Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nugraha Tri Putra

Kelas : 3-A Keperawatan


Nim : P20620118028

Resume trend dan issu keperawatan penyakit pada lansia dimasa pandemi covid-19

TREND DAN ISU KEPERAWATAN LANSIA

 
1. PENGERTIAN
A. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga dapat
di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya
sedang popular di kalangan masyarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta
B. Definisi Issu.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidakterjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelasfaktannya atau
buktinya
C. Definisi Trend dan Issu Keperawatan
 Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang
praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.Saat ini trend
dan issu keperawatan yang sedang banynak dibicarakan orang adalah Aborsi, Eutanasia dan
Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan dengan
aspek legal dan etis dalam keperawatan
HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah adalah ukuran untuk menentukan seberapa kuat organ jantung memompa
darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Nilai tekanan darah pada setiap orang bervariasi
dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya faktor usia.
Seorang lansia disebut memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi apabila tekanan
darahnya mencapai angka lebih dari 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah rendah
atau hipotensi apabila tekanan darah lansia di bawah 90/60 mmHg.
Ketika mencapai usia di atas 60 tahun, tekanan darah seorang lansia akan cenderung mulai
meningkat. Namun, tekanan darah akan cenderung menurun ketika lansia mencapai usia 80
tahun atau lebih.
Tekanan darah yang tinggi atau rendah pada lansia bisa saja tidak menimbulkan gejala.
Namun, para lansia atau keluarga yang merawatnya perlu waspada apabila lansia memiliki
hipertensi atau hipotensi disertai gejala pusing, lemas, nyeri dada, sesak napas, penurunan
kesadaran, pingsan, dan kelemahan anggota gerak tubuh.
Hal tersebut bisa jadi menandakan bahwa lansia mengalami komplikasi hipertensi, seperti
stroke, serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan fungsi ginjal. Komplikasi tersebut
berisiko tinggi terjadi pada lansia yang memiliki hipertensi disertai riwayat penyakit
penyerta sebelumnya.

Hal yang dilakukan oleh perawat dalam menangani penyakit tersebut selama pandemic
covid-19
 Membatasi jumlah asupan garam
Untuk mencegah naiknya tekanan darah, batas tingkat garam (sodium/natrium) yang
dianggap sesuai untuk penderita hipertensi yang berusia 51 tahun atau lebih adalah sebanyak
1500 miligram per hari atau sekitar ½ sendok teh per hari. Perhatikan juga jumlah garam
yang berasal dari makanan olahan, seperti makanan beku dan sup kalengan, para lansia
disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan mengurangi asupan garam.
 Perbanyak konsumsi buah-buahan,
sayuran, biji-bijian, ikan, unggas dan makanan olahan susu rendah lemak, terutama yang
rendah kandungan lemak jenuh dan lemak trans. Pilihlah makanan yang kaya serat, misalnya
beras merah, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Lansia juga perlu cukup minum
air putih setiap hari agar tercegah dari dehidrasi.
 Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol secara berlebihan
bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertensi pada lansia. Oleh karena itu, para lansia
disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan asap rokok
serta membatasi konsumsi minuman beralkohol.
 Olahraga secara rutin
Berolahraga secara teratur bisa membantu anda mempertahankan berat badan ideal,
mencegah obesitas, dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Lakukan olahraga secara rutin
selama 30 menit tiap harinya atau setidaknya 3 kali seminggu.
Jenis olahraga yang disarankan untuk lansia adalah jalan kaki, berenang, bersepeda,
atau senam lansia.
Namun berhubungan dengan adanya pandemi covid-19 setiap aktivitas yang berada diarea
terbuka dan banyak kerumunan orang-orang harap untuk dihindari apalagi terhadap lansia
karena imun lansia sudah tidak sekuat orang dewasa.
 Tidur cukup
Mencukupi waktu tidur dan istirahat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan
pembuluh darah. Kurang tidur dapat mengganggu fungsi jantung dan meningkatkan risiko
terserang hipertensi dan stroke.
Semakin bertambahnya usia, kebutuhan tidur akan semakin berkurang. Rata-rata waktu tidur
usia dewasa adalah sekitar 7–9 jam per hari. Sementara itu, lansia yang berusia 65 tahun ke
atas, waktu tidurnya akan berkurang menjadi 7–8 jam per hari.
Selain itu, untuk memastikan nilai tekanan darahnya tetap normal, para lansia juga perlu rutin
mengecek tekanan darah di puskesmas, tempat praktek dokter, atau menggunakan tensimeter
sendiri di rumah.

Anda mungkin juga menyukai