THE MODULE OFl

MECHANICAL DRAWING

a
o I
o I 6
o
o
o
I

MECHANICAL DRAWING STUDIO

MECHANICAL ENGINEERING
BRAWIJAYA UNIVERSITY

-{r

r'I,:l
h
-

is
F t
'
t- ttlnr/c
 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan I
T.2Tentang Solidworks I
BAB II SOLIDWORKS : SKETCH 2D
2. I Tampilan Solidworks............ 2

2.1.1 Bidang Kerja..... 2

2.2 Sketch2D... 5

2.2.1 T oolbar Sketch 2D .................. 5

2.2.2 SketchZD : Smart Dimension and Relations ... 7

2.3 Pembuatan Sketch 2D ......... 9

BAB III SOLIDWORKS : FEATARES

3.1 Features 3D ......... l5
3.1.1 Toolbar Features 3D ......... 15

3.1.2 Extrude Boss/Base I6

3.1.3 Revolved Boss/Base ............... 19

3.1-4 Swept BosslBase 2l

22
3.1.6 Boundary Boss/Base ............ 27
3.1.7 Extrude Cut ....... 28
3.7.8 Hole Wizard ...... 30
3.1.9 Revolved Cut .....

34
3.1.1 1 Lofted Cut ................. 36
3.1.12 Boundary Cut............ 37
3. 1. 1 3 Fillet and Chamfer................ .38
3.1.14 Linear Pattern dan Circular Pattern 41

3.1.15 Shell ........... 44

3.1.16 Rib........ 46

1
 \

BAB IV SOLTDWORKS : ASSEMBLY

4. I Penjelasan Assembly 48

4.2 Mate . .50

4.3 Exploded View 54

BAB V SOLIDWORI(S : DRAWING

5. 1 Penjelasan Drau'ing ............... 55

5.2 Convert to PDF...... 60

1l
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIt] GAMBAR
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
a. Praktikan dapat memahami penggunaan fitur-fitur dasar dalam Solidworks.
b. Praktikan dapat memodelkan gambar mesin dalam bentuk 3D.
c. Praktikan dapat merangkai komponen - komponen 3D dalam frtur assembly.

1.2. Tentang Solidworks

Solidworks merupakan software CAD 3D yang dikembangkan oleh SolidWorks

Coorporation yang sekarang diakuisisi oleh Dassault Systems. Sebagai software CAD,
Solidworks dipercaya sebagai perangkat lunak untuk membantu proses desain suatu benda atau
bangunan dengan mudah. Di Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan manufaktur yang
mengimplementasikan perangkat lunak solidworks. Keunggulan solidworks dari software CAD
lain adalah mampu menyediakan sketsa 2D yang dapat diupgrade menjadi bentuk 3D. Selain
itu pemakaiannya pun mudah karena memang dirancang khusus untuk mendesain benda
sederhana maupun yang rumit sekali pun.

Solidworks merupakan sofiware yang digunakan untuk membuat desain produk dari yang
sederhana sampai yang kompleks seperti roda gigi, mesin mobil, casing ponsel dsb. Software

ini merupakan salah satu opsi diantara design software lainnya seperti Catia,Inventor dan
AutoCad, dll. Sofrware solidworks juga mampu dieksport ke software analisis seperti ANSYS,
ABACUS, Siamens NX, ADINA. Dll. Analisis kekuatan desain juga dapat dilakukan secara

sederhana maupun membuat animasi assembly/disassembly dengan menggunakan Solidworks.

Solidworks dalam peembuatan model 3D menyediakan featured-based, memperrnudah bagi

usernya dalam membuat model 3D. Karena hal ini akan membuat pengguna bisa membuat
model sesuai dengan bayangan atau imajinasi pengguna.

SOTIDWORKS
Gambar 1.1 Logo Solidworks

Mgoul-
^ SEFTw.qRE TUEiAS BES.AR MENciEiAMBAR MEETN
Ei eru.qe 2E 1 9-ZAZE 1
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIO GAMBAR
SiT]LIDWERKS . 5I<ETEH ZD
BAB II
SOLIDWORKS .. SKETCH 2D

2.1. Tampilan Solidworks

2.1.1. Bidang Kerja
FUVR?dq r D e
Ok

6
0

is SOLIDh/ORKS
20! 7

Gambar 2.1 Tampllan Awal Solidworks 2017

Saat akan membuat file baru (New) seperti pada gambar 2.1maka akan ada beberapa pilihan
jenis lembar kerja seperti pada gambar 2-2

New SOLIDWORKS Do(urent x

s Part
.U
\-,
Arsembly
ttD
er
Drawing

a 30 representation of a singl€ design a 3D arrangem€nt of parts and/or a 2D engineering dr.wing. t).pically of a

(omponent other asiemblies part or assembly

OK car!(el Help

Gambar 2.2 Tipe Lembar Kerja

MtfDUL EtIFTwARE TUEiAS BESAR MENr=GAMBAR MESTN

G eru.qe 20 1 9-2OZE 2
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIt] GAMBAR

Tabel2.1
Keterangan Pada Tipe Lembar Kerja
Keterangan Simbol Fungsi
Part Membuat sebuah desain benda 3D yang dapat
dijadikan representasi komponen untuk
digabungkan.
Ekstension : Solidworks Part Document

Assembly Sebuah fitur yang digunakan untuk

menggabungkan parts dan assembly lainnya
menjadi satu kesatuan.
Ekstension : Solidworks Assembly Document

Drawing Sebuah fitur yang digunakan untuk template

*t-
gambar 2D hasil implementasi dari desain benda

3D.
Ekstension: Solidworks Draw ing Document

Toolbar Menu Bar

is ,4, .,. : ,. ,- ..

o U

$BBOG
(kdr<<Noutr>-Dr+qSb
[& tui@
bk*

Menu Panel Bar

View Toolbar

Task Pane
Feature Manager Graphics Window

Status Bar Unit Bar

3D Triad

MoouL SEFTwARE TUc;.AS BESAR MENEGAMBAR MESTN

G erua.e ZA 1 9-ZOZO 3
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIo GAMBAR
5ELIDWERKS i SI<ETEH ZD
Tabel2.2
Keterangan Pada User Interface Lembar Keria
Nama Deskripsi
Terdapat toolbar umum seperti menyimpan atau
Menu Bar
membuat file baru.
Terdapat toolbar dasar yang akan digunakan dalam
Toolbar
pembuatan file.
Terdapat menu-menu yang akan digunakan untuk
Menu Panel Bar memilih fitur di solidworks seperti sketch, surfoce
dan lain sebagainya.

Terdapat toolbar untuk mengatur tampilan dan arah

View Toolbar
pandangan dari file.

Terdapat urutan atau langkah pada pembuatan file dan

menampilkan jenis fitur yang digunakan. Pada

Feature Manager
feature manager juga dapat mengedit file yang sudah
dibuat.
Graphic Window Terdapat area bidang kerja
Reference Triad Merupakan penunjuk sumbu pada area bidang kerja.
Terdapat informasi mengenai bidang kerja yang
mempermudah pembuatan file. Pada status bar
Status Bar
terdapat unit bar yang digunakan untuk mengatur
satuan dalam pembuatan file.

Terdapat fitur-fitur terstandar yang digunakan dalam

Task Pane pembuatan file seperti mengatur jenis material dan
lain sebagainya.

MEDUL g;EFTwARE TUtri.A.s elEEiAR MENEiEiAMBAR MEEitN

Gerlee 2E19-2E]2EJ 4
MD DISUSUN BLEH TIM ASISTEN STUDIE GAMB,AR
5I] LI D\ryE R KS i S I<ETE H 2D
2.2. Sketch2D
2.2.1. Toolbar Sketch 2D
Pada sofntare solidworks ini sketch 2D merupakan langkah awal dalam pembuatan benda
sebelum menghasilkan benda 3D. Pilih menu sketch pada menu panel bar sebelum pembuatan

sketch2D ialah memastikan satuan yang akan digunakan pada pembuatan file. Edit satuan yang
akan digunakan pada status bar pilih unit bar.

Gambar 2.4 Unit Bar

Pada gamb ar 2.4 merupakan tampilan uni t bar yang terdap at pada s tatus bar. P ada unit b ar
tersebut terdapat satuan-satuan standar yang dapat dipilih yang berfungsi untuk menetapkan
satuan ukuran yang digunakan dalam proses pembuatan f:le atau part. Pada unit bar terdapat
beberapa satuan seperti pada gambar 2.5.

MKS (rneter, kilogram, second)

CGS (centimeter, gram, second)
MMGS (millimeter, gram, second)
IPS (inch, pound, second)

Edit Document Units...

litinq Part MMGS I

Gambar 2.5 Jenis Satuan pada Unit Bar

Pada menu sketch terdapat toolbar yang akan digunakan dalam pembuatan file yang
memiliki fungsi masing-masing. Berikut merupakan toolbar pada menu sketch :

t
Sketd Smad
s ./'- o-ru-t.i
Dimssion fiJ s"'@'A
ul
Conve( Eniities Off*l On
e
Reprd
tr
lnsrant2f,
o @- Surtae 5kelch

Gambar 2.6 Toolbar pada Sketch

ME]DUL SE]FT\^/.ARE TUGAS BESAR MENGiT3A,MEIAR MESIN

5
M
Tabel2.3
DISUSUN 0LEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
STf LIDWERKS z sKETEH 2D

Macam-ma cam s ke ct h to o Ib ar
Nama Simbol Fungsi

Sketch f stetcn Membuat sketch2D

3D Sketch E rosketch Membuat sketch dengan 3 sumbu

Smart Dimension a
SmBrt Dimension
Memberikan ukuran pada sketch

Line Membuat garis

Rectangle EI Membuat persegi

Straight Slot @ Membuat slcetch berbentuk slot

Circle o Membuat lingkaran

Centerpint Arc sh Membuat garis lengkung

Polygon o Membuat segi banyak

Spline N Membuat sketch spline

Ellipse o Membuat elips

Skecht Ftllet -] Membuat lengkungan diujung

Plane ii Membuat plane pada 3D sketch

Text ; Membuat sketch tulisan

Pont Membuat titik

e*
Trim Jrim Entities Memotong sebuah garis

Convert Entities CI
Converi Eniitis
Menyalin garis dalam sketch
E Menyalin garis dalm sketch dengan
Of*t
Offset Entities tnrilies
memberikan jarak

Fl{ Mirror Enriries Menyalin atau menduplikan dengan

Mirror Entities cara cermin

$$ unear Sketch Pattern Menduplikat sketchdengan cara

Linear Sketch Pattern horizontal atau vertikal

DNa circular sketch hftem Menduplikat sketch dengan cara

Cir cular Sketch P attern melingkar

rtr More Entities Memindahkan sketch dari satu titik

Move Entities ke titik lain

Displ ay/ Del et e Rel at ion L

Display/Deiete Relations
Memunculkan, Menghapus, dan
Menambahkan relasi pada sketch

MoouL SEFTrarARE TutriAS BEs.A.R MENEiI=.AMEIAR MEstN

G eNe,e 2E 1 9-ZAZB 6
iltD DISUSUN oLEH TIM ASISTEN STUDI[] GAMBAR
5ELIDWBRKS i SI<ETEH 2D
2.2.2. Sketch2D z Smart Dimension and Relations
Dalam solidworks terdapat ffiix smart dimension dan relation. Smart dimension digunakan
untuk mempennudah pengguna dalam memberikan ukuran padasketch 2D sedangkanrelations
merupakan fitur yang digunakan untuk memberikan hubungan antara enttty satu dengan entity
lainnya. Berikut merupakan penjelasan mengenai smart dimension danrelations.
Pada smart dimension terdapat banyak pilihan seperti pada gambar 2.5 yang memiliki
kegunaan masing-masing.

,D14/ORKS File Edit View lnsert

+
Dimension
"/-g
E - {it
N
[\ Trim
li:I

@- -l-
Srnart Dirnension
Horizontal Dimension
] Vertical Dimension
Ordinate Dimension
Horizontal Ordinate Dimension
Vertical Ordinate Dimension
Path Dimension
Gambar 2.7 Smart Dimension

Pada sketch 2D terdapat pilihan untuk mengatur hubungan arrtara entity satu dengan entity

lainya dengan cara membahkan relasi (Add Relations) pada toolbar sketch yang ditunjukkan
pada gamb ar 2.8. Jenis-j enis r e I at i o n seperti pada tabel 2.4.

