Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO

CAESAREA

Oleh :

Fatra Aiddina Fajri

ABSTRAK

Sectio Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut
dan rahim. Mobilisasi dini merupakan faktor yang mendukung dalam mempercepat pemulihan
dan mencegah komplikasi pasca bedah. Dengan mobilisasi dini, vaskularisasi menjadi lebih baik
sehingga akan mempengaruhi penyembuhan karena luka membutuhkan peredaran darah yang
baik untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post SC. Metode penelitian ini adalah penelitian
Analitik korelasional dengan cross sectional. Populasinya pasien post SC di ruang Gayatri RSU
dr. Wahidin Sudiro Husodo kota Mojokerto, dengan jumlah sampel 34 pasien post SC,
menggunakan tekhnik non probability sampling dengan Purposive sampling. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi yang dilakukn mobilisasi dini 4 jam post SC
hampir seluruh responden lukanya sembuh dengan cepat sebanyak 13 orang (76,5 %). Sedang
pada kelompok kontrol yang dilakukan mobilisasi dini 8 jam post SC sebagian besar responden
lukanya sembuh dengan lambat sebanyak 12 orang (70,6 %). Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji Mann Whitney diperoleh p-value sebesar 0,028 < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima, berarti ada pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post SC di ruang
Gayatri RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Kesimpulan penelitian ini, petugas
kesehatan untuk memberikan KIE kepada pasien post SC agar melakukan mobilisasi dini untuk
dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

Kata kunci : mobilisasi dini, penyembuhan luka, Sectio Caesarea

ABSTRACT

THE EFFECT OF EARLY MOBILIZvAiiTi ION ON WOUND HEALING POST SECTIO


CAESAREA

Sectio Caesarea is a surgery to give birth to the fetus by opening the abdominal and uterus.
Early mobilization is factor that support in accelerating recovery and prevent complication post
surgery. With early mobilization, vascularization is better so that it will affect wound healing
post surgery because the wound requires good blood circulation for cell growth and repair. The
purpose of this study for find out the effect of early mobilization on wound healing post SC. The
research method is Analitic Correlational research with cross sectional. The population is
patients post Sc in Gayatri Room RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto city, the sample is
34 patients post Sectio Caesarea. And using non probability sampling technique with purposive
sampling. The result of study show that in intervention group, early mobilization 4 hour post SC
almost all responden the wound heals quickly is 13 patients (76,5 %). While in control group,
early mobilization 8 hour post Scmost responden the wound heals slowly is 12 patients (70,6
%).The statistic test result using Mann Whitney test p-value of 0,028 < 0,05, then Ho rejected
H1 are accepted means there’s influence of early mobilization on wound healing post SC in
Gyatri room RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto city.Conclusion of this study,
nurse/midwifery give KIE to patients post SC in order to early mobilization to be able to speed
up the process of wound healing.

