DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI SERTA SEDASI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di :
Bandung
Pada Tanggal :
DIREKTUR
RSUD KESEHATAN KERJA
PROVINSI JAWA BARAT
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
1. Pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah tindakan medis yang dilakukan
oleh dokter spesialis anestesiologi dalam kerja sama tim meliputi penilaian pra
operatif (pra-anestesia), intra anestesia dan pasca anestesi serta pelayanan lain
sesuai bidang anestesiologi antara lain terapi intensif, gawat darurat dan
penatalaksanaan nyeri.
2. Tim pengelola pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah tim yang
dipimpin oleh dokter spesialis anestesiologi dengan anggota dokter peserta
program pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan/atau dokter lain dan
perawat anestesi dan/atau perawat.
3. Dokter spesialis anestesiologi yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis anestesiologi di institusi pendidikan yang diakui
atau lulusan luar negeri dan yang telah mendapat Surat Tanda Registrasi (STR)
dan Surat Izin Praktek (SIP).
4. Dokter lain yaitu dokter spesialis lain dan/atau dokter yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan di bidang anestesiologi atau yang telah bekerja di
pelayanan anestesiologi dan terapi intensif minimal 1 (satu) tahun.
5. Kepala Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah seorang dokter yang
diangkat oleh Kepala Rumah Sakit.
6. Perawat anestesi adalah tenaga keperawatan yang telah menyelesaikan
pendidikan dan ilmu keperawatan anestesi.
7. Perawat adalah perawat yang telah mendapat pelatihan anestesia.
8. Kolaborasi adalah tindakan yang dilakukan perawat anestesi dan perawat dalam
ruang lingkup medis dalam melaksanakan instruksi dokter.
9. Kewenangan klinik adalah proses kredensial pada tenaga kesehatan yang
dilakukan di dalam rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan medis
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
RUANG LINGKUP
1. Layanan Sedasi
2. Pelaku sedasi selain dokter anestesi
3. Persiapan Anestesi
4. Layanan Anestesi
5. Layanan Anestesi pada Kedaruratan
6. Pemantauan Selama Anestesia
7. Pemantauan Pasca Anestesia
8. Sistem Skor Pemulangan pasien Pasca-Anestesia pada Layanan Anestesi
9. Rekam Medis Anestesia
10. Indikator Medis Anestesi
11. Layanan Anestesi Diluar Jam Kerja
12. Rekrutmen Staf Anestesi
13. Layanan Anestesia lokal
LAYANAN SEDASI
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan sedasi harus melalui proses
kunjungan penilaian pra-sedasi.
2. Kunjungan Pra-Sedasi (KPS) mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang serta analisa hasil konsultasi untuk memilih teknik
sedasi yang digunakan, perencanaan pengelolaan selama sedasi dan
pengelolaan pasca sedasi.
3. Hasil penilaian dari KPS menjadi dasar dalam perencanaan proses sedasi
yang aman dan sesuai.
4. DPJP Anestesiologi melakukan kunjungan pre sedasi dan melakukan
penilaian pra-sedasi.
5. Sebelum dilakukan tindakan sedasi, dilakukan persiapan sedasi meliputi
persiapan puasa, persiapan alat dan obat khusus, sarana pemantauan yang
dibutuhkan, dan persiapan ruang rawat khusus bila diperlukan.
6. Sedasi ringan adalah suatu keadaan dimana terjadi sedikit penurunan tingkat
kesadaran sehingga pasien masih tetap dapat mempertahankan patensi jalan
nafasnya dan merespon terhadap stimulasifisik serta perintah verbal secara
terus menerus. Sedasi ringan dapat diberikan pada prosedur terapetik,
diagnostik dan pembedahan. Obat, dosis obat, dan teknik yang dilakukan
pada sedasi ringan tidak ditujukan untuk mengakibatkan hilangnya kesadaran
pasien.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
teknik sedasi yang aman serta memiliki sertifikat Bantuan Hidup Dasar
(BHD) dan Bantuan Hidup Lanjut (BHL)
b. Asisten pelaku sedasi adalah perawat yang memiliki STR atau pekerja
kesehatan yang bekerja dibawah pelaku sedasi yang memiliki wewenang
seperti perawatan estesi. Asisten pelaku sedasi bertanggung jawab
terhadap monitoring, penilaian kesadaran, dan tata laksana jalan nafas
selama dilakukannya prosedur sedasi. Apabila asisten pelaku sedasi
adalah seorang perawat yang memiliki STR, maka ia dapat memberikan
dosis sedasi pertama dan dosis rumatan dibawah pengawasan pelaku
sedasi. Asisten pelaku sedasi harus memiliki sertifikasi BHD/BHL yang
dikeluarkan rumah sakit. Pengawasan dan pemantauan sedasi berada
dibawah tanggung jawab pelaku sedasi, kecuali tindakan sedasi tersebut
juga melibatkan praktisi yang berkompeten lainnya yakni dokter
anestesiologi atau dokter yang telah menjalani pelatihan pemberian
sedasi.
c. Direktur Rumah Sakit : memiliki tanggung jawab menyediakan infrastruktur
untuk mendukung sedasi yang aman, termasuk menyediakan pelayanan
diluar jam kerja
PERSIAPAN ANESTESI
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan anestesia dan sedasi harus
melalui proses kunjungan pra-anestesia dan proses penilaian pra-induksi.
