..............................................................................
19
BAB X PERTEMUAN RAPAT ..................................................................................
20
BAB XI PELAPORAN ..............................................................................................
21
1

BAB I

PENDAHULUAN

Sedasi dan anestesi biasanya diartikan sebagai suatu jalur layanan


berkesinambungan dari sedasi minimal sampai anestesi dalam. Respon pasien
bergerak mengikuti jalur ini dan selama menjalani perjalanan ini pasien
menghadapi risiko pada refleks protektif jalan nafas pasien. Sedasi dan
aneastesi adalah proses kompleks sehingga harus diintegrasikan ke dalam
rencana asuhan. Sedasi dan anestesi membutuhkan asesmen lengkap dan
komprehensif serta monitoring pasien terus menerus. Sedasi dan anestesi
membutuhkan menegemen pelayanan dan pengorganisasian yang baik.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari pelayanan


anestesi, sedasi moderat dan dalam, perlu di tata pengorganisasian pelayanan
dengan tugas, tanggung jawab dan hubungan kerja yang jelas meliputi bidang
administrasi maupun secara teknis medis disesuaikan dengan, sarana dan
prasarana serta sumber daya manusia yang tersedia.

Pelayanan anestesi, sedasi moderat dan dalam RSUD Jagakarsa berada


dibawah tanggung jawab Tim Aneatesi RSUD Jagakarsa. Tanggung jawab
tersebut meliputi:

b) Mengembangkan , menerapkan dan menjaga regulasi pelayanan


anestesi, sedasi moderat dan dalam

c) Melakukan pengawasan administratif

Menjalankan program pengendalian mutu yang dibutuhkan unt pelayanan


anestesi, sedasi moderat dan dalam
1

BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD JAGAKARSA

d) Sejarah Berdirinya RSUD Jagakarsa

Rumah Sakit Umum Jagakarsa merupakan RSU Tipe D yang ditetapkan


berdasar Surat Keputusan Gubernur DKI nomor 1024 Tahun 2014 tentang
penetapan RSU Kecamatan.Jagakarsa sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang akan mulai beroperasi pada tanggal 31 Maret 2015 memiliki 30
tempat tidur didukung dengan ketersediaan awalnya 5 pelayanan spesialis yaitu
spesialis Kandungan dan Kebidanan, spesialis THT, Spesialis Anak, spesialis
Mata serta spesialis Radiologi.

Awalnya puskesmas Jagakarsa hanyalah sebuah puskesmas Kelurahan yang


kecil terletak di kelurahan Jagakarsa kecamatan Pasar Minggu pada tahun
1986 yang di pimpin oleh dr. Intiati. Pada tahun 1991 terjadi pemekaran wilayah
yang akhirnya menjadi Puskesmas yang lebih besar dan berdiri megah dengan
bangunan 4 lantai menjadi puskesmas Kecamatan Jagakarsa dikepalai oleh
seorang dokter umum yaitu dr Endang Siti Mulyani beliau memimpin sampai
tahun 1998. Pada tahun 1999 sampai 2009 dikepalai oleh dr Jasmi Astuti. Pada
tahun 2010 sampai tahun 2011dikepalai oleh dr Iva Diansari MARS. Bulan
Maret tahun 2011 sampai dengan Agustus tahun 2011 dipimpin oleh Plh. Drg
Maria Margaritha KTSM dan sejak tanggal 16 Agustus 2011 sampai tanggal 22
Januari 2015 dipimpin oleh dr Dewi Mustika M Kes.