Keyword : early mobilization, wound healing, Sectio Caesarea


PENDAHULUAN (Cunningham, 2006). Menurut Asrinah, dkk
(2010), jenis persalinan dibagi menjadi 2, yaitu
Kehamilan merupakan suatu keadaan yang persalinan normal dan abnormal. Jenis
diawali dengan proses pembuahan dan persalinan abnormal bisa dilakukan dengan
diakhiri dengan proses persalinan pembedahan dinding perutatau yang disebut
Sectio Caesarea. Persalinan dengan Sectio kelahiran dengan metode Opersasi Sectio
Caesarea memerlukan perawatan yang Caesarea di Indonesia sebesar 9,8 % dari
lebih lama serta lebih banyak menimbulkan total 49.603 kelahiran sepanjang 2010
keluhan, tergantung dari penyembuhan ibu sampai dengan 2013, dengan proporsi
setelah dilakukan pembedahan. Ibu akan tertinggi di DKI Jakarta (19,9 %) dan
mengalami berbagai masalah serta terendah di Sulawesi Tenggara (3,3 %).
perubahan fisik dan psikologis. Berdasarkan Dinas Kesehatan Jawa Timur,
Diantaranya, efek samping dari Anastesi kelahiran dengan Sectio Caesarea pada
yang diberikan dan rasa sakit akibat tahun 2009 sebesar 20 % dari total jumlah
pembedahan yang dilakukan di perut ibu persalinan. Sedangkan jumlah kelahiran
(Brunner & Suddarth, 2010). Dengan dengan Sectio Caesarea di kota Mojokerto
adanya pembedahaan tersebut, kebanyakan pada tahun 2014 sebesar 10,04 % dari total
pasien cenderung hanya berbaring saja di 2.229 kelahiran. Menurut data yang
tempat tidur dan tidak semua pasien dapat diperoleh dari Ruang Gayatri RSU dr.
segera melakukan mobilisasi dini. Hal ini Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
dikarenakan berbagai faktor, yaitu Faktor didapatkan jumlah ibu nifas pada bulan
fisiologis (status nyeri, keadaan Januari sampai Maret tahun 2018 ada 134
muskuloskeletal, kardio pulmonary), faktor orang. Dari hasil studi pendahuluan yang
emosional (motivasi, kecemasan), dan dilakukan oleh peneliti pada bulan Mei
faktor demografi (usia, status obstetri, 2018 dari 62 ibu nifas ada 40 yang post
pendidikan, dll) (Manuaba, 2010). partum SC. Terdapat 8 pasien post SC yang
Mobilisasi sangat penting dilakukan oleh kurang untuk melakukan mobilisasi dini,
pasien untuk melakukan peregangan yang karena pasien tersebut mengeluh nyeri dan
berguna untuk mempercepat kesembuhan takut jahitannya lepas.
sehingga ibu juga dapat kembali melakukan
aktifitas sehari-hari secara normal. Sectio Caesarea (SC) adalah prosedur
Mobilisasi sangat penting dalam percepatan operatif yang dilakukan dengan pembiusan,
hari rawat dan mengurangi resiko karena sehingga janin, ari-ari, dan ketuban
tirah baring yang lama, seperti terjadinya dilahirkan melalui pembedahan dinding
dekubitus, kekakuan dan peregangan otot- perut serta dilakukan setelah kematangan
otot di seluruh tubuh, gangguan sirkulasi tercapai (Cooper, 2009). Tindakan Sectio
darah, gangguan pernafasan, gangguan Caesarea dapat menimbulkan luka akibat
peristaltik, maupun berkemih (Carpenito, sayatan pada abdomen. Prinsip
2007). penyembuhan pada semua luka sama,
variasinya tergantung pada lokasi,
Jumlah Operasi dengan Sectio Caesarea di keparahan, dan luasnya cidera. Kemampuan
dunia mengalami peningkatan yang sangat sel dan jaringan untuk melakukan
tajam dalam 20 tahun terakhir. WHO regenerasi atau kembali ke struktur normal
menyatakan bahwa persalinan dengan melalui pertumbuhan sel akan
Sectio Caesarea adalah sekitar 10-15 % mempengaruhi penyembuhan luka. (Potter,
dari semua proses persalinan di negara- 2006). Salah satu konsep dasar perawatan
negara berkembang. Berdasarkan hasil pada ibu nifas paska Sectio Caesarea
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa didapatkan bahwa mobilisasi dini
(Manuaba, 2010). Mobilitas dapat
meningkatkan fungsi paru-paru,