L
Display/Delete Relations
E
Repair
Sketch

L ete Relations
Add Relation

Gambar 2.8 Add Relations

MoouL S[lFTtnrARE TUt3.AS BEEiAR MENEitriAMBA.R MEstN

7
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
EiELID\^/ERKS i SKETEH 2D
Tabel2.4
Macam-macam Relations
Nama Simbol Fungsi
Horizontal Horizontal
Menetapkan s ketch horizontal

Vertical \,'erlical
Menetapkan sketch vertikal

Collinear Menetapkan ske tch saling berimpitan

,l f ollinear

Perpendicular Perpendicglar Menetapkan sketch tegak lurus

-|.
Parallel Menetapkan s ketch sej ajar
\ Parallel

Tangent Menetapkan garis dan lingkaran saling

$r Tgngent bersinggungan

Merge t/ Merge Menghubun gkan 2 uj ung garis

Concentric O (oncentric Menjadikan 2 lingkaran satu pusat

Coradial Menetapkan lingkaran sama besar dan

J colaclial satu pusat

Equal Menetapkan ukuran sketch sama

= Egual

Equal Curve Length If Equal f urue !ength Menyamakan ukuran lengkungan

Fix Menetapkan sketch diam atau tidak
d Fix
bergerak

Erdlvslllsrdwd*q o'D'g'g-5 j hddhir. e

a/'O'N-toE EEiJ]
ffi s. E,- @.
.)-
i\ I6tu* c.lmtdtu m *,r*.o.-$, hil r61d2D's#b
' @-O hrhB
' 'EMmtdhb
tdG idd kE €hl@ DimXEn SDffidt sllmsMD rrr.aD f !*
. O:ar Own..*r-.
ilEBOO 6
Glrwe iI 6

o
o

'
t-
\\
6

L
j f4t lDvk hbrstdrl

Gambar 2.9 Posisi pemilihan Relations pada User Interface

MgouL SEFTwARE TUGAEi BES,AR MENEiciAMBAR MEsIN

G Eruae ZO 1 9-ZAZE El
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE EAMBAR

2.3. Pembuatan Sketch 2D

Berikut merupakan contoh pembuatan sketch 2D dengan menggunakan fitur-fitur yang
telah dijelaskan diatas.
Contoh Soal :

25

I T

\ =4

,l
\ I
I
a
ro

I \\
,/ \
{
I \t
o
Lo
I
I
\
+\ E
I

fr I
50

Gambar 2. I0 Contoh Soal Sketch 2D

MT]DUL SiTfFTWA,RE TUEiAs BESA.R MENEGAMBAR MEEitN

Ei eruee ZB 1 9-ZA2O 9
MD DISUSUN []LEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
5ELIDWtrIRKS . sI<ETtrH ZD
Langkah-langkah
l. Pemilihan bidang pandangan untuk melakukan sketch. Ada tiga bidang pandangan yaitu

front plane, top plane, dan right plane dan pastikan satuan menggunakan MMGS. Pilih
bidang pandangan front plane.

iS*,*rt Fh kd vr r.s rd he & r O-D-g-g E.r Es .l

C e /-O'N' i.i (t1

k6hnMMnE.$-6)-" cdnrdid
q
o*o
LS
e'o 9|fu
kB tud ffiB M Str*F ffiDWS@h &I)mMAD ii .: ..r r,6 [ . 9* i.:
.aEEOO
? 6
aPMl &td<.*t&h>-fiTBsE 6
b ninq D
bens
, Elmri6
a
G
E
a

(
,L
) ?ndc
V

ll:i ua rDr"* tmnstudyl

s(f, liNmLS Prem'lm 2017 g &lton a
Gqmbar 2.1I lerus Bidang Pardangan

2. Klik kanan pada bidang pandangan yang dipilih kemudian piih sketch apabila terdapat
origin berwarna merah ditengah berarti sketch telah aktif.

flzj Jsr r)vr >

)E t=\' t
o.ro a-+
Feeture (Front Plane)
Top P

1.j.1 night L(]o 3D sketch on Prane

Section View
L origir
Comment
ParenVChild...
tr Add to Favorites
tr Saye Selection

tr Properties...

Go To...
Hide/Show Tree ltems...
Cqllapse ltems

Gambar 2.I2 Pemilihan Sketch dan Tanda Origin

MEDUL SI]FT\^/,A,RE TUEiA,S BESAR MENTSEiAMBAR MESIN

G eNa.e Zg 1 9-2AZA Itr
MD DrsusuN DLEH TrM AsrsrEN STUDTo Eaugan
5ELIDWERKS i SI<ETEH ZD
3. Pillh Rectangle pada toolbar ) Pilih Center Rectangle (Membuat Persegi yang dimulai-
dari tengah

wr,4 , l-t!.E.B-q
**i"€l
aEtar
ru- t cl E. E'
o- .- hrrba.dtu
-]-
'
&f
t
r
I
e
B

LI
,l
a

L,
,fu
d rDvtu l@,S1
-
Gambar 2. I 3 Pembuatan Rectangle

4. Atur ukuran Rectangle menggunakan smart dimension

t Ei:
2'\' .+ t E 4le'iil c E E .
ilLt*ltrP,rF G etul/E.*o
ad; f , *
.EB Beri dimensi 150

E
t:
1i
L
*
L Smart
T
/\|

$
Beri dimensi 50

L,
,td
xd iDk lhnry1

-
Gambar 2.14 Pemberi an Smart Dimension

MgouL stlFTwaRE TUc;AS BES.AR MENEEAMBAR MEstN

G eNa.e ZO 1 g-ZEZE 1l
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIt] EAMBAR
5ELIDWERKSi i SI<ETEH ZD
5. Pilih Fitur Fillet klik pada ujung-ujung Rectangie masukan radius 10 mm pada fillet
parameter

JS****s & te v* lk ]d wne r& r D.D-E-g-tl-b- f EO' htdhf

c
ia: hnh*n /'o'N' li t, r dsv,@tarrs
rH- d.s--q..:. rmrtub(odh,i- oil EBh,kdpn6 . * f;.** g, & *9," J*"
- e-O -l-. tilh* &kEilnE tu6 56 adsu
kaB 5@ sdxB tuk frffi utffiAdctu suffisMBD ,'"i;rrr,id[ [
' alpflr (&tutr..De,.
rEBOO 6
-}se c 6
" ,,1: D
& E
*rtrtrrr&bt i a
E
&

L
!r
Fillet prevtew

]E

.50

L
3-i5; M lovk llestrrdyl
tue rs& wr *klod MBI e
Gambar 2.15 Pembuatan Fillet

fEls
f+ *lT

\,
\/'ii
\li'

t Eg
D *'a tt
,/\r
/\ 'i
,/
/\
1\
i\
;'. --1rJ
a* + '' g*7
e\ Vlt E] ).
IllI

50

Gambar 2.16 Setelah diberi Fillet

MEDUL ST]FTwArtE TUc;,A,S BESAR MENGGAMBAR MESIN

12
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
5If LIDWI]RKS i SI<ETEH ZD
6. Buat dua lingkaran di atas dan di bawah dengan ukuran bebas kemudian beri dimensi
lingkaran atas menggunakan Smart dimension diameter 18,59.

I'
R
.-- ..-s-!c'Q

',+,''
3 Ilt
D
n L - ./E
n
h

/F

ar
1E
-tr
50
50

Gambar 2.17 Pemberian dimensi

7 . Beri dimensi antara lingkaran dengan garis pada persegi seperti pada gambar dan beri relasi
equal dengan menekan CTRL+Klik pada kedua garis lingkaran tersebut.

rrEEE'
25

a I
-
._ -..418:q

E
i',,. I

I Egual
a

50 L, _50

Gambar 2. I 8 Pemberian Relations

MoouL EiEFTwARE TUEiAS elESAR MENI=ci.A,MBAR MEsrN

t3 eruae ZE 1 9-2OZE 13
MD DISUSUN DLEH TIM ASISTEN STUDIE EAMBAR

irl

50

Glmbar 2. I 9 Hasll Sketch 2D

Soal Latihan

+
.e)

Gambar 2.20 Soal latihan sketch 2D

McIDUL stlFTw.ARE TUGAs BEEAR MENEiEi.AMeIAR MEsiTN

tri eruae Zg 1 9-ZOZA 14
MD DISUSUN []LEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

BAB III
SOLIDWORKS : FEATaRES

3.1. Features 3D
3.1.1. Toolbar Feutures 3D
Pada Solidworks Features merupakan lanjutan dari Sketch 2D. Pada menu Features ini
terdapat beberapa toolbar yang akan digunakan dalam membuat part dalam bentuk 3 dimensi.
Features dapat digunakan setelah kita membuat sketch2D. Toolbar pada Features dapat dilihat
pada gambar 3.1.

SOLTDWORKS File Edit vis lnsen Tmh Window Help f I - E - El 'E-'{r-E-rso-

O &
Exruded Rwolved
i Smpt BossTBa*
itt tJ Ur $
I tofted Boss/Bas Erruded Hole wzard n*ot*o (!
swept cur
t-otea cur
O
Filler
;B O Rib E_l wop
LiN. PatM ft1 Oratr $ rnrer*a
'ru5
Cure
Referenc.. ,^o*-oo
Bos/tse Bo$/!as $ BoundaryBoss/Bas Cut . Cul € Boundaryclt (t strel lS tltlm
Gambar 3.1 Features Toolbar

Tabel 3.1
Macam-ma cam To ol pada F e atur e s
Nama Simbol Fungsi
a
Extrude Boss/Base Esruded
Bos/8as
Mengubah sketch 2D menjadi 3D

Revolved a Mengubah skztch 2D menjadi 3D menggunakan

Rslved
BossEe
Boss/Base sumbu putar
Mengubah sketch 2D menjadi 3D melalui
Swept Boss/Base @ SwePt Boss/Base
sebuah alur

Mengubah sketch 2D menggunakan 2 bidang

Lofted Boss/Base $ lottea Boss/Base
yang berbeda

Hampir sama dengan lofted Doss namun yang

Boundary membedakan adalah fitur batas profil yang
() Boundary Boss/Base
Boss/Base diberikan yang dapat membentuk suatu model
tertentu-

tti
Extrude Cut [nruded Memotong benda menggunakan s ke tch 2D
Cul

(} Membuat lubang menggunakan aturan-aturan

Hole Wizard Hole Wi2ard

yang sudah ada

Revolved Cut
o
Revolved Memotong benda menggunakan sumbu putar
Cul

M[:DUL SBFTwARE TUEiA,S BESAR MENEiEAMB,AR MESIN

G eN.qe ZB 1 9-2BZE l5
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
5ELIDWERKEi i FEATURES
Swept Cut ffi Swept Cut Memotong benda menggunakan sebuah alur

Memotong benda menggunakan 2 bidang yang

Lofted Cut [i[ Lottea cut
berbeda

Memotong benda 3D dengan prinsip kerja yang

Boundary Cut fi BoundaryCut
sama dengan Boundry Boss
t9 Membuat lengkungan pada ujung ujung benda
Fillet Fitler

3D dengan acuan radius

Linear Pattern Unear Paiiem

Menduplikat pola sesuai sketch 3D yang ada

Rib .fl niu Membuat rusuk atau penyangga

Perintah untuk meninggikan model 3D dengan

Draft
ketentuan sudut tertentu
Membuat lubang yang tidak tembus biasanya
Shell (!t strett
digunakan dalam membuat botol
Menutup/memotong sebuah kontur ataufac e
ll/rap ffi wrap pada benda 3D

Membuat volume pada intersect surface, plane

Intersect fi) lntersea
atau solid

Membuat bentuk yang sama dengan prinsip

Mirror fi{ uirrot
cermin terhadap suatu acuan
Reference Membuat reference geometry tambahan. Ex:
Re{erenc..

Geometry plane baru, sumbu baru dll

U
Curves Membuat kurva

Mengizinkan pengguna untuk mengubah ukuran

Instant 3D
E benda dengan cara menggeser sebuah panah
lnstanl3D

pada profil benda

3.1.2. Extrude Boss/Base

Features Extrude Boss/Base merupakan fitur untuk mengubah sketch2D yang sudah dibuat
menjadi part 3D. Dalam extrude boss/base terdapat banyak pilihan untuk menetukan metode
yang digunakan untuk menghasilkan part 3D. Berikut merupakan tampilan pada fitur extrude

boss/base.