Dengan terbitnya UU no 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara dan PP


nomor : 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
( PPK BLU ), Peraturan Pemerintah nomor 58 tahin 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah , maka pengelolaan keuangan RSUD Jagakarsa harus
mengacu pada ketentuan tsb.
3

BAB III

VISI, MISI, NILAI-NILAI, DAN TUJUAN RSUD JAGAKARSA

A. Visi RSUD Jagakarsa


Terujudnya pelayanan Prima yang terdepan dan mandiri

B. Misi RSUD Jagakarsa:


Meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna dan handal dengan
unggulan pelayanan KIA dan Bedah
1. Menigkatkan SDM yang professional
2. Berkomitmen untuk menciptakan kualitas kerja yang baik
3. Meningkatkan tata kelola keuangan yang mandiri melalui sistem pola
BLUD

C. Nilai-Nilai RSUD Jagakarsa.


1. Komitmen
2. Empati
3. Responsif
4. Jujur
5. Attitude

D. Tujuan

RSUD Jagakarsa: Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terstandar


yang mempunyai akses lebih mudah untuk masyarakat dan agar memberikan
pelayanan secara lebih merata kepada masyarakat utamanya disekitar
Jagakarsa
3

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RSUD JAGAKARSA

DIREKTUR

KOMITE
MEDIK
KASUBAG KASIE
JANGMED DAN
TATA USAHA KASIE KEPERAWATAN
YANMED

KEPALA KEPALA UNIT


PELAYANAN KAMAR
ANESTESI BEDAH

TIM PENGELOLA KOORD. KOORD.


PELAYANAN PELAYANAN ADMIN.
ANESTESI

PENCATATAN
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA DAN
PELAPORAN
5

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT ANESTESI

DIREKTUR

KASIE
YANMED

KEPALA
PELAYANAN
ANESTESI

KOORD.
PELAYANAN

PELAKSANA
6

BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Kepala Unit Anestesiologi dan terapi intensif RSUD Jagakarsa bertugas


dan bertanggung jawab:

a. Mengembangkan, menerapkan, dan menjaga regulasi


b. Melakukan pengawasan administratif
c. Menjalankan program pengendalian mutu yang dibutuhkan
d. Memonitor dan evaluasi pelayanan anestesi, sedasi moderat, dan
dalam
e. Tanggung jawab koordinasi kegiatan pelayanan anestesiologi dan
terapi intensif sesuai dengan sumber daya manusia, sarana,
prasarana dan peralatan yang tersedia
f. Tanggung jawab koordinasi dengan bagian / unit / Seksii terkait agar
pelayanan anestesi berjalan dengan lancar
g. Menjamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan
pelayanan anestesiologi
h. Menjamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan standar
i. Menjamin dapat terlaksananya pelayanan anestesiologi dan yang
bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien
j. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya
manusia pelayanan anestesiologi dan terapi intensif secara
berkesinambungan

2. Koordinator Pelayanan Unit Anestesi RSUD Jagakarsa bertugas dan


bertanggung jawab sebagai:
a. Mengawasi pelaksanaan anestesi
b. Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan anestesi
di RSUD Jagakarsa
c. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan
berkala di RSUD Jagakarsa
e. Menjamin terlaksananya pelayanan anestesiologi dan terapi intensif
yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien
f. Tanggung jawab pelaksanaan pencatatan, evaluasi dan pembuatan
laporan kegiatan di dalam RSUD Jagakarsa
7

g. Tanggung jawab pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan


anestisiologi dan keselamatan pasien di RSUD Jagakarsa

3. Perawat anestesi bertugas dan bertanggung jawab :


a. Melakukan asuhan keperawatan pra anestesi yang meliputi:

 Pengkajian keperawatan pra anestesi

 Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien

 Pemeriksaan tanda-tanda vital

 Persiapan administrasi pasien

 analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien

 evaluasi tindakan keperawatan praanestesi, mengevaluasi secara


mandiri maupun kolaboratif

 Mendokumentasikan hasil anamnesis/ pengkajian

 Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali akan


digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam
keadaan baik dan siap dipakai

 Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk


memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesi maupun
obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit

 Memastikan tersedianya sarana dan prasarana anestesi berdasar


jadwal, waktu, jenis operasi tersebut

b. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi yang meliputi:

 Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan


perencanaan tehnik anestesi
 Membantu pelaksanaan anestesi sesuai instruksi dokter spesialis
anestesi
 Membantu pemasangan alat monitoring non invasiv
 Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring invasiv
 Pemberian obat anestesi
 Mengatasi penyulit yang timbul
 Pemeliharaan jalan nafas
 Pemasangan alat ventilasi mekanik
 Pemasangan alat nebulisasi
 Pengakhiran tindakan anestesi
9

 Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh


tindakan tercatat baik dan benar

c. Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi, yang meliputi

 Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan anestesi


 Pelaksanaan tindakan dalam menegemen nyeri
 Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural
dan pemberian obat enestesi regional
 Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan
anestesin regional
 Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat
 Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan
yang dipakai
 Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan
anestesi
 Selanjutnya
 Tanggung jawab langsung kepada dokter penanggung jawab
pelayanan anestesi
 Tanggung jawab jaminan terlaksananya asuhan pelayanan
keperawatan anestesi rumah sakit
 Tanggung jawab pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi sesuai
standar
e) Koordinator administrasi

a. Bertugas mengarsipkan dan menjaga dokumen unit aneatesi serta


menjawab surat masuk
b. Betugas membantu kepala instalasi anestesi dalam membuat laporan
hasil kegiatan secara berkala
c. Bertugas mengatur kebutuhan dan kegiatan rumah tangga sehari-hari
d. Pemeliharaan sarana dan kebutuhan untuk kelancaran pelayanan
e. Bertugas membuat laporan berkala mengenai barang rusak, mutasi
barang dan lain-lain
f. Bertanggung jawab atas pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan
dan rumah tangga yang baik
g. Bertanggung jawab atas sistem dokumentasi dan pelaporan pelayanan
anestes
10

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

f) Suatu proses kolaboratif untuk asesmen, perencanaan, koordinasi


pelayanan, evaluasi dan komunikasi untuk pemenuhan kebutuhan
anestesi bagi pasien dan keluarga, sehingga memberi hasil asuhan
pasien yang bermutu dan mengutamakan.keselamatan pasien

g) Proses pelayanan bersifat dinamis dan melibatkan beberapa


profesional pemberi asuhan yang dapat melibatkan berbagai unit
pelayanan. Integrasi dan koordinasi kegiatan merupakan sasaran yang
menghasilkan efisiensi, penggunaan SDM dan sumber daya lainnya
efektif, dan hasil asuhan pasien yang lebih baik. Kepala unit anestesi
menggunakan alat dan tehnik untuk melakukan integrasi horizontal,
vertikal dan koordinasi supaya asuhan pelayanan lebih baik.. Pada
integrasi horizontal kontribusi semua profesional sama pentingnya, pada
integrasi vertikal maka pelayanan berjenjang melalui rujukan. Dokter
spesialis anestesi dapat mengambil keputusan sesuai dengan hasil
asesmennya dan dikoordinasikan dengan profesional yang lainnya.

h) Bila seorang pasien mencapai tingkat kesehatan dan fungsional yang


optimal maka semua pemangku kepentingan mendapat manfaat:
individu yang dilayani, keluarga, sistem pemberi pelayanan dan sistem
reimbustementnya.

i) Petugas baik dokter spesialis maupun perawat memberikan pelayanan


terhadap pasien termasuk memberikan edukasi dan komunikasi, agar
pasien mencapai tingkat pelayanan yang optimal dan memuaskan bagi
pasien.

j) Kegiatan yang terbaik untuk mendukung pelayanan anestesi adalah


melalui iklim yang memungkinkan/ kondusif untuk komunikasi langsung
antara petugas baik dokter spesialis maupun perawat dengan pasien,
PPA yang lain nya untuk dapat memperoleh hasil pelayanan anestesi
yang optimal.

k) Dokter spesialis dan staf yang memberikan pelayanan anestesi dapat


menjadi fasilitator yang berperan penting bagi pasien, keluarga, pemberi
asuhan yang lain, pembayar dan lingkunga komunitas.
11

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

l) Jenis Tenaga dan Kualifikasi

Pelayanan anestesia dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi


dengan pelayanan lainnya di rumah sakit, dapat berupa pelayanan rawat
jalan atau rawat inap dengan jenis layanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien dan sumberdaya yang dimiliki rumah sakit.