memperkecil risiko pembentukan
gumpalan darah, meningkatkan fungsi
pencernaan, dan menolong saluran
pencernaan agar mulai bekerja lagi
(Cunningham, 2006). Mobilisasi dini juga
sangat penting untuk meningkatkan suplai
oksigen dan nutrisi ke jaringan. Kurangnya
suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan dapat
menyebabkan luka tidak segera menyatu persalinan dan mempunyai pengetahuan yang
setelah pembedahan (Mochtar, 2012). baik untuk tidak membatasi diit dan
pentingnya melakukan mobilisasi setelah
Untuk mengatasi masalah tersebut ibu-ibu melahirkan terutama persalinan dengan Sectio
nifas harus memperhatikan perubahan pasca Caesarea. Salah satu upaya untuk
meningkatkan mobilisasi dini pada ibu post pendekatan posttest only control group
Sectio Caesarea adalah pemberian motivasi design, dimana dalam desain ini terdapat
dan pendidikan kesehatan tentang manfaat dua kelompok yang masing-masing dipilih
dan pentingnya melakukan mobilisasi dini secara random (R). Pada kelompok pertama
sesuai tahapan prosedur. Selain itu / eksperimen diberikan perlakuan kemudian
dilakukan pengukuran, sedang kelompok
kedua / kelompok kontrol tidak diberi
perlakuan tetapi hanya dilakukan
pengukuran (Sugiyono, 2011). Pada
penelitian ini, kelompok eksperimen diberi
perlakuan mobilisasi dini 4 jam post SC,
sedangkan kelompok kontrol diberi
perlakuan mobilisasi dini 8 jam post SC.
Adapun skema model posttest only control
group design dalam penelitian ini adalah
diharapkan bagi ibu nifas untuk lebih
memperhatikan
Grupnutrisi yang dikonsumsi
Variabel Post-
sehingga dapat terpenuhi dengan baik dan bebas test
keluarga mengingatkan untuk (R) Eksperimental X O¹
mengkonsumsi obat sesuai dengan dosis (R) Kontrol O²
yang dianjurkan oleh dokter. Berdasarkan
masalah tersebut dan mengingat pentingnya Tabel 4.1 Posttest only control group
mobilisasi dini untuk penyembuhan luka design
post sectio caesarea dan pemulihan
kesehatan ibu maka peneliti tertarik untuk Desain Penelitian
mengetahui lebih jauh tentang “Pengaruh
mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka Dalam penelitian ini, desain penelitian
post Sectio Caesarea di RSU dr. Wahidin menggunakan desain penelitian cross
Sudiro Husodo kota Mojokerto.” sectional. Menurut Nursalam (2008),
penelitian cross sectional yaitu penelitian
yang menekankan waktu pengukuran /
BAHAN DAN METODE PENELITIAN observasi data variabel independen dan
variabel independen hanya satu kali pada
Metode penelitian merupakan cara ilmiah satu saat. Penelitian ini melakukan
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan pengakuan variabel bebas yaitu mobilisasi
kegunaan tertentu. Penelitian dengan judul dini dan variabel terikat yaitu penyembuhan
“Pengaruh mobilisasi dini terhadap luka post Sectio Caesarea. Penelitian ini
penyembuhan luka pada Sectio Caesarea di bertujuan untuk mengetahui pengaruh
RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo kota mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka
Mojokerto” yang pada bab ini akan post Sectio Caesareadi RSU dr. Wahidin
menguraikan tentang waktu dan tempat Sudiro Husodo kota Mojokerto.
penelitian, desain penelitian, kerangka
kerja, populasi, sampel, sampling, Tempat dan waktu Penelitian
identifikasi dan definisi operasional
variabel, instrumen penelitian, Tempat penelitian ini dilakukan adalah di
pengumpulan data, analisa data, etika RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo kota
penelitian, dan keterbatasan (Sugiono, Mojokerto. Sedangkan penelitian ini
2013) dilakukan pada bulan Juli 2018.
Jenis Penelitian Populasi, Sampel, sampling
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Populasi
true eksperimental dengan menggunakan

