Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Hikmatul Ifadah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030303842

Kode/Nama Mata Kuliah : B I N G 4 3 3 0 /P e n e r je m a h a n K a r ya F i k s i

Kode/Nama UPBJJ : 22/Serang

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Task 1
Terjemahkanlah paragraf berikut ke dalam Bahasa Indonesia secara akurat, berterima dan
wajar.
The Skin Horse had lived longer in the nursery than any of the others. He was so
old that his brown coat was bald in patches and showed the seams underneath, and most
of the hairs in his tail had been pulled out to string bead necklaces. He was wise, for he
had seen a long succession of mechanical toys arrive to boast and swagger, and by-and-
by break their mainsprings and pass away, and he knew that they were only toys, and
would never turn into anything else. For nursery magic is very strange and wonderful,
and only those playthings that are old and wise and experienced like the Skin Horse
understand all about it.

Translation :
Kuda Kulit telah hidup lebih lama di kamar anak-anak dibandingkan yang
lainnya. Dia sangat tua sehingga mantel cokelatnya botak dan menunjukkan jahitan di
bawahnya, dan sebagian besar rambut di ekornya telah dicabut untuk dijadikan kalung
manik-manik. Dia bijak, karena dia telah melihat rentetan panjang mainan mekanis yang
datang untuk membanggakan diri dan angkuh, dan dengan segera mematahkan pegas
utama mereka dan mati, dan dia tahu bahwa itu hanyalah mainan, dan tidak akan pernah
berubah menjadi apa pun. Karena sihir kamar anak-anak sangat aneh dan indah, dan
hanya mainan yang tua dan bijaksana serta berpengalaman seperti Kuda Kulit yang
mengerti semua tentang itu.
Analogi :
 The Skin Horse : Minecraft of Horse
 Nursery magic : Children’s room
2. Task 2
Terjemahkanlah paragraf berikut ke dalam Bahasa Inggris secara akurat, berterima dan
wajar.
Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang
sama-sama ingin memiliki anak. Hakim rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan
menentukan perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu. Karena kasus
berlarut-larut, maka terpaksa hakim menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan.
Baginda pun turun tangan. Baginda memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat
mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau
mengalah. Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua
perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya. Baginda
berputus asa. Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda
memanggil abu nawas.
Translation :

I don't know how many days the case of a baby was admitted by two mothers who
both of them wanted to have children. The judge apparently had difficulty deciding and
determining which woman actually became the mother of the baby. Because the case
dragged on, the judge was forced to go to the King for help. The king also intervened.
The king uses seduction tactics. The King argues that maybe in a very subtle way, one of
the women is willing to give in. But the wisdom of King Harun Al Rashid actually made
the two women even more desperate to admit to each other that the baby was her child.
The King was desperated. Remembering that there are no other ways that the king can
use to call Ash Nawas.

Analogi :
 Turun tangan : Ikut Campur
 Taktik rayuan : Gombalan

Anda mungkin juga menyukai