Anda di halaman 1dari 2

SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN RUANG

OPERASIMENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO DAN


METODELOGIKA FUZZY

Studi Kasus : Rumah Sakit Umum Nabire Papua

Puput Dani Prasetyo adi


Jurusan Teknik Kendali, Komputer dan Elektronika, Universitas Hasanuddin Makasar
e-mail : puput_danny@yahoo.co.id  /  puput.danny@gmail.com 
 
Abstrak
Ruangan operasi adalah ruangan khusus yang paling penting dalam semua ruang di Rumahsakit, Ruangan
operasi atau kamar bedah membutuhkan sirkulasi udara yang tepat, artinyatidak terlalu panah atau
tidak terlalu dingin sesuai dengan yang di tetapkan pada aturan kamarbedah. Untuk itu
sistem ini dibuat, yaitu untuk membuat sistem pemonitor suhu dankelembaban yang akan
ditampilkan pada layar LCD, sistem ini menggunakanMikrokontroller Arduino. Bila Suhu dan kelembaban
menunjukkan suhu yang tinggi ataupanas, maka akan dilakukan tindakan khusus dari bagian rumah sakit
dengan menurunkansuhu ruangan (dalam derajat celcius) pada Air Conditioner (AC) yang berada pada
ruangbedah dan dilakukan sebaliknya jika suhu ruang bedah sangat rendah. Dengan sistem inidiharapkan
bisa membantu pihak rumah sakit dan dokter dalam melancarkan proses operasiatau bedah pasien dengan
suhu dan kelembaban ruang yang sangat tepat.
Keyword : Mikrokontroller arduino, Fuzzy logic, sensor DHT11

https://www.scribd.com/doc/89739373/Jurnal-Sistem-Kendali-Suhu-Kelembaban-Ruang-
Operasi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

HUBUNGAN PENATALAKSANAAN PASIEN PASCA OPERATIF DENGAN


ANESTESI UMUM TERHADAP LAMA WAKTU PEMINAHAN KE RUANG
PERAWATAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KEBUMEN

Dadi Santoso, Herniyatun, Flita Devi Pangestika


Jurusan Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
Email : santoso.dd@gmail.com
,
ABSTRAK
Perawatan pasca operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra operatif,
Pada fase ini aktivitas keperawatan mencakup mengkaji efek anestesi, memantau tanda-
tanda vital, efektifitas jalan nafas, serta mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat
pembedahan dan berfokus pada peningkatan penyembuhan pasien, sampai evaluasi
selanjutnya. Untuk mengetahui bagaimana hubungan penatalaksanaan pasien pasca
operatif dengan anestesi umum terhadap lama waktu pemindahan ke ruang perawatan di
Instalasi Bedah Sentral RSUD Kebumen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan pendekatan observasional cross sectional dan menggunakan uji
Spearman Rank, Sampel yang digunakan terdiri dari 46 responden dengan menggunakan
random sampling dalam memilih sampel. Variabel independent dalam penelitian ini adalah
penatalaksanaan pasien pasca operatif dengan anestesi umumvariabel dependentnya adalah
lama waktu peminahan ke ruang perawatan.

Dengan uji statistic Spearman Rho menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara
penatalaksanaan pasien pasca operatif dengan anastesi umum terhadap lama waktu
pemindahan ke ruang sebesar -0,281. Angka koefisien korelasi adalah 0.059 dengan
melihat nilai probabilitas (Sig) 0,059 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
kedua variabel tidak signifikan berarti tidak ada hubungan antara penatalaksanaan pasien
pasca operatif dengan anastesi umum terhadap lama waktu pemindahan ke ruang
perawatan.Tidak ada hubungan antara penatalaksanaan pasien pasca operatif dengan
anastesi umum terhadap lama waktu pemindahan ke ruang perawatan
.
Kata kunci : Penatalaksanaan pasien pasca operatif,Anestesi umum, Lama waktu
pemindahan.

Anda mungkin juga menyukai