Caesarea di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo


Populasi adalah keseluruhan subyek kota Mojokerto sebanyak 36 orang.
penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu post Sectio Sampel
HASIL
Sampel merupakan bagian dari populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah
Lokasi penelitian “Pengaruh mobilisasi dini
yang akan diteliti dari karakteristik yang terhadap penyembuhan luka post SC” ini
dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
dilakukan di RSUD dr. Wahidin Sudiro
Sampel dalam penelitian ini adalah Husodo kota Mojokerto. RSUD dr. Wahidin
sebagian ibu post Sectio Caesarea yang
Sudiro Husodo kota Mojokerto adalah
berjumlah 34 orang. Dalam menentukan Rumah Sakit Umum milik pemerintah
jumlah sampel, peneliti menggunakan
daerah kota Mojokerto dengan status
rumus Lemeshow, sebagai berikut : Rumah Sakit tipe B dan telah Terakreditasi
𝛼 Paripurna dari KARS yang terletak di Jalan
(𝑍₁ − )²𝑃𝑞𝑁
Surodinawan kecamatan Prajurit kulon kota
Mojokerto. RSUD dr. Wahidin Sudiro
Husodo kota Mojokerto memiliki 2 kategori
kamar Operasi yaitu OK IGD (Emergency)
dan OK IBS (Elektif). Penelitian ini
dilakukan di OK IBS, di ruang Gayatri /
kandungan, dan di poli Kandungan dengan
jumlah pasien Operasi Sectio Caesarea
pada bulan Juli 2018 sebanyak 36 orang.
𝑛= 2
𝑑 (𝑁
2
− 1) + (𝑍₁ Data Umum
2
− 𝛼
)²𝑃
𝑞