Pelayanan anestesia di RSUD Jagakarsa dilaksanakan dengan


pendekatan tim yang terdiri dari dokter spesialis anestesi dan perawat
anestesi, dan dokter spesialis lain yang terkait dengan pelayanan anestesia
dan analgesi yaitu dokter Sp. P Dalam, dokter Sp. Syaraf, dokter Sp. Bedah,
dokter Sp. Obsgyn, dokter Spesialis Bedah Mulut , dokter Sp. Gigi
Konseratif, dokter Sp. Anak, dokter Sp. Mata, dr Sp. THT, dr. Sp. Kulit,
dokter Umum dan dokter Gigi.

NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 Dokter Sp. Anestesi Dokter Anestesi 2
2 Dokter Sp. Bedah Dokter Bedah 1
3 Dokter Sp. P Dalam Dokter Dalam 1
4 Dokter Sp. Obsgyn Dokter Obsgyn 3
5 Dokter Sp. Anak Dokter Anak 3
6 Dokter Sp. THT Dokter THT 0
7 Dokter Sp. Mata Dokter Mata 1
8 Dokter Sp. Syaraf Dokter Syaraf 2
9 Dokter Sp. Gigi Konseratif Dokter Gigi Konser 1
10 Dokter Sp. Bedah Mulut Dokter Bedah 1
Mulut
11 Dokter Sp. Kulit Dokter Kulit 1
12 Dokter Umum Dokter Umum 10
12

13 Dokter Gigi Dokter Gigi 4


14 Perawat anestesi m) Penanganan 1
kedaruratan
pasien

n) Pengetahua
n obat-obatan
farmasi

o) Monitoring
pasien anestesi

p) Komunikasi
efektif

q) Pengaturan jaga

Pengaturan Jaga Dokter

Prinsip pengaturan jaga dokter adalah agar pasien selalu mendapatkan


pelayanan dari dokter spesialis yang kompeten selama 24 jam dengan
melakukan pengaturan jaga praktek dokter spesialis, pre operasi dan
pengaturan jaga panggilan dokter konsulen di luar jam praktek.

Pengaturan jaga para dokter mengikuti jadwal praktek dokter spesialis


dengan aturan sbb: untuk dokter spesialis part time maksimal hari prakteknya
adalah selama 12 hari praktek dalam satu bulan, atau disesuaikan dengan
jumlah kunjungan. Sedangkan untuk dokter spesialis yang bekerja full time
maka dalam satu minggu masuk 6 hari kerja. Dengan adanya jadwal praktek
yang demikian maka untuk pelayanan pasien diatur saling mengisi yaitu bila
dokter spesialis DPJP sedang tidak praktek maka penanganan pasien saat itu
dialihkan pada dokter spesialis yang sedang berpraktek tanpa memindahkan
tanggung jawab DPJP nya.

Untuk waktu diluar jam kerja maka dokter spesialis wajib menjadi
konsulen 24 jam bagi pasien pasien yang datang berobat ke IGD atau bagi
pasien rawat inap yang membutuhkan terapi anestesia dan analgesi. Bagi
dokter-dokter spesialis yang jumlahnya lebih dari satu maka konsulen 24 jam
diluar jam kerja di buat jadwal terbagi antara para dokter spesiali tersebut.
13

Pengaturan Perawat

Prinsip pengaturan jaga perawat adalah agar pasien selalu mendapatkan


asuhan keperawatan yang kompeten selama 24 jam dengan melakukan
pengaturan jaga.

Pengaturan jaga perawat anestesi satu orang bekerja secara purna


waktu, bekerja di kamar operasi dan ruang recovery room perawat anestesi
merangkap jaga di ruang recovery room danapabila dibutuhkan, perawat
anestesi yang sedang tidak bertugas dikamar operasi dapat diperbantukan
dalam pelayanan di poli, IGD dan pelayanan pre operasi.