2. DPJP Anestesiologi melakukan kunjungan pre-anestesia dan melakukan
penilaian pra-induksi.
3. Hasil kunjungan pra-anestesia menjadi dasar untuk menentukan proses
perencanaan anestesia dan sedasi yang aman dan sesuai.
4. Hasil kunjungan pra-anestesia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam menginterpretasi temuan hasil pemantauan selama proses
pembedahan.
5. Kunjungan pra-anestesia dapat dilakukan di poliklinik preoperatif, ruang rawat
inap dan ruang lain bila dibutuhkan.
6. Kunjungan pra-anestesia dapat dilakukan beberapa saat sebelum pasien
masuk ruang rawat, atau menjelang tindakan, atau beberapa saat sebelum
tindakan terutama pada kasus kedaruratan atau kasus obstetrik.
7. Penilaian pra-induksi dilakukan sesaat sebelum dilakukan induksi di kamar
bedah atau ruang tindakan lainnya.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
LAYANAN ANESTESI
1. Layanan anestesi dilakukan oleh staff Departemen Anestesiologi dan Intensive Care
yang mencakup pelayanan :
a. Layanan sedasi
b. Layanan anesthesia
c. Penanganan nyeri (pain management)
d. Layanan resusitasi (layanan resusitasi)
e. Layanan terapi intensif (intensive care)
2. Layanan anestesia diberikan berdasarkan undang-undang praktek kedokteran
nomer 29 tahun 2004 pasal 26.
3. Layanan anestesia yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pasien
sesuai dengan undang-undang praktek kedokteran nomer 29 tahun 2004
pasal 52.
4. Layanan anestesi dilakukan berdasarkan pedoman pelayanan medis
departemen sesuai dengan undang-undang praktek kedokteran nomer 29
tahun 2004 pasal 44.
5. Layanan anestesia yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan layanan
anestesia dan sedasi dari disiplin terkait.
6. Layanan anestesi yang diberikan harus sesuai dengan bentuk layanan anestesia
yang dimiliki oleh Departemen Anestesiologi dan Intensive Care / SMF Anestesi
di Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja
7. Layanan anestesia dilakukan oleh staff Departemen Anestesiologi dan Intensive Care /
SMF Anestesi yang memiliki SIP di Rumah Sakit Umum daerah Kesehatan Kerja
sebagai DPJP anestesia.
8. Layanan anestesia yang dilakukan oleh perawat harus berada dibawah
supervisi DPJP anestesi dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
9. Setiap tindakan anestesia yang dilakukan oleh DPJP harus melalui proses
komunikasi dan pemberian informasi serta mendapat persetujuan dari pasien
atau keluarga pasien
10. Layanan anestesi dilakukan di kamar bedah dan luar kamar bedah termasuk
ruang resusitasi, ruang tindakan invasif, ruang radiologi, ruang rawat khusus
(HCU, Perinatologi), ruang rawat inap, rawat jalan, dan ruang lain bila
dibutuhkan.
11. Setiap layanan anestesi harus didokumentasikan dalam rekam medis dan status
anestesia
3. Pemantauan selama anestesia dilakukan oleh dokter anestesia atau perawat anestesi
yang telah dinyatakan kompeten untuk melakukan pemantauan selama anestesia.
4. Tindakan pemantauan standard meliputi pemantauan jalan nafas, ventilasi,
oksigenasi,kardiovaskular dan temperatur.
5. Hasil pemantauan dicatat pada rekam medis anestesia pasien.
5. Semua hasil pemantauan harus tercatat dalam rekam medis pasien, ceklist
asuhan keperawatan perioperatif dan form laporan operasi.
PENUTUP
1. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah
Sakit Umum daerah Kesehatan Kerja ini hendaknya dijadikan acuan bagi rumah sakit
dalam pengelolaan penyelenggaraan dan penyusunan standar prosedur operasional
pelayanan anestesiologi dan terapi intensif di masing-masing rumah sakit.
2. Penyelenggaraan pelayanan anestesi dibagi menjadi 4 (empat) klasifikasi
berdasarkan pada kemampuan pelayanan, ketersediaan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana serta peralatan yang disesuaikan dengan
kelas rumah sakit.
3. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan rumah sakit agar mutu
pelayanan anestesiologi dan keselamatan pasien dapat senantiasa ditingkatkan dan
dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
anestesiologi
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal :
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________
Plt. DIREKTUR
RSUD KESEHATAN KERJA
PROVINSI JAWA BARAT