MoouL stlFTwARE TUEiAsi elESAR MENEiGA,MBAR MESTN

t3 Eru.qe 2O 1 9-ZOZO l6
MD * tun k rlk rd wd6v H+ r D-9-E.-B-r, . E'J
DISUSuN ELEH TIM ASISTEN STUDIE EAMBAR

1 g lswtw
m
TUc.m
,*],o

tu sffi trc E@ DdF ruImEM.h Wl,ffim ,-,-..tri$ t . ift :;

6
(Mo!h ( .E &h >- DiW sE
E H6ory
b$ns
EAmbrio6
EM6!r.nnwrEd,

Lo9ii
I: c) eru

L
Gambar 3.2 Sketch2D yang akan diubah

Setelahmembuat sketch2Dkemudianklik Features) ExtrudeBoss/Bqse akanmenghasilkan

tampilan seperti pada gambar 3.4

/s*,owrs F* Edi vtu rls Td wlr6 r4 , 6 'o

tu tu.n s&s tul@ SnXf qffiMtB SMMBD r'., liF g t

. llp.rr eatr.oa,
tE!4{}() 6
Obtu 1X
6
D
q
o
E
t
1

11

A
ndmddc
-"--T md lovk erb^srudyl
!;H. hdrrom.dilypadmq.a s22mto -24456ft hh U*Mid tdilie$d t o
Gambar 3.3 Extrude Boss/Base

Mgout- stlFTwARE TUEiAS BESAR MENGI;AMBAR MEstN

G erua,r: ZO 1 9-ZAZO 17
MD fr rdd y* rnrd rd wie r& , o -|9-f|-e, , El.l
DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDII] GAMBAR

a ?- -o
{o r! O 0 Bh,cd
b;;Ubkcd
O B lb arwe
B bsPrsFa*rn ttr,i..s k I J -\
(!c b;ru
|l)l#to@(]h&!@ cu . (u 7lklryad - L!sd tFMd
lfu ffi tu IrM Dffi SDWS&{B gtMiEMBD ..: _..t d; i I g:Ja
-:
a€Boa 6
a | @M..M.utr'-DdrysH. !, 6
, E Hinq D
EBfu
,6Mtoa
a
o
Ewrr.msau,
E
a
li] REh Prd
Logd

(
A
IIJ m*t lovi* 'Iffic
Mmstudyl
9l&d6 Pr.m'um 2017 ilEdne e
Gambar 3.4Hasil Extrude Boss/Base

fi
I

Bors-Extrude .,4

\/X4Er
I

From I

Sketch Plane

Direction 1

I Brind
I

$ :o.oomm
I

fr
Itr.rlt
l
.-rut,',,r|rl

I Direction 2

n fnin Feature

S€lected Contourr

Gambar 3.5 Extrude Boss/Base Property manager

Pengaturan mengenai ukuran dan arah pembuatan part 3D dapat diubah pada Property
monager yang terletak pada bagian kiri saat features extrude boss/base di klik. Terdapat 3

pilihan yaitu:

MoouL SEFTrarARE TUc;AS elEsAR MENEiEiAMBAR MESTN

G eN.qe 2O 1 9-ZBZO 1El
fiilD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
5 E LI D\^/t] R K5 . FEATU R E5
o Direction 7 yang memiliki fungsi untuk menentukan arah extrude hanya dengan satu sisi ke
kanan atau ke kiri. Di dalamnya terdapat beberapa pengaturan seperti mengatur ukuran
panjang dari extrude dan dimana mulai extrude, bisa dari permukaan sketch atau bisa dari
tengahplane (Mid Plane) sehingga memanjang ke dua sisi
o Direction 2 yang berfungsi untuk mengaktifkan arah kedua sehingga dapat di extrude kedua
sisi yaitu kanan dan kiri.
o Thin features berfungsi untuk extrude pada bagian garis saja sehingga ditengah terdapat

lubang seperti pada gambar 3-6-

US*,o*r, t* tdi v* r.e rd ffi & , g Sr i z'-s.

k k.h Uxa E*l@ Dr..fiFn $LlDffiAft-b nDWSMEO ,\d f i

"r.;;
c€asc &Faru (oer&rr..Del..
6
a
D
E
o
E
eJ

6 ro.mhm

at

trq#

_--- M
I
ntudc
lDvtu kbnsMyl
krh&d oilcl@h diffiEtr -i6&n lo3fu hm lffiMd td@hhl a 0
Gambar 3.6 Thin Feature pada Extrude Boss/Base

3.1.3. Revolved Boss/Base

Revolved Boss/Base memiliki fungsi yang sama seperti Extrude Boss/Base yaitu menubah
sketch menjadi part 3D hanya saja pada revolved digunakan untuk membuat benda secara

melingkar dengan menggunakan tipe sketch dan metode yang berbeda. Contoh seperti membuat
Head Piston. Pada fitur revolved ini digunakan satu garis acuan untuk membuat suatu benda
3D. Contoh sketch untuk di revolve seperti pada gambar 3.7.

MEDUL EiEFTWARE TUEiA,Ei BESAR MENEiTiAMBAR MESIN

[3eNa,rr 2A19-ZEZA 19
 /il/ID DISUSUN oLEH TIM ASISTEN STUDIo GAMBAR
EBL\DY{ER\<B i FEATUREE
h ldw,nordq, n-D.C-E.rr- 0 !1.; o
'oUDrcFs
. ,/-o-N- !* q,
fEf
la-'hr.oe
.
tr-i.O-,:-
o-O -l-.
I'h'4 (ffihffi E
oA
tnrtu
**.*"*& g. S" *H,J*
tmB kh S&6 tdft SlM MKHotu S|N&WD ,n,.-rt,rct. S,:
T,CINOr} 6
? tt
ilPhr {Etur.ebd"-D$rys
E He@ D
Ak" o
i a
lil G
ril
rlr
L
f

Centerline

L
-- ----i m*r lovil klhsrd r
SlWhium 2017 d tdde .17{!

Gambar 3.7 Tipe sketch untuk revolved

i.: --****-

ii
-
n't- l-q,
J-
ff I
Gambar 3.8 Revolved Boss/Base

Untuk pengaturan sama seperti extrude boss/base yaitu terdapat revolved boss/base property
manager pada bagian kiri seperti pada gambar 3.9.

MgpuL EIEFTIaIARE TUr=As BESAR MENEGAMeIaR MESIN

Ei eNep ZA 1 9-ZE2O za
MD DISUSUN oLEH TIM ASISTEN STUDIt] GAMBAR

ii.,
$ Revotve g/

tx Garis Acuan Sumbu

Axis of Revolution

LineT
Arah dimulai Revolved
Dire<tionl
r+ Besar Sudut Revolved
Brind /
lS 36o.oodee /
n Direaionz
E rnin Feature

Selected Contours

o Sketchl -Region< 1 >

Gambar 3.9 Revolved Boss/Base Property monager

3.1.4. Swept Boss/Base

Swept Boss/Base digunakan untuk membuat part dengan sebuah bentuk yang mengikuti
garis untuk menjadi part 3D. Contoh seperi membuat pipa yang melengkung. Pipa memiliki
penampang lingkaran yang memanjang. Contoh pembuatannya seperti pada gambar 3.10. Pada

awalnya dibuat lingkaran pada top plane kemttdian membuat garis lengkung padafront plane
yang berawalpadapusat lingkaran di top plane. Pengaturannya seperti pada lainnya yaitu pada
property manager pada gambar 3.11. Pilih alas dan alur sesuai dengan sketch yang dibuat.

J,

4t
.BE+' 6
0

r
c
.[::::::-:]
cl

L,

Gambar 3.10 Sketch untuk Swept Boss/Base

MoouL SEFTwARE TUtiA,Ei BEsAR MENr=EAMBAR MEstN

[f eruae ZE19-2OZE 21
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE EAMBAR

f sweep /t
{x
Profile and Path
,Q) sketcn erofile

ili Circular Profile

cl
Guide Curves

Stert end End Tangency

! Thin Fot rr"

Curvature Display

Gambar 3.1I Swept Boss/Base Property manager

assa: rL6-b*E

.F.

L:l
r
L F

Gambar 3.12 Hasil Swept Boss/Base

3.1.5. Lofted Boss/Base

LoftedBosslBase digunakan untuk membuat sebuah part yangtidak memiliki bentuk yang
sama antara penampang atas dan penampang bawah. Contohnya adalah pressure vessel yang

memiliki penampang lingkaran diatas tetapi dibawah berbentuk persegi. Pada pembuatan
Lofted Boss/Base diperlukan dua plane yang berbeda. Pembuatanplane terletak pada Reference
Geometry pilih Plane. Pada awalnya sebelum masuk pembuatan Lofted boss/base dibuat sebuah

plane baru diluar ketiga plane yang sudah ada. Contoh pembuatan plane baru dijelaskan
dibawah ini.
Kllk Reference Geometry kemudian pilih Plane sehingga tampak seperti dibawah. Perlu
diingat pembuatan Lofted boss/base dan plane baru harus pada posisi sketch tidak aktif atau
sudah di exit sketch dipojok kanan atas saat sketch aktif.

MoouL stfFTwARE TUEiA.s BE5AR MENEiEiA,MBA,R MEstN

GeNae ZO1g-ZEZO z2
M F* tdd vR rMn T&E wd& r& g 6
DI5USUN ELEH TIM ASISTEN STUDIT] GAMBAR

tu kd sfu e@ Ditr!(Fn $um$M.b SWID 4.* E

, lpdu oetur..er.
IEB*O
,r:
,E& @

M.+

-l
of--
oI
ol

A
ndmeH'
u*t iov* kanstrLdyr

--
Gambar -1.1-3 Pembuatan Plane

Pada property manager terdapat pilihan referensi. Yang dimaksud referensi yaiu plane
yang sudah ada dan akan dijadikan acuan pembuatan plane baru. Ada pilihan 3 referensi tetapi

biasanya yang digunakan hanya referensi pertama. Apabila kita ingin menjadikan top plane
sebagai acuan maka langkah pertama klik "1" pada posisi seprti pada digambar 3.I4.
Selanjutnya pillh top plane sehingga munculpropertu manager yang baru.

Td slle re g o

,,.& 5
rEiBso 6
a* 1. Membuka Pilihan Plane
@

EIr@ o
Loern
6lr+rur
-r)

a
16.
romn
E nrotur!
/!1
r,ra pE.e
=

of--i
ol
EFrtr6mlr

A
affi
Md.t lovi* &hstudy r

-
Gambar 3.14 Pembuatan Plane dengan Acuan Top Plane

MoouL siEFTwARE TUciAs BESAR MENciEAMB.AR MEEiTN

E eruae ZA | 9-Z$ZA 23
MD DrsusuN ELEH TrM AsrsrEN STUDTE GAMBAR

I nun" ,'')

y'Xo
Mffige

First Refercnce

Plane

Parallel Pilihan Acuan Plane

Perpendicular
-l-
z\ coincident

,:, r:,-.r.::;
15;
[$]ro.oo., i Pengaturan Hubungan Plane Baru dan Acuannya
n Ftip offset

st" t :
E vio Ptane

Second Reterence

ur
Third Reference

()l
Option3

E Flip normal

Gambar 3.15 Property manager Setelah Dipilih Acuan

Maka akan terdapat duaplane seperti pada gambar dibawah ini.

o-D-e-g-.! ,4.

o 0
,,* *k-..1l,*),o
M6 Sh.n Mn<6 tvrut OdF qlMRGAd-B SqIMRSMD ;!., .atr;fl t . 9dA :;
AEB$O
@
Muuh<<tui&t,,Dj$nySr
EHi@
Etuu
6tudo6
E hr6.l .mrNf'd>
,Iqh*
L6qii

,L,
) 1ffic
:;'ii--- M lDvk lMsrlyl

Gambar 3.16 Contoh2 Plane

MEDUL stlFTwARE TUGA.S elES.A.R MENEEAMBAR MEEiTN

tri eruae 2E 1 g-ZEZA z4
MD DISUSUN oLEH TIM A5I5TEN STUDIE GAMBAR
5Tf LIDWERKS :, FEATU R ES
Setelah memiliki dua plane maka sketch pada kedua plane tersebut dengan seperti pada
contoh sebelumnya. Kemudian pilih exit sketch pada pojok kanan atas lembar kerja pada saat
sketch di plane terakhir. Apabila sudah di extt sketch biasanya sketch berubah warna menjadi
abu-abu. Apabila pada kedua plane sudah terdapat sketch maka selanjutnya pllihfeature lofted
boss/base. Akan muncul property manager seperti pada gambar 3.18 klik kolom biru pilih
kedua sketch yang sudah dibuat seperti pada gambar 3.19. Kemudian klik tanda centang pada

property manager apabila sudah dipilih.

- a'!. ,}
tr e / g'N 8J -'e/tx.IE.uk
-L- c lr.-E k,^lNDkk6
u n a
Lo. ,.. O -iht.futuh;
o-@ -
Idd,@ rtrl t *
' ari! r*rk.hr
.EB"
Er4e

trE A

Exit Sketch dan I

l.

r
Gambar -1./7 Simbol Exit Sketch

I ror
x

t
I L
Su /Ed Coffi.inE
l
tuid€ Curv6

:l
tubrline Par.mtu

Skd Toolt

qilioil
fi uegt tangem fares

[cto* un
Pltow preuew

E lnin rron

Gambar 3.18 Lofted Boss/Base Property manqger

MTfDUL ST]FTWARE TUGAS E|ESAR MENEGAMBAR MESIN

Ei ENAP ZB 1 9-ZAZA 25
MD ryo@rs tu r* k tnH rs wle q t B 0
DtsusuN ELEH TtM AstsTEN STuDto GAMBAR
SELIDWERKS i FEATURES
Or.