Pengaturan Jaga
Adapun pengaturan jaga pada pelayanan anestesi Rumah Sakit
Umum Daerah Jagakarsa di atur sebagai berikut:

r) Di Instalasi Kamar Operasi dokter spesialis anastesi jaga hari senin


sampai dengan hari sabtu dinas pagi jam 08.00 – 13.00 WIB, setelah jam
13.00 WIB akan dihitung dengan sistem on call. 1 dokter anestesi.

s) Di Instalasi Kamar Operasi perawat anastesi jaga hari senin sampai


dengan hari sabtu, 1 perawat anestesi (Shift pagi 07.30 sampai dengan
14.00 dan shift sore 14.00 sampai 20.30 serta shift malam full on call)
dan jadwal perawat dapat berubah.

t) Di ruang premedikasi dan di ruang recovery room dijaga oleh 1 perawat


(jadwal disesuaikan) perawat anestesi merangkap jaga di ruang recovery
room.
14

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi yang dilaksanakan oleh tim pelayanan anestesi sesuai


dengan orientasi yang dilaksanakan secara standar oleh RSUD Jagakarsa,
yaitu untuk tenaga dokter umum dan perawat. Untuk dokter anestesi maka
orientasi hanya secara singkat saat menjadi bagian dari RSUD Jagakarsa
maka dokter spesialis anestesi melakukan orientasi di kamar operasi dan
melakukan komunikasi dengan tim anestesi dan tim bedah.
15

BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan rapat tim pelayanan anestesi dilaksanakan dalam bentuk

u) Koordinasi harian. Koordinasi harian menyangkut alur pelayanan pasien,


laporan data-data pasien, koordinasi kegiatan harian dan koordinasi bila
ada kejadian.

v) Rapat mingguan dilakukan rutin untun unit anestesi untuk monitoeing


dan evaluasi kegiatan harian

w) Rapat bulanan . Rapat bulanan adalah dalam rangka evaluasi pelayanan


dan mutu pelayanan serta dalam rangka membuat laporan bulanan

x) Rapat tahunan. Rapat tahunan adalah dalam rangka evaluasi pelayanan


anestesi oleh tim pembuat laporan tahunan
16

BAB XI

DOKUMENTASI

y) Laporan Harian

Laporan laporan harian dilakukan tiap hari oleh petugas yang sedang
melakukan tugas kepada ketua tim pelayanan anestesi. Laporan ini diilakukan
secara tertulis dalam format catatan harian, djuga secara lisan ataupun bila
diperlukan dapat dikirim pesan lewat aplikasi WA.

Laporan harian berupa jumlah data pasien yang dilaksanakan pelayanan


operasi di RSUD Jagakarsa, laporan kejadian baik KTD, KNC, maupun sentinel
apa bila terjadi padahari itu, dan laporan tentang kejadian yang mengancam
rumah sakit atau mengancam terjadinya komplain pasien seperti adanya
hambatan pelayanan anestesi karena masalah komunikasi atau masalah
pembayaran dan asuransi.

Untuk kejadian yang mengancam rumah sakit dan kejadian sentinel selain
petugas jaga melakukan pencatatan dan melaporkan kepada ketua tim
pelayanan aanestesi maka wajib melaporkan segera kepada tim managemen
RSUD Jagakarsa.

z) Laporan Bulanan

Laporan bulanan pelayanan anestesi dilakukan setiap bulan oleh tim pelayanan
anestesi RSUD Jagakarsa kepala Tim managemen RSUD Jagakarsa. Laporan
tersebut berupa rekapan laporan harian, analisa data dan langkah langkah
yang diambil dan diusulkan.

aa) Laporan tahunan

Laporan tahunan pelayanan anestesi berupa kompilasi laporan harian dan


bulanan selama 1 tahun, analisa datanya dan langkah-langkah dan rencana
yang diusulkan.

Laporan tahunan juga memasukkan kondisi SDM, sarana dan sarana fasilitas
anestesi, analisa SDM, sarana dan prasarana anestesi serta usulan langkah-
langkah ke depan termasuk usulan pengembangan pelayanan
17

anestesi.Laporan tahuna dibuat oleh tim pelayanan anestesi bersama sama


dengan tim managemen

Anda mungkin juga menyukai