Anda di halaman 1dari 10

MODEL PENDAMPINGAN KELAS INDUSTRI

JURUSAN MEKATRONIKA
SMK LEONARDO KLATEN

1. Proses Pembelajaran di SMK Leonardo Klaten

Proses pembelajaran di SMK Leonardo Klaten menerapkan kurikulum 2013. Khusus


untuk jurusan mekatronika proses belajar menggunakan pola pembelajaran empat tahun.
Dalam kurikulum 2013 pembelajaran yang dilaksanakan mencakup empat kompetensi inti
yaitu:

a. Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”.
b. Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”.
c. Kompetensi Inti 3 Pengetahuan, yaitu "Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
d. Kompetensi Inti 4 Keterampilan, yaitu "Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan".

Alokasi waktu pembelajaran pada kelas industri jurusan mekatronika SMK Leonardo
Klaten di jelaskan dalam tabel berikut ini:

ALOKASI WAKTU
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII XIII
1 2 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 - -

27
2 Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2 - -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2 - -
4 Matematika 4 4 4 4 4 4 - -
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
3 3 3 3 4 4 4 4
lainya
Jumlah A 19 19 15 15 15 15 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah raga, dan
2 2 2 2 - - - -
kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - - - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - - - -
-2 Fisika 3 3 - - - - - -
3 Kimia 3 3 - - - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Kerja Bengkel dan Gambar Teknik 4 4 - - - - - -
2 Dasar Listrik Dan Elektronika 5 5 - - - - - -
3 Teknik Pemrograman,
4 4 - - - - - -
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
C3. Kompetensi Keahlian
1 Teknik Kontrol sistem Mekatronika - - 8 8 7 7 8 8
2 Sistem Mekatronik Berbasis CAE - - 8 8 6 6 6 6
3 Sistem Robotik - - 8 8 6 6 10 10
4 Perawatan dan Perbaikan Peralatan
- - - - 6 6 10 10
Mekatronik
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8 10 10
JUMLAH C 22 22 31 31 33 33 44 44
TOTAL 46 46 48 48 48 48 48 48

2. Alur proses pembelajaran Jurusan Mekatronika SMK Leonardo Klaten

Pola pembelajaran praktik jurusan mekatronika SMK Leonardo Klaten mengikuti


pola pembelajaran yang diterapkan pemerintah yaitu:

a. Kelas X peserta didik melaksanakan praktik dasar ketrampilan kejuruan yang


dilaksanakan selama 1 tahun.
b. Kelas XI peserta didik melaksanakan praktik Realisasi produk yang dilaksanakan
selama 1 tahun.
c. Kelas XII peserta didik fokus pada ujian sekolah, ujian nasional ( masa Transisi
jenjang karier) yang dilaksanakan selama 6 bulan, praktik Realisasi produk yang

28
dilaksanakan selama 3 bulan dan praktik magang industri yang dilaksanakan selama 3
bulan.
d. Kelas XIII peserta didik melaksanakan praktik magang industri yang dilaksanakan
selama 8 bulan dan Pembuatan laporan magang dan uji kompetensi yang dilaksanakan
selama 3 bulan.

Gambar 9 Proses Pembelajaran di SMK Leonardo Klaten

3. Model Pembelajaran kelas Industri.

Kelas industri merupakan salah satu pola penyelenggaraan pendidikan yang


dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memadukan antara sistem
pendidikan sekolah dan sistem yang ada di Industri secara relevan dan terarah untuk
mencapai penguasaan kompetensi siswa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain itu tujuan terbentuknya kelas indusrti adalah untuk meminimalkan
kesenjangan yang terjadi antara pendidikan di sekolah dan dunia industri. Terbentuknya

29
kelas industri diharapkan akan menghasilkan lulusan peserta didik yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan dan industri. Tujuan
itu antara lain:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang bermutu yaitu tenaga yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
2. Memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan antara Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan pasar kerja
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
bermutu,
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.

4. Desain pembelajaran Kelas Industri


Desain pembelajaran kelas industri SMK Leonardo Klaten mengedepankan kemampuan
siswa untuk semakin mengembangkan metakognitif peserta didik pada kelas industri yaitu
dengan mengembangkan model pembelajaran yang menggabungkan kurikulum 2013
dengan kurikulum perusahaan yang meliputi:

a. Kompetensi Sosial

Kompetensi ini berfokus pada penanaman kedisplinan, membangun pola pikir yang
positif, ketaatan, fokus diri, kemampuan ketahanan diri, kreatifitas, kemampuan
menterjemahkan dan memahami instruksi, kepercayaan diri, kerjasama, saling
menghargai, dan ketepatan waktu. Adapun materi yang di berikan meliputi: Pelatihan
Baris-Berbaris, Basic thingking, Basic skill, Basic Rule Work, Penanaman sikap 5S/ 5R
(Ringkas/Seiri, Rapi/Seiton, Resik/Seiso, Rawat/Seiketsu, Rajin/Shitsuke) dan 3S (Salam,
Senyum, Sapa), dan Pemilahan jenis Sampah