Keterangan : 1. Karakteristik responden


P = Proporsi subyek 0,08
berdasarkan riwayat persalinan
q = 1-p = 0,92
d = tingkat presisi = 0,1
Z = tingkat kepercayaan 95 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden
% = 1,96 berdasarkan riwayat persalinan ibu post
n = jumlah sampel SC di Ruang Gayatri RSU dr. Wahidin
N = banyak populasi = 36 Sudiro Husodo kota Mojokerto
𝛼
(𝑍₁ − )²𝑃𝑞𝑁
Riwayat Presentasi
𝑛= 2 No. Frekuensi
𝛼 Persalinan (%)
𝑑2(𝑁 − 1) + (𝑍₁ )²𝑃𝑞 1. Primigravida 8 22,2
2
− 2. Multigravida 28 77,8
= Total 36 100
(1,96)2𝑥0,08𝑥0,92𝑥36
(0,1)2𝑥(36−1)+(1,96)2𝑥0,08𝑥0,92 (Sumber : data primer)
=
3,8416 𝑥 2,6496 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan
0,01𝑥35+3,8416𝑥0,0736
bahwa hampir seluruhnya dari responden
=
101787034 mempunyai riwayat persalinan
0,63274176 Multigravida yaitu sebanyak 28 orang
= (77,8 %).
16,0866629
= 16 = 17 2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 17. Dimana penelitian ini dibagi Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden
dalam 2 kelompok, yaitu kelompok berdasarkan usia ibu post SC
intervensi dan kelompok kontrol., dimana di Ruang Gayatri dr. Wahidin
masing-masing terdiri dari 17 orang Sudiro Husodo kota
Mojokerto
No Usia perawat Frekuen Presenta Total 36 100
. bedah si si (%) (Sumber : data primer)
1. 20 – 25 tahun 6 16, 7
2. 26 – 30 tahun 10 27,8
3. 31 – 35 tahun 11 30,5
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan
4. 36 – 40 7 19,4 bahwa sebagian besar responden bekerja
5. tahun 2 5,6 yaitu sebanyak 20 orang (55,6 %).
> 40 tahun
Total 36 100 Data Khusus
(Sumber : data primer)
1. Penyembuhan luka post SC dengan
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan mobilisasi dini 4 jam post SC
bahwa hampir setengah responden
berusia 31 - 35 tahun yaitu sebanyak 11 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden
orang (30,5 %). berdasarkan penyembuhan
luka ibu post SC di Ruang
3. Karakteristik responden berdasarkan Gayatri RSU dr. Wahidin
tingkat pendidikan Sudiro Husodo kota
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden Mojokerto
berdasarkan pendidikan ibu
post SC di Ruang Gayatri dr.N Kesembuha Frekuen Presenta
Wahidin Sudiro Husodo kota Mojokerto o n luka si si (%)
1. Cepat 13 76,5
No. Pendidikan Frekuensi Presentasi 2. Lambat 4 23,5
(%) SumberTotal
: data primer 17 100
1. SD - -
2. SMP 3 8,3
3. 21 58,4 Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan
SMA
4. Akademi / 12 33,3 bahwa penyembuhan luka post SC
Sarjana hampir seluruhnya sembuh dengan cepat
Total 36 100 yaitu 13 orang (76,5 %).
(Sumber : data primer)
2. Penyembuhan luka post SC dengan
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan mobilisasi dini 8 jam post SC
bahwa sebagian besar responden
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 21 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden
orang (58,4 %). berdasarkan penyembuhan
luka ibu post SC di Ruang
4. Karakteristik responden berdasarkan Gayatri RSU dr. Wahidin
status pekerjaan Sudiro Husodo kota
Mojokerto
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan status pekerjaan
No Kesembuha Frekuens Presentas
ibu post SC di Ruang Gayatri RSU dr. n luka i i (%)
Wahidin Sudiro Husodo kota Mojokerto 1. Cepat 5 29,4
2. Lambat 12 70,6
Sumber : data primer Total 17 100
Status Presentas
No Frekuens
Pekerjaa i (%)
. n i Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan
bahwa penyembuhan luka post SC
1. Bekerja 20 55,6
sebagian besar sembuh dengan lambat
2. Tidak 16 44,4
bekerja yaitu 12 orang (70,6 %).
antara mobilisasi dini dengan penyembuhan
Data hasil Uji statistik luka post SC di ruang Gayatri RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan
Uji Mann Whitney diperoleh nilai p-value Pembahasan
sebesar 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak dan
Penyembuhan luka yg dilakukan Mobilisasi
H1 diterima, yang artinya ada pengaruh
Dini 4 jam post SC
Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok Sectio Caesarea (Cunningham, 2010).
Intervensi yang dilakukan mobilisasi dini 4 Mobilisasi dini sebagai suatu usaha untuk
jam post SC didapatkan hasil bahwa hampir mempercepat penyembuhan sehingga
seluruhnya luka post SC sembuh dengan terhindar dari komplikasi akibat operasi
cepat. terutama proses penyembuhan luka Operasi.
Pada pasien pasca Sectio Caesarea, 4 jam
Persalinan merupakan kejadian fisiologis pertama dianjurkan untuk segera
normal yang dialami oleh seorang ibu yaitu menggerakkan anggota tubuhnya,
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan mencakup menggerakkan lengan, tangan,
plasenta) yang hidup di dalam uterus kaki, dan jari-jari kaki (Kasdu, 2003).
melalui vagina ke dunia luar. Salah satu Namun pada pelaksanaannya, tidak semua
cara di dalam persalinan yang sedang pasien pasca Sectio Caesarea dapat segera
mengalami peningkatan adalah persalinan melakukan mobilisasi. Hal ini dikarenakan
dengan Sectio Caesarea. Mobilisasi dini beberapa faktor yaitu 1) Faktor fisiologis
sangat penting dilakukan untuk mmpercepat seperti status nyeri, kondisi
kesembuhan ibu sehingga dapat melakukan muskuloskeletal, kardio pulmonary, 2)
aktifitas sehari-hari seperti biasa. Pasien Faktor emosional seperti
yang mempunyai pengalaman melahirkan
m
6 1 otivasi,
mungkin lebih mengetahui tentang
kecemasan, 3) Faktor demografi seperti
persalinan dan mobilisasi. Pengalaman ini
usia, status obstetri, dan tingkat pendidikan
dapat berguna ketika ibu menjalani (Potter, 2006).
persalinan, terutama persalinan dengan
Sectio Caesarea dan kegunaan dari Keterlambatan mobilisasi dini akan
mobilisasi. Banyak manfaat yang dapat menjadikan pemulihan kondisi ibu menjadi
diperoleh dari mobilisasi dini, diantaranya berpengaruh. Gerakan mobilisasi ini dapat
adalah mempertahankan kestabilan fungsi membantu memulihkan kondisi pasien
tubuh, memperlancar sirkulasi peredaran setelah menjalani operasi, sehingga ibu
darah, membantu pernafasan agar lebih baik dapat sembuh secara baik dan cepat serta
sehingga aktifitas yang dilakukan dapat mengurangi resiko infeksi dan lama hari
kembali berjalan normal dan untuk rawat di Rumah Sakit. Oleh karena itu,
mengurangi kekakuan sendi. sangat dianjurkan untuk ibu post Sectio
Caesarea untuk sesegera mungkin
Mobilisasi dini adalah pergerakan yang melakukan mobolisasi dini. Semakin awal
dilakukan sedini mungkin di tempat tidur melakukan mobilisasi, maka semakin baik
dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk dan cepat penyembuhan lukanya.
melakukan peregangan yang berguna untuk
membantu penyembuhanluka pada post
SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini disajikan kesimpulan dari hasil


penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
serta saran-saran yang dapat membangun.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di ruang