Ii.rr6 kr.h Ulc Ml* Offi SUl)@EA&-h qINxSMo ,^8 q

(lp*r erur..*r*
ll EBTO
a o i6

(,
t
I

t'

il

,A
tl"lIIF f,d oy.s

Gamb ar 3. I 9 P emlllhan Sketch

Fb k k 116 Td wirh rq r O'D-e -B.r.t t EG

{ t tt*B.*@ 6i o n, 6ryt, o t8 Jlb ri*a } ;t s
rntutu hH l-dEE.:l& rnrtrew@dbhU-dk(M rtu llNhrsa\h lrh* vtR cuG rErfuD
&)ls&3.).@()hd4s@ cd - cll ah@cd - - (tMti{l,fu
h'6 hn sdc hM. DdF SImBM* qtwuD ..-, -1, d lt t 9J*
tEBO' 6
Y
kl {Ean<<&iil>-DgaySb
0
B rsory
btu6
Exlmr.msmru'
a To Prle

Lesh

,A
l llomehc
----- u*t tDVk k16nstudy1

Gambar 3.20 Lofted Boss/Base

Pembuatan menggunakanfeature ini tidak hanya pada dua plane saja melainkan bisa lebih
dari itu.

MgouL sEFTw,rlRE TUtiAsi BESaR MENGISAMB.A,R MEstN

Ei eruae ZE 1 9-ZOZB 26
M
3.1.6. Boundary Boss/Base
DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIo GAMBAR
SiELIDWERKS i FEATURES

Padafeature ini memiliki kemiripan denganfeature lofted boss/base. Yang membedakan

dari kedua feature tersebut adalah pada boundary dapat mengatur profile dari garis sesuai
dengan sudut atau acuan yang diinginkan. Pengaturan tersebut terdapat padaproperty manager

boundary boss/base seperti pada gambar 3.21.

i) Bounoary a7\

Didior I

t
I
None

r] o,oodQg
Pengaturan variasi
DiHion 2

t
I
i)eta!it

Optid5 sd Psitr
P] Merge tangem faces

B show preview

E rhin r*t,*
Curvrbre Di3phy

Gambar 3.21 Boundary Boss/Bqse Property manager

Fts ta vtu rlw rd w,'& q r D-&-E-g-.| , Eijj 1'

,t .)
aj ! rry** ro U nr {iqr, O &8 }u rii*a (uE \
u'd u,iw ,ddol)l@
t rnrue *wd! kk bndcd
t h h,hr6
15 ht p h.fr r@ r.sLD
!l).&@\-)h@0@ (ut . cd -
a@(d L1tNl{Mtu
hB Sm tu&6 tvM. DidF StOW6&dE ;1 ,. ..tr^$ f . 9{} ;
$EBOO 6
Y 0
Fd (Mn.<IMtr>-&@y9o
EHiry D
hlMB E
o
Ekdbr.dNd,
E)

L 6!6
, tue1

,A
t ltmdc
*d loh Wstudyl

Gambar 3.22 Boundary Boss/Base denganpengaturan normal

MEDUL SEFT\^/ARE TUGi.A,S E|ESAR MENI=GAMEIAR MESTN

Ei eru.qe 2A 1 9-ZOZA 27
MD DISUSUN I]LEH TIM ASISTEN STUDIE EAMBAR

3.1.7. Extrude Cut

Extrude Cut memlliki prinsip kerja yang sama dengan Extrude Boss/Base hanya saja pada
feature ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang sudah sketch. Penggunaanfeature ini
biasanya digunakan untuk membuat benda berlubang. Sebagai contohnya pembuatan pipa
seperti dibawah ini. Kondisinya sudah terdapat silinder padat.

tb td. vd r"$ k wdk rs r O'D-g'€l-!r-E'f ge' d,

ir , {**dd8ll& (,. O liwc. O B "lbM tiw* 'i t

ktutr k a Blle R* @wod 5 (, ddcd
iG Lfr,hnd .\ h].Itr
4,, tu. \
tu* r--io
kEl@!J@!o* cu . or ?tuqtu - Its tlotu
h6 h S.6 tv,M Dn& qDrcrced-s qt)Wum ,.... -rre.d- { r 9-. rA

rEnoo 6
E
rM(Mh<.IM,-DBrySb E
E Hdry
GD $* E
hAJleic o
Eucu.uBira,
E
h
Il Rirrh
L&bin

A
)1ffi
fd sovk iMstxtl

Gambar -?.2-3 Silinder Padat

Kemudian lakukan sketch pada permukaan atas dari silinder tersebut.

a G @. e.dd*i.
,/'A'N' 11
a
E .A O.-{ ,frhtB
rJ
colwhtr* ;, ^-^-!". c
. ry/ffiHGb e Ei .
uo rcnrosl\erm
6.o -l-. -s6
Idk tu u'6 turoh Dd6 ututm&rc srDffi(sMaD !. .rr, * | , * -
qEn+a
e.d (&r&n.<lfu>!&S
BHfury
BDfu

li1
ril

I
Gambar 3.24 Sketch Aktif pada Silinder

MIIDUL stfFTwARE TUEiA.s BEsAR MENEIIAMBAR MESTN

G eNae 20 1 9-ZAZA 28
MD DISUSUN trILEH TIM ASISTEN STUDIE GAMEAR
EiELIDWtrIRKEi . FEATU REs

Kemudian buat sketch lingakaran dengan dimensi yang sudah diseusuaikan dengan smart
dimension.

5ouD@p$ f* Idd k rlH rd w, lq , O-D-9-6'.f'|i-aGO a,

F-r @
o-N
^.
ol
e)
lto
.|.'6tdiBklwhMgk
Lo
**e.Eret fr; w
k6
EEI
'MrdD
sxBkd
cMrM
tfu hh h€ [n@ Dhio.n sNmGM* tulffiMD i. ..t\e (. l*.,

IClBE'
(&f&h < <hf&n'-Dis.y 9.
ta
tn o
ilr

r:l
L
tl
t

>
A
ntu&
IIIIF Md rDr hb^$xtl

Gambar 3.25 Sketch Aktif pada Silinder

Kemudian pllthfeature extrude cut. Pada extrude cut memiliki property manager yang sama
seperti extrude boss/base pengaturan pilihan sketch, arah potongan, dan jarak memotong.

liE E
itp-e {D.adr..&t..
tEE1}O
d

,l
G

0 od6r

A
lnmehc
Mdl lD vkn! 6rbn sut r

Gambar 3.26 Contoh Extrude Cut

MEDUL SBFTwARE TUc;AS BESiAR MENGEAMEIAR MESIN

z9
MD souo@(s tu rdh vk ,^*d rd wie H+ i D-D'E|'g'.r-E- f ge.
DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

n lih'c, c. .,
ar t or
klld
O
H* wo'd wi- t, aa
O
rft
B
.J,e hh
.Ih
ah H
|i,w4
Il !l:d Ik
l,
tuc
\
drfuD
Wa@(tbn@&r.e cd (d abnqcur - (rk l{M,fu
M kd SB Ifu DhXFfi qMR6&d-h SffisMS ;;., ,.rt,.lE tt r el* q
SEBOO
? 6
(Nouh< .ettuh>-DiS 51!
E HR@
bh6
EMrare
E
ril
rll
;1

) adm.h.
A
----:- et ro M$ Mbn srdy l

Gambar 3.27 Extrude Cut

3.1.8. Hole Wizord

Pada hole wizard digunakan untuk membuat lubang dan sesuai dengan aturan yang ada.

Padafeature ini sudah terdapat pilihan sesuai standar sehingga tidak memerlukan sketch awal
pada benda seperti pada extrude cut.

is ruono"rs Fk tul Vs r@n 16L Wi& Help I A

htuB Skerd Mes Evalub UmXFt ntNORre tud-b S&DUOR(S MBD

| $Pan3 Oetuurt<<Det^
TEBOC
iJm*am i')

a.'* lt**,*'

mmm
mmffi Pemilihan Posisi Lubang
mrnm
Pemilihan Jenis Lubang dan
Ukuran

Osbde3ntu

oDton!
*I--. :I " nim€bic
A
mt 3D vies Motu study j
SOtIDWOR(q Premi,m 201, d FdhiM

Gambar 3.28 Hole Wizard Property manager

MT]DUL SEFT\^/ARE TUGAS EIESAR MENEEAMBAR MESIN

Eierue,e ZEJ',9-ZEZB 3tr
MD DISUSUN BLEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
5If LID\^/ERKEi i FE,ATURES
Penempatan lubang padapart 3D

FbhkrleTdtu*@ I g'tr'N' €l .,,

a N-
@-Ar* hrn-
ItO.
l
Cofrh(H dE{r
1. -Eu 6 l
o l'i'r
buB k<h $n&a a$bE DdF $lwretud-h $UDWKMD ,.(6 f
i$Dad (fthdr..&l
TClBqO 6
.o
I
D
llrrvx Eh!rio* a
o
Bhffid&*.nd €
&
dl6ftaF'eb&En*,

,, ntr&
A
u*l 3D v* krd srldy 1

Gambqr 3.29 Hole Wizard Position

rd wild q r O.&.9.9."r-lE--aEG)
a:r ! t'*0.@ ru (I 61 ddcd liwcu O 13 ab flw-+ A U \
La*ir pw I dd&e k e *wd k* l, Fe uN,P,!m 6 H ! Fffi ke .* ,*.iro
&)@3@rt)tuery!l*& &! . cd Atu@cd . (lsi{Md
@ kd Sd*c tu DhtFl sI)MM-b SI)uKMD ;.. -arrdF t , €'& ;:
SCtROO 6
? 6
(I&h.<lhh>-DiiliySb
E Hhry D
bk a
a
e hrdd .dr lFtu, E
i1rqnm a
L 6e"

' atudc
I
B tDve Mhsrldyl

-
Gambar -1.-10 Hasil Hole Wizard

Selain lubang padafeature ini juga dapat digunakan membuat ulir standar ISO dan Standar
lainnya.

MIIDUL SBFTwARE TUEiA,s BESArt MENEEiAMBaR MESTN

G eNae ZB 1 9-2AZA 31
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

3.1.9. Revolved Cut

Feature revolved cut mempunyai prinsip kerja yang sama dengan revolved boss/base yaitt
dengan menggunakan acuan suatu garis. Revolved cut digunakan untuk memotong sebuah
bagian pada part 3D menggunakan prinsip tersebut. Contoh penggunaan revolved cut yaitt
pada pembuatan lubang pipa. Feature ini dapat digunakan untuk pemotongan bervariasi dengan
acuan sebuah garis. Berikut contoh pembuatan pipa lurus menggunakan revolved cut. Langkah

pertama yaitu part 3D yang ada sudah tersedia seperti pada gambar 3.31. Selanjutnya ubah a-ris

menjadi visible.

u*au r D tr'
at r 0 0 il$'" ! B jr. t*4
kir!d*d*udEtor
11{

fufuhGKMMffi*dBllMg -rr,rilt ($6{;

tFE+.
(M4Edi.brry!E

J-
:- I&| nivk bhv,n"1

Gambar 3.31 Silinder untuk Revolved Cut

Selanjutnya buat sketch padafront plane atau right plane sesuaikan panjangnya sehingga
mampu membuat lubang. Seperti pada gambar 3.31

idtutr, t.&,g-g ano- i

(
c
k- i-h6r.-d-A-o
o-0
./-a.il
l
tot*,*!.@
,, h-hE(.,.k.-; ilr-e6rrF . *^*.*9, E&
E,E *d sc M $iw $rffieB ffiME .t4fr l *+
!GBOO
ghm..arr!_&6$

L,

Gambar 3.32 Sketch Revolved Cut

Mooul SEFTwARE TuEAS BES.qR MENEEAMeIAR MEstN

3Z
MD DrsusuN ELEH TIM AsrsrEN STUDro GAMBAR
Ei E LI DWtrI R K5 i FEATU R ES

Kemudian klik feature revolved cut. Pada property manager terdapat beberapa pilihan yaitu
garis yang dijadikan acuan dan sudut putaran. Pada gambar 3.33 dibawah menjelaskan property

manager pada revolved cut.

SOUDWOR(S Fih fffi VH ln*n Tools Mndow Hdp , E

Flatur6 Sketd Surt{6 Evaluate Dimxpen SOLIDWORIGAdd-lm SO|IDWOR(SMBD ;i,) i ,i* I i E

' dbPartl (Detautk.Der...
CEtsSO
tal on-Rshc

Pemilihan Garis

Pengaturan Sudut
l{ rro.oooeg

n Drdotr2
tt
ff rm" rsrm

Gambar 3.33 Revolved Cut Property manager

re! wnde H+ o ':?

e6)
w rdsco wkd
tud ad6
fffic skn tu Edm sdF @IffiM-h srIM6@ ,.& 5
' CDmr FeEdk.h..
cEn$o 6
ntur 0 6
D
E
o
t,
El {o@

,T
Gambar -3.34 Proses Revolved Cut

MgouL SBFTw.ARE TUEiAS BEEiAR MENGEAMBAR MEsIN

GeNee 2819-ZAZO 33
MD D-D.C-Ei. E.rE6
DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

,'}

ar t rry@* L{ 0 U llh.d O B a}bHw! A i \

kruN kw tffiBl:@ klA etuwubr6Gr *ttrd'P,'.6cDan $ht* tu.(u6 rlffjD
@*8@OhMry!@ cu , cur abu@cd - . (tsH l{Md
tu *rd MG trm UrCFr UreM.h rureffiD r]. -!r4E$ { ' *: *!

SEBOO 6
V 6
t P.ir (6od..&t..h>-D'sby so
E Hinq D
btuE E
E AmrsoG o
Ewrr.uryra' C'
a
l;l &shPlN
L 6en
6rcGMhl

,A
Md.l ll)Vi*s Molion Study 1

qWmG
--- &.6rum r0l7 gfm fdn'mh M6 o
Gambar -3.-35 Hasil Revolved Cut

3.1.10. Swept Cut

Cara penggunaan swept cut sama seperti swept boss/base yaitu memotong sesuai dengan
alur yang telah dibuat. Swept cut digunakan untuk memotong sebuah bagian yang memiliki alur
khusus. Berikut merupakan cara penggunaan dafi swept cut. Contoh penggunaafi swept cut
untuk membuat salumn melengkung pada silinder dengan pola seperti pada gambar 3.36.

ist*r**, FG rdn tu |iq rd wtu rq I o'D'E'e- E'aGo

t c /'o- N' l.:i (i)
s 6v E
k6 hdDl'M d- 6. o- a cahtrtili* cG.
e.O
kffi lM s&B tdm Dml!.ft SIm6A@h $(DWffimO &rFa&Wrrs trri!} E ,
G$
$ctB9ll 6
? @
3 Panr @Edt. .hr.dr,-Di9r.y sb
'EHHry D
EDfu 6
a
e
a
Lotsh
Lfud
E-t)kd

,A
e
Gambar 3. 3 6 Pola Swept Cut

ME]DUL s;EFTwARE TUciAS elEsAR MENtriEiAMBAR MEEiIN

[3eNa,r: zEJ1 9-ZBZO 34
MD DISUSUN oLEH TIM ASISTEN STUDIo GAMBAR
5 trt LI D\^/If R KS i FEATU R E5
Perlu diingat padafeature swept, boundary, dart lofted hanya dapat dipilih apabila sketch
telah mati atau sudah di extt sketch.Padagambar 3.37 menjelaskan mengenaiproperty manager

pada swept cut.Padaproperty manager terdapat beberapa pilihan yaitu seperti pilihan alas dan
pilihan alur.

is^,o*r, tuhvkffirdw*l&q, H e

tu kt ffis && Snilf SIl)@gM-h SMWD ev$e@tu

' AP.dl oetu[..od..
tEt Boa 6
I,4iq o @

D
!l
I
E
e
"l'**
c E!!II

,A
Nd lDv& rrotbnstudyl
--- o
Gambar 3.37 Pemilihan Alas dan Alur Swept Cut

is*r**, tuhvkrlw]Mturq t D.E-g-g ,- E'rEo- ,il

.)r{'***:atJrU n*wd{
sttu O !B .168w I
r@
U s
(:l!€
k1e iIM I'dN3e ktutu q.tful, irhlk r*r:o
B&@(t!@k3e( .u cd A8@(il 'furPdrhlth
- , ItsH tldMtu
lM *dd u!6 turm DidF otlM6&d.rB tutMEMBD turFi'hBEM .rrr^d5. q,*;
aEBOO ,
6
Y o
aM1 &rdk.tu dn'_o*qsb
,EHdq D
@sd's u
'EMdio6 a
Ew6!r.dlE.ifid' E
a
L6rh
, ok-fn*l

.A
--_- u*t lDv* &rion sldy l
SOIIoWORS Prchum2017 @ €drio. MrcS e
Gambar 3.38 Hasil Swept Cut (Hidden Lines Visible)

MEDUL SI]FTWARE TUtriAS BESAR MENGI!.AMEIAR MESIN

35
MD DIsUsuN ELEH TIM ASI5TEN STUDIE GAMBAR
EiELIDWERKS i FEATURES
3.1.11. Lofted Cut

Lofted cut memiliki prinsip kerja yang sama dengan lofted boss/base hanya saja pada cut
ini bertujuan untuk menghilangkan beberapa bagian. Lofted cut memotong dengan gabungan
beberapa plane. Contohnya apabila ingin membuat lubang dengan penampang yang berbeda.

Gambar 3.39 dibawah merupakan contoh pembuatan lofted cut.Pembuatan lubang pada balok
dengan penampang atas segi enam dan bawah berbentuk lingkaran. Perlu diingat pada lofted

ini sketch harus mati agar feature dapat digunakan. Property manager pada lofted cut sama
dengan lofted boss/base.

$
EE
bG $d sffiB tu@ o,!1G li}lm6M-h srffiwD rr,^&t. glt*?
.EEOO 6
6
ahl @!m..Ih[' hratu i)
bH@
a
a
E

Lc;sfti

,A
) lEad4
B
11.,rj.'1 rDys kes@1
SMq(hftufrrori #rdnE^
Gambar 3.39Pola Lofted Cut

t,

li'c SM lne &m @ ffigsB Sffim

.ersuau",*r
.GtsO' 6
UMn 6
D
o

ilL- a
C!

il

,A
i'd
;lr;Ji ner rDys ltuswr

Gambar 3.40Plhhan Lofted Cut

MEDUL ST]FTWARE TUGiAS BESAR MENT=[=A.MBA.R MESIN

36
MD slrDffiis & r& h r'd rd wn6v @ , O-E-E-g- IF- a EO
DI5USUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

t t rwIJ(@ M U 61 ll*rru t' B .}bE,h f :, \

u-* R!.ddt.otE&e k-aMwd6;dUtbi-cu tulN,PdhGhn &th,H k(LE E'fuD
k&b&.atb4i+. cd - .ur abMrycd - - (lH l{Mtu
tu k6 SMa.s lsm Dffi qlI)WAAe-B OrffiWD ,. -rr. * { I 9r*
3EBOi' 6
? 6
ttur (H.d..ftrbn'-Di&5E
, EHiry D
btu ![
o
€maer.m*ra' €
a
Lffsh
, aDk+@!
, U(daonl

,A
M*l 3u viM Mdion srudy l
St)m6oMDmh7stff'e e
Gambar
- 3.41Hasil Lofted Cut (Hidden Lines Yisible)

3.1.12. Boundary Cut

Boundary cut memiliki fungsi sama dengan lofted cut dengan pilihan yang lebih bervariasi.
Gambar 3.42 merupakan contoh pengaturat boundary cut. Pada boundary cut terdapat
pengaturan dengan pilihan pengaturan sudut dar. aruh pr ofi I e.

ist*ornr, * k vk hk rd w,t. q , a 6 iil

lfu6 ks uc turm DamxB sDffiEM-h qltffim l$(

, Qp"nr o"ur.o"r-.
TBEi}C d
O h*ron 0
@
D

:E G
a
E
s

EwsIrwld6

gs"Ftu

,1,
Irodc
IIJIiI m*t rDk ktusndyl
916 @E (l,B d wtrd lh q bfrMa lor tlo@ry id4e a
Gambar 3.42Pil1han Boundary Cut

MoouL SEFTwARE TUcsAS BE5AR MENEiG.A,MBAR MEstN

EeNeP ZE19-ZOZO 37
MD
is"*,o*.r' FF ui vd r.d rd w'd* @ , D-b-El'g-i-E- I Crg'
DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIo GAMBAR
SIf LID\^/ERK=i i FE,ATURES
tur' A ... :,r.r.,-.. i.,. ?.- 6 x

aj ! rry@ id B nr liq'c. O $ JhLa@

h LiUbnol\hn h
I t
G* \
k"; nN 4,tu@ k;ftUthn6cd Utu
!.@tut@(1tu@s..r cd . cd ahil4tu , - (tH *{Mtu '*,.irro
tu k.n tu&B t[m &ffi SlDffiAdd.h qrlffisD i.. -at, A { , ,j!A
3EtEl'1. 6
Y 6
3Pfil BdF<Nauh,-Da+8s6
,Eniw D
E!k a
,6hEri.B l,
Ekd.mrBild, E

L oq'n

,A
Gambar 3.43 Hasil Boundary Cut

3.1.13. Fillet And Chamfer

Fillet padafeature memiliki kemiripan denganfillet pada sketch 2D hanya sajafillet ni
digunakan padapart yang sudah berbentuk 3D. Acuan pembuatan fillet didasarkan pada radius
sehingga besar dariy'lletberganfitng pada radius yang diinputke property manager. Gambar
3.44 hingga gambar 3.46 menjelaskan contoh pembuatan fillet.

is***, rd we q t a o,.",

Fd6e *a.n Mx6 E$tulr frdf nlIMEAdd-B qlI)ffiMBO /rS f

ip* @or.o"l
3Gn19l, 6
Oe tb
6
D
tw idr* E
Pemilihan Tipe Fillet c
MeoE -J C}
ca

(J
Pemilihan Bagian
--)+ yang dtbeifiilet

Pengaturan Radius
i toom.

A
&l 3Dvis Morbnsfudy l
DDmrsTomh (enh hnlhnomm Edtrm hn 0
Gambar 3.44 Pembuatan Fillet
-

MoouL stlFTwARE TUtiAE BEsAR MENEtriAMBA,R MESIN

tj eruee 2A 1 9-ZAZB 3El
MD * tdi vk hm 16ts wdew Hp , B E
DISUSUN ELEH TIM A5I5TEN STUDIO GAMBAR

.i,

ri* f
l! p*t (eour .o"r.
TEBOO 6
ttk t) 0
D
llt.drue- a
o
IgGOI' E
il

Uedffi.,e
El1>6p6

,t*
M*l lD ViM Mdbslldy l

Gambar 3.45 Pemilihan Bagian Fillet

is*,o*r, rk .d v* r.s rd w,.& @ , O't9'E'e'i'E'f gO'

o t {** o !l n trstu -o $ }silrh I i
\
s--* *i* t -dd 0lr# kae u kd ru.I* Ul Lae cu re' ",lp hnm tA Dd l, brd nfu km ,B;rD
k& es& (,l hdiryk& td . cc! ? b@cur - , ll H l{ Md
tu kd @ the onlg< urereB swwD ,.. .rtdd 5 i Qlfr 1;l

i5EBOO 6
? s
a Prhr @M..ehuh'-oi5d.! sb
E Hdry
D
EDs.lBB 6
ta
Ew6nr.dsdH' E
e
I il egh PrR
L ong6

gl*dl

<
-._
T
, anmeMc
kt rDv& kb.srdyr
SoUDWORS ftem,um )017 # adnibn

Gambar 3.46 Hasil Fillet

Frtur chamJbr terletak pada features fillet ditoolbar . Pembuatan Chamfer hampir sama
dengan pembuatan .fillet yaitu pemilihan pada sebuah garis pada part 3D yang akan dibentuk
chamfer. Chamfer biasa digunakan pada pembuatan ujung baut. Pembuatan chamfer dimulai
dengan memilih parametemya yaitu jarak chamfer dan sudut chamfer. Setelah itu pilih yang
akan dibuat chamfer. Gambar 3.47 hingga3.4g menjelaskan pembuatan chamfer.

MIIr>UL stfFTwARE TUEAs BEsiAR MENc=c;A.MBAR MEsIN

39
r,
F
DISUSUN oLEH TIM AS ISTEN STUDIo GAMBAR
I
SELIDWT]RK S i FEATURES
td YH h*d teb fr.6* H4 ,

tu se u.c tutm ldF qr[m&_h qowivso

ip*rrurur.oer.. 'ii} f
t E
,Offi =, O O .Jr 0)
6
6
Pemilihan Tipe Chamfe,r- D
V:f a
€7
V-)

r'i \ a
E
Pemilihan Bagian a
o
frf

Eh&d Pengaturan Parameter

tr amn -'a'>

-. ! M*t 3DV*
i
ndmcH.
M.tuSMvl
kr q6/t@pstae5 6.h,h1...

Gambar 3.47 Pembuatan Chamfer e

/s*,r*r, *rdnvk,*rdtu& r a

H6 sfu Sdc tut* Oi.trgt Ulmfaa-h smMaD r._.# 6

Qpmrea,rt.*r...
e E E o a
Offi {rc
d
6
E-a
D
a
€7 o
E
a
o

G 2ftfrm
E i'tuq

A
Mo&t tDviM

Gambar -1.48 Pemilihan Bagian Chamfer 0

Mcloul sEFTWARE TUEAS BESAR MENEiGAMBAR

MESIN
4A
MD jouoffig F* h vft ffi reb w^e q r D-t}-g'g-r-E't Ee
DISUSUN oLEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
s[f LID\^/T]RKS i FEATURES
.tr

rs*r 6h,(d O lE abtrawe ., J

a) ! Ln G o M Lrorhtrd I\ H u hM KR (LB rdrdD \
k.ft b;w t ffiElle R# ui bidcd
6eh@Oh@&!& Cr - Cd aedrycd - - l.lN fi{Md
lt@ k6 kdB EUM DinUFn SI)WSM-h AiIreMED ::.. ;rr,,.i+ ( t
{tclBeo 6
? 6
a Per (hM..LlM'-Di&Ss
E H,nq D
&sm !!
E^muto6 o
EMor.dwtu, E

O cumtat

L,
M&t 3D viM Moiion study r
SDWS kmrm &r7 A Fffion a
Gomb
- ar 3. 4 9 Hasil Chamfer

3.1.13. Lineor Pattern dan Circular Pattern

Linear dan circular pqttern merupakan features yang digunakan unflrk menduplikan suatu
bagian. Perbedaan linear dan circular hanya pada arahnya. Linear menduplikan suatu bagian
secara lurus dan apabila circular secara melingkar beracuan pada suatu sumbu. Contoh
penggunaan ltnear pada gambar 3.50

is^,o*o$ Fh te v* hs ld whe iq r D'I}'g'E' E-aE@ o

aJ t ,s'B.."e G t,
H*wtud
61 ltrt'cu o s Jbtiw I u
krutr Rffi t Lddoll@ kll& Rl!fu jnRcd
LI!
bi& k&e (l &ffiryk& Cd Cd a tuiuryCd , (rffi il{M,.d
tu s@ S.(s tvdd. oiffi qiMsAddta qImsM€D ;rrrr$t. {i,t}-zi
.EBOO 6
? &
3pd &nk<Htuh>-Di+b5b
'EH@
D
GDIlffi 6
tr I
E
ril
ril
a

h
iir

,A
. M*l lDvb3 Mdbnstudyl
SOIjMRG Bemium 2017 fl Fdni6 tdir& hn MG o
Gunrdur .f.5C PernbuaCan lrnear porrern

ME]DUL SEFTWARE TuEiA,s ElEsiA.R MENEiEi,A.MBAR MESIN

G eruAe 2A 1 9-2r]2rj 41
MD DISUSUN 0LEH TIM ASISTEN STUDIB EAMBAR

Contoh pada gambar diatas ingin membuat tiga lubang ke kanan secara lurus dengan jarak yang
sama maka digunakanfeatures linear pattern.

,**rows tu 14 k rM k wi& .* , &

tu kd k{s rM o,.& ulwui.m sDMMBo r /iC! t

, lom ca*r..a"
aEttr6a d
BlEh o
0
D
o
a
E

O :
'oh"
.*z :

Pemilihan
rf
B

(,

,A
., -.ffi
mIII rd 3Dk ffi$dyr
k4BilriddrdeEkriddlr.orhaneteMreffi

Gambar 3.51 Linear pottern property manager

Pengaturan jarak dan jumlah terletak padaproperty manager seperti gambar 3.51. Parameter

yang perlu diperhatikan adalah acuan dat', linear pattern,jarak tiap bagian, jumlah bagian yang

diduplikat, dan bagian yang ingin diduplikat.

ls*,"wu T* si.o* 4
' a. i

hc kd trac t& Di,:w siMr&-h WMSD t'... ,\* a I

' ap'e &tuk<er,,
.EEO' ' EHncry
o Elmo 6
' E:mra* il
Eu**.a*-
titr*rn*
rilreq*
til aor pr*"
r--*, t 6
a
E
.4.*;#r
' lEtuih;rl
l**:L :l
-
r,t

t1

.
A
lr@#c
r:"'ir E4
$rll)Ms hm,umIrT# ldiltui

Gambar 3.52 Linear pattern property manager

MEDUL ST]FTW,ARE TUGAs BEEiAR MENEGAMB.A,R MESIN

G;ENAP ZA 1 9-ZSZE 4Z
ntlD sdrDrcRxs F* 6 vk rle rd wie flrF r O-r}-E'g-i-E-lEO
DI5USUN oLEH TIM ASISTEN STUDIo EAMBAR
=i
E LI D\^/E R KS i FEATU R ES

al ! ,h*E
U n ti' tih'cd (, E .IE i.w4 I t \
krue eM 1,ffiil)@ kffi Ewo,didnLI ,otu.u, tn u6'P:ii6Chfr Llhr.lw rfuu,B rlffrD
B.@@(fetu.ry!@ co - cd a&@au - - (tHllMro
tu kd M*s EvlM Ditrilp.n qlDM^dd.tu SI)WSMBD ".,- itr4\d. ( ( 9*! t
TEBO' 6
(Mtur..&l&h,-DiwSu
s
lM
' E Hinq
D
&tutr !!
' E) aircbt@ a
ii mtd .mwaa' E
a
L 6ob

,A
< ) ltomfrc
ilII Mdt lovk edotrstudyl
SINfiKS ftcmrum 201? il Idn,on
Gambar 3.5-? Hasil linear pattern

Pembuatan circular hampir sama hanya saja posisi duplikatnyayang berbeda dan acuan yang

digunakan biasanya axis atau garis sumbu.

is*t*rt Ff tdi tu r.d rd wlrb r4 I a

tu skd sd*s turlde oin)ffi qreAdd-h ul)ffiEM8o ,,* 5

' CPdl i&Hk.Der-.
tctBoo 6
&tur 0 iD
0
D
o
-il o
B
a
E $0@

Eoffi:

r
tr*t-

Ur@rturp,ol!.ffi

A
lFn&
-;:l;I; {er lok lesndy i
gd edG or ds la dddion rdhde, *l<r ke ot Lalur lor Bnen leaun o
Gambar 3. 5 4 P embuatan circular pattern

ME]DUL SEFTrnrARE TUr;A.S BESAR MENI=EAMBAR MEsIN

EieN.qe 20"l 9-ZAZA 43
 MD DISUSUN oLEH TIM A5I5TEN STUDIE EAMBAR

I !Elr!

l:-1
\. \l!*n*
&Gn*f-drt--

!&..yd,->lB!a
.-.--::- Q-- -tQt(a-\.
In g ,-, 6h(a
L;; Hdw*d ox* u **.,
_q-js!s-.
O B ab
Fk 66.pnt6 a hn
tah
\_
lt htu
.!,:
\
e
t
!
a
E
(D t
I
'.)
C I
:

lfoMl I
I i

,A
i > lmdc
;::;-:_ Mdr iDvis kb^studyl
9n@@6 P.em'um 20L * fdd,M I
Gambar -1.55 Hasil circular pattern

3.1.14. Shell
Feature ini digunakan untuk membuat sebuah lubang tetapi tidak tembus. Pada pemilihan
parameterfesture inibiasanya ditentukan tebal dinding dari lubang. Contohnya/e ature irubiasa
digunakan membuat botol. Penggunaan feoture ini dapat ditihat pada gambar 4.56.

,7Jr*r**, rd s'e Hp r O'E'E-B-tr'l[*- I EO' 6

.t ! tsBe ru o rl llq'c. (, B .)E ilw4 I aJ \
r"""- u,i* irddB.]@ h'ldH*&dE;dU6d(u kra,Prr6ah I,h# n.k c* EtfuD
Ilr@3o@\Jh@3l!@ td - cu ab@tut - - (rH l{Mhr
HlE M ilfu Uur Dm&.n S|I)WGM,h STI)WMBD ,., -ttr' E[ t I sia ';
rbEBOO ,
6
Y I
{3 hnr &rdF .rtdD-OisEy Sr
EH@ D
bk G
O
E khd idtrtsdid' E
E

tMM2

'T--
A
u*t lDu* Morionstrdy l
$llMORg Pkmiuh )017 d tdnm

Gambar -1.56 Contoh botol yang akan diberi shell Jbatures

MgouL SEFTwARE TUEAs BESAR MENEitriAMrlAR MEEIN

GeNae ZA19-ZAZE 44
MD B {a
DI5USUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

.3'

lfu kd re Eh& UnilE( SIffiM{N qlI,wMM0D /i4f, a

' .gPilr rDehdk.Dd-
TEBOO 6
(l9* O
@

D
!!
o
,F1-
G '.mnm
E
e
Ehrffi

G
BT

T
M*t tD vis Modon study 1
-'T

Gambar 3. 5 7 Shell features

is*o**, Ff tdh vk ,*n id wne 4 r D'E,-B"g'n-N-IEO' ,1

at ! asi.''.& 0 (, rr tih'c", O B Jb riwa I j \
u-L u.ir* l-dd&:@ utd {*M r..ii*Ulu*tu Fft! !B,P,iMOhr tr'd* rfuL cffi h;rD
Bl).l&&)ls&('lbueryBl)@ cd . cd Atu@ad . - ttrilrfihr
H'c hd sd.B t6rBh MFr !&t)WEM.rs qI)ffiuBD ..... -ata d I t sle
IEBl}O 6
Y 6
a P.nt (tHd< <Hlun>-Dqry sD
, EHH4 D
bs.,Es D
Effi o
Euntrt.mFm' E
a
L6sh
tMel
(t tura

t
A
) !tuhc
..,,;;"#1,,3Ytrn etu^sludY l I
Gambar -1. J8 Hasil shell features

ME]DUL sEFTwaRE TUEAEi BES.A,R MENEEiAMBAR MESIN

45
MD DISUSUN OLEH TIM ASISTEN STUDIE EAMBAR
SELIDWERKS i FEATURES
3.1.15..Iti'
Feature rib digunakan untuk membuat sebuah bagian dengan ketebalan tertentu. Biasanya
rib digunakan pada benda menyiku. Untuk membuat rib diperlukan plane sesuai dengan posisi

rib. Setelah memiliki plane buat sketch gais. Kemudian feature rib dapat digunakan.
Penggunaa n r ib dijelaskan pada gambar dibawah.

is^,or**, FF.divkr,krde6*& r O-tjl'9'8' E-'aEO kd dtMl €,

tnl#
r)rl**u
hw &tutr
OI
k
IU c,B
kr}o
k& !@ Cur cd
tu kd tu EM Effi SII,WMh rumOtgugO 4r .,9! :,:
AEBO' 6
v 0
|ltul @!d<<M@h,,D4q56
G ninory D
&tuE a
, EAmbic |,
Ehrn.r.mrryfrd' E
a
L 0i9o
a Pr!*i
Et)kts

.A
M*t tDv& [biiMsildyl
9LlMi6
--- ft.hrum 2017 # Ednion U&hliH tdirmtuhl a I
Gambar 3.59 Sketch garispadarib

is*ro**, FF tn v* r.!6 rd *'e & , 91

knlG *ad M!(6 Edm D6tF solDWsA@rG S4|NMMBD ,.if, I

IDP*] @.tut..Der..
$EBOO 6
t 6
D
a
I
E
a

So
O1e

A
----__ Ml lDvk Morionsl4,r
h diKrq ukhs 3d otu oralm6 D (..6r. k nb. utuNiM tdn&kd a

Gambar 3.60 Feature Rib

MoouL stlFTwARE TUGAS elEsAR MENEEiAMrl.qR MEstN

Ei eruer" ZO 1 9-ZOZA 46
MD F* td vd l# 1d M&w re r O"|}-Ea-g-r
DISUSUN DLEH TIM ASISTEN STUDIo EAMBAR
5trILIDWERKS i FEATURES
.) i {wl.@ O B jb iJ@ ? J
ktue RlM tLfu8lrrt& B ffiP,rsahr 11',* MR. c.* ,*firo
@ 3.),@ (]bery'.r@ cd - C0! a tuundrycd (tH lhM*
;i.-.rrtifif.9!l;
TEBOO 6
? 0
iP!61 @d<<Neh>-fisBsL
' B Hinbry D
EDh a
.BAMili@ a
E umot.m*rm,
E
a
L6sh
til frn2

(
,A
5 lEmdc
-i- mdt 3Dv& MdiMsNdyl
SOLlamA[! Pr.m um )o1, # Fdtr'an 0
Gambar 3.61Hasll Rib

MoouL stlFTwARE TUe;As BESAR MENGEAMBAR MESTN

E eruaP ZO 1 g-ZEZE 47
 DISUSUN oLEH TIM A5ISTEN STUDItr GAMBAR
55ELID\^/ERKS i ASSEMBLY
BAB IV
SOLIDWORKS : ASSEMBLY

4.1. Penjelasan Assembly

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada software solidworks terdapat beberapa lembar
kerja salah satunya adalah assembly. Assembly digunakan untuk menggabungkan beberapapart
menjadi satu benda utuh. Prinsip kerja pada assembly ini sama seperti relation pada sketch 2D
yaitu terdapat hubungan-hubungan untuk menyatukan part safii danpart lainnya.

/S *,o*nr, * td vk rnkn rd wMw q , € o i ?'- 5.

lffiry l4M sM &.r* s@ffitudrB wMD )1 ..; tit* | .

IEBOO 6
tE*W O
s
D
*.(l@r.ii(M8.1 Export File E
I
ako*Y6em dbb.ft i
E
c@rsdMq.r.F6
k.rsqtuiu.rNtm
a

W!
Gtu.ilr1dtuddtRn

EMolB sro6! {s.i.rqH

E@Bp-*

DEn4
lJl$e M..d.,i(e
A
IIfII!.pra.. Id
tfr.kl
3ovb
(M@ 6oMtu
rb tu@mM d@ Tabdrh.roDE ffiu lo IdryFrM tdfrr&Alsbly I
Gambar 4. 1 Halaman Awal Assembly

Pada saat membuka lembar keqa assembly maka akan mucul tampilan seperti di atas.

Langkah pertama yaitu memasukkan file yang sudah kita miliki. File dapat dimasukkan
sekaligus.

MoouL siEFTwARE TUEAS BE5AR MENEiEiAMrlAR MEsitN

[ieN.qe 2019-2EZB 4A
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
55ELID\^/ERKS i ASSEMBLY

tGlaa 6
a^gilifu.s**nr
:a
a

o
e

3,
ar M.'.@ur.trd,.
l!d,'lfu..rtur
,, EE

J*
ilt!_r H $v* tus,

Gambar 4.2 Assembly

Setelah diinsert seluruh part atau komponen yang akan disatukan maka akan muncul
menjadi satu pada lembar kerja seperti di atas. Kemudian pada solidworks assembly ini juga
terdapat toolbar seperti padafeature sebelumnya. Berikut ini beberapafeature yang penting
dan sering digunakan pada saat melakukan assembly.

Tabel4.l
Toolbar Assembly
Nama Simbol Fungsi
Insert Components g Insert Components digunakan untuk
lnsen Components memasukan por, yang akan
digabungkan

Mate Mate berfungsi untuk menggabungkan

\
Male saht part dengan part lainnya dengan
prinsip relation

Linear and Circular DO Linear component sama seperti pada

Linear Componst Pars

Component Pattern fe a t ur e fe at ur e sebelumny a

r;)
Move Component Move Compomnt
Move component untuk memindahkan
dan merotasi part

New Motion Study p New Motion Study digunakan untuk

New Molion
Study membuat animasi dari hasil asemmbly
Bill of Materials Bill of Material digwtakan untuk
aof
Bill
menampilkantabel part part yang
Materials
digunakan

Exploded View (} Exploded View merupakan tool yang

Exploded
digunakan untuk menampilkan benda
secara terpisah.

MgouL SEFTwARE TUEAS elEsAR MENEiGA.MBAR MEstN

Ei eNae 2E 1 9-ZEZA 49
MD DISU5UN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

4.2. Mate

Feature mate ini biasa digunakan pada saat ingin menggabungkan beberapa part menjadi
sebuah benda. Pada saat kita memilih mate maka terdapat beberapa pilihan relation untuk
menggabungkan part parl tersebut seperti pada gambar 4.3.

is*r**, FL ton tu rrd rd wn& Hq I s o

ll.dE, r4u kth Ev.uE SUDWAMdTB $UI)ffiSru ,i., ! lie f

.EBOO ' t*r".t to"turo'-
qh 6
Oo o
t] Mate Selection
D
a
o
.E
r) E
E

A.*
H:'
l! r .,r
n
.)
Pilihan Relasi
A
Mt
iov* kksrudyl
----
$uNmKhdum20rl dtdtrre ffiMd tdiUe&hblv MK o
Gambar 4.3 Mate

Pada property manager terdapat beberapa relation yang fungsinya sama seperti pada tabel

2.4. Langkah awal pilih dua part yang ingin diberi relasi dengan cara tekan ctrl + klik pada
bagian yang akan diberi relasi. Selain pada relasi diatas terdapat fungsi mate lainyaifii advanced
motes dan mechanical mates. Fungsi mates tersebut digunakan untuk menggabungkan part
yang perlu perhitungan seperti menggabungkan dua roda gigi atau menggabungkan rack and
pinion.

MclouL StlFTrarARE TUEiAS rlESAR MENEic;A,MglA,R MESIN

G eNer: 2E 1 g-ZAZE 5tr
MD F*tuY6rld14w,le@ , E 6
DI5U5UN ELEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
5T]LID\^/ERKS =
ASSEMBLY
i2: ,. :

@ lsr h$ E6uE qlm6Md-h qrreM@ ri6 f

i*eor t*trro,p,qsute-r,
a Cl E O O ,m,,.,* 6
qhr {,o bs.i
, ,'|E 0
D
a
o
Loan
', l( )Md6.r' (od&r..oeti.
E
.,,
q {}C)Psd<r'fthurk.hedl
I ia)pad<r' (ftrautE.O.taul
' iftP*r.t' (*tatr.mt*t,
W R'

\s
'3f)P.d.1'@hdk.ftldl-
' t(-)pd.r> @ddr<<tuaax'
' ac)P.d<2'(etudt .Detudl
' a{,)pd<2'@tut..&tuL.

a t-,
::\l

[]fltsfu,h

?r itri

,i
Mdt :Dv'M Mdionsrldy l
$LIMRS h.mrum 2017d Edn6h &E[?26 lffiMd tuirmM M*S

Gambar 4.4RelasiJarak
-

Contoh pada gambar 4.4 merupakan cara untuk memberi relasi jarak. Misalkan diberi jarak 100
mm maka padaface yang dipilih memiliki jarak sebesar parameter yang dituliskan. Hasil dari
mate tersebut pada gambar 4.5.

iinr,*r, F* td vk rM Id wle- @ r B-[}'EI-B-Q-E- a EO-

e c
,,*cm+^Bv; ts 6
',*("*rdn,m*.T*
\, -o *g_J-**"" \&ai
F" w ffidro u#. * 4@
tffi rrq wd MW Md
l@ tuh E6rGn 9tMffi&drc srI)WKMso ;i._;rrr^fi I . O$ ;
^ffiBy
actBoo 6
aenr Bdr<DepbysrrcD I
'BHinq D
btu 6
'EM o
E
dl eehrqm a
L esh
' tctmion.t, uan..*raun.
, i o pra.t' m,t..xtmn'-t
, ll(-)pid<t> @ddk<Nd,-C
, a()hna.t)(UM<<i)fu)_E
' ac)P6.r'(hr..!fu,,c
, aa)Prd.l' (Hdr..Hd' E
, $ (.) p.d.2, {hrer.<U&n,-r
' {l C) P.d<2> Mh.<Edr,_c

,.j E Keduanya Berjarak 100 mm

9lDrcR6 ho'!m 2017 # Edil6^ udr&ird fdfrN&mblv o

Gambar 4.5 Relasi Jarak2

MgouL SEFTwARE TUEiAS rlE=iAR MENc;EAMBAR MESIN

5t
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDItr EAMBAR
55ELID\^/If RKS . ,ASSEMBLY
Kemudian pada bagian bawah part diberi relasi coincident yang bermaksud untuk
menyamakan ketinggian dari kedua part tesebut yang beracuan pada suatu garis atau titik.
Seperti pada gambar 4.6 .

/s^,**, B o

,;i[ 5
(Deraur<DsprrysbE-1,
iEB9O 6
it: il
6
" 'oE D
E
o
E
& e
s(

tr***

t.*
E.)

Eta

M*t tDs* kionstudy r

SOUDWmK hmilmat? A Editun e
Gambar
- 4. 6 Relasi Coincident

Setelah itu gunakan frtur move dan rotate untuk mengubah posisi dat'' part sesuai yang
diinginkan.

is*r,o.or*, rd whe il+ r D' E-'t-E' O

a r'
&ffi!, l@ s@ tul@ sffiAd-B SDmAMBO ,,4 r r
llmr (*tar.oFtrysuE r.
a E BOO 'Esrory d
$hcffi C bsss
, hmrmo* 6
Lrtrdt pae D
k titrooane E
Laeo
o
' 3!)M!mm<r' (D.fdk<Def- E
R)
'lt)pm.t'ioc*t..*4.,
' tl!)rm.t, (o"raor..oeru,r..
' t9Et_qg:r:a{4lnriiltl
' {Dt)ld.r'lo.u&.turd,.
'tr,tpm.ttocar.*i*-
, 3t)p"a.z'@ar..urau,.
t tcrPa.loer*r..ouru..

E t

,j
wt IDV* Moiongrdy r
kK ! (omFffi& dreto m* d Un6htid tdtrr&&mbrv e
Gambar
- 4.7 Move and Rotate

MoouL SEFTwARE TUEiAsi elESAR MENEiciAMelAR MEEitN

52
MD DISUSUN OLEH TIM ASISTEN STUDIT] GAMBAR

Selanjutnya matebagiwrkecil dengan bagian besar dengan relasi concentric yaitu dengan acuan
sumbu yang sama. Pada gambar 4.8 menjelaskan relasi concentric.

5 ,i , ,..

MB |M h rrri4 cxlree.X ffiUm i{.., ,iS r .

. a^*, ,rr-..d
a Ct B o a ,ts6,bry
S{ b** 6
1@
.,rdi 6
D
I
a
B
(

@1.-.*

,J
, Dd., ,
-isiri
1.@addr,c.
u rDvs
ffi6EmdnIr7Btorh DhFltuc|rk@hhkMrd tuiftrledy

Gambar 4.8 Concentric

Setelah itu lakukan pada part lain dengan cara yang sama karena biasanya relasi akan
mengikuti secara otomatis. Apabila ingin diubah pilih relasi yang diinginkan pada property
manager. Selain itu relasi yang sudah digunakan dapat diedit maupun dihapus ditunjukkan pada
gambar 4.9 dengan klik kanan editfeature.

*.il,t ,-"-3-,*^ #" *.**,*"1**-*-*B* ;" *t & g *:*

,;. s,*
* *l* .* M&+ *ffi ' .* ,. .T,.ff.'-on,"
u
a€R+a 6
a&rl ofu.o*sGr,) o
E
o
O
G

li)m.1,{ffi..FM'r
af )m.1' (e*..erDJ
lirPdrl,lm.rHrd> r
Af,Ptr.!,@.(hr-n
a(,m.)' rEd'.tu"-t r
__.-::___
A alrl*dr@<)>jMtu
H ,jm.r lPd<1,hzr2>)

A
4 kto.iltuh,tu4{,
@.(*rOn!1>Pd'i:
A(tu.dm.2'tu4<2,
@c*erMrM.r,.M{
4adk[@ie.r>h

-ilI"#,,,:*; *"'*'
Gambar 4.9EditRelasi

MBDUL SI]FTraIARE TUEiAS rlESAR MENEEiAMB.AR MESIN

G eNee 20 1 9-ZB2O 53
M
Gambar 4.10 merupakan tampilan isometri dari hasil akhir assembly. HasTl assembly akan
DISUSUN oLEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR

menghasilkan sebuah benda.

/stno**, F* tdil vn rlw rd wlle @ r D'D'g'g'it-S-'f gO' br

.rer(.6F..^B
^€ q -E -
dh(6F'Hhn.n E _Lt
MN(.@M & rd
o -..,
Rfu 9, !t d \&tDt
v.ic ;n u-re" wiua s-d k;* ug.
rdlrdlD k. 4 emq
fa.6 SlJ\sr &
llM ffi M qlImfeh qrDMmD
^,.d{,
IEBOO 6
a^sfir (Muh.DebsrDG.1,l
s
^
'EHiry D
&tu E
o
E,
L 6en
'ac)hiiln<r>{F&t<<k&
' APd.!, (Muh..&tnd,-O
' ac)p.d<r> (htdr<<Mah,
, (} (-) hn4<t > (hrtuh< <etuh:
' 13t)P.d.l> Ndr..Heh)
' t!)nm.r, Graun..*ran,
, aPd.2' &r.ux..H!!r,-D
' {3!)h4.r, (lhn..N&n,
o!d.2',rbd
H Dk l 0inr<r>,P!d<2
^(d*tui
\\hrEr e!d<r>,P!d<2.
cddMT(P!d<r>,Pd.
,1
^ (oitriM0@.!,,PM4.
o (wmbd (P.d.1'rea'
@l:ffid(Pd<2>,ka'
,1 toiMhd P.d.r,,pr.
O (:lrek1orM.r',p.n
coiffir1 NBiM.r,,P!
^@ (l)l6dd 0!ion<r>,P.n
,1 6ixkr)(M,i@.r>,h
O@ffidoad.!,,P06,
A6&fr13.M.l,.M"
,A
w.n sud, r
*,,;;"mj,,,'Jv*n lfuMN tdnie&obrv I
Gambar 4.10 Hasil Assembly

4.3. Exploded View

Exploded View digunakan apabila ingin menampilkan part yang sudah di assembly secara
terpisah. Gambar 4.1 I merupakan contoh exploded view.

is*,*r, r* ffi h r.6 rd tu,& , s 4r 1?

&6try L@ kd tvaluat qlt)WAddlB s@MRSMD 4,4 r

, tAremt (OerdkD'
tEBl}O 6
$ 6
D
o
trs E
|,
a

Goffi :

[! Mes :
ftffi.Ms.@

"*iB ,Aq
au6.,F.,o@!6ftq
v !6ll!&
'I'ifit H 3Dvs wsr/yl
$UDw66 tunimAlT d Edton u6htd tdnimAlshhlv o
Gambar 4.11 Exploded View

ME]DUL siEFTtal,A,RE TUtriAS BESAR MENGEAMBAR MESIN

GeNae ZE19-2A2O 54
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDITf GAMBAR
SiELIDWT]RKs . DRAWI NEi
BAB V
SOLIDWORKS: DRAWING

5.1. Penjelasan Drawing

Drawing digunakan untuk menampilkan part atau assembly yangtelah kita buat kedalam
media kertas. Pada lembar kerja drawingkita melakukan insert part atau assembly yangtelah
dibuat untuk diproyeksikalrnya kedalam media kertas. Pada awalnya kita memilih ukuran kertas
sesuai standar yang ada seperti pada gambar 5.1.

i,*ro*r, Fa E& v6 M Id wrh @ r D.D ,jJ

,44 o a
krl@ toho6 k Fd rns6. ffi t6
B 3&i &bs T@!.Idior klhd @rM hdoE
v'dqM M6!e Shtd tvllur. Slwm6Mdrns 5Htumr $UMlrctn$
BEd 6 D*,u.*.
lr C tr,q-.ooMd
lOrmt D tkdd,
O tonrr"r,re
o ur,,,",*"
G 6,",**qsoro"o^,r
G O,"","...,.,.,,,,"
grytur.edtu
E_
a<rc,sBstu
*P."*-"!.".h*,,r-
o.".p,,"M,',",.

Bkkdd,

ld 1

.B".-.^,n.

, q.bd a s!r6 Mrid.iec *d d .i-.

'sDro*s:ci6!rc., r Msl.td ele.n
,L,]ffiry rdmad RlE rd* rR(

o
Gambar 5.1 Pemilihan Tipe Kertas

Setelah memilih tipe kertas maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 5.2 yaitu
diminta untuk memasukkan part atau assembly yang ingin di proyeksikan pada kertas. Setelah
kita memilih part yang ingin diproyeksikan maka akan muncul pilihan seperti pada gambar 5.3
yaitu penentuan tampak yang ingin dimunculkan pada kertas. Pemilihan tampak dapat tampak
depan, atas, atau samping bahkan tampak isometri dari part tersebut. Selain itu kita juga dapat

memilih tipe , skala, maupun dimensi pada property manager. Seperti pada gambar 5.4
tampilan property manager pada drawing.

MEDUL SEFTrarARE TUtSAs BEs;aR MENEiEi,A,MBAR MEstN

GeNee ZE19-ZEZO 55
MD ro.,ou*(s t. tdn vk rlw rd w,Mw Hp r o-D.E!-I [ - t Eo
DISUSUN BLEH TIM ASISTEN STUDIB GAMBAR

a' 2.-+
* a!q
RsG k
&a t&hF6
a+
tun l&
M6 Ma l@lrtdor kM (MdM
qMSM.h SMIM solrowoRBln.6ih
686 6 O*,r".",*
0 D+-,-,".".
O
D rrdds
E to"r* r*"q
k.FnBryhtu6 O at *.
(mhtu.tu&k ".H,
E g,,,a*"s,"uo.oo,
a o**.""-*-

t**,,""-,.
$,.d",**"B.",hM,.,,
@ ory.. u r*.

aul,.d*
EH.ffitu,.oB

'souMoRs:r.7 95.c t idMr, &&d

,studctd btoilre rturt
'9*d &^natrs Ma,ilM€ ol c..
,ldeRr2c ".ekd dodord
a sE.i E.Yr&i{

ti z=Rlt E
9k r Bn d Dlsbry liom $dE r€lE h tr,16 di4 Mn -a75smm ?&a5m h tJ*N.d tdafikl r:2

Gambar 5.2 Insert Part atau Assembly

/s *ronn*s D-D-C-E-r'E- r E@ i
a 45 o aa
un rnFbn rd tdh
tmN.ffior kB ft6tu
MdDr Mlis kd Emru[ eDwg&drs kromil $uMm6r,l@n
qE4 at
6
Oq.frvhr 6
D
o
Bffi o
e
a
mo
'l EEE

$EE

rtr {r)Elt a

tFl=iBiltu
qlN&S hm'un2017 d !dni6 !&Nfd tdhi@&*&Vitut q

Gambar 5.J Hasil Proyeksi Part pada Kertas

MoouL SEFTw,A,RE TUEiAS BESAR MENc=T=AMBAR MESIN

E eNa.e ZA 1 9-ZBZ$ 56
MD
Miror
DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIo GAMBAR

lnpon option3

Di.pl.y St t
qi@M

Dirpl.y Style

rilr $mc s
S<ale

O use 5heet s(ale

i]i use cuionr sole

Dim.ntion Type
iO projeded
! ,tr@
Cosdic Threrd Dirpl.y
(:) High quality
(e Draft quality

Srrc l,/"w $...

Gambar 5.4 Property Manoger

Selain itu pada drawing ini juga terdapat beberapafeature untukmenampilkan keterangan-
keterangan khusus pada gambar. Seperti pada gambar 5.5 merupakan beberapafeature unfi;Ir^
memberikan keterangan khusus pada gambar sesuai standar iso. Seperti section view digwrakan
untuk memotong bagian dari part dan diproyeksikan dikertas. Detail View digunakkan untuk
menampilkan detail gambar lebih terperinci.

EnlAErt,tG
Standard Model Projected Auxiliary Section Detail
ET S!D
Broken-out Break Crop
3 Mew View View Mew View View Section View Mew
View Layout Annotation Sketch Evaluate SOLIDWORKS Add-lns Sheet Format SOLIDWORKS lnspection -
,
Gambar 5.5 View Layout

Selain itu pada annotation feature pada gambar 5.6 terdapat beberapa feature untuk
memberi simbol pada gambar yang memiliki fungsi masing-masing seperi pemberian dimensi,
lambang diameter, dan lain sebagainya. Penggunaannya dapat digunakan pada part atau
assembly yang telah ditampilkan sebelumnya.

C i$ y d A lii .p s"loon / Gamri.Iolmn* tr r} Crnter Ma.k

Surr* nnisr, Eu E
sma( Dimension Modet sp.tt ro-", N; Linear Note Paftem j, Ba[oon
Auro .., Datum Feature Elocts F cenrertine f:
uhh symbot @ R8ision cted Tables

- llems ch(ts Painler 0 Magmtkum w Hohcaloul Fr DalumTargel - I AreaHatd/fifl

Vitr Layout Anmtntion Sketch Evaluare SOLIDWORKS Add-lns Shet Fomar SOLTDWORKS lrope(tion

Gambar 5.6 Annotation

MTfDUL SBFTW.ARE TUEiAS BESAR MENEiGiAMEIAR MEEiIN

G rru.qe ZE 1 9-2A2O 57
MD DISUSUN []LEH TIM ASISTEN STUDIE GAMBAR
SELIDWE]RKS i DRAWING
Setelah kita memproyeksikan gambar pada sebuah kertas maka diperlukan keterangan pada

kertas tersebut seperti garis tepi, kepala gambar, dan lain sebagainya. Carunyayaitu klik kanan
pada kertas kemudian pilih edit sheetformar seperti pada gambar 5.7. Setelah itu baru kita dapat
memberi keterangan tambahan pada kertas menggunakan sketch. Setelah selesai kemudian kita
dapat mengubah warna dan ketebalan garis pada bagian kiri bawah pada lembar kerja seperti
pada gambar 5.8.

/S*uo**t F* ton va rlg, ld rdw @ . D -D- E.g',1-8. f C O; iir

o /'o'N It E d.Mimhri- L E
o;a **'s.p"- - w&cM.B @
o-O -] htu
vtu@ Almrim qdd E6ut ql)lffiMd{E krffi qMRgtllNon

ec,{( ;| F.: ;(e

6
@

D
Uq.!
,
d
Qlor*4 vror a
', E uwq vi*:
3 D6sts v,tu! E
B
@
@

O tdnsk'fu

I tl cq

bltu4EEQlid

te l=ffi15 !=

Gambar 5.7 Edit Sheet Format

is*,*n*, Fr H vk rlw Id *e H+ r O-D-E-8,.t,8,aE@- €i

a ./-A-N.. t+ r d{MtrhDs t E
s4dtfuiE.n.cr- Itu[nriB fi ;3Lr*uonr* -IM&.hsB oil
' o'O -)_ - htn*'EMhbrn
yeLlFd hmrarim *dd tor,ui. SrMRsAddra hfffi

aE6
v 6
s
hlM,re D
EN1 o
c
E
E

i{ F [b5heetl 'ir
BS i,=EEIt. L=l*-- ]

-'r
9? Z=R!E ts
hft l2J3m UeMd tdniesHtl]ffi(qHieBl e
Gambar 5.8 Pengaturan Garis

MoouL stfFTw.A,RE TUEAs rlEsAR MENciGAMBAR MEsIN

5El
MD DISUSUN trILEH TIM ASISTEN gTUDIE GAMBAR

Setelah selesai melakukan penambahan keterangan klik simbol exit sheet format pada
pojok kanan lembar kerja kertas seperti pada gambar 5.9.

;S*,o**, tu td rk,lw rd sie q , D'D'f|'g-rr'E'f gO'

( /_O-N-. t* r doM@hM6 L F
sdlfuhE-A-@- ldhrnB c;,"J,*.*ap.n* - I&tu.hd @
- e'O -l' - E^ril"EMdEmn*

j'F.: tC:e
EC!6
?
h Ambrio6
nhr !i
o
E
t

9F Z=wll tr
o
Gambar 5.9 Exit Sheet Format

is*r*n FF tdi Yo r,d Td m h+ , O'P'C-g-.|-E-aG@

&
sldd
O E
Md PEFd
er kb
I M
G E 0!A
bdM-o6 M aq
@
lh vk v* v*
rkupr skh Evtui. sDworce-h hrf.xrut sll)w6
^d.i6
a€qt
,+,q.1 fea
6
@

6Mr,!@ t]
ENI 6
t] a
o E
B

96 Z=;Hlil tr
SI)WS hhrum 201? A tdito. -r87,hm 22I7hh hm UdrMid tdihBemvM t:2 I MreS o
Gambar 5. I 0 Hasil Drawing

MgouL EiEFTw,ARE TUEi,A,s EtEsAR MENEiEi.A,MBAR MEsrN

G eN,qe 2A 1 g-ZAZCI 59
MD DISUSUN ELEH TIM ASISTEN STUDIo [fAMBAR
SE]LIDWT]RKS i DRAWING
5.2. Convert to PDF
Setelah selesai apabila ingin dicetak biasanya diubah menjadi pdf. Tetapi ekstensi pada
lembar keqa drawirg sendiri adalah solidworla drawtng document. Cara untuk menyimpan ke
pdf yaitu pilih file > Save ls pilih format frle pdf seperti pada gambar 5. 1 1

is*orn$ Fk &il vB,16 rd w.6 H+ r 0.t}-fl.9'rt-ttr.f GS ,il

tud
3. M4O C@d
I a F h,G 8d.n{ur
kb
6!O
E &.rr (q
@
3Vk h h h ve vA kM vkvs
vd8r iio r,.r*r wDW&d{B sErritdt swffie
^iMh
a,
EEA 6
? [!s*s
@
kha.. Dr&iqSMo
D
EsMl Oqan& - Nslo der o 0
1:]klffir o
O Dtu@viM
E e.$q v,rs E
20r7_eJt a
201201_03

- r6rNO) " <

,?ks

9FZ=Blltr
$UI)ffiE E h{n 201? 6 tfton .![ramh &otfrn ohn UeMd knhlhGvd l:2 o
Gambar 5.1I Save ls PDF

Hasil dari PDF seperti pada gambar 5.12

,tr \ r ,y' i.] riii r

. ,---. !.kd -r Q491 PD. Cc-o,a 1o
&,o t,e
nF:'::' {l
Tock C,€r. Cc^6 R6w Pr* ny.or t.yoft took

r !l sMl
llIN€\r'M
ll DdEvM
tl Bdryvelo

0
Gambar 5.12 PDF

MgouL SEFTwARE TUEAs BESAR MENEici.A.MEAR MEsitN

G enrae ZO 1 9-ZAZO 6tl