b. Kompetensi Keselamatan Kerja

Kompetensi ini berfokus pada penghargaan diri melalui keselamatan sebagai perhatian
utama dalam setiap proses kerja yang dilakukan. Materi yang diberikan antara lain: Basic
Safety, Stop 6, Standar Operasional Prosedur ( SOP ), Alat Pelindung Diri ( APD ), dan
Stop Zone

c. Kompetensi Quality Product

30
Kompetensi berfokus pada cara pandang dan pola pikir siswa dalam menciptakan hasil
produk yang memiliki kwalitas yang baik. Materi yang diberikan antara lain: Penanaman
semangat Visi dan misi, Basic Karakter Proses, Product Knowledge, dan Quality
Awarennes

d. Kompetensi Tertib Administrasi

Kompetensi ini berfokus pada ketrampilan, ketertiban, ketelitian siswa Pada proses
pengisian administrasi produksi. Materi yang diberikan antara lain: Administrasi produksi,
KKB ( Kesepakatan Kerja Bersama ), dan Cost

e. Basic Skill

Pada bagian ini fokus pelatihan adalah kemampuan pengetahuan dan ketrampilan peserta
dalam memahami, mengerti dan mempraktekkan langkah-langkah kerja sesuai dengan
prosedur. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. Siswa di wajibkan untuk menghafalkan SOP yang ada,

2. Siswa mempraktekkan sesuai dengan prosedur yang berlaku,

5. Persiapan Sekolah dan Industri dalam Penyusunan Kurikulum Kelas Industri

SMK Leonardo MoU


Klaten (Memorandum OF Perusahaan
Understanding)

Kurikulum 2013 Kurikulum kelas Kurikulum


(K 13 ) industri Perusahaan

Program training Tes siswa kelas industri


guru di perusahaan

Oleh pihak Syarat oleh


industri pihak industri

Gambar 11 Alur Persiapan Penyusunan Kurikulum Kelas Industri

31
Berdasarkan Tabel diatas terkait persiapan SMK Leonardo Klaten dalam penyusunan
kurikulum kelas industri diawali dengan dilakukan kesepakatan bersama antara SMK
Leonardo Klaten dan perusahaan melalui MoU (Memorandum of Understanding),
kemudian SMK Leonardo Klaten dan perusahaan menyiapkan kurikulum yang diterapkan
disekolah. Melalui sinkronisasi Kurikulum dari SMK Leonardo Klaten dan perusahan
terlebih dahulu guna penyelarasan antara kedua kurikulum tersebut, yanng nantinya
diterapkan di kelas industri sehingga dengan demikian terjadi kesesuaian dalam
pelaksanaan pembelajaran.

Kesiapan tenaga pendidik dilaksanakan melalui observasi dan training secara langsung di
perusahaan dengan tujuan supaya tenaga pendidik memahami proses kerja yang ada di
perusahaan Sedangkan siswa yang akan masuk di kelas industri dites langsung oleh
perusahaan

6. Sistem Pelaksanaan Kurikulum Kelas Industri.

32
Gambar 12 Alur Pelaksanaan Kurikulum Kelas Industri

Tabel diatas merupakan Sistem Pelaksanaan Kurikulum Kelas Industri. Melalui sistem ini
diharapkan terjadi link and match dalam pendampingan peserta didik. Pihak yang berperan
dalam penyusunan kurikulum kelas industri, adalah (1) Kepala Sekolah (2)Wakil kepala
sekolah bidang kurikulum, (3) Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan, (4) Wakil kepala
sekolah bidang Sarana Prasarana, (5) Wakil kepala sekolah bidang Hubungan Industri, (6)
ketua jurusan, (7) Guru Produktif Teknik mekatronika,dan (8) pihak Industri.
Teknis pelaksanaan implementasi kurikulum menunjukkan bahwa: (1) Kurikulum kelas
industri sangat mengedepanan sinergitas dan dilakukan upaya-upaya teknis dengan
memberikan pelatihan kepada guru kelas industri hal ini bertujuan agar kurikulum kelas
industri dapat dilakukan dengan maksimal. Sistem pelaksanaan kelas industri ini
dilaksanakan di dua tempat, untuk kelas XI sampai dengan kelas XII semeter 5 di
laksanakan SMK Leonardo Klaten dengan menerapkan kurikulum yang telah dibuat
bersama, hal ini karena sekolah masih tetap mempunyai kewajiban untuk mengikuti
ketentuan nasional seperti ujian nasional bagi kelas XII, untuk Pelaksanaan magang
dilaksanakan selama 1 tahun ( kelas XII Semester VI dan kelas XII Semester VII ) di
perusahaan. Sedangkan ujian Kompetensi dilaksanakan di kelas XII semester 8 yang
dilaksanakan oleh SMK Leonardo Klaten dan perusahaan.
Salah satu kelebihan dari pelaksanaan kurikulum ini adalah pendampingan Fundamental
dimana peserta didik diharapkan semakin mampu mengembangkan metakognitif dalam
proses belajar. Dengan pendampingan yang berkelanjutan selaian itu peserta didik
semakin disiplin, berkarakter dan profesional.