Gayatri RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Kota Mojokerto, maka diambil kesimpulan
:
1. Penyembuhan luka post Sectio Caesarea
setelah dilakukan mobilisasi dini 4 jam
post SC didapatkan hasil bahwa sebagian
besar responden mengalami
penyembuhan luka dengan cepat.
2. Penyembuhan luka post Sectio Caesarea penyembuhan luka dengan lambat..
setelah dilakukan mobilisasi dini 8 jam 3. Ada pengaruh antara Mobilisasi dini
post SC didapatkan hasil bahwa sebagian terhadap penyembuhan luka post Sectio
besar responden mengalami Caesarea di ruang Gayatri RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Kota Carpenito, Linda Juall. (2000). Buku Saku
Mojokerto. Diagnosa Keperawatan edisi 8.
Jakarta : EGC
Saran
Carpenito, Linda Juall. (2007). Rencana
Adapun saran yang peneliti berikan sebagai Asuhan dan pendokumentasian
berikut : Keperawatan. Jakarta : EGC
1. Bagi petugas kesehatan (perawat / bidan)
Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat Cooper, Margaret A. (2009). Buku Ajar
memberikan Komunikasi Informasi dan Bidan. Jakarta : EGC
Edukasi kepada rekan sejawat bahwa
mobilisasi dini dapat mempengaruhi Cunningham, F.Gary. (2005). Obstetri
penyembuhan luka pada pasien post William. Jakarta : EGC
Sectio Caesarea.serta lebih mengawasi
langsung terhadap pelaksanaan Manuaba, Ida Ayu C, dkk. (2010). Ilmu
mobilisasi dan pencegahan infeksi pada kebidanan, penyakit,kandungan, &
pasien post partum. KB untuk pendidikan bidan. Jakarta
: EGC
2. Bagi Rumah Sakit Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri jilid
Sebagai acuan pihak Rumah Sakit untuk 1. Jakarta : EGC
meningkatkan pelayanan prima kepada
pasien sehingga dapat mengembangkan Notoatmodjo. (2012). Metodologi
citra Rumah Sakit. Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat Nursalam. (2011). Konsep & penerapan
menjadi bahan perbandingan atau data Metodologi Penelitian Ilmu
dasar bagi peneliti selanjutnya untuk Keperawatan, pedoman Skripsi,
melakukan penelitian dengan masalah Tesis, dan Instrumen penelitian
yang sama dengan variabel yang Keperawatan. Jakarta : Salemba
berbeda, dengan sampel, desain, atau Medika
tekhnik sampling yang berbeda.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan : pendekatan
DAFTAR PUSTAKA praktis edisi 3. Jakarta : Salemba
Medika
Arikunto, (2010). Prosedur penilaian suatu
pendekatan praktek. Jakarta : Perry & Potter. (2006). Buku Ajar
Rineka Cipta fundamental Keperawatan, konsep,
proses, dan praktik edisi 4 volume
Brunner & Suddarth. (2010). Keperawatan 1. Jakarta : EGC
Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Sugiyono. (2011). Metode penelitian
Kualitatif & Kuantitatif, R & D.
Bandung : Alfabeta

Adiavancha.blogspot.co.id/2013/05/Konsep
Mobilisasi.html

Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan


Indonesia. diakses pada 20 Mei
2018
www.googleweblight.comwordpress.com/(
2014)..Mobilisasi dini ibu post SC
www.hasi.or.id/penyembuhan luka /
www.idmedis.com/2015/09/Definisi luka &
jenis luka.html
www.ilmukeperawatan.info/201606/prose
s penyembuhan luka.html
www.wounds1.com/care/procedure20.cfm
/35

Anda mungkin juga menyukai