7. Program pendampingan

Program pendampingan kelas industri di SMK Leonardo meliputi: program


pendampingan jangka panjang, program fundamental dasar dan program pendampingan
harian. Program – program itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
Program pendampingan jangka panjang
Kelas XI Teknik Mekatronika
BULAN KEGIATAN
Juli Training Fundamental Dasar
Agustus Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar
September Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar
November Ujian Praktikum & Evaluasi Fundamental Dasar
Desember Ujian Semester ganjil
Januari Training Fundamental Dasar II

33
Februari Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar II
Maret Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar II
April Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar II
Mei Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar II
Juni Ujian Semester genap

Kelas XII Teknik Mekatronika


BULAN KEGIATAN
Juli Training Fundamental Dasar III
Agustus Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar III
September Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar III
November Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar III
Desember Ujian Semester ganjil
Januari Perancangan dan pembuatan Proposal alat tepat guna ( Tugas Akhir)
Penerapan Fundamental Dasar III
Februari Pembuatan Alat tepat guna
Penerapan Fundamental Dasar III
Maret Pembuatan Alat tepat guna
Penerapan Fundamental Dasar III
April Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
Mei Magang Industri
Juni Magang Industri

Kelas XIII Teknik Mekatronika


BULAN KEGIATAN
Juli Magang Industri
Agustus Magang Industri
September Magang Industri
November Magang Industri
Desember Magang Industri
Januari Magang Industri
Februari Magang Industri
Maret Magang Industri
April Laporan Magang
Mei Laporan Magang dan ujian Laporan Magang
Juni Uji Kompetensi

Program Training Fundamental


Program Training Fundamental dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran kelas
XI. Tujuan dari pelaksanaan program training fundamental ini adalah menyiapkan peserta
didik agar lebih memiliki mentalitas yang baik serta membangun kesadaran peserta didik
agar memiliki jiwa yang militan sebagai siswa SMK Leonardo Klaten. Selain itu juga

34
peserta didik diharapkan memiliki tingkat kedisplinan, motivasi, sikap kritis, dan
kemandirian.

Kegiatan training Fundamental dilaksanakan selama dua hari dengan rincian


kegiatan sebagai berikut :

Waktu Jenis Kegiatan


HARI I 1. Pengenalan tentang kelas Industri
2. Visi dan misi SMK Leonardo
3. Penanaman sikap 5S dan 3S
4. Materi kedisplinan
a. Tata tertib sekolah
b. Tata tertib Praktikum
c. Praktik baris – berbaris
5. Materi kepemimpinan
HARI II 1. Basic Thingking
2. Basic Skill
3. Standar Operasional Prosedur ( SOP )
4. Alat Pelindung Diri ( APD)
5. Administrasi Pembuatan laporan Praktikum

Program Pendampingan Praktikum Harian


Waktu Kegiatan
07.00 – 07.05 Doa Pagi Bersama
07.05 – 07.25 Yel-yel, Senam, Baris-berbaris Brefing Kelas
07.25 – 08.00 Brefing per unit, materi Praktikum, SOP Pelaksanaan Praktikum
08.00 – 09.15 Pelaksanaan Praktikum
09.15 – 09.30 Istirahat I
09.30 – 12.00 Pelaksanaan Praktikum
12.00 – 12.45 Istirahat II
12.45 – 15.45 Pelaksanaan Praktikum
15.45 – 16.00 Laporan hasil Pelaksanaan Praktikum
16.00 – 16.15 Cleaning
16.10 – 16.30 Breafing evaluasi pelaksanaan praktikum
16.30 Selesai

35
Konsep pelaksanaan Training fundamental yang dilaksanakan setiap awal semester
dilakukan secara berjenjang dengan harapan peserta didik semakin mengembangkan
kemampuan metakognitifnya. Penerapan fundamental dasar yang dilaksanakan dalam
setiap kegiatan pratik bertujuan untuk merangsang sikap dan prilaku peserta didik agar
semakin memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi, semakin menumbuhkan karakter
peserta didik dan mengembangkan kemampuan dalam hal berpikir kritis, kreatif,
komunikatif dan kolaboratif dalam menyelesaikan masalah. Tujuan akhirnya adalah
menciptakan peserta didik yang profesional dan siap menghadapi tuntutan perkembangan
dunia industri.

Proses kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk kegiatan dasar pengembangan


karakter bagi siswa dalam memahami tujuan praktikum. kegiatan tersebut dapat
disimpulkan sebagai bentuk pengembangan sikap dan prilaku siswa dalam mewujudkan
budaya kerja yang profesional

36

Anda mungkin juga